Anda di halaman 1dari 4

Kurikulum

1. Pengertian kurikulum

Dalam konteks pendidikan kurikulum dimaksutkan sebagai jalan terang yang dilalui oleh
pendidik (guru) dengan anak didik (murit) untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap mereka. Secara sederhana (tradisional), kurikulim dapat diartikan dengan seperangkat
materi pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada murid dengan tujuan pendidikan yang
dicapai. Kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendiddikan yang direncanakan
dan dilaksanakan unruk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.1

Atas dasar tersebut, definisi kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum dipandang sebagai
“suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah
tujuan pendidikan tersebut”.2

Definisi ini menggambarkan suatu pendidikan dalam mana kurikulum diartikan sebagai suatu
program pendidikan. Definisi di atas mencerminkan hal-hal sebagai berikut:

a. Pendidikan itu adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan


b. Didalam kegiatan pembelajaran pendidikan itu terdapat suatu rencana yang
disususn/diatur
c. Rencana tersebut dilaksanakan di sekolah melalui cara-cara yang diterapkan.
Dilihat dari fungsinya, kurukulum berfungsi:
1.) Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
2.) Bagi anak/murid sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka
3.) Bagi guru dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran
4.) Bagi Kepada Sekolah dan pembina sekolah
5.) Bagi orang tua murid
6.) Bagi sekolah pada tingkat diatasnya dan
7.) Bagi masyarakay dan pemakai lulusan sekolah

1
Zakinah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2014) 122
2
Drs. H. Munarji, Ilmu Pendidikan Islam, (Tulungagung: Bina Ilmu, 2004) 83
2. Komponen-konponen Kurikulum
a) komponen tujuan
Dalam komponen tujuan ini kita akan mengenal tingkat-tingkat tujuan, di mana
anatara yag satu dengan yang lainnya merupakan suatu kesatua, kurikulum suatu
lainnya merupakan suatu kesatuan. Kurikilim suatu sekolah mempunyai dua
tujuan yaitu:3
1) Tujuan yang ingin dicapai sekolah menyeluruh. Tujuan tersebut biasannya
digambarkan dalam bentuk pengertahua, ketrampilan dan sikap yang kita
harapkan.
2) Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi. Tujuan inipun
digambarkan pula dalam bentuk pengertahuan, ketrampilan dan sikap
yang diharapkan dapat memiliki murid/siswa setelah mempelajari bidang
studi pada suatu sekolah tertentu.
b) komponen materi (isi dan struktur program)
Isi kurikulum (sebagaimana kurikulum KBK yang berlaku saat ini) berisi :
pencapaiam target yang jelas, materi standar, standar hasil siswa, dan prosedur
pelaksanaan pembelajaran. Struktur program (sebagaimana kurikulum Madrasah
yang sudah dibakukan pada saat ini) program pendidikannya terdiri dari program
inti, local, ekstra kurikuler dan kepribadian.
c) Komponen Organisasi Dan Strategi
Organisasi, kurikulum secara horizontal apakah diorganisasikan dalam bentuk:
1) Mata pelajaran terpisah (separatan subjent) atau kelompok mata pelajaran
2) Yang disebut dengan bidang studi (broad freids) atau kesatuan program
tanpa mengenai pelajaran maupun bidang studi (integrated program).
Secara verikal, apakah kurikulum dilaksanakan melalui:
1) Sistem kelas, dimana kenaikan kelas diadakan tiap tahun secara serempak

3
Ibid., 83
2) Program tanpa kelas, dimana perpindahan dari suatu tingkat program ke
tingkat program berikutnya dapat dilakukan tanpa harus menunggu
teman-teman yang lain.
3) Kombinasi antara sistem-sistem kelas dan program tanpa kelas.

d) Komponen Evaluasi
Pendidikan adalah sebagaian dari keperluan manusia. Untuk itu sekolah harus
paham terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Karena
kurikulum sebagai bahan konsumsi anak didik dan sekaligus juga konsumsi
masyarakat, maka harus dinilai terus menerus serta menyelueuh terhadap bahan
atau program pengajaran.4

3. Perubahan Kurikulum
Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam
satu atu lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh
adanya usaha yang disengaja.5 Sebagainama contohnya perjalanan kurikulum pendidikan
nasional yang dimulai sejak tahun 1945 telah beberapa kali mengalami perubahan seperti
tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan yang sudah disiapkan
oleh Pemerintahan Presiden Susili Bambang Yudhoyono melalui Kurikulum Tahun 2013
meski urung diterapkan. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa
dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu
Pancasila dan UUD 1945. Perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan
serta pendekatan dalam merealisasikannya. Perubahan kurikulum tersebut tentu disertai
dengan tujuan pendidikan yang berbeda-beda, karena dalam setiap perubahan tersebut
ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk memajukan pendidikan nasional kita.

4
Ibid., 86
5
Ibid., 87

Anda mungkin juga menyukai