Anda di halaman 1dari 5

Adam dan Hawa

Pemeran

Adam :
Hawa :

Prolog
Setelah Adam dan Hawa diusir dari taman Eden, mereka pun pergi mengembara dan
menetap di sebuah tempat. Mereka memiliki anak bernama Kain dan adiknya Habel

Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian hasil dari
tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan. Dan habel juga
mempersembahkan korban persemahannya yaitu dari anak sulung kambing dombanya
yakni lemak-lemaknya.
Allah menerima persembahan Habel sebab Habel beriman kepada Allah. Tetapi Allah
tidak menerima persembahan dari Kain sebab Kain tidak beriman kepada Allah.

Adegan 6
Kain: (sambil membawa korban persembahannya)
Repot juga ternyata,, tapi ya..sudahlah.. aku lakukan saja.. nanti Ayah sama Ibu marah
pula sama ku.
(lalu Kain mempersembahkan korban persmbahannya)

Prolog
Ditempat lain, Habel juga mempersembahkan korban persembahannya.
Adegan 7
Habel: (sambil membawa persembahan)
Tuhan.. inilah persembahanku. Semoga berkenan bagi-Mu,, sebab hanya ini yang bisa
ku persembahkan dari segala yang ku punya.
Prolog (tiba-tiba seperti kilatan menyambar korban persembahan Habel, dan
persembahan Kain tidak di indahkan Tuhan)
Lalu hati kain menjadi sangat panas dan mukanya muram.
Adegan 8
Tuhan: Mengapa hatimu panas? Dan mukamu muram? Apakah muka mu tidak akan
berseri jika engkau berbuat baik?/ tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah
mengintip didepan pintu, ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa
atasnya.
(iblis posisi mengintip didepan pintu)
Kain: adik Ku..!! Marilah kita pergi kepadang..
Habel: Kita mau ngapain bang?
Kain: sudah.. Ikut saja.
(lalu mereka pun pergi,, dan setelah mereka tiba dipadang.....)
Kain: (mengambil batu, lalu memukul Habel adiknya dan membunuhnya)... mati
kau...mati kau... rasakan ini... rasakan...
Prolog
Habel pun mati terbunuh ditangan kakaknya sendiri yaitu Kain. Lalu Kain meninggalkan
dia.
Lalu Tuhan berfirmann:
Adegan 9
Tuhan: kain..!!! dimana Habel adikmu?
Kain: Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adiku??
Tuhan: Apakah yang telah engkau perbuat ini?? Darah adikmu berteriak kepadaku
dari tanah. Maka terkutuklah engkau..!! terbuang jauh dari tanah yang mengangakan
mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak sepenuhnya lagi
mnghasilkan bagimu. Dan engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara dibumi.
Kain: Hukuman ku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau sudah
menghalau aku dibumi, dan aku menjadi seorang pelarian, maka barang siapa yang
bertemu dengan ku, tentulah aku akan dibunuh.

Tuhan: sekali-kali tidak..!! barang siapa membunuh kain, akan dibalaskan kepadanya
tujuh kali lipat. (Lalu Tuhan memberi tanda kepada Kain)

Prolog
Lalu kain pergi dari hadapan Tuhan dan ia menetap di tanah Nod, disebelah timur
Eden.

DRAMA SATU BABAK

Dasar Alkitabiah : Matius 5 : 13-16 “Garam Dunia dan Terang Dunia”


Judul : Menjadi Terang bagi Sesama Siap Menanggung Resiko
Pemeran : 1.( Kepala Sekolah sekaligus Guru Geografi)
2. (Pendeta)
3. (Penatua)
4. (Nai)
5. (Riry)
6. (Susi)
7. (Ela)
8. (Eli)
9. (Lau)
10. (Eva)

PROLOG:
“Kamu adalah Terang dunia” Sepenggalan kalimat dalam Kitab Injil Matius 5 : 14 merupakan
hal yang perlu direnungkan sebagai orang percaya yang hidup di lingkungan jemaat dan
masyarakat. Anak muda merupakan bagian dari jemaat dan masyarakat yang acapkali mulai
melupakan Terang karena pengaruh globalisasi dan westernisasi sehingga terang tidak
bercahaya lagi di depan semua orang dan mereka tidak mengenal Bapa.
ADEGAN 1
(Susi masuk sambil membersihkan ruang kelas)
1. Susi : Menyedihkan! Kemarin bukan tugas kebersihan saya. Tidak mengapa ! saya harus kuat.
Sungguh mereka tau bahwa ini merupakan tanggungjawab mereka. Tapi, sepertinya mereka anak
pembangkang. Susi.. Susi .. kamu harus kuat menghadapi sikap temanmu yang selalu merugikan
orang lain.
2. Nai : Selamat pagi orang susah ! eh.. tumben masih pagi sudah cari muka sama guru-guru.
3. Ela : Dasar munafik !
4. Susi : Saya membersihkan ruang kelas ini bukan berarti saya mencari muka, tapi saya tidak
tahan melihat lingkungan kelas yang kotor.
5. Ela : Jadi secara tidak langsung kau anggap kami ini orang-orang yang kotor.
6. Nai : Kurangajar ! he.. Nona saya adalah keturunan seorang bangsawan, ayah saya memiliki
saham paling besar dalam perusahaan industri gas di Kalimantan. Jadi dengan otomatis saya
adalah orang yang sangat bersih karena saya memiliki 8 pembantu di rumah.
7. Lau : Ela, Nai, ada apa ini ?
8. Ela : ini Sayang, masih pagi Susi sudah cari masalah sama kita.

ADEGAN 2
(Kepala sekolah memulai proses pembelajaran)
9. Guru : Silakan satu orang memimpin kita dalam doa.
10. Eli : Siap Saya pak.
11. Guru : Dari raut wajahmu kamu tidak siap untuk berdoa. Susi tampil ke depan.
12. Eli : Pak.. Kenapa Selalu Susi ? Jadi menurut bapak dengan raut wajah saya yang seperti ini
saya adalah seorang anak setan yang tidak tahu berdoa.
13. Guru : Eli berani kau membentak saya. Diam Saja kau, memang raut wajahmu seperti anak
setan.
14. Susi : Mari berdoa…. Amin
15. Guru : Anak-anak saat ini kita masuk dalam materi yang baru yaitu Antroposfer, silahkan anda
baca SK dan KD-nya kalau sudah selesai anda berkelompok buat tugas ini, karena saya ada
urusan diluar daerah. Tapi Laptop saya biar saja disini. Susi tolong kamu bagikan kelompok
dalam membuat tugas ini.
16. Susi : Teman-teman saya diberikan kepercayaan dari bapak untuk membagi kita dalam 2
kelompok. Untuk saya sekelompok dengan Eli dan Nai. Dan yang sisanya sekelompok.

ADEGAN 3

(Teman-teman Susi, sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing)

17. Susi : Teman-teman alangkah lebih baiknya jika kita belajar dengan tekun, mengingat minggu
depan kita akan try out. Hasil Try out merupakan penentuan Graduation kita.
18. Riry : Terus masalah buat loh..
19. Ela : Kalau kita tidak belajar, kenapa kau yang pusing.
20. Nai : Sudah susah, kampungan, so cari muka lagi.
21. Lau : Atau jangan-jangan kamu ada hubungan spesial dengan pak guru.
(Mengejek Susi)
22. Susi : Diam ! kenapa kalian berpikir seperti itu. Jangan menghakimi ! Tuhan tidak pernah
mengajarkan yang demikian.
23. Lau : So Suci lo kampungan.
24. Riry : Sayang kamu tidak boleh marah-marah.
25. Lau : Maafkan aku sayang.

ADEGAN 4

(Selesai KBM di Sekolah)

26. Nai : Eli kamu kan punya ilmu hitam yang bisa menyantet orang. Bagaimana kalau kita santet
saja orang yang so cari perhatian itu.
27. Eli : Ide yang cemerlang, Kamu punya foto Susi tidak ?
28. Nai : Ia memang saya sengaja membawa fotonya, karena saya punya rencana ini sejak lama.
29. Eli : Bagus.. Bagus ! kalau begitu kau jaga di luar saja. Eva apakah perlengkapan telah kau
siapkan ?
30. Eva : Segala sesuatu telah aku siapkan Eli, tinggal menunggu waktu untuk memulaikan
seremoni kita.
31. Eli : Kamu memang tetangga ku yang baik.
32. Eva : Ya ialah, kita kan sebagai manusia harus saling membantu untuk menjatuhkan orang
lain.

(Mempersiapkan perlengkapan Mantra)


“Miang-miang suake, mangintolang swenge sange, apatondo apalaonde, nabiku nabing
Ampuang.
33. Eli : Mebua-bou apeng lawo, matimona tagaloang, sakaenge bela dua he, timondo nitemona
apeng nanging.

ADEGAN 5

(Altar Gereja)

34. Susi : Tuhan… Saya tidak sanggup lagi untuk menjadi terang dunia di tengah teman-teman
sekelas. Mereka selalu menghina dan mengucilkan saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan
diri saya ini. Maafkan aku Tuhan.
35. Win : Anak ku yang terkasih, engkau jangan berputus asa. Memang menjadi terang bagi
sesama engkau harus siap menanggung resiko. Lihat teladan Guru Agung mu. Ia tetap setia dan
tabah dalam mewartakan kabar baik bagi semua orang. Sabarlah anak ku.
36. Susi : Tapi, apa yang harus saya perbuat dengan keadaan seperti ini. Saya sepertinya terkena
ilmu hitam.
37. Sarie : Anak ku, engkau harus menyerahkan semuanya kepada Bapa, karena Ia maha pengasih
dan pengampun.
38. Susi : Bagaimana mungkin aku akan menyerahkan semuanya kepada Bapa kalau keadaan saya
seperti ini, aku malu sekali.
39. Sarie : Bapa yang di sorga tidak pernah memandang umatnya dari kelas sosial. Apapun
persoalan kita, pasti Ia yang setia akan memberikan jalan keluar. Mari saya antar kita dalam
doa…
40. Ela : Susi maafkan kami.
41. Nai : Maafkan kami.
42. Eli : Sesunguhnya kami menyadari akan perbuatan jahat yang kami lakukan padamu.
43. Riry : Kami melakukan ini karena kami cemburu melihat tingka lakumu yang selalu disayangi
kepala sekolah.
44. Eli : Jika kamu memaafkan saya, maka dengan sungguh-sungguh aku melespaskan semua
kekuatan ilmu hitam ku.
45. Susi : Teman-teman, kalian jangan minta maaf kepada saya, tapi pandanglah Dia yang tulus
dan selalu mengampuni.
46. Win : Benar.. sebab jika setiap orang yang datang kepada Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. Tetaplah berjuang untuk menjadi terang dengan konsekwensi siap
menanggung resiko.

EPILOG
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”. Matius 5 : 16

Anda mungkin juga menyukai