Disusun oleh
Kelompok 1:
1. Ema Feranita
2. Icha Mutiara
3. Reza Safitri
4. Tri Dita Maharani
5. Restu Muhni Anajmi
6. Haikal Arbi Pasha
7. M. Ibrahim
Dikalangan remaja karya satra yang paling diminati biasanya karya sastra
berbentuk prosa terutama novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis
secara naratif (dalam bentuk cerita). Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella”
yang berarti sebuah kisah atau sepotong berita. Selain dari bahasa Italia novel juga
berasal dari bahasa Latin yaitu “novellus” yang diturunkandari kata “novies” yang
berarti baru.
Dalam membaca novel, agar pembaca dapat menikmati dan memahami isi dan
jalan cerita di dalamnya diperlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang
terkandung dalam sebuah novel yang sering disebut dengan unsur intrinsik. Unsur
intrinsik tersebut meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat.
Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah menangkap maksud dan makna yang ingin
disampaikan oleh pengarang.
Oleh sebab itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik
dari sebuah novel yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan
baik karena pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang
dibaca.
1.2 RUMUSAN DAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Novel ?
2. Apa saja ciri-ciri pokok novel ?
3. Apa saja jenis-jenis pengogolongan novel ?
4. Apa saja unsur-unsur intrinsik novel ?
1. Tema adalah pokok pikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan melatarbelakangi
dan mendorong seseorang menuliskan karangannya.
3. Sudut pandang ialah cara penulis dalam memandang atau menempatkan dirinya
dalam sebuah cerita.
5. Alur adalah hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain
di dalam cerita. Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-
tahapanperistiwa.
6. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan
LASKAR PELANGI
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai
kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian
akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama
Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus
asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih
baik.
Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku
berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat
sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Cerita terjadi di desa
Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan
dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10
anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat
ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun
dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A
Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu
Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes
keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta
pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang
pergi dari rumahnya ke sekolah.
Karya Andrea
Hirata
1. Penokohan dalam novel Laskar Pelangi
1. Ikal
2. Lintang
3. Sahara
4. Mahar
5. A Kiong
6. Syahdan
7. Kucai
8. Borek
9. Trapani
10. Harun
11. Bu Musliman
12. Pak Parpan
2. Plot / Alur
Alur cerita pada novel laskar pelangi menggunakan jenis alur maju. Hal ini
dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal
dan kawan-kawan bersekolah sampai mereka semuanya beranjak dewasa.
Meskipun begitu banyak cerita yang masih menjadi misteri, dan misteri tersebut
berada pada novel sekuel tetralogi Laskar Pelangi lainnya.
a. Tahap situasi
d. Tahap Klimaks
Tahapan ini terletak pada saat Lintang harus berhenti sekolah karena desakan
ekonomi keluarga. Ayahnya meninggal, Lintang harus menggantikan ayahnya
menjadi tulang punggung keluarga.
e. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian terletak pada saat runtuhnya perusahaan tambang Timah dan
akhir cerita yang membahagiakan yang terjadi pada kesepuluh orang anak Laskar
Pelangi.
Salah satu keunggulan yang berhasil disajikan dalam novel ini oleh sang penulis–
Andrea Hirata–adalah berada pada ragam bahasa yang khas dan unik. Dalam
karyanya ini, Andrea Hirata mencoba untuk menuangkan nuansa kultur dari
masyarakat Melayu, kemudian adanya aspek sosial dan budaya yang
direpresentasikan secara gamblang di dalam dialog-dialognya.
Pernah pada suatu kesempatan, Andrea Hirata mengatakan bahwa cara dirinya
menulis novel ini, yakni karena terinspirasi dari cara berceritanya masyarakat Melayu.
Kelihaian sang penulis dalam merangkai suatu kesedihan menjadi humor yang
layak untuk dijadikan bahan tawa, tertuang cukup apik di novel Laskar Pelangi. Hal
itu terlihat saat dialog yang terjadi di antara para anggota Laskar Pelangi dan
masyarakat Belitung.
Selain itu, di dalam novel Laskar Pelangi banyak memuat pesan positif, di
antaranya ketekunan, ketabahan, sikap pantang menyerah, keberanian untuk bermimpi
dan memperjuangkannya, serta yang lainnya.
a. Latar tempat: Sekolah, Gua, Rumah, dan juga di bawah pohon.
b. Latar waktu: Malam hari, sore hari, dan juga pagi hari.
c. Latar suasana: Menyedihkan, menegangkan, dan juga menyenangkan.
Pelangi berada pada penggunaan berbagai istilah yang jarang dijumpai oleh
pembaca sehingga akan sangat sukar untuk dimengerti dan dipahami atas apa yang
disampaikan oleh penulis. Walaupun terdapat glosarium atas diksi-diksi yang sulit
dipahami, tetapi diletakkan di akhir novel sehingga saat membaca novel tersebut akan
terasa kurang praktis.
Selain itu, kelemahan lainnya terletak pada ending cerita yang membingungan
dan cenderung menggantung. Mengapa? Pertama, akhir cerita membingungkan
karena tokoh “Aku” yang semulanya Ikal, secara tiba-tiba berubah menjadi orang
lain. Kedua, ceritanya cenderung menggantung karena memunculkan rasa penasaran
dan ketidakpuasan di akhir cerita. Akan tetapi, tampaknya hal itu sengaja dilakukan
oleh penulis sebab cerita dari Laskar Pelangi ini dilanjutkan pada sekuel berikutnya
Berdasarkan kisah dari novel Laskar Pelangi, tentunya banyak pelajaran yang
dapat diambil dan diterapkan di kehidupan sehari-hari, di antaranya kita harus
bersyukur akan pemberian Tuhan, menghargai pentingnya hidup ini, tidak mudah
menyerah dan berusaha sebisa mungkin apabila menginginkan sesuatu.
Tak hanya itu saja, kepintaran bukanlah menjadi tolak ukur kesuksesan
seseorang. Hal itu dapat terlihat dari kisah tokoh Lintang di novel ini, ia adalah anak
yang pintar. Akan tetapi, di akhir cerita, ia menjadi seorang sopir truk.
3.1 Kesimpulan
Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk
cerita) yang memiliki unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung
sebuah novel. Unsur instrinsik itu meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang,
dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang, sosial
budaya pengarang, politik dan ekonomi.
Selain itu, disarankan agar para siswa-siswi senantiasa untuk membaca dan
menelaah apa yang ada disekitarnya untuk mempertajam fikiran, salah satu caranya
adalah dengan menelaah karya satra yang banyak akan nilai kemanusiaan dan
kehidupan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca yang dapatmemperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.