Anda di halaman 1dari 3

LITERASI UNTUK SUMATERA UTARA BERMARTABAT

Apa yang dimaksud dengan literasi? Kemampuan membaca dan menulis mungkin terlintas dalam
pikiran. Namun, bagaimana jika saya katakan itu lebih rumit dari itu? Umumnya, orang memahami
literasi sebagai konsep biner—Anda melek huruf atau tidak. Namun ternyata literasi terlihat berbeda
di seluruh dunia.

Sederhananya, literasi adalah cara berpikir yang memungkinkan individu untuk berbicara,
mendengarkan, membaca dan menulis seperangkat keyakinan atau ide dan memahami informasi
secara efektif.

Literasi sangat penting dalam kehidupan modern, karena kita dihadapkan pada berbagai informasi
yang kompleks dan bervariasi.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengakses informasi dari berbagai sumber seperti buku,
koran, internet dan media sosial.

Tanpa literasi yang memadai, kita mungkin kesulitan memahami informasi dan bahkan mungkin
tertipu oleh informasi yang salah atau menyesatkan.

Selain itu, literasi juga dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi kita.

Dengan membaca dan memahami informasi yang berkualitas, kita dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan kita, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan.

sebagian dari kita masih memiliki daya literasi yang rendah. Di mana kita bisa mengetahuinya? Dari
proses belajar mengajar sehari-hari, ketika guru menyuruh siswa membaca seringkali terlihat kurang
antusias. Minat baca di kalangan kita sangat rendah, mengapa demikian? Kita bisa melihat
perpustakaan selalu sepi pengunjung, perpustakaan hanya sibuk pada saat pendistribusian dan
pengembalian buku. Lalu merasa malas jika disuruh membaca buku yang isinya begitu panjang.

Ini sangat memprihatinkan. UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001
persen. Artinya, dari 1.000 penduduk Indonesia, hanya 1 orang yang gemar membaca. Hasil
penelitian bertajuk 'World's Most Literate Nations Ranking' yang dilakukan oleh Central Connecticut
State University pada Januari 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-62 dari 70 negara terkait
minat baca.

Data di atas menunjukkan bahwa masalah literasi masih menjadi hal yang harus dibenahi di
Indonesia. Padahal buku memegang peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Hanya
masyarakat dengan minat baca yang tinggi merupakan prasyarat masyarakat informasi yang
merupakan ciri masyarakat modern. Dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas jelang
Indonesia Emas 2045

Oleh karena itu, pemerintah gencar menggalakkan program literasi di setiap elemennya, terutama di
dunia pendidikan.
Budaya literasi harus dimulai sejak dini. Tidak ada kata terlambat untuk memulai literasi. Terlebih
lagi, literasi saat ini tidak hanya berupa buku, namun sangat banyak dikemas dalam bentuk digital
yang dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Literasi dapat menambah wawasan baru bagi Anda,
dapat melatih Anda berpikir kritis, dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Semakin banyak kita membaca, semakin banyak kita tahu, semakin sedikit kita membaca, semakin
sedikit kita tahu, jika kita tidak membaca, kita tidak tahu. Tentu saja kita tidak boleh merugi, dalam
artian kita tidak pernah membaca.

Bahkan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad adalah tentang literasi,
tentang membaca. Yakni surah al-alaq 1-5.

Iqro = baca!

Tuhan meminta kita untuk membaca.

Begitu dahsyatnya literasi sehingga dipilih Allah menjadi surat pertama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad dan umatnya. Apa artinya? Allah meminta kita untuk terus maju dan menggali ilmu yang
ada di alam semesta ini sebanyak yang kita suka. Agar kita bisa menggunakan ilmu yang kita
dapatkan dengan bijak.

Jika kita menggali kedahsyatan literasi, maka bukan tidak mungkin negara kita bisa maju, bisa
menguasai dunia. Apalagi jika didukung oleh sumber daya alam yang melimpah.

Dengan begitu bukan tidak mungkin negara kita bisa maju dan bersaing dengan negara canggih
lainnya.

Kita dapat meningkatkan literasi dengan berbagai cara, antara lain:

1. Baca sesuai keinginan. Tips yang pertama adalah tanamkan dalam diri anda untuk mau membaca.

2. Simpan Buku di Tempat yang Sering Dilihat.

3. Berusaha Menjadi Teladan.

4. Mengetahui Manfaat Membaca Buku.

5. Beli buku secara rutin.

Dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan... yang terpenting jangan pernah malas membaca
buku, jadikan buku sebagai teman kita.
Jika orang memiliki kemampuan membaca dan menulis tentang budaya mereka, mereka juga
memiliki kekuatan untuk mengusulkan ide-ide baru. Seiring waktu, apa yang diyakini budaya, serta
topik apa yang mereka anggap sebagai perubahan yang paling relevan. Ini memungkinkan orang
menggunakan literasi untuk membaca, menulis, dan menciptakan ide-ide baru untuk berbagi
budaya. Selanjutnya, literasi dapat mendefinisikan kembali semua nilai budaya dari waktu ke waktu.
Ini termasuk kemampuan untuk membentuk kembali tradisi, merekonstruksi nilai-nilai, dan
MENINGKATKAN MARTABAT SUMATERA UTARA.

Jadi mulai sekarang, jangan malas untuk melek huruf. Buang jauh-jauh rasa malas itu. Jangan cuma
melek di grup chat ya. Anda harus memiliki literasi yang lebih bermanfaat/bermanfaat. Karena kalian
adalah pilar masa depan Indonesia.

Jika literasi meningkat, pengetahuan dan wawasan tentu akan berkembang. Dengan demikian,
masyarakat Sumut akan lebih bermartabat.”

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan lebih lanjut

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam literasi!

Anda mungkin juga menyukai