Buatlah laporan sederhana yang interaktif untuk menyampaikan hasil praktik Anda. Setelah itu, menurut Anda strategi bagaimanakah yang baik untuk kegiatan literasi di sekolah dasar?
LAPORAN KEGIATAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR
Kelas/ Fase : 5/ 1
Nama Sekolah : SD Negeri Cebongan 03
Kegiatan : Membaca 15 menit sebelum memulai pembelajaran
A. Kegiatan Literasi yang Dilaksanakan di Sekolah
Kegiatan literasi adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai- nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Tujuan umum kegiatan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kegiatan literasi yang dilakukan di SD Negeri Cebongan 03 diantaranya yaitu membaca 15 menit sebelum dimulainya kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini diterapkan di semua kelas dan pendidik membiasakan peserta didik untuk membaca materi pembelajaran yang akan diajarkan sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran yang dipelajari dan dapat memahaminya dengan baik. Adapun langkah-langkah kegiatan membaca 15 menit sebelum memulai pembelajaran di SD Negeri Cebongan 03 adalah sebagai berikut : 1) Guru membimbing siswa untuk mengeluarkan buku materi yang akan dipelajari 2) Guru membimbing siswa untuk membuka halaman buku materi yang akan dibaca dan dipelajari oleh peserta didik. 3) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk membaca materi terlebih dahulu dan menjelaskan apa yang telah dibacanya. 4) Guru memberikan batas waktu 15 menit untuk kegiatan membaca siswa terkait materi yang akan dipelajari. 5) Siswa membaca materi pembelajaran pada buku materi yang akan dipelajari. 6) Guru memberikan pertanyaan mengenai hal-hal apa yang dibaca oleh siswa 7) Siswa menanggapi pernyataan guru dengan menjelaskan kembali apa yang telah dibacanya selama 15 menit. 8) Guru membimbing siswa yang lain untuk menanggapi pernyataan temannya mengenai apa yang telah dibaca berdasarkan pemahamannya sendiri. 9) Guru memberikan umpan balik dan penguatan penjelasan terkait apa yang telah dibaca siswa mengenai materi pembelajaran selama 15 menit tersebut.
B. Strategi Pembelajaran Literasi Yang Baik Diterapkan di Sekolah Dasar
1. Membaca Nyaring (read aloud) Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan saat sesi membaca 15 menit, guru kelas membacakan buku dengan nyaring kepada siswa. Dengan menyimak buku yang dibacakan nyaring oleh guru, rentang perhatian siswa meningkat dan konsentrasi dan proses belajar siswa menjadi lebih baik. Di samping itu, kegiatan guru membacakan nyaring kepada siswa meningkatkan kedekatan hubungan guru dan siswa. Sebelum kegiatan 15 menit membaca, guru mempelajari buku yang akan dibacakan untuk mempelajari konten cerita dan merencanakan irama dan intonasi suara. Selama membacakan buku, guru menanggapi respon mereka. Setelah membacakan buku, guru memberikan pertanyaan untuk mengeksplorasi tanggapan siswa terhadap buku, mendiskusikan kata-kata sulit, atau mendiskusikan isi buku tersebut. 2. Membaca Mandiri / Membaca dalam Hati Pada kegiatan 15 menit membaca, siswa dapat membaca buku yang mereka sukai. Selama siswa membaca, penting bagi guru untuk ikut membaca bersama siswa. Setelah membaca, siswa dapat menuliskan nama penulis, judul buku, nomor halaman (apabila membaca beberapa halaman buku), juga komentar singkat mereka pada jurnal harian. Setiap guru sebaiknya juga memiliki jurnal membaca harian. Guru dapat meminta beberapa siswa untuk menceritakan buku (atau penggalan buku) yang dibacanya. Guru pun dapat berdiskusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif, analisis, dan kritis. 3. Membaca bersama. Siswa dapat membaca sebuah buku bersama-sama atau membaca buku yang sama bergantian. Kegiatan ini dapat menjadi alternatif solusi keterbatasan ketersediaan buku di sekolah. Media membaca bersama dapat berupa buku besar (big book) atau lembaran cerita yang dipajang pada papan flipchart. Buku digital yang diproyeksikan dengan proyektor juga dapat menjadi media kegiatan membaca bersama. Pada saat membaca bersama-sama, guru dapat memodelkan membaca dengan artikulasi pengucapan, irama, dan intonasi yang benar. Setelah membaca bersama, guru dapat mendiskusikan isi buku atau kata-kata sulit dengan siswa.