Anda di halaman 1dari 6

PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMOK 4

“PENGAJARAN SASTRA ANAK DALAM BENTUK CERPEN”

1. Kita telah mengetahui dan yakini bersama, bahwa sastra itu yang terdiri dari (puisi,
cerpen, drama, novel dan lain sebagainya) berhubungan erat dengan pendidikan.
Bagaimana pandangan kelompok penyaji terhadap uraian tersebut, padahal kita tahu
juga bahwasanya ada orang yang mampu terkenal menulis puisi, dongeng ataupun
sastra yang lainnya tanpa menjalani jenjang pendidikan terlebih dahulu?
(Dijawab oleh : Trivani)
Jawaban: Menurut kelompok kami, hubungan erat itu bukan saja karena sastra
mendukung penting dalam dunia pendidikan, melainkan juga karena keduanya sama-
sama bermuara pada manusia. Kalau sastra hadir dari dan untuk manusia, pendidikan
juga hadir dari dan untuk manusia. Kalau sastra dibaca dalam kerangka pembudayaan
manusia, pendidikan juga dikelola dalam kerangka yang sama. Kalau sastra eksplorasi
dan mengaktualisasi sekian banyak aspek kehidupan, pendidikan juga melakukan hal
yang serupa. Karena itu, tidak diragukan lagi bahwa sastra berkaitan erat dengan
pendidikan. Berbicara tentang kaitan sastra dan pendidikan juga tidak dapat dilepas dari
pembicaraan tentang fungsi sastra. Seorang pemikir Romawi, Horatius, dalam
karangannya Ars Poetica, menyakatakanlah bahwa sastra punya fungsi ganda, yaitu
menghibur (dulce) sekaligus bermanfaat (berguna). Dikatakan menghibur karena sastra
menyajikan keindahan, memberikan makna pada kehidupan, dan memberikan kedunia
lain (imajinasi). Dikatakan bermanfaat karena sastra menyampaikan pesan tentang
kebenaran, tentang baik dan buruk, dan tentang apa pun yang ditangkap oleh pengarang
dalam kehidupan. Ibaratnya, berkat kreativitas pengarang, sastra tidak lainnya adalah
potret kehidupan. Dari fungsi sastra ini mampu menjawab mengapa ada orang yang
terkenal dengan sastra tanpa ia melewati pendidikan terlebih dahulu. Karena dengan dia
menulis kan sastra saja, dia mampu untuk menghibur orang. Dan dari menghibur orang,
maka orang yang ahli dalam sastra akan tertarik dan mengangkat sastra tersebut sebagai
sesuatu yang harus diketahui oleh orang banyak.

2. Seperti yang sudah jelaskan kelompok penyaji mengenai membuat cerpen berdasarkan
pengalaman siswa, disini yang menjadi sebuah pertanyaan saya adalah “Bagaimana
cara siswa menulis cerpen yang menarik sehingga sesuai dengan unsur unsur”
berdasarkan pengalaman tersebut? (Dijawab oleh: Febri)
Jawaban: Seperti yang sudah saya jelaskan tadi yang membuat cerpen itu menarik
adalah cerita nya sendiri, jadi sebelum membuat cerpen yang menarik pikirkan dulu
peristiwa apa yang menarik sehingga bisa dibuat ke dalam cerpen tersebut. Agar sesuai
dengan unsur nya maka, sesudah kita membuat cerpen yang menarik tadi coba
perhatikan unsur apa saja yang sudah ada didalam cerpen agar tidak hanya terlihat
menarik saja tetapi terlihat baik untuk dijadikan cerpen. Contoh unsur yang paling
penting dalam cerpennya yaitu (tema, alur, penokohan, latar, dan sudut pandang)

3. Kita tahu novel, film merupakan salah satu dari karya sastra. Sama-sama sastra yang
menceritakan suatu kisah. Namun, banyak saya lihat dan baca bahwa film ataupun
novel saat ini banyak skali memiliki akhir yang menggantung yg memunculkan opini
opini baru dari saya sebagai penikmat sastra tersebut. Nah, yang menjadi prtanyaan
saya apakah hal tersebut bisa dilakukan terhadap cerpen? Apakah cerpen bisa dtulis
berakhir dengan secara menggantung? (Dijawab oleh: Sepri)

Jawaban: Boleh-boleh saja, asal semua unsur pendukung cerpen sudah masuk semua.
Akhir menggantung boleh, hanya saja, kebanyakan cerpen akan dibuatkan akhir
pastinya oleh penulis. Tujuannya? Biasanya supaya poin dari keseluruhan cerpen lebih
jelas dan ceritanya memang berakhir di sana. Sebab, kalau akhir menggantung biasanya
akan membuat pembaca semakin bertanya-tanya tentang kemungkinan apa yang akan
terjadi selanjutnya dan bisa jadi minta kelanjutannya. Kalau begini, tidak jadi cerpen
lagi, mungkin akan jadi novel nantinya hehehe Jadi kesimpulannya, sah-sah saja
menggunakan akhir menggantung untuk cerpen. Namun, kebanyakan penulis langsung
menentukan akhir yang jelas untuk cerpennya. Tergantung selera dan tujuan Anda
sebagai penulis.

4. Kelompok materi tadi memaparkan bahwa cerpen terlahir dari unsur unsur yang
membangun didalamnya, yang hal nya unsur pembangun tersebut ialah unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Halnya unsur intrinsik membangun cerita dari dalam dan unsur
ekstrinsik membangun cerita dari luar. Apa hubungan signifikan kedua unsur tersebut
didalam cerpen? (Dijawab oleh: Ayu)
Jawaban: Menurut kelompok kami hubungan signifikan antar kedua unsur tersebut
yaitu kedua unsur pastinya saling membutuhkan dan saling melengkapi, coba lah kalau
ga ada unsur intrinsik contohnya (alur) kita ga tahu gimana alur dari cerita yang kita
buat, sehingga terjadi lah basa basi atau dialog dialog yang cerita nya muter muter aja.
5. Dalam makalah dan ppt kelompok hanya memaparkan tentang tips dan trik berhasil
menjadi guru yg berhasil membawakan cerpen ,sering kita lupaa bahwa banyak sekali
siswa yg tidak tertarik sama sekali dalam membaca cerpen , bagaimana menurut
kelompok anda hal apa saja yg bisa dilakukan agar siswa ditarik minatnya untuk
membaca cerpen. (Dijawab oleh : Agriva)

Jawaban: Ada beberapa kendala yang menyebabkan peserta didik malas membaca
cerpen seperti yang diperintahkan guru. Penyebab tersebut antara lain adalah teks
cerpen yang dirasa m panjang sehingga capek. Cerpen yang dibaca tidak menarik
ceritanya, dan mungkin mereka tidak menyukai materinya.

Untuk itu guru harus mampu mendesain pembelajaran sesuai yang direncanakan. Ada
beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengajak peserta didik mau dan fokus
membaca cerpen. Pertama, tanamkan kepada mereka dengan membaca cerpen ada
manfaat yang bisa didapatkan. Seperti menghibur, menambah pengetahuan,
menginspirasi dan juga bisa mengubah pola pikir setelah mengetahui ceritanya. Kedua,
membaca cerpen jika dilakukan sungguh-sungguh tidak memerlukan waktu lama.
Ketiga, pancing peserta didik dengan sinopsis yang menarik. Keempat sediakan bahan
bacaan yang bervariasi. Kelima ajak menonton film pendek yang diangkat dari buku
cerita.

Maka guru harus menjelaskan manfaat membaca kepada peserta didik dengan
memberikan contoh nyata yang bisa membuat mereka tertarik kemudian membaca.
Misalnya ada seseorang yang berhasil dari gemar membaca, orang tersebut mampu
menuangkan gagasan dan idenya dalam bentuk karya yang bisa dipublikasikan.
Selanjutnya sesuai ciri cerpen, merupakan bacaan yang tidak terlalu panjang maka akan
dapat habis dibaca dalam sekali duduk. Artinya cerpen merupakan cerita yang dapat
dibaca dengan waktu singkat atau sebentar. Hal ini berbeda dengan novel yang
memiliki konflik yang komplek sehingga memerlukan waktu yang lama. Karena novel
menyajikan cerita yang konfliknya lebih dari satu. Sementara cerpen konflik yang
dihadirkan hanya satu alias tunggal.

Agar peserta didik tertarik membaca cerpen perlu dipancing dengan memberikan
gambaran singkat tentang cerpen yang akan dibacanya. Sampaikan sinopsis dengan
menarik, ambil bagian-bagian yang akan disampaikan itu dengan menggunakan daya
pikat dan ekspresif saat menyampaikan. Bisa juga sampaikan dengan bahasa atau
kalimat yang dapat membuat mereka penasaran.

Anda mungkin juga menyukai