Anda di halaman 1dari 10

NASKAH DRAMA

LEGENDA NAMBORU BORU SARODING


Aktor :
 Dalang
 Sondungdangon
 Boru Lopian
 Ayah Boru Lopian
 Ibu Boru Lopian
 Gabe
 Hokkop
 Warga 1
 Warga 2

A. Unsur Instrinsik Lagenda Boru Saroding


1. Tema
Cinta pandangan pertama kepada orang yang belum dikenal.
2. Penokohan dan Tokoh
Dalam legenda tersebut terdapat beberapa tokoh yang terlibat dalam legenda tersebut
ialah:
(1) Boru Saroding: Sopan, taat, mudah percaya, pembohong.
(2) Sondungdangon: Baik , Tanggung jawab , ramah , Sopan , pembohong
(3) Dalang : Pemecah suasana
(4) Gabe : Sama dengan Hokkop
(5) ibu saroding: Baik , jujur , Penyanyang
(6) ayah saroding: Tegar , Jujur , Penyanyang
(7) Hokkop : Baik , Humoris , Penyanyang.
3. Plot atau Alur
Legenda Boru Saroding memakai plot maju lantaran sejak pertama telah mengisahkan
pertemuan Boru Saroding dengan pemuda dari Ulu Darat yaitu Sondungdangon
hingga saat di mana kejadian atau peristiwa yang sangat besar terjadi disebabkan
pengkhianatan yang dilakukan Boru Saroding.
4. Latar (Setting)
Latar merupakan tempat terjadinya peristiwa, adapan latar (setting) yang digunakan di
dalam legenda Boru Saroding antara lain: Latar Tempat: Sebuah desa Kecamatan
Palipi Kabupaten Samosir, Ulu Darat, rumah, Danau Toba. Latar Waktu: Berhari-hari,
bertahun-tahun, zaman dulu. Latar Suasana: Ketakutan, kebahagiaan, menegangkan,
sepi.
5. Sudut Pandang
Sebuah cara mengungkapkan sebuah kejadian atau cerita, sudut pandang yang baik
akan menghasilkan rasa sehingga pembaca menikmati cerita disebut sudut pandang.
Sudut pandang biasanya terdiri dari sudut pandang kedua, ketiga, juga pertama.
Adapun sudut pandang penulis gunakan dalam legenda Boru Saroding ialah sudut
pandang orang ketiga, di mana seorang penulis tersebut tidak melibatkan dirinya
sendiri tetapi mengisahkan cerita tokoh dengan menyebutkan nama, kata “ia” atau-
pun “dia”.
6. Gaya Bahasa
Penulis menggunakan gaya bahasa dalam legenda ini gaya bahasa penegasan hingga
sampai pada klimaks. Dapat di lihat penulis memulainya dengan kata “suatu hari
menjelang siang” yang lama kelamaan semakin tinggi tingkatannya.
7. Amanat
Sebuah cerita atau legenda terdapat pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca
biasanya disebut amanat. Adapun amanat yang disampaikan dalam legenda Boru
Saroding ialah tidak perlu tergesa-gesa untuk mempercayai seseorang yang baru
dijumpai, andaikan merasakan ada yang menjanggal lebih baik dikomunikasikan
dengan baik.
B. Unsur Ekstrinsik Lagenda Boru Saroding
1. Nilai Moral
Nilai moral yang didapat dari legenda Boru Saroding ialah taat terhadap apa yang
diperintahkan agar mendapatkan apa yang dinginkan.
2. Nilai Sosial
Keadaan atau sosial masyarakat di Samosir kebanyakan pendapatan berasal dari
menjala ikan di Danau toba.
3. Nilai Budaya
Kebiasaan penduduk di daerah Samosir dalam meyakini bahwa jika meminta sesuatu
di Danau Toba akan dikabulkan bahkan jika ingin melakukan sesuatu harus ijin
terlebih dahulu kepada leluhur atau nenek moyang.
4. Nilai Agama atau Kepercayaan
Kepercayaan di tempat tersebut bahwa adanya manusia bertubuh ular yang berada di
Ulu Darat menikahi seseorang bunga desa yang ada di Palipi, Samosir, Sumatera
Utara. Tempat kejadian Boru Saroding sebagai tempat pemandian dan diyakini dapat
mengabulkan keinginan baik berupa kesembuhan, jabatan, kekayaan, bahkan teman
hidup. Jika di dalam kapal terjadi sesuatu yang menakutkan jika memanggil Boru
Saroding keadaan di kapal tersebut tidak akan terjadi apa-apa atau diyakini sebagai
penjaga Danau Toba.
SINOPSIS :
Di suatu daerah di bagian sumatra utara tepatnya di daerah Palipi , Kab Samosir ada

gadis yang cantik jelita bernama saroding. Boru Saroding dikenal pendiam, sopan, taat akan

orang tua dan baik hati terhadap siapapun konon pada zaman itu Boru Saroding diklaim sebagai

putri tercantik di daerah Palipi-Mogang karena kecantikannya banyak pemuda yang jatuh hati

tapi tidak sedikit yang ditolak tetapi pada pemuda tersebut tidak marah/kecewa karna Boru

Saroding ramah dan sopan.Boru Saroding selain baik dan sopan, ia juga pintar membuat Ulos

Batak, pekerja ulet membuat orang tuanya heran sekaligus bangga terhadap putrinya yang dalam

adat Batak sifat dan sikap Boru Saroding merupakan calon menantu idaman yang sangat dicari

oleh putra raja. Suatu ketika Boru Saroding mendapatkan kekasihnya Yakni Raja Ulu Darat .

dimana sebuah Umpasa disampaikan Sang kekasih kepada Siboru Boru Saroding “ Dekke ni

Sabulan , tu tonggina tu tabona . Manang ise si ose padan tu ripurna tu magona

“ Ucap sang kekasih kepada Boru Saroding.

ADEGAN 1

Di sudut area panggung , sesosok bayangan aktor muncul . ia menari dengan lentur

layaknya seperti ular. dan ia ternyata adalah Dalang , pencerita itu mengeluarkan Umpasa

dan menyapa penonton.

Pencerita : ( Sambil menari dan tertawa gembira ) Horas ma di hita saluhutna , “

Tangan do botohon Ujung nai ma jari-jari Jong-jong au dison

jumolo hami marsantabi. Nah , siapa siapa yang hari ini berkumpul disini

karena membawa sebuah janji , janji yang menegukkan kit untuk sebuah

kesepakatan. nah , hari ini kita akan mendengarkan sebuah cerita yang

bermula dari sebuah janji “ Tubu ma hariara na marbona na tonggi , molo

unga nidok hata naikkon do gabe janji “. Pencerita keluar panggung

sambal tertawa tawa Bahagia.

ADEGAN 2
Suasana sore hari Namboru boru Saroding sedang melakukan perjalanan ke Danau Toba

untuk mandi sore dan mencuci pakaian mereka. Ditengah perjalan sampai ke Danau

Namboru boru Saroding bertemu dengan seorang Pria Gagah yang turun dari perahu

Sondungdangon :“heyyy…..Ito sedang apa di sini?” ( turun dari perahu sambal menemui

Namboru boru Saroding ).

Boru Saroding :(Senyum malu malu , sambil meletakkan kain yang dibawaknya dari rumah )

“Ehk…mau mandi sekaligus mencuci baju Ito.”

Sondungdangon : Goarhu Sondungdangon,” (sambil mengulurkan tangan)

BoruSaroding :Molo au “Saroding,” (sembari mengambil uluran tangan Sondungdangon)

Sondungdangon :Aku berasal dari Ulu Darat , kalau aku liat kau cantik , kau sangat mempesona

dan menawan . aku tidak menyangka dari kejauhan kecantikan mu sudah

Nampak nona dan lebih dekat lagi kecantikan jauh jauh lebih Nampak ( tertawa

bahagia bersama , kelemahan Namboru Saroding ialah pantang digombal ).

Boru Saroding : (tersenyum malu malu , baru kali ini ia mendengar gombalan yang membut dia

luluh) eheee…itoo , gombalan mu itu tidak akan mampan buatku.

Sondungdangon : Oh boru Saroding apa yang aku ucapkan bukanlah gombalan , aku

mengucapkan apa yang benar benar aku tampak , kau tahu entah apa yang

terjadi langkah ini selalu melangkah untu lebih dekat dan lebih kenal dengamu.

Boru Saroding : Apa yang kau inginkan Sondung ?

Sondungdangon : Kita pergi dari sini !! , pertemukan aku dengan kedua orangtuamu.

Boru Saroding : Kenapa secepat itu Sondung ?

Sondungdangon : Karena pandangan pertama lebih gesit daripada , matahari bersinar.

ADEGAN III

Sondungdangon pun dibawak oleh Boru Saroding menemui orangtuanya sesuai

permintaan si Sondungdangon itu. Ketika mereka kedua sampai di rumah orang tua Boru

Saroding seketika itu juga orang tua dan saudaranya kagum akan tampang dan cara

berbicara si Sondungdangon itu.


Percerita :(tertawa sambil mengucapkan umpasa ) Eme nisi tamba tua parlinggoman ni

siborok , jika sudah merasa tua hendaknya mencari jodoh . Begitulah cinta

pandangan pertama , cinta tidak mengenal cepat lama nya kita jumpa. Tapi

percayalah apa yang dilakukan oleh Sondungdangon bukti cinta laki laki

sejati hahahahahahahahhahhahahah……….(sambil bernyanyi pandangan

pertama ku jatuh cinta)

ADEGAN IV

Tampak 2 saudara Boru Saroding bercanda gurau dari ujung panggung membicarakan

saudaranya dengan lelaki yang dibawanya ke rumah.

Gabe :Kau tahu bang , laki laki yang dibawakan oleh Ito kita itu sangatlah gagah ,

tpi hanya satu kurangnya bang kek gak orang aku tengok. (tertawa

bersama)

Hokkop :Hahahahah…..kau gak boleh kek gitu , kita hargai juga lah ito kita itu , tapi

memang betul juga dia kek gak orang

Gabe :Tapi mau gimanapun kita senang dengan ito Boru Saroding setelah sekian

lamanya ada juga pria dambaan hatinya , aku pikir dia akan samakan lelaki

tersebut dengan lelaki lain.

Hokkop :Ya benar juga , tapi yang aku dengar dengar laki laki imi memanglah

tampan dan rupawan memanglah patut dia menolak Lae si Togatorop itu

udahlah uang gak ada , pekerjaan gak jelas , rupa pun gak jelas (tertawa tawa

gembira akan lelucon yang mereka ucapkan).

Gabe :Hahahahahahah sudahlah bang , marilah kita pergi kerumah mereka sudah

menunggu kita.

Hokkop :Marilah Gabe (bergegas keluar panggung).

ADEGAN IV

Pencerita :Bahagia ialah hak setiap manusia,dengan segala cara orang akan meraih

kebahagiaanya. Ada yang mendapat pacar cantik bahagia,ada yang juara

kelas bahagia,ada yang makan pajak masyarakat juga bahagia


hhahahahahah……Tapi percayalah apa yang jadi keputusan kedua orangtua

Boru Saroding adalah kebahagiaan besar buat Sondung. Sondungg ,

sondungggggg rejeki mu besarr nak.

ADEGAN V

Tampak ayah dan ibu dan kedua sanak saudaranya sedang mengobrol di depan.

Ibu :Amang begitu senang nya aku putri kita menikah juga akhirnya walaupun

begitulamanya. Aku sangat senang dia sudah menikah dan aku sangat sedih dia

akan meninggalkan rumah ini.

Bapak :Eheee inang sudahlah janganlah lah lagi kau bersedih kita bukan kehilangan dia ,

kita hanya pisah rumah dengannya. Dan kalua kita rindu kitab isa berkunjung

kerumahnya.

Gabe :Benar mak , yang penting sekarang kita berangkatkan mereka. Hapuslah

airmata mu mak jangan sampai ito kami itu melihat mamak menangis dia mau

berangkat mak jangan jadi pikiran buatnya.

Hokkop :Betul mak , kalua ada rejeki kita kesana kita yah mak , pak.

Tampak Sondungdangon dan Boru Saroding berjalan sambil pamitan kepada mereka sambil

batuk memotong pembicaraan mereka.

Sondungdangon :Amang , Inang tibalah waktunya boru kalian ini akan tinggal bersamaku.

Dengan rasa hormat ijinkan kami amang , inang , lae untuk berangkat ke

kampung halamanku.

Boru Saroding :(menghampiri ibu nya dan memeluk lalu deraian air mata pun berlinung

diwajah mereka semua) Makk…..masih berat hatiku untuk meninggalkan

kampung ini mak ,tapi mau gimanapun aku harus hidup serumah dengan

suamiku.(pamit dan memeluk bapaknya) Pakk…doakan kami yah pak kami

gak berdaya kalua bukan dukungan dan doa restu orangtuaku. (memeluk kedua

saudaranya) itooo……kalian lah yang menjadi penggantiku dirumah ini jangan

buat kesedihan sekecil apapun buat kedu orangtua kita dan jagalah mereka

dengan baik yah itoo


Ibu :Buatmu amang hela , jagalah putri kami ini , orang baik nya ini dan harus selalu

diingatkan dan diajarkan. Eme nisi tambah tua parlinggoman nisi borok ,

Debata do na martua nang hamu pe diparorot.

Sondung dan Boru Saroding pamit dan salaman dengan kedua orangtua , dan kedua saduara Boru

Saroding.

ADEGAN VI

Pencerita : Keluarga adalah harapan yang terakhir yang dapat membantu segala

permasalahan , namun bagaiamana kalau kita akan memulai keluarga

baru sangat berat bukan…….? (hahahahahahaahahah) Sangat berat

untuk memulainya apalagi belum lama kenal satu dengan yang lainnya.

Ini menjadi tantangan besar untuk keluarga mungil Sondung dan Boru

Saroding. Tanpa berlama lama mari kita saksikan 5 tahun kemudian.

(Boru Saroding berjalan ingin kembali ke rumah dari Danau membawa cucian kain Boru

Saroding dan Suaminya , tanpa sepengetahuannya ia melihat 2 orang warga sedang membicarai

dia).

Warga 1 :Heyyyy…..edaaa (bicara dengan temannya , nada besar menyindir

Boru Saroding) ,aku dengar dengar ada yang sudah menjadi istri dari

pemegang Ulu Darat ini. Tapi kek agak aneh gitu yah eda…..Istri dari

seorang yang penguasa tapi masih susah juga harus nyuci kedanau.

Warga 2 :Itulah aku bingung , atau jangan jangan edaaa….mungkin suaminya

penguasa yang masuk angin (tertawa Bersama dengan warga 1) atau

penguasa yang lapar akan dana desa.atau edaaaa penguasa alam

bawah sadar makanya dia sampai sekarang dia tidak sadar akan

suaminya.

Boru Saroding :Boleh kalian mencaci saya , dan asal kalian tahu saya tulus ,mencintai

suamiku (berusaha tegar namun bertanya tanya dalam hati aka napa

yang diucapkan warga itu kepadanya).

Warga 1 :Sudahlah edaa nangis pulak nanti dia , ayoklah pigilah kita eda tutup

nanti kantor kepala desa kita.


Warga 2 :Ayokklahhh eda….. biar sempat kita ambil beras raskin kita itu

(bergegas pergi,meninggalkan Boru Saroding).

Boru Saroding :Orang susah juga rupanya (meninggalkan tempat tersebut).

ADEGAN VII

Suasana pagi hari terlihat Boru Saroding menghayal didepan pintu sambil duduk kemudian

Sondung menemuinya

Sondung :Hey…..apa yang sedang kau pikirkan

Boru Saroding : Tidak ada suamiku..(sambil menghapus airmata)

Sondung : Kau yang mengajarkanku untuk berlaku jujur , kini kau yang tidak jujur.

Saroding apa yang sedang kau pikirkan ?

Boru Saroding : Kau ingin aku jujur ?

Sondung : Ya , pastiii

Boru Saroding : Semalam aku jumpa dengan 2 orang warga yang tidak aku kenal , dan

mereka mengataiku dan meledekku bahwasannya aku telah ditipui suamiku

Sondung : Ditipu ?

Boru Saroding : Apa yang kau rahasiakan dariku ? (sedikit emosi dengan dialog sedang)

Sondung : Apa yang kurahasiakan darimu Saroding (berusaha menenangkan Saroding)

Boru Saroding : (nada tinggi emosi) Haruskah dari orang aku tahu bahwasannya kau adalah

penguasa tempat ini.

Sondung : (merasa tersentuh dan kaget) Mungkin tibalah waktunya Saroding , bahwa

kau harus mengetahui semuanya. (mendekati Saroding dan memgang

kedua tanggannya) selama ini aku belum siap untuk mengungkapkannya

denganmu , baiklah Saroding…..benar….benar apa yang dicapkan

mereka , aku adalah penguasa tempat ini. (menahan air mata)

Boru Saroding : apa lagi yang kau sembunyikan ?

Sondung : Saroding,,,,,,,,(meneteskan air mata , menyesali akan kebohongannya) 7

hari lalu apakah kau melihat seekor Ular besar sedang melilit dipohon ini ,

apakah kau melihat Ular besar bergerak menuju hutan , apakah kau melihat

Ular besar mengitari rumah kita ini Saroding (menangis , tidak sanggup
dengan beban yang dideritanya) Sarodinggg……ohhh istriku itu adalah

aku

Boru Saroding :Aku rindu akan orangtuaku dan keluarga lainnya , izinkan aku pulang

Sondung : Maafkan aku Saroding , aku tahu kau pasti kecawa dan tidak terima dengan

kebenaranku tapi percayalah aku tidak bermaksud untuk merahasiaknnya.

Jika kau pulang aku takut kau tidak akan pernah Kembali lagi kesini.

Boru Saroding :Apa yang tidak terpenuhi dari seorang Sondung (sedikit mengejek

suaminya).

Sondung :Tapi Saroding ini tidak bisa dinilai dengan kekuasaan.

Boru Saroding :Apa yang kau ucapkan itu akan menjadi tipudaya mu .Apa kau tidak sadar

dengan kondisi ku saat ini dijauhkan dari keluarga , dan dipertemukan

dengan suami pembohong semacam dirimu , yang dulunya aku anggap

pujaan hati melainkan karma hati.

Sondung :Yah…..aku memang pembohong bukan berarti aku tidak mengakuinya

denganmu , asal kau tahu Saroding apa yang aku ucapkan bukanlah tipu

dayaku. Baiklah kalau kau ingin menemui Amang , Inang pergilah tapi

ingatlah untuk pulang Saroding ,ingatlah akan apa yang kita janjikan yang

tidak akan pernah kau ingkari. Pergilah Saroding

Boru Saroding :Janji apa yang harus aku ingat dari seorang Manusia pembohong dan

seorang manusia ular yang tidak punya apa apa dan tak punya masa depan.

Kau piker aku akan Kembali lagi kesini dengan bersuamikan manusia

semacam kau. (lari keluar panggung meninggalkan Sondung)

Sondung : Kau telah menyakitiku Saroding , kau telah melanggar janji kita

(menangiss , tiba tiba terdengar deraian hujan deras , suara petir seakan

akan bencana alam , dan suara tangisan minta tolong dari seorang Boru

Saroding)

Pencerita : Begitulah kehidupan yang tidak bisa menerima kebohongan mausia , cinta

kasihpun akan berpisah oleh karena sebuah Kebohongan. Kebohongan

yang akan meruntuhkan sebuah janji , janji yang akann membuat

malapetaka dari sebuah Saroding. Dekke ni sabulan tutonggina tu tabona ,

manang ise si ose padan turipurna tu magona.


TAMAT

Anda mungkin juga menyukai