Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku bacaan, bukan buku teks pelajaran.
Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik.
Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah.
Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini tidak diikuti
oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menulis sinopsis, dan lain-lain.
Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini dapat diikuti
dengan diskusi informal tentang buku yang dibaca/ dibacakan, atau kegiatan
yang menyenangkan terkait buku yang dibacakan apabila waktu
memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi dan kegiatan lanjutan ini tidak
dinilai/dievaluasi.
Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap pembiasaan ini berlangsung
dalam suasana yang santai dan menyenangkan.Guru menyapa peserta didik
dan bercerita sebelum membacakan buku dan meminta mereka untuk
membaca buku.
Sarana literasi mencakup perpustakaan sekolah, sudut baca kelas, dan area baca.
Perpustakaan berfungsi sebagai pusat pembelajaran di SD Negeri Jatimekar 1.
Pengembangan dan penataan perpustakaan menjadi bagian penting dari
pelaksanaan gerakan literasi SD Negeri Jatimekar 1 dan pengelolaan pengetahuan
yang berbasis pada bacaan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik mampu
meningkatkan minat baca warga SD dan menjadikan mereka pembelajar
sepanjang hayat. Perpustakaan SD Negeri Jatimekar 1 sangat berperan dalam
mengkoordinasi pengelolaan sudut baca kelas, area baca, dan prasarana literasi
lain di SD Negeri Jatimekar 1.
Fungsi perpustakaan SD Negeri Jatimekar 1 adalah sebagai pusat pengelolaan
pengetahuan dan sumber belajar yang dikelola oleh kepala sekolah. Perpustakaan
SD Negeri Jatimekar 1 secara teknis pengelolaannya diberikan pada guru ekstra
Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan karena tidak memiliki tenaga
pustakawan yang terlatih di dalam pengelolaan bahan literasi perpustakaan.
Sudut Baca Kelas adalah sebuah sudut di kelas yang dilengkapi dengan koleksi
buku bacaan dan karya peserta didik yang ditata secara menarik untuk
menumbuhkan minat baca peserta didik. Sudut Baca Kelas berperan sebagai
perpanjangan fungsi perpustakaan SD, yaitu mendekatkan buku kepada peserta
didik. Sudut Baca Kelas dikelola oleh guru, peserta didik, dan orang tua
Selasar literasi adalah area baca semi out dor yang berada diantara ruang kelas
dan halaman sekolah, untuk memberikan solusi bagi siswa yang jenuh baca di
perpustakaan, area yang nyaman dan dilengkapi oleh koleksi buku untuk
memfasilitasi kegiatan membaca peserta didik dan warga sekolah.
Angkringan Baca (anjungan karakter dan selingan bacaan cerita) adalah area
baca semi out dor yang berada diantara dekat kantin sekolah, untuk memberikan
solusi bagi siswa enggan ke perpustakaan, area yang nyaman dan dilengkapi oleh
koleksi buku untuk memfasilitasi kegiatan membaca peserta didik dan juga warga
sekolah.
Gerobag Baca (Gerakan optimalisasi bagi guru dan siswa untuk gemar membaca)
adalah area baca out dor yang berada sekitar halaman sekolah, untuk memberikan
solusi bagi siswa enggan ke perpustakaan, area yang nyaman dan dilengkapi oleh
koleksi buku untuk memfasilitasi kegiatan membaca guru dan peserta didik.
Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah, ruang kelas perlu
diperkaya dengan bahan-bahan kaya teks. bahan kaya teks diantaranya adalah:
One Day One Writing. Siswa untuk dapat bercerita ia butuh banyak pengalam
baik dengan cara membaca, mendengar, melihat, maupun mengalami. Tetapi
untuk dapat menulis musti dilengkapi dengan inovasi, imajinasi dan kreatifitas.
Saat dicoba pada orang-orang sekeliling kita tentang kalimat apa yang biasa
ditulis di awal cerita, maka data yang paling banyak kita peroleh diantaranya
adalah kalimat pada suatu hari, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan diantara
wali murid pun menyampaikan hal yang sama, ini menjadi perhatian tersendiri
akan arti pentingnyakreatifitas, inovasi dan imaginasi yang musti diajarkan,
diingatkan dan dikembangkan dalam sebuah kegiatan pembiasaan agar menulis
menjadi baik bagi siswa kita.
One Day One Writing merupakan kegiatan siswa, yang diprogramkan sekolah
yang didampingi guru dan dilaksanakan siswa setiap hari di sekolah, siswa yang
tidak kreatif/inovatif/imajinatif cenderung menggunakan kalimat yang sama,
contoh dalam hal judul di hari Senin siswa menulis cerita yang berjudul Pergi ke
Rumah Nenek, esoknya hari selasa judulnya Pergi ke Rumah Kakek, hari Rabu
judulnya Pergi Ke Desa.
Penggunaan kalimat di awal cerita hari senin sampai Jumat diawali oleh
kalimat Pada suatu hari bahkan terjadi di mayoritas siswa dalam kelas, tentunya
ini tidak akan pernah terulang karena selalu diingatkan dan dibimbing oleh
Bapak/Ibu Guru. Kelas kecil menulis pantun, puisi, sajak, maupun puisi dan kelas
besar menulis cerita
Tiap anak dalam 1 hari menciptakan 1 cerita, dalam 1 minggu menghasilkan 5
cerita, dalam 1 bulan mamput mengumpulkan 20 cerita, dan tiap 1 siswa dalam 10
bulan akan mencetak satu buku dengan 200 judul certa, judul dan isi berbeda-
beda, bila dalam 1 kelas terdapat 40 siswa dan bila satu sekolah terdapat 2
rombongan belajar di tiap kelasnya, maka tiap tahun sekolah dapat mencetak buku
sebanyak 480 judul.
Kegiatan One Day One Writing muaranya adalah tumbuhnya Sikap religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerjakeras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab
akan terbentuk.
PPK-Ku Hari Sabtu. Suatu hal baik yang tidak dibiasakan akan kalah dengan
sesuatu hal buruk yang senantiasa dibiasakan (Umar bin Khattab), terlalu sering
kita lihat karakter seseorang tampak dari kebiasaan, oleh karenanya pembiasaan
berkarakter musti terus dibiasakan meski di hari Sabtu atau hari libur bagi yang
pelaksana 5 hari sekolah.
PPK-ku di hari Sabtu adalah upaya membiasakan perilaku berkarakter siswa
yang tidak hanya di sekolah namun saat di luar sekolah, di rumah, dan di
masyarakat pun tetap membiasakan hal yang baik dalam setiap perilakunya.
Pola kegiatan PPK-ku di hari Sabtu SDN Jatimekar 1 adalah berupa tugas
mingguan bagi seluruh siswa untuk Menulis/numerasikan kegiatan di hari Sabtu
sejak bangun tidur hingga tidur lagi dalam selembar kertas folio bergaris untuk
seluruh siswa, yang dikumpulkan di hari Senin Pagi pada guru kelas.
Bagi siswa yang aktivitas/kegiatannya positif, akan terbaca dari tulisan yang
ada, begitupun sebaliknya, hal baik yang terus musti diingatkan pada siswa adalah
tidak diperbolehkan mencatat hal yang tak dilakukan, karena yang demikian akan
terus menambah dosa atas perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai karakter.
Manfaat yang dirasakan dari kegiatan PPK-ku di hari Sabtu adalah:
Links