Anda di halaman 1dari 13

Makalah Bahasa Indonesia

Disusun oleh

Kelompok 1:

1. Ema Feranita
2. Icha Mutiara
3. Reza Safitri
4. Tri Dita Maharani
5. Restu Muhni Anajmi
6. Haikal Arbi Pasha
7. M. Ibrahim

Guru pembimbing: Engga Kristian, S. Pd

Dinas pendidikan UPT Smk Negri 1 Muara Enim

Tahun ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWarrahmatullahiWabarakatuh
          Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya Rahmat Hidayah dan Inayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang NOVEL ini dan
tanpa ada hambatan meski dalam bentuknya yang begitu sederhana. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
SAW. yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah yakni
Dinul Islam yang selalu kita nantikan Syafa’atnya kelak dihari kiamat.
Pada dasarnya makalah yang membahas tentang  “Novel” ini dibuat dengan tujuan
untuk mengembangkan kreativitas pembaca dalam menulis dan meningkatkan
pengetahuan bagi pembaca serta untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
            Makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka sudah
selayaknya dan menjadi kewajiban logis bagi penyusun untuk menghaturkan rasa
terima kasih kepada :
1.  Bu Engga Kristia S.Pd. selaku Guru Pembimbing Mapel “BAHASA
INDONESIA”.
2.      Teman – teman atas segala bentuk bantuannya sebagai manusia biasa yang tak
luput dari salah dan dosa, untuk itu segala Kritik dan Saran sangat kami harapkan.
Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun
DAFTAR ISI :
KATA PENGANTAR ..........................................................................1
DAFTAR ISI .........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1                     LATAR BELAKANG ............................................3
1.2                      RUMUSAN DAN MASALAH ..............................4
1.3                      TUJUAN PEMBAHASAN ....................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1                      PENGERTIAN NOVEL .........................................6
2.2                      CIRI-CIRI POKOK NOVEL ..................................7
2.3                     PENGGOLONGAN NOVEL .................................8
2.4                      UNSUR-UNSUR INTRINSIK NOVEL ................9
2.5                      CONTOH NOVEL ................................................10
BAB III PENUTUP
3.1                      PENUTUP ..............................................................11
3.2                      SIMPULAN ...........................................................12
3.3                      KRITIK DAN SARAN ..........................................13
BAB I PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Hadirnya suatu karya sastra tentunya agar dinikmati oleh para pembaca. Untuk
dapat menikmati sebuah karya sastra secara baik diperlukan seperangkat pengetahuan
akan karya sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup penikmatan akan sebuah karya
sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat.

Dikalangan remaja karya satra yang paling diminati biasanya karya sastra
berbentuk prosa terutama novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis
secara naratif (dalam bentuk cerita). Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella”
yang berarti sebuah kisah atau sepotong berita. Selain dari bahasa Italia novel juga
berasal dari bahasa Latin yaitu “novellus” yang diturunkandari kata “novies” yang
berarti baru.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya imajinatif yang


mengisahkan sisi utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh.
Novel menceritakan suatu kejadan luar biasa dari kehidupan tokoh. Dikatakan luar
biasa karena dari kejadian itu, lahir suatu konflik yang menimbulkan pergolakan jiwa
para tokohnya sehingga mengubah jalan hidupnya.

Dalam membaca novel, agar pembaca dapat menikmati dan memahami isi dan
jalan cerita di dalamnya diperlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang
terkandung dalam sebuah novel yang sering disebut dengan unsur intrinsik. Unsur
intrinsik tersebut meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat.
Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah menangkap maksud dan makna yang ingin
disampaikan oleh pengarang.

Oleh sebab itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik
dari sebuah novel yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan
baik karena pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang
dibaca.      
                                   
1.2 RUMUSAN DAN MASALAH
1.     Apa yang dimaksud dengan Novel ?
2.     Apa saja ciri-ciri pokok novel ?
3.     Apa saja jenis-jenis pengogolongan novel ?
4.     Apa saja unsur-unsur intrinsik novel ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1.     Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa pengertian novel.
2.     Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa saja ciri-ciri
pokok novel.
3.     Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa saja
penggolongan dari novel.
4.     Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa saja unsur-unsur
intrinsik dari novel.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian novel
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra
ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat.
Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius
dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya.
Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai
karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya
yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi
ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia
mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis
membacanya.
 Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para
pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka.
Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya.
Novel berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat
menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang
dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel
memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.

2.2 CIRI-CIRI POKOK NOVEL


Adapun ciri-ciri pokok novel adalah sebagai berikut :
a.      Memiliki alur/plot yang kompeks. Berbagai peristiwa ditampilkan saling
berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang lebar, membahas persoalan secara
luas dan lebih mendalam
b.      Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh
karena itu, pengarang dapat membahas hamper semua segi persoalan.
c.      Tokoh/karakter tokoh dalam novel biasa banyak. Dalam novel, pengarang sering
menhidupkan banyak tokoh ceerita yang masing-masing digambarkan secara lengkap
dan utuh.
2.3 PENGGOLONGAN NOVEL
            Berdasarkan unsur intrinsiknya, novel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1)     Novel plot : adalah novel yang mengutamakan struktur cerita berupa
perkembangan kejadian atau urutan peristiwa. Oleh karena lebih mengutamakan
penggambaran tentang peristiwa, novel ini banyak menghadirkan kejutan dan
ketegangan.
2)     Novel watak atau novel karakter adalah novel yang mengutamakan
penggambaran watak atau karakter tokoh-tokohnya, misalnya : penakut, pemalas,
humoris, pemarah, mudah putus asa, tidak tetap pendirian atau berkecil hati.

2.4 UNSUR-UNSUR INTRINSIK NOVEL

1. Tema adalah pokok pikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan melatarbelakangi
dan mendorong seseorang menuliskan karangannya.

2. Tokoh adalah orang yang berperan dalam cerita.

3. Sudut pandang ialah cara penulis dalam memandang atau menempatkan dirinya
dalam sebuah cerita.

4. Latar adalah keterangan mengenai waktu serta suasana terjadinya peristiwa-


peristiwa didalam suatu karya.

5. Alur adalah hubungan sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain
di dalam cerita. Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-
tahapanperistiwa.

6. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan

2.5 CONTOH NOVEL

LASKAR PELANGI

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai
kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian
akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama
Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus
asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih
baik.

Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku
berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat
sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah. Cerita terjadi di desa
Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan
dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10
anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat
ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun
dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk,
pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A
Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu
Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes
keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta
pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang
pergi dari rumahnya ke sekolah.

Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan


mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai
cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya
karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada
karnaval 17 Agustus, dan kegeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan
mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan
memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari
menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir
dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan
sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana
Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini
diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa
merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini

Karya Andrea
Hirata
1. Penokohan dalam novel Laskar Pelangi

1. Ikal
2. Lintang
3. Sahara
4. Mahar
5. A Kiong
6. Syahdan
7. Kucai
8. Borek
9. Trapani
10. Harun
11. Bu Musliman
12. Pak Parpan

2. Plot / Alur

Alur cerita pada novel laskar pelangi menggunakan jenis alur maju. Hal ini
dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal semenjak ikal
dan kawan-kawan bersekolah sampai mereka semuanya beranjak dewasa.
Meskipun begitu banyak cerita yang masih menjadi misteri, dan misteri tersebut
berada pada novel sekuel tetralogi Laskar Pelangi lainnya.

a. Tahap situasi

Ketika hari pertama pembukaan pendaftaran siswa SD Muhammadiyah gantong,


SD tua tersebut harus tutup apabila tidak memenuhi kuota sebanyak minimal 10
siswa. Pada saat itu yang mendaftar barulah 9 siswa. Ketika waktu yang tersedia telah
habis, Pak Harvan dengan sangat terpaksa hendak mengumumkan penutupan
sekolahnya, tiba-tiba munculah Harun yang hendak mendaftarkan diri sebagai siswa
di SD tersebut. Maka dengan kehadiran Harun, seluruh orang tua murid, siswa yang
telah mendaftar, serta SD Muhammadiah Gantong terselamatkan.

b. Tahap Pemunculan Konflik

Pemunculan konflik terletak pada perjuangan keras Bu Muslimah serta anak-anak


laskar pelangi dalam menjalani aktivitas pembelajaran di sekolah yang serba terbatas
dan penuh dengan rintangan. Lintang yang harus bersepeda berpuluh-puluh kilo
meter dan sering kali dihadang oleh buaya besar demi mencapai sekolahnya agar bisa
belajar. Bu Muslimah rela berhujan-hujanan dengan daun pisang yang menutupi
kepalanya demi untuk mengajar anak-anak Laskar Pelangi.

c. Tahap Peningkatan Konflik

Tahapan ini terjadi ketika Mahar dan Lintang

3. Keunggulan Novel Laskar Pelangi mengikuti perlombaan cerdas cermat.


Pada saat itu SD Muhammadiyah mampu mengalahkan sekolah milik PN Timah.

d. Tahap Klimaks

Tahapan ini terletak pada saat Lintang harus berhenti sekolah karena desakan
ekonomi keluarga. Ayahnya meninggal, Lintang harus menggantikan ayahnya
menjadi tulang punggung keluarga.

e. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian terletak pada saat runtuhnya perusahaan tambang Timah dan
akhir cerita yang membahagiakan yang terjadi pada kesepuluh orang anak Laskar
Pelangi.

Salah satu keunggulan yang berhasil disajikan dalam novel ini oleh sang penulis–
Andrea Hirata–adalah berada pada ragam bahasa yang khas dan unik. Dalam
karyanya ini, Andrea Hirata mencoba untuk menuangkan nuansa kultur dari
masyarakat Melayu, kemudian adanya aspek sosial dan budaya yang
direpresentasikan secara gamblang di dalam dialog-dialognya.

Pernah pada suatu kesempatan, Andrea Hirata mengatakan bahwa cara dirinya
menulis novel ini, yakni karena terinspirasi dari cara berceritanya masyarakat Melayu.

Kelihaian sang penulis dalam merangkai suatu kesedihan menjadi humor yang
layak untuk dijadikan bahan tawa, tertuang cukup apik di novel Laskar Pelangi. Hal
itu terlihat saat dialog yang terjadi di antara para anggota Laskar Pelangi dan
masyarakat Belitung.

Selain itu, di dalam novel Laskar Pelangi banyak memuat pesan positif, di
antaranya ketekunan, ketabahan, sikap pantang menyerah, keberanian untuk bermimpi
dan memperjuangkannya, serta yang lainnya.
a. Latar tempat: Sekolah, Gua, Rumah, dan juga di bawah pohon.
b. Latar waktu: Malam hari, sore hari, dan juga pagi hari.
c. Latar suasana: Menyedihkan, menegangkan, dan juga menyenangkan.

4. Kelemahan novel Laskar

Pelangi berada pada penggunaan berbagai istilah yang jarang dijumpai oleh
pembaca sehingga akan sangat sukar untuk dimengerti dan dipahami atas apa yang
disampaikan oleh penulis. Walaupun terdapat glosarium atas diksi-diksi yang sulit
dipahami, tetapi diletakkan di akhir novel sehingga saat membaca novel tersebut akan
terasa kurang praktis.

Selain itu, kelemahan lainnya terletak pada ending cerita yang membingungan
dan cenderung menggantung. Mengapa? Pertama, akhir cerita membingungkan
karena tokoh “Aku” yang semulanya Ikal, secara tiba-tiba berubah menjadi orang
lain. Kedua, ceritanya cenderung menggantung karena memunculkan rasa penasaran
dan ketidakpuasan di akhir cerita. Akan tetapi, tampaknya hal itu sengaja dilakukan
oleh penulis sebab cerita dari Laskar Pelangi ini dilanjutkan pada sekuel berikutnya

5. Amanat dan Kesimpulan Resensi Novel Laskar Pelangi

Berdasarkan kisah dari novel Laskar Pelangi, tentunya banyak pelajaran yang
dapat diambil dan diterapkan di kehidupan sehari-hari, di antaranya kita harus
bersyukur akan pemberian Tuhan, menghargai pentingnya hidup ini, tidak mudah
menyerah dan berusaha sebisa mungkin apabila menginginkan sesuatu.

Tak hanya itu saja, kepintaran bukanlah menjadi tolak ukur kesuksesan
seseorang. Hal itu dapat terlihat dari kisah tokoh Lintang di novel ini, ia adalah anak
yang pintar. Akan tetapi, di akhir cerita, ia menjadi seorang sopir truk.

Berdasarkan kisah si Lintang, kita sebagai pembaca dapat mengambil hikmah


bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata
lain, apabila kita sudah berusaha semaksimal mungkin atas apa yang kita impikan,
tetapi hal tersebut tidak terwujud, jangan lupa untuk terus bersyukur dengan apa yang
sudah Tuhan tetapkan.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah penulis uraikan, penulis dapat


menarik kesimpulan sebagai berikut :

Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk
cerita) yang memiliki unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung
sebuah novel. Unsur instrinsik itu meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang,
dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang, sosial
budaya pengarang, politik dan ekonomi.

Membaca sebuah novel pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra


secara langsung. Maksudnya adalah kegiatan memahami novel dengan sungguh-
sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, serta kepekaan kritis yang baik
terhadap novel yang dibaca. Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengetahui jalan
ceritanya saja,tetapi juga unsur-unsur yang mendukungnya.

3.2 Kritik dan Saran

Dengan tersusunnya makalah ini penulis menyarankan agar pembaca pada


umumnya serta siswa-siswi Smk Negeri 1 Muara Enik pada khususnya, dapat
mengetahui dan memahami tentang macam-macam unsur instrisik dalam sebuah
novel maupun karya sastra lainnya.

Selain itu, disarankan agar para siswa-siswi senantiasa untuk membaca dan
menelaah apa yang ada disekitarnya untuk mempertajam fikiran, salah satu caranya
adalah dengan menelaah karya satra yang banyak akan nilai kemanusiaan dan
kehidupan.

Setelah para siswa-siswi membaca ataupun menelaah karya sastra, hendaknya


para siswa-siswi mampumenyebutkan satu-persatu unsur instrinsik yang terkandung
dalam sebuah karya sastra, yang meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang,
dan amanat. Dengan begitu siswa-siswi mampu memahami jalan cerita di dalamnya
serta mampu menceritakan kembali cerita yang dibaca. Dan juga, disarankan kepada
pembaca pada umumnya serta siswa-siswi Smk Negeri 1 Muara Enim pada
khususnya, mampu memahami dan menangkap nilai-nilai kehidupan pada sebuah
karya sastra yang dibaca sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca yang dapatmemperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai