Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ainun Nabila

Nim: 0306183185

Jurusan: PGMI-3/IV

Mata kuliah: Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi

Ujian Mid Smester

1. Buat uraian tentang membaca untuk kelas tinggi!


Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi ini melatih siswa dalam
keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencakup
aspekaspek berikut ini:
1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
2. Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang
relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
3. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Selanjutnya Tarigan menjelaskan bahwa membaca di kelas rendah masih bersifat mekanis
(mechanikal skills) maka aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring (bersuara),
sedangkaan untuk kelas tinggi ditekankan pada 7 pemahaman (comprehension skills) dan
aktivitas yang tepat adalah membaca dalam
hati.
2. Teknik apa yang bisa dilakukan guru agar siswa tertarik membaca!

1. Menciptakan Suasana Kelas

Kalau sudah terbiasa membaca, bisa dilakukan dimana pun dan kapan pun. Namu untuk pemula
membutuhkan ruang yang mumpuni, seperti tersediahnya kursi yang nyaman, dan sejumlah
buku-buku yang variatif. Didalam kelas, misalnya, coba anda isi dengan buku – buku menarik.
Jika diruangan kelas dikelilingi buku-buku perlahan siswa akan tertarik untuk menyentuh
bukunya, kemudian membuka, melihat gambar, dan mulai membaca halaman demi halaman.
2. Belajar di Perpustakaan.

Belajar bagi siswa tidak hanya di dalam kelas atau di ruang kelas sajah. Sekali – sekali mungkin
lebih bagus kalau siswa pindah belajar ke ruang perpustakaan. Di perpustakaan akan memberi
peluang bagi siswa untuk mencari dan membaca buku yang berkaitan dengan mata pelajaran
yang sedang dipelajarai.

Selain itu untuk menciptakan gemar belajar siswa, Penepatan atau lokasi perpustakaan pun
sebaiknya jauh dari hiuk piuk. Koleksi buku harus diperbaharui terus setiap bulan, sesuaikan
kondisi keuangan dari pihak sekolah, karena dalam penyediaan buku – buku baru yang
berkenaan langsung dengan kehidupan siswa sehari – hari, siswa akan menarik minat dalam
membaca, hal ini pun akan membuat siswa gemar dalam mebaca buku tanpa harus guru
memindahkan jam pelajaranya di perpustakaan. Pada jam istrahat dan dijam – jam kosong pun
mereka akan berkunjung diperpustakaan untuk membaca buku.

3. Meluangkan waktu Membaca Sebelum dan Sesudah Pelajaran

Guru senantiasa memberikan peluang dan waktu agar anak membaca buku suber belajar di awal
dan akhir pelajaran. Misalnya sekita 5 atau 10 menit sebelum memulai pelajaran, dan begitupun
ketika mengakhiri proses belajar mengajar. Oleh sebab itu guru ata pelajaran mewajibkan
siswanya meiliki dan membawa buku mata pelajaran pokok maupun penunjang.

4. Memberikan Tugas Rumah

Agar Siswa Membaca Siswa lebih banyak memiliki waktu untuk belajar di rumah secara
mandiri. Membaca buku catatan, buku pokok dan buku penunjang lainnya. Memberikan tugas
rumah bisa dilakukan bukan hanya dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan atau soal yang
harus siswa kerjakan, namun bisa juga memberikan tugas rumah membaca. Tugas membaca
buku pun sudah sangat begitu bagus untuk mendorong siswa gemar membaca. Berikan tugas
rumah atau PR pada siswa untuk membaca suatu materi pelajaran atau sumber pelajaran yang
lain, kemudian suatu hari mengujinya. Cara seperti itu biasa dilakukan oleh para guru, selain
memperlancar cara siswa membaca, akan juga meningkatkan minat baca siswa.

5. Mencari Buku yang Tepat Buat Siswa


Kadang seorang guru sering menyuguhkan siswa buku – buku yang harus siswa baca. Cara
tersebut jangan anda terapkan pada siswa, karena cara itu sudah tidak lagi efektif bagi siswa,
malahan dengan cara tersebut akan menumbuhkan kejenuhan terhadap siswa dalam mebaca
buku.Rendahnya minat mebaca buku bisa dikarenakan siswa belum menenuka buku yang tepat.
Jika sudah ada jenis buku yang menarik bagi siswa, perlahan – lahan akan timbul minat
membaca. Sebagai seorang guru sudah tugasnya untuk membantu siswa dalam menemukan topik
yang siswa sukai. Mulai dari guru, mencari tau hobi siswa, atau mencari tau sesuatu yang
digemarinya seperti serial TV. Kemudian mencari buku yang sesuai tema dan karakter yang
serupa. Cara ini memang bukan hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit,
namu cara itu lebih efektif.

6. Mengevaluasi Kegiatan Belajar Siswa

Setiap belajar siswa perlu dievaluasi baik secara verbal maupun secara non verbal. Tanyakan
pada siswa berapa jam dan berapa buku yang dibaca dala satu hari. Jika waktu dan jumlah buku
yang dibaca sangat sedikit, maka anda sebagai guru harus memotivasi siswa untuk meningkatkan
waktu mebacanya.

Bisa juga kita memberikan berupa hadiah atau penghargaan bagi siswa yang banyak jumlah jam
dan buku yang telah dibacanya dalam satu hari. Hal itu bisa memotifasi juga siswa lain yang
masi kurang dalam membaca buku, minat belajar siswa akan bertambah sampai mereka gemar
dalam membaca buku dalam setiap harinya.

7. Mengadakan Lomba Menulis.

Selanjutnya untuk membuat agar siswa gemar dalam mebaca yaitu dengan mengadakan lomba
menulis. Kenapa lomba menulis? Seseorang dengan menulis secara baik maka dia juga harus
menjadi pembaca yang baik.

Ide – ide dan pemikir dari apa yang dibaca itu nantinya akan menjadi bahan untuk diolah hingga
nantinya akan menghasilkan tulisan yang bagus. Maka dengan cara ini sangat cocok untuk
enumbuhkan minat baca seorang siswa sampi nantinya siswa tersebut akan gemar dalam
membaca buku.

3. Jelaskan beberapa jenis menulis di kelas tinggi!


Jenis-jenis menulis ada beberapa yaitu:

a. Deskripsi

Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan
kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya (Suparno, 2008: 1.11).
Deskripsi menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Tulisan deskrispi bertujuan
melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga
pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang
dideskripsikan. Dengan demikian deskripsi dapat disimpulkan sebagai tulisan yang isinya
menjelaskan sesuatu.

b. Narasi

Narasi adalah jenis tulisan yang isinya menceritakan tentang suatu peristiwa. Sesuai dengan
pendapat De'images (2007: 5) ”paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian. Dalam tulisan narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.
Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama.”. Tujuannya adalah memberikan gambaran
sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya
sesuatu hal.

c. Argumentasi

Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai
kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Argumentasi bisa disebut sebagai tulisan eksposisi
yang khusus. Penulis berusaha untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Karena tujuannya
meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis dapat menyajikan secara logis,
kritis, dan sistematis bukti-bukti yang dapat memperkuat kebenaran pendapat yang
disampaikannya. Sehingga keber-adaan bukti-bukti tersebut dapat menghapus keraguan pembaca
terhadap penulis. Penulis dapat mengajukan argumentasinya berdasarkan contoh-contoh, analogi,
akibat-sebab, sebab-akibat, dan pola-pola deduktif.

d. Eksposisi

Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau
menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau me-nambah pengetahuan dan pandangan
pembacanya (Suparno, 2008: 1.12). Sasa-rannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada
maksud mempengaruhi piki-ran, perasaan, dan sikap pembacanya. Dengan demikian eksposisi
dapat disimpulkan sebagai jenis tulisan yang isinya menyampaikan atau memaparkan sebuah
informasi. Tulisan ini disampai-kan secara jelas dan dapat disertai data-data yang konkrit.
Tujuannya adalah agar pembaca mendapatkan informasi yang sesungguhnya.

e. Persuasi

Persuasi adalah jenis tulisan yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca
mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. Tuli-san ini bertujuan mempengaruhi
pembaca untuk berbuat sesuatu.

4. Media apa yang paling tepat untuk mengajarkan siswa menulis karangan?

Media yang tepat adalah pembelajaran dengan menggunakan media gambar kartun untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan berbentuk paragraf mata pelajaran bahasa
Indonesia. Dan mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan berbentuk paragraf
dengan menggunakan media gambar kartun.

5. Apa yang harus diperhatikan siswa agar kegiatan menyimak dapat berhasil?

Menurut saya kita sebagai guru diharapkan dapat memusatkan perhatian siswa kepada pelajaran
yang sedang berlangsung, dan memerintahkan siswa agar mencatat inti sari dari apa yang
disimak agar mereka lebih mudah memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai