Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1 (SESI 3)

KETERAMPILAN MENULIS
PDGK4305.740009

Nama : Ayu Dwi Lestari


NIM : 877313854
UPBJJ : UT Malang
Pokjar : Nganjuk Raya

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Mengapa anak tidak mau menulis, dan bahkan mengatakan tidak bisa menulis? Bagaimana
usaha Anda agar mereka bisa menulis? Jelaskan dengan contoh!
Anak tidak mau menulis dan bahkan mengatakan tidak bisa menulis karena beberapa faktor
diantaranya merasa tidak tau apa yang hendak ditulis dan tidak tau bagaimana cara menulis.
Anak merasa bingung harus menulis apa, untuk siapa, dan bagaimana memulai sebuah tulisan
itu.
Kita dapat menumbuhkan minat agar anak mau dan bisa menulis. Dengan memberikan
motivasi bahwa menulis itu menyenangkan, menciptakan lingkungan belajar yang menarik,
memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah menulis, penjelasan hal-hal apa saja yang
perlu diperhatikan dalam menulis, serta memberikan latihan-latihan menulis.
Secara sederhana kita bisa memulai dengan memberikan kesempatan anak untuk menulis
dengan memilih topik ringan atau sesuai dengan suasana yang sedang terjadi di sekitar
lingkungan. Misalnya membuat tulisan sederhana dengan topik “Lomba-lomba Peringatan
HUT RI ke 78 di Desaku”. Berikan kesempatan anak menuliskan atau menuangkan apa saja
yang ada dipikirannya mengenai lomba pada HUT RI. Kita bisa berkeliling untuk memantau
kegiatan menulis anak. Setelah anak selesai menulis, kita dapat memeriksa tulisan anak
dengan memberikan apresiasi berupa pujian karena telah berani menulis. Kemudian
memberikan masukan-masukan atau perbaikan terhadap tulisan itu dengan tidak langsung
menjatuhkannya tetapi dengan perlahan memberikan pembenahan-pembenahan yang dapat
dipahami anak mulai dari penggunaan kata, dan tanda baca. Setelah anak paham, minta
mereka memperbaiki tulisan tersebut. Diakhir, kita bisa memberikan apresiasi lagi karena
mereka mampu menyelesaikan tulisannya. Selain itu, kita juga perlu memberikan penguatan
lagi mengenai menulis, dan menyampaikan betapa menyenangkannya menulis untuk
membuang asumsi bahwa menulis itu sulit.

2. Jelaskan apa yg dimaksud karangan ilmiah dan non ilmiah? Berikan contoh kedua karangan
tersebut minimal dua paragraf.
 Karangan ilmiah didefinisikan sebagai tulisan atau karangan yang menyajikan hasil riset
atau pemikiran kelimuan. Karangan ilmiah berisi sajian tentang gagasan atau pemikiran
yang didasarkan pada bukti-bukti empiric atau kajian teoretis yang dapat dilacak dan/atau
dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
Kritik-kritik terhadap Positivisme terus mengalir antara lain dari mazhab Frankfurt.
Mazhab ini berpandangan pengetahuan alamiah maupun social mengacu kepada
kepentingan-kepentingan tertentu dan bukan semata-mata bersifat bebas nilai. Kritik lain
datang dari Teori Sains yang membawa kesatuan sains oleh karena dunia social berbeda
dengan dunia ilmiah. Dunia sosial dikuasai arti (meaning) dan oleh sebab itu terdapat suatu
pemisahan yang radikal antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alamiah.
Sayangnya, pemikiran ilmu-ilmu sosial dewasa ini masih tetap didominasi oleh
berbagai variasi Neopositivisme di negara-negara Anglo Saxon. Dominasi ilmu-ilmu
alamiah menyebabkan teori sosial kritis dari mazhab Frankfrut menjadi pandangan yang
minoritas.
….
 Karangan non ilmiah adalah karya tulis atau karangan tentang pengetahuan atau pengalaman
sehari-hari yang bersifat subjektif, tidak terikat kaidah penulisan tertentu, tidak disertai fakta
umum, serta menggunakan bahasa santai seperti bahasa yang dipakai sehari-hari.
Contoh :
Deadline untuk menerbitkan album baru sudah sangat mendesak. Semua kalangan
menantikan album baru Fin dan Ara yang sudah terlalu lama vakum. Pihak terlibat nampak
tertekan dengan keadaan ini, bayangan keuntungan semakin hari semakin memudar. Fin
tetap engan sensasinya yang terlalu jauh dan Ara yang berjalan di tempat proses
kreatifitasnya entah kenapa. Fin dan Ara layaknya sayur dan garam, saling melengkapi
dalam proses kreatifitas. Dalam proses kreasi biasanya keduanya saling melengkapi hingga
tercipta karya-karya ciamik yang sangat hits bahkan beberapa sudah seperti legenda hidup
saja.
Pihak produser dan manager menganggap keadaan mungkin akan tidak tertolong lagi.
Bagaimanapun dari segi bisnis, album baru tetap harus diluncurkan bagaimanapun
keadaannya, the show must go on. Berbagi gagasan telah dikeluarkan dan berujung pada
meluncurkan album the best atau mengundang artis-artis baru yang sedang ngetop saat ini
untuk menyanyikan cover version dari lagu-lagu hits mereka sebelumnya. Padahal album
mereka sebelumnya juda sudah album the best dengan tambahan 3 lagu baru yang secara
kualitas tidak sebaik lagu-lagu hits sebelumnya, namun penjualan album tetap baik karena
basis penggemar setia mereka yang cukup banyak serta ditunjang promosi yang luar biasa
wah-nya.

3. Mengapa ada fase pra dan pasca dalam penulisan dan mengapa tidak langsung menulis saja?
Jelaskan pendapat Anda disertai contoh.
Pendekatan menulis sebagai proses memandang bahwa kemampuan dan kegiatan menulis
atau mengarang merupakan sebuah proses. Menulis terdiri dari serangkaian kegiatan utuh
yang memiliki hubungan interaktif yang terdiri atas fase prapenulisan, fase penulisan serta
fase pascapenulisan.
Pada fase prapenulisan terdiri dari sejumlah kegiatan yaitu mementukan topik, menentukan
tujuan menulis, memperhatikan sasaran karangan, mengumpulkan informasi pendukung, serta
mengorganisasikan ide dan informasi. Fase penulisan merupakan fase pengembangan
gagasan-gagasan atau pokok pikiran dalam kerangka karangan/tulisan. Pada fase
pascapenulisan merupakan tahap penghalusan/penyempurnaan tulisan dengan melakukan
penyuntingan dan perbaikan.
Fase prapenulisan dan pascapenulisan harus ada, tidak bisa kita langsung menulis saja. Hal ini
dikarenakan sebuah tulisan yang baik tidak dapat dihasilkan dengan sekali menulis, proses
menulis diperoleh secara bertahap. Pada saat kita hendak menulis, kita tidak bisa langsung
menulis sebuah topik begitu saja dengan berbekal sebatas pengetahuan yang kita miliki. Hal
itu akan menjadikan tulisan kita menjadi tulisan yang kurang berkembang. Langkah pertama
dalam penulisan yaitu pemilihan topik, yang menentukan arah kita menulis yang akan
menjiwai sebuah karangan. Kedua kita harus menentukan tujuan dan sasaran dari menulis,
mengapa kita menulis tulisan itu dan untuk siapa tulisan itu. Misalkan kita memilih topik
“Reog Ponorogo”. Ketiga, kita perlu mencari, mengumpulkan, mempelajari, dan memilih
informasi yang dapat mendukung dalam isi penulisan “Reog Ponorogo”. Kita bisa mencari
informasi dari berbagai sumber tertulis maupun pengamatan serta wawancara. Mulai dari
sejarah Reog Ponorogo, bagaimana seni Reog Ponorogo itu digelar, tradisi-tradisi dari Reog
Ponorogo, dan lain-lain. Keempat, kita akan menuangkan infomasi-informasi yang kita
peroleh kedalam kerangka karangan. Semua langkah tersebut ada di fase prapenulisan. Baru
kemudian kita bisa melanjutkan menulis dengan mengembangkan kerangka karangan yang
telah dibuat (fase penulisan). Setelah penulisan selesai, kita perlu melakukan penyuntingan
dengan membaca ulang, memeriksa dan menilai ketepatan isi tulisan. Serta melakukan
perbaikan dengan merevisi kesalahan-kesalahan yang kita temukan. Penyuntingan dan
perbaikan bisa dilakukan lebih dari satu kali hingga tulisan itu menjadi lebih baik.
Penyuntingan dan perbaikan itu masuk pada fase pasca penulisan. Jadi, kita tidak bisa
meninggalkan fase pra dan pasca penulisan dan langsung menulis saja karena dengan
mengikuti fase-fase tersebut membuat sebuah tulisan menjadi tulisan yang baik.

4. Mengapa dalam penggunaan kata, penulis harus memperhatikan persoalan yang diungkapkan,
konteks tulisan, karakteristik ragam bahasa tulis, serta keadaan pembaca? Jelaskanlah
pendapat Anda.
Dalam menulis penulis perlu memperhatikan persoalan yang diungkapkan, konteks tulisan,
karakteriksik ragam bahasa, serta keadaan pembaca karena menulis bertujuan untuk
memberikan informasi atau pesan kepada pembaca. Penulis perlu melihat tujuan dan sasaran
dalam menulis itu ditujukan untuk apa dan untuk siapa dan persoalan yang dituangkan serta
kararteristik ragam bahasan yang digunakan dalam tulisan juga disesuaikan dengan pembaca
sehingga pesan atau infromasi dalam tulisan itu bisa tersampaikan kepada pembacanya.

5. Mengapa seorang penulis harus memperhatikan penggunaan kalimat efektif, dan jelaskan
faktor apa saja yang diperlukan
Karena kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu mewakili gagasan, pikiran dan
perasaan penulis sehingga dapat dipahami dengan tepat oleh pembacanya. Faktor yang
diperlukan dalam pembuatan kalimat efektif yaitu kepaduan dan kevariasian. Kepaduan
dibangun oleh kelogisan (ketepatan penggunaan kaidah bahasa, kesesuaian diksi, dan
keselarasan hubungan antar unsur bahasa itu sendiri), kehematan (berkaitan dengan efisiensi
penggunaan unsur bahasa, menghindarkan dari penggunaan unsur bahasa yang berlebihan dan
tidak diperlukan) serta kesejajaran (penggunaan unsur-unsur bahasa baik kata maupun frasa).
Serta kevariasian mengacu pada penggunaan berbagai unsur bahasa yang bermacam-macam
dalam menulis. Penggunaan kalimat efektif tidak hanya menimbulkan kejelasan tetapi juga
kekuatan dan kemenarikan sebuah tulisan sehingga pembaca akan terjaga minat bacanya dan
terhindarkan dari kebosanan.

Anda mungkin juga menyukai