Anda di halaman 1dari 7

"UPGRADE SKILL LITERASI UNTUK MENJADI LITERAT YANG LEBIH

BERKUALITAS DI 2024"

Oleh: Apriliyantino

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi robbil 'alamiin wa bihi nasta'inu 'ala umuriddunya


waddin. Wash-sholatu wa salamu 'ala asyrofil anbiyai wal mursalin wa 'ala alihi wa sohbihi
ajma'in amma ba'ad.

Terima kasih saya sampaikan kepada Kak Alifah Azizah dan Bang Erka sebagai Owner Bookies
Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk kembali menyapa para sahabat
literasi pada agenda Serabi Spesial Lembaran Baru 2024. Terima kasih juga untuk moderator
yang telah memberikan podium kehormatan pada kegiatan malam ini. Semoga kegiatan ini
menjadi awalan yang baik bagi kita semua untuk berubah dan berbenah. Aamiiin.

Kebahagiaan dan kebanggaan saya sampaikan atas kehadiran teman-teman dalam acara SERABI
SPESIAL LEMBARAN BARU 2024, Seminar Rame-Rame Bareng Bookies Literasi dengan
tema "UPGRADE SKILL LITERASI UNTUK MENJADI LITERAT YANG LEBIH
BERKUALITAS DI 2024".

Salam kenal, salam literasi dan selamat malam untuk semuanya.

Saya Apriliyantino, penulis novel Zenana! Zenana! akan menemani kalian pada hari kedua
Serabi kali ini. Bagi yang masih di perjalanan, semoga selamat sampai tujuan dan bisa
berkumpul kembali dengan keluarga. Bagi yang tahun ini masih galau, semoga kegalauannya
hilang dan digantikan dengan optimisme dan harapan baru. Bagi yang masih punya hutang,
semoga dianggap lunas. Semoga segera diberi kemampuan untuk melunasinya. Bagi yang masih
sekolah atau kuliah, semoga lancar dan segera lulus. Untuk yang sedang menunggu jodoh,
semoga Allah datangkan yang terbaik. Aamiin.

Izinkan saya mengawali kegiatan ini dengan lafaz basmalah. Bismillahirrohmanirrohim.

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh, saya akan mengajukan sebuah pertanyaan.
What Are Literacy Skills? Apa sih Literacy Skills atau kemampuan literasi itu?

Saya yakin jawaban kalian benar semua. Yups!


Literacy is a skill people develop to express themselves, share ideas, understand one another,
and even solve problems. Literasi adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan diri,
berbagi gagasan, saling memahami satu sama lain, dan juga kesanggupan memecahkan masalah.

Selain itu, keterampilan literasi digunakan untuk membaca, menulis, dan memahami berbagai
informasi. Kemampuan literasi ini sangat penting dalam semua bidang kehidupan kita, sehingga
kita harus meng-upgrade diri secara konsisten untuk menguasainya.

Keterampilan literasi akan meningkatkan kemampuan sesorang untuk memahami konten yang
kompleks, dan juga memudahkannya dalam menyampaikan ide-ide secara efektif.

Pada awal pembahasan ini, perlu kita samakan pemahaman kita dalam memaknai literasi sebagai
fondasi dan kerangka berpikir kita bersama.

Banyak sekali pakar yang telah menyampaikan pendapat mereka mengenai apa itu literasi.

Secara umum bisa dikatakan bahwa literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan
memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.

Akan tetapi, definisi literasi selalu mengalami transformasi seiring dengan tantangan zaman. Jika
dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Maka saat ini, istilah Literasi
telah dimaknai secara lebih luas. Bahkan telah pula menyentuh praktik kultural yang berkaitan
dengan persoalan sosial dan politik.

Perubahan definisi dari literasi membawa paradigma baru dalam memaknai literasi itu sendiri.

Dewasa ini, literasi telah bercabang-cabang. Muncul di tengah-tengah kita berbagai istilah
literasi; literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan seterusnya.

Kristalisasi makna literasi telah pula diperas ke dalam lima verba; memahami, melibati,
menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kelima hal tersebut merujuk pada
tingkat atau daya kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca
dan menulis.

Lanjut?

Baiklah, kita teruskan.


Seruput lagi kopinya biar tidak keburu dingin.
Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” yang bermakna
orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan
menulis.

Bagaimana para pakar lainnya memaknai literasi? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Menurut Elizabeth Sulzby


Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, Literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh
seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara
yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu
kemampuan menulis dan membaca.

2. Menurut Harvey J. Graff


Menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi ialah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk
menulis dan membaca.

3. Menurut Merriam – Webster


Menurut kamus online Merriam – Webster, Literasi ialah suatu kemampuan atau kualitas melek
aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan
juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

4. Menurut UNESCO
Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization”,
Literasi ialah seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan
menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang
memperolehnya.

5. National Institute for Literacy


National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai “kemampuan individu untuk
membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang
diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.” Definisi ini memaknai Literasi dari
perspektif yang lebih kontekstual. Dari definisi ini terkandung makna bahwa definisi Literasi
tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.

6. Education Development Center (EDC)


Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih dari sekedar
kemampuan baca tulis. Namun lebih dari itu, Literasi adalah kemampuan individu untuk
menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Dengan pemahaman
bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.
Jika kita telusuri, maka akan lebih banyak lagi definisi atau cara pandang para pakar terhadap
makna literasi.

Secara pribadi, saya sepakat dengan definisi yang disebutkan oleh Education Development
Center (EDC).

Education Development Center (EDC) yang menyatakan bahwa literasi lebih dari sekedar
kemampuan baca tulis.

Sesuai dengan tema kita malam ini, "UPGRADE SKILL LITERASI UNTUK MENJADI
LITERAT YANG LEBIH BERKUALITAS DI 2024". Maka fokus kita adalah pada strategi
tentang bagaimana meningkatkan kapasitas literasi kita agar menjadi orang-orang yang literate
dengan kualitas literasi yang terus tumbuh dan semakin baik. Dari biasa saja menjadi orang-
orang yang berada di level advanced literate adalah kondisi ketika tingkat literasi seseorang
sudah sangat baik.

Lalu bagaimana caranya?

Beberapa sumber menyebutkan beragam tips untuk meningkatkan literacy skills yang kita miliki.

Ada yang mengatakan bahwa kemampuan literasi akan berbanding lurus dengan peningkatan
daya baca dan ini dipengaruhi oleh kebiasaan baik seperti reading habits dan juga writing habits.

Sebab tidak ada cara paling ampuh selain dengan terus menambah frekuensi baca dan tulis yang
kita lakukan.

Orang mustahil meninggalkan membaca kemudian secara ajaib memiliki kemampuan literasi
yang baik.

Beberapa langkah untuk meningkatkan kemampuan literasi yaitu:

1. Preview the Text (Melakukan Pratinjau Teks)

Pratinjau adalah strategi efektif yang memungkinkan kita mendapatkan gambaran tentang isi
buku atau artikel tanpa membaca isi utamanya.

Menurut penelitian, preview dapat meningkatkan pemahaman bacaan dan menghemat waktu. Ini
juga memungkinkan seseorang menetapkan tujuannya membaca. Kemampuan membaca sekilas
sebuah teks sebelum benar-benar membacanya untuk memahami poin-poin penting dan
gambaran keseluruhan menjadi salah satu hal yang mendorong pemahaman dan tentu saja
meningkatkan literacy skills yang dimiliki seseorang.
2. Mencatat Apa yang Telah Dibaca

Jarang ada yang mampu mengingat keseluruhan isi bacaan. Untuk itu, mencatat atau membuat
catatan terkait dengan apa yang telah dibaca menjadi penting sekali. Sebagai info, rata-rata
manusia hanya dapat mengingat 5 sampai 7 item dalam satu waktu.

Sementara ketika membaca buku, banyak sekali items yang harus diingat. Beda tipis antara
seseorang yang tidak tahu (illiterate) dengan yang mengatakan "I am forget". Forget means don't
know. No excuse!

3. Mark Key Concepts (Tandai Konsep arau kata Kunci)

Jika Anda membaca buku, maka Anda juga bisa menandai poin-poin pentingsecara langsung
dengan pena, atau highligther. Saat membaca itulah Anda menangkap informasi-informasi
penting dan utama.

4. Perbanyak Perbendaharaan Kosakata

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan berbahasa, baik verbal maupun non verbal yang
dimiliki seseorang akan memengaruhi kapasitas dan kemampuan literasinya. Hal ini tentu tidak
terlepas dari perbendaharaan kosakata yang merupakan sumsum dari bahasa.

Menguasai lebih dari satu bahasa (bilingual) ternyata mampu menguatkan dan membantu
perkembangan otak. Menurut sebuah penelitian, saat anda menguasai lebih dari satu bahasa,
maka otak anda secara konstan akan sibuk memilih bahasa mana yang akan digunakan. Proses
pemilihan ini mampu menguatkan sel-sel otak dan membuat anda bertambah pintar. Para ahli
menemukan tentang bagaimana mempelajari bahasa memengaruhi otak bilingual manusia. Otak
kiri manusia lebih aktif dalam hal analisis dan logika. Sementara otak kanan manusia lebih aktif
dalam hal emosi dan sosial.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kathryn Bamford dan Donald Mizokawa, belajar bahasa
asing juga dapat meningkatkan kreatifitas seseorang.

Kemampuan literasi sendiri jelas tidak bisa dipisahkan dari kemampuan linguistic.

5. Melakukan Parafrase
Kemampuan literasi seseorang bisa ditingkatkan dengan sering melakukan parafrase. Kegiatan
ini memaksa seseorang untuk berpikir dan memahami isi bacaan dan selanjutnya menyampaikan
kembali dengan bahasanya sendiri. Tanpa memahami, mustahil seseorang mampu melakukan
parafrase.

6. Membuat Pertanyaan

Malu bertanya sesat di jalan. Pepatah lama ini selalu relevan ya guys. Bahkan saat ini, di tengah
kemajuan teknologi IT, kita masih tidak bisa mengandalkan Mbah Google. Coba deh ikuti
petunjuk google maps, apakah kita selalu bisa mencapai tujuan tanpa hambatan? Ternyata
banyak juga yang "disesatkan" ke daerah antah barantah. Validasi dari jawaban atas pertanyaan
kita harus tetap menjadi perhatian utama. Maka bertanyalah kita kepada orang-orang yang
memiliki kapasitas di bidang yang ingin kita tanyakan.

7. Membuat Ringkasan

Menulis ringkasan penting sekali untuk membantu mengingat hal-hal detail dan juga
memungkinkan untuk mengungkapkan suatu ide dengan persepektif kita sendiri.

8. Diskusikan Apa yang Sudah Dibaca

Mengkritisi berbagai bahan bacaan akan menajamkan daya nalar. Maka dari itu, diskusi
merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi yang kita miliki.

Saat saling memberikan pemaparan, sebenarnya kita sedang mengingat kembali apa yang telah
dan pernah kita baca.

Diskusi dengan orang yang tepat akan menambah wawasan dan sekaligus menjadi penyeimbang
dialektika yang sedang berlangsung itu.

Sebagai penutup, perlu saya sampaikan di sini bahwa meng-upgrade literacy skills merupakan
proses yang berkelanjutan dan tanpa batas waktu. Semakin seseorang berproses, maka semakin
baik pula kemampuan literasinya. Sebalik, saat seseorang berhenti meningkatkan kapasitas
literasinya, dia benar-benar berada di suatu batas persimpangan.

Demikianlah, semoga bermanfaat. Tetap semangat dan salam literasi!


Referensi:

http://www.unesco.org/new/en/education/themes/education-building-blocks/literacy/

http://www.unesco.org/education/GMR2006/full/chapt6_eng.pdf

https://www.edc.org/newsroom/articles/what_literacy

http://ezinearticles.com/?The-Need-For-Literacy&id=6945882

https://www.dkampus.com

https://masoemuniversity.ac.id/berita/manfaat-mempelajari-banyak-bahasa.php/

Anda mungkin juga menyukai