Anda di halaman 1dari 14

MEMBACA DAN

MENULIS
(APAKAH MENULIS ILMIAH PERLU
DISERTAI KEGIATAN MEMBACA?)
ESENSI MEMBACA & MENULIS
(PARADIGMA ATAU KACAMATA BARU MEMAKNAI KATA MEMBACA DAN MENULIS

MEMBACA MENULIS

1. Mendapatkan informasi 1. Menuangkan informasi


2. Menemukan informasi 2. Mengeluarkan informasi

3. Mengetahui informasi 3. Mengekspresikan informasi

4. Menggali informasi 4. Menata urut/susun informasi

5. Mengisi informasi 5. Menatahubungkan secara logis beberapa


informasi
6. Memperkaya informasi
6. Mengorganisasi beberapa informasi
HUBUNGAN
MAMBACA DAN MENULIS
• Membaca berarti mengisi diri dengan informasi yang kredibel (relevan, beragam, terkini, dan artikel jurnal terakreditasi);

• Menulis berarti mengeluarkan isi atau informasi tsb dengan tujuan agar dibaca, dipahami dengan cepat, tepat, jelas dan menyenangkan bagi calon pembacanya/pendengarnya.

• Apa informasi yang akan dikeluarkan/dipaparkan penulis kepada pembaca jika dalam diri penulis tidak berisi informasi kredibel yang dibutuhkan pembaca?

• Bagaimana bisa menulis dengan lancar jika penulisnya tidak berbekal informasi pengetahuan yang kredibel dengan cukup/memadai.

• Bagaimana bisa menulis dengan baik jika tidak pernah mendatangi & membuka “jendela untuk melihat dan memahami warna-warni isi dunia.”

• Bacaan dapat diumpamakan seperti makanan, untuk menyehatkan jiwa dan pikiran. Bacaan bisa menjadi obat penyembuh kelemahan-kelemahan perasaan dan pikiran.

• Bagaimana bisa menghasilkan tulisan yang bergizi dan memberi gizi kepada masyarakat pembacanya jika penulisnya tidak terbiasa melahap makanan dengan kategori “empat
sehat lima sempurna” (baca referensi kredibel: relevan, terkini, beragam dan artikel dari jurnal internasional).

• Tulisan merupakan (1) representasi bekal dan wawasan pengetahuan penulisnya tentang topik yang ditulis, (2) representasi cara dan gaya bernalar,(3) representasi cara dan gaya
menganalisis, mensintesis permasalahan/data, (4) representasi cara dan gaya menyajikan informasi/isi yang dimilikinya dengan pilihan-pilihan diksi, kalimat, dan paragraf.

• Membaca dan menulis bagaikan sepasang suami-istri, dua kegiatan intelektual yang saling isi-mengisi, saling melengkapi. Ketika membaca, kemudian diikuti menuliskan hasilnya
maka akan semakin mudah dihafal/dipahami (mengikat makna). Dengan membaca, selain memperkaya perbendaharaan pengetahuan juga bisa meniru cara/gaya mengulas, cara
menganalisisnya dll. Demikian juga sebaliknya, kegiatan menulis akan semakin lancar/berbobot jika bekal pengetahuan (akibat membaca) yang akan ditulis cukup memadai.
APA MANFAAT MEMBACA?
(GIZI APA YANG BISA DIPEROLEH DARI KEGIATAN MEMBACA?)

• Membaca/bacaan ibarat makanan.


• Apa tanda-tanda seseorang yang kurang makan/kurang membaca? Wawasannya kurang gizi: dangkal, sempit, picik
sehingga pikiran, wawasan, emosi, sikap, dan tindakannya, termasuk tindakan berkomunikasi tulis dan lisan cenderung
kurang cermat, gegabah.
• Jadi, manfaat membaca antara lain:
1. menambah/memperkaya perbedaharan pengetahuan (fakta, data, prosedur, prinsip, konsep, teori), sekaligus
perbendaharaan kata;
2. dengan kekayaan perbendaharaan pengetahuan maka ia akan memiliki bekal untuk memilih dan menggunakan kata yang
tepat dan sesuai dengan konteks waktu, tempat, partisipan, dan tujuan berkomunikasi tulis dan/atau lisan. Hal ini
karena kita tidak dapat mengungkapkan pikiran kita dengan cara yang sama (kecuali anak balita) dalam semua
kesempatan dan lingkungan yang kita masuki;
3. dengan kekayaan perbendaharaan pengetahuan maka kita memiliki pedoman, memiliki dasar konseptual untuk
mengidentifikasi masalah, untuk menilai, menganalisis, mensintesis, dan memecahkan masalah/membuat keputusan.
BAGAIMANA DENGAN KEGIATAN MENULIS?

• Menulis diumpamakan seperti mengeluarkan dan menyajikan informasi


• Tidak sedikit orang yang memiliki bekal dan wawasan pengetahuan yang memadai,
seperti para intelektual atau akademisi. Tetapi, mereka tidak otomatis mampu/trampil
mengeluarkan pengetahuannya ke dalam tulisan. Mereka sebagai teoretisi, konseptor,
pengamat: mengamati, menganalisis, dan memberikan alternatif-alternatif jalan keluar
mengatasi masalah. Mengapa??
• SIMAKLAH tulisan berikutnya.
ANDRIAS HAREFA
(HAPPY WRITING 50 KIAT BISA MENULIS DENGAN “NYASYIK”

• Saya sering mengatakan bahwa menulis itu gampang. Untuk bisa menulis, hemat
saya, tidak diperlukan bakat menulis. Ibarat berenang, orang tak perlu berbakat
untuk bisa berenang. Ibarat naik sepeda, orang tidak perlu bicara soal talenta kalau
mau belajar naik sepeda. Yang diperlukan adalah praktik berkelanjutan alias
pembiasaan. Yang diperlukan adalah tangan yang mengetik, mewujudkan gerakan
gagasan menjadi sesuatu yang terbaca seperti tulisan ini.
ANDRIAS HAREFA
(HAPPY WRITING 50 KIAT BISA MENULIS DENGAN “NYASYIK”

• Kesuksesan adalah bakat ditambah latihan. Semakin kecil bakat bawaan,


semakin besar peranan latihan.
• “Gambaran yang muncul dari berbagai penelitian adalah perlunya latihan
selama sepuluh ribu jam untuk memperoleh keahliah yang dibutuhkan demi
menjadi seorang ahli kelas dunia – dalam hal apa pun,” tulis ahli saraf Daniel
Levetin.
• Dalam berbagai penelitian terhadap komponis, pemain bola basket, penulis
novel fiksi, pemain ski es, pianis, pemain catur, penjahat kelas kakap dan apa
pun pekerjaan Anda, angka ini selalu muncul berulang kali.
• 10.000 jam itu berapa tahun???
ANDRIAS HAREFA
(HAPPY WRITING 50 KIAT BISA MENULIS DENGAN “NYASYIK”

• Kegiatan psikomotorik yang terlatih, terbiasakan,


akhirnya menjadi sangat mudah dilakukan; bahkan
menuntut untuk dilakukan, nikmat dilakukan, sama
seperti perut yang menuntut nasi, enak makan nasi,
demikianlah tangan kita akan menuntut untuk menulis
(Jansen Sinamo dalam Happy Writing)
DANIEL GOLEMAN
(Dalam bukunya Emotional Intelligence, halaman 111)

• Jangan melupakan peran motivasi positif –kumpulan perasaan antusiasme, gairah dan keyakinan diri-
dalam mencapai prestasi. Studi-studi terhadap para atlet olimpiade, musikus kelas dunia, dan para grand
master catur menunjukkan adanya ciri yang serupa pada mereka, yaitu kemampuan memotivasi diri
untuk tak henti-hentinya berlatih secara rutin. Dan karena syarat untuk menjadi seorang yang berprestasi
pada tingkat dunia semakin tinggi tuntutannya, maka latihan rutin yang ketat ini sekarang tampaknya
mulai dicekokkan sejak masa kanak-kanak. Pada olimpiade tahun 1992, anggota regu selam Cina yang
berusia dua belas tahun telah melalui jumlah jam latihan keseluruhan yang setara dengan yang
dihabiskan anggota regu Amerika yang berusia awal dua puluhan –para penyelam Cina memulai latihan
ketat mereka pada usia empat tahun. Senada dengan itu, pemain biola hebat di abad kedua puluh belajar
menggesek biola sejak usia sekitar lima tahun; jagoan-jagoan catur internasional mulai bermain catur
rata-rata pada usia tujuh tahun, sementara mereka yang hanya menonjol pada tingkat nasional baru
belajar pada usia sepuluh tahun. Memulai lebih dini memberikan keuntungan seumur hidup: para murid
paling cerdas di kelas biola pada akademi musik terbaik di Berlin –pada usia awal dua puluhan- telah
menghabiskan sepuluh ribu jam latihan, sementara murid-murid di bawahnya rata-rata menghabiskan
tujuh ribu lima ratus jam (Daniel Goleman, Emotional Intelligence:111).
ANDRIAS HAREFA
(HAPPY WRITING 50 KIAT BISA MENULIS DENGAN “NYASYIK”

 Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal,


tetapi orang yang tidak pernah berhenti mencoba
(Rudi Wijaya dalam HW).
• Menulis adalah aktualisasi diri;
• Menulis adalah menafkahi diri;
ANDRIAS HAREFA
(HAPPY WRITING 50 KIAT BISA MENULIS DENGAN “NYASYIK”

• Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Keunggulan bukanlah suatu
perbuatan sekali jadi, melainkan sebuah kebiasaan (Aristoteles).
• Lewat menulislah saya bermimpi mengenali detail diri saya. Lewat menulislah
saya ingin merekam sekaligus merasakan pertumbuhan diri saya sedikit demi
sedikit. Lewat menulislah saya ingin meraih impian terbesar saya! Apakah saya
sudah mengenali diri saya? (Hernowo)
• Ala bisa karena biasa.
• Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit.
• Tidak ada prestasi tinggi, keunggulan atau barang bermutu yang ongkos
produksinya murah (ES).
ANDRIAS HAREFA
(HAPPY WRITING 50 KIAT BISA MENULIS DENGAN “NYASYIK”

• Kebiasaan yang baik merupakan otot-otot bagi jiwa kita. Semakin banyak
kita mempergunakannya, semakin kuat pribadi kita jadinya.
• Kalau kita berkesempatan untuk menikmati hidup, maka hari inilah
anugerah itu berlaku bagi kita, bukan besok, atau tahun depan. Persiapan
yang baik bagi hari esok ialah hari ini. Persiapan yang baik bagi tahun
depan ialah tahun ini. Keyakinan kita untuk memperoleh hari depan yang
baik tidak terlaksana apabila hari ini tidak kita isi dengan hal-hal yang
kaya penuh manfaat. Itulah sebabnya hari ini adalah senantiasa
merupakan hari kita yang paling gemilang.
HERNOWO
(Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza Rangsangan Baru untuk Melejitkan “Word Smart”)

• Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang


pengalaman dan perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan (J.K. Rowling).
• Menulis SMS, menulis hasil proses kuliah di kelas, nulis di twitter, blog, email,
facebook adalah fasilitas murah dan mudah untuk latihan menulis, untuk
membuat terbiasa menulis, untuk membentuk naluri/karakter menulis, untuk
melumasi mesin menulis, untuk melemaskan otot-otot menulis (Edy Subali).
• Berapa lamakah kau akan tetap menggelepar menggantung di sayap orang?
Kembangkanlah sayapmu sendiri dan terbanglah lepas seraya menghirup udara
bebas di taman luas (Dr. Sir.M.Iqbal).
HERNOWO
(Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza Rangsangan Baru untuk Melejitkan “Word Smart”)

• Syarat apa yang diperlukan agar ungkapan atau rumusan tertulis kita benar-
benar bertenaga–memiliki daya sentuh, daya gugah dan daya ubah? (1)
berusaha menguasai materi yang akan ditulis, (2) secara tak kenal henti,
kita perkaya materi yang hendak kita tuliskan itu dengan sumber-sumber
informasi yang berasal dari mana pun, (3) setidaknya “mesin” menulis atau
“otot-otot” yang menggerakkan tangan kita untuk menulis sudah kita coba
berkali-kali. Untuk keperluan itulah saya biasa menganjurkan kepada siapa
saja agar menyediakan “diary” atau lembaran-lembaran catatan harian.
“Diary” inilah menurut saya, alat termudah dan murah yang akan melumasi
“mesin” menulis atau melemaskan”otot-otot” menulis kita

Anda mungkin juga menyukai