gadis yang cantik jelita bernama saroding. Boru Saroding dikenal pendiam, sopan, taat akan
orang tua dan baik hati terhadap siapapun konon pada zaman itu Boru Saroding diklaim sebagai
putri tercantik di daerah Palipi-Mogang karena kecantikannya banyak pemuda yang jatuh hati
tapi tidak sedikit yang ditolak tetapi pada pemuda tersebut tidak marah/kecewa karna Boru
Saroding ramah dan sopan.Boru Saroding selain baik dan sopan, ia juga pintar membuat Ulos
Batak, pekerja ulet membuat orang tuanya heran sekaligus bangga terhadap putrinya yang dalam
adat Batak sifat dan sikap Boru Saroding merupakan calon menantu idaman yang sangat dicari
oleh putra raja. Suatu ketika Boru Saroding mendapatkan kekasihnya Yakni Raja Ulu Darat .
dimana sebuah Umpasa disampaikan Sang kekasih kepada Siboru Boru Saroding “ Dekke ni
ADEGAN 1
Di sudut area panggung , sesosok bayangan aktor muncul . ia menari dengan lentur
layaknya seperti ular. dan ia ternyata adalah Dalang , pencerita itu mengeluarkan Umpasa
jumolo hami marsantabi. Nah , siapa siapa yang hari ini berkumpul disini
karena membawa sebuah janji , janji yang menegukkan kit untuk sebuah
kesepakatan. nah , hari ini kita akan mendengarkan sebuah cerita yang
ADEGAN 2
Suasana sore hari Namboru boru Saroding sedang melakukan perjalanan ke Danau Toba
untuk mandi sore dan mencuci pakaian mereka. Ditengah perjalan sampai ke Danau
Namboru boru Saroding bertemu dengan seorang Pria Gagah yang turun dari perahu
Sondungdangon :“heyyy…..Ito sedang apa di sini?” ( turun dari perahu sambal menemui
Boru Saroding :(Senyum malu malu , sambil meletakkan kain yang dibawaknya dari rumah )
Sondungdangon :Aku berasal dari Ulu Darat , kalau aku liat kau cantik , kau sangat mempesona
Nampak nona dan lebih dekat lagi kecantikan jauh jauh lebih Nampak ( tertawa
Boru Saroding : (tersenyum malu malu , baru kali ini ia mendengar gombalan yang membut dia
Sondungdangon : Oh boru Saroding apa yang aku ucapkan bukanlah gombalan , aku
mengucapkan apa yang benar benar aku tampak , kau tahu entah apa yang
terjadi langkah ini selalu melangkah untu lebih dekat dan lebih kenal dengamu.
Sondungdangon : Kita pergi dari sini !! , pertemukan aku dengan kedua orangtuamu.
ADEGAN III
permintaan si Sondungdangon itu. Ketika mereka kedua sampai di rumah orang tua Boru
Saroding seketika itu juga orang tua dan saudaranya kagum akan tampang dan cara
siborok , jika sudah merasa tua hendaknya mencari jodoh . Begitulah cinta
pandangan pertama , cinta tidak mengenal cepat lama nya kita jumpa. Tapi
percayalah apa yang dilakukan oleh Sondungdangon bukti cinta laki laki
ADEGAN IV
Tampak 2 saudara Boru Saroding bercanda gurau dari ujung panggung membicarakan
Gabe :Kau tahu bang , laki laki yang dibawakan oleh Ito kita itu sangatlah gagah ,
tpi hanya satu kurangnya bang kek gak orang aku tengok. (tertawa
bersama)
Hokkop :Hahahahah…..kau gak boleh kek gitu , kita hargai juga lah ito kita itu , tapi
Gabe :Tapi mau gimanapun kita senang dengan ito Boru Saroding setelah sekian
lamanya ada juga pria dambaan hatinya , aku pikir dia akan samakan lelaki
Hokkop :Ya benar juga , tapi yang aku dengar dengar laki laki imi memanglah
tampan dan rupawan memanglah patut dia menolak Lae si Togatorop itu
udahlah uang gak ada , pekerjaan gak jelas , rupa pun gak jelas (tertawa tawa
Gabe :Hahahahahahah sudahlah bang , marilah kita pergi kerumah mereka sudah
menunggu kita.
ADEGAN IV
Pencerita :Bahagia ialah hak setiap manusia,dengan segala cara orang akan meraih
ADEGAN V
Tampak ayah dan ibu dan kedua sanak saudaranya sedang mengobrol di depan.
Ibu :Amang begitu senang nya aku putri kita menikah juga akhirnya walaupun
begitulamanya. Aku sangat senang dia sudah menikah dan aku sangat sedih dia
Bapak :Eheee inang sudahlah janganlah lah lagi kau bersedih kita bukan kehilangan dia ,
kita hanya pisah rumah dengannya. Dan kalua kita rindu kitab isa berkunjung
kerumahnya.
Gabe :Benar mak , yang penting sekarang kita berangkatkan mereka. Hapuslah
airmata mu mak jangan sampai ito kami itu melihat mamak menangis dia mau
Hokkop :Betul mak , kalua ada rejeki kita kesana kita yah mak , pak.
Tampak Sondungdangon dan Boru Saroding berjalan sambil pamitan kepada mereka sambil
Sondungdangon :Amang , Inang tibalah waktunya boru kalian ini akan tinggal bersamaku.
Dengan rasa hormat ijinkan kami amang , inang , lae untuk berangkat ke
kampung halamanku.
Boru Saroding :(menghampiri ibu nya dan memeluk lalu deraian air mata pun berlinung
kampung ini mak ,tapi mau gimanapun aku harus hidup serumah dengan
gak berdaya kalua bukan dukungan dan doa restu orangtuaku. (memeluk kedua
buat kesedihan sekecil apapun buat kedu orangtua kita dan jagalah mereka
diingatkan dan diajarkan. Eme nisi tambah tua parlinggoman nisi borok ,
Sondung dan Boru Saroding pamit dan salaman dengan kedua orangtua , dan kedua saduara Boru
Saroding.
ADEGAN VI
Pencerita : Keluarga adalah harapan yang terakhir yang dapat membantu segala
untuk memulainya apalagi belum lama kenal satu dengan yang lainnya.
Ini menjadi tantangan besar untuk keluarga mungil Sondung dan Boru
(Boru Saroding berjalan ingin kembali ke rumah dari Danau membawa cucian kain Boru
Saroding dan Suaminya , tanpa sepengetahuannya ia melihat 2 orang warga sedang membicarai
dia).
Boru Saroding) ,aku dengar dengar ada yang sudah menjadi istri dari
pemegang Ulu Darat ini. Tapi kek agak aneh gitu yah eda…..Istri dari
seorang yang penguasa tapi masih susah juga harus nyuci kedanau.
bawah sadar makanya dia sampai sekarang dia tidak sadar akan
suaminya.
Boru Saroding :Boleh kalian mencaci saya , dan asal kalian tahu saya tulus ,mencintai
suamiku (berusaha tegar namun bertanya tanya dalam hati aka napa
Warga 1 :Sudahlah edaa nangis pulak nanti dia , ayoklah pigilah kita eda tutup
ADEGAN VII
Suasana pagi hari terlihat Boru Saroding menghayal didepan pintu sambil duduk kemudian
Sondung menemuinya
Sondung : Kau yang mengajarkanku untuk berlaku jujur , kini kau yang tidak jujur.
Sondung : Ya , pastiii
Boru Saroding : Semalam aku jumpa dengan 2 orang warga yang tidak aku kenal , dan
Sondung : Ditipu ?
Boru Saroding : Apa yang kau rahasiakan dariku ? (sedikit emosi dengan dialog sedang)
Boru Saroding : (nada tinggi emosi) Haruskah dari orang aku tahu bahwasannya kau adalah
Sondung : (merasa tersentuh dan kaget) Mungkin tibalah waktunya Saroding , bahwa
hari lalu apakah kau melihat seekor Ular besar sedang melilit dipohon ini ,
apakah kau melihat Ular besar bergerak menuju hutan , apakah kau melihat
Ular besar mengitari rumah kita ini Saroding (menangis , tidak sanggup
dengan beban yang dideritanya) Sarodinggg……ohhh istriku itu adalah
aku
Boru Saroding :Aku rindu akan orangtuaku dan keluarga lainnya , izinkan aku pulang
Sondung : Maafkan aku Saroding , aku tahu kau pasti kecawa dan tidak terima dengan
Jika kau pulang aku takut kau tidak akan pernah Kembali lagi kesini.
Boru Saroding :Apa yang tidak terpenuhi dari seorang Sondung (sedikit mengejek
suaminya).
Boru Saroding :Apa yang kau ucapkan itu akan menjadi tipudaya mu .Apa kau tidak sadar
denganmu , asal kau tahu Saroding apa yang aku ucapkan bukanlah tipu
dayaku. Baiklah kalau kau ingin menemui Amang , Inang pergilah tapi
ingatlah untuk pulang Saroding ,ingatlah akan apa yang kita janjikan yang
Boru Saroding :Janji apa yang harus aku ingat dari seorang Manusia pembohong dan
seorang manusia ular yang tidak punya apa apa dan tak punya masa depan.
Kau piker aku akan Kembali lagi kesini dengan bersuamikan manusia
Sondung : Kau telah menyakitiku Saroding , kau telah melanggar janji kita
(menangiss , tiba tiba terdengar deraian hujan deras , suara petir seakan
akan bencana alam , dan suara tangisan minta tolong dari seorang Boru
Saroding)
Pencerita : Begitulah kehidupan yang tidak bisa menerima kebohongan mausia , cinta