Nim: 0306183185
Kelas: PGMI-3
Matakuliah: Dasar-Dasar Pendidikan
SOAL !
2. Bagaimana pandangan Islam tentang hakikat kejadian manusia, sehingga memiliki struktur
yang paling baik diantara makhlik Tuhan lainnya!
Jawabannya: Hakikat manusia secara mendasar dalam Islam telah terdapat konsepsi
yang diajarkan oleh Allah SWT dalam kitab suci ALquran yang dikembangkan lebih lanjut
oleh Muhammad Rasulullah Saw dalam sunnahnya.
Dari segi biologis dan fisiologis, manusia diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang
paling sempurna dan paling mulia diantara makhluk-makhluk lainnya, namun dalam
jiwanya terdapat 2 macam kecenderungan yaitu Tuhan memberikan kemampuan yang
cenderung kearah kebaikan dan ketaqwaan yang berwatak tunduk dan taat kepada
praturan Tuhannya. Namun dibalik itu diberi kemampuan yang cendrung buruk, kufur,
membantah perintah, menyeleweng dari aturan dan ketertetiban.
3. Uraikan mengapa Tuhan mengangkat manusia (Adam) menjadi khalifah di atas bumi, dan
syarat-syarat apa sajakah yang harus dimiliki oleh manusia sehingga ia pantas menduduki
jabatan Tuhan lainnya!
Jawabannya: Dalam kitab suci Alquran kita dapati firman-firman Allah yang
menunjukkan pandangan dasar yaitu, “sesungguhnya, kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk (struktur) yang paling baik” (QS.At-TIIN,5).
Tentang proses terjadinya Allah memberikan kepada itu : “Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari sari tanah, lalu kami jadikan sari tanah itu air mani
(sperma) yang tersimpan dalam tempat yang paling kokoh (yaitu Rahim ibu); Kemudian
dari air mani itu kami ciptakan segumpal darah kental, kemudian kami jadikannya
mudghoh (segumpal daging) dan dari segumpal daging itu kami jadikannya tulang
belulang . Kemudian tulang belulang itu kami tutup (balut) dengan daging, kemudian ia
kami jadikan makhluk yang baru ( yaitu manusia yang sempurna). Maha Suci pencipta
yang paling baik”. (QS. Al-Mu’minun;12-14
4. Jelaskan tentang bukti-bukti bahwa Islam memandang manusia sebagai makhluk Tuhan
yang dapat dididik dan mendidik, sebutkan dalil-dalil yang relevan dengan penjelasan anda!
Jawabannya:
“ Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya aka nada
menciptakan seorang khalifah dimuka bumi”. (QS. Al-Baqoroh;30).
“Dan Tuhan menciptakan manusia dari tanah liat kering”.(QS.Al-Hijr;28)
Meskipun semula ditentang oleh para malaikat, pada akhirnya setelah Allah
memberikan penegrtian tentang maksud dan tujuannya mengangkat khalifah di muka
bumi, melalui proses pendidikan terhadap Adam yaitu mengajarkan nam-nama
kepadanya,kemudian mereka diperintahkan untuk menyebutkan nama-nama benda itu
namun tidak dapat merka lakukan, maka mereka menyerah kepada-Nya, menyatakan:
“Mereka mengatakan: Maha Suci Engkau, kita tidak punya pengetahuan melainkan apa
yang telah Engkau ajarakan kepada kita: Sesungguhnya Engkau lagi Maha
Bijaksana”(QS.Al-Baqoroh;32).
Firman-firman Allah yang tersebut diatas menunjukkan bahwa Tuhan Maha Pendidik
dan Pengajar yang telah menciptakan proses belajar-mengajar dalam metafisis terhadap
makhluk ciptaan-Nya yaitu malaikat, iblis dan manusia (Adam) dengan metode dialogis.
Kemampuan mengajar tersebut diaktualisasikan sesuai dengan kondisi keterdidikan
masing-masing orang. Di lingkungan hidup pedesaan, sesuai taraf pendidikannya, orang
tua di dalam keluarga masing-masing melaksanakan pengajaran secara lisan dalam
bentuk cerita, nasihat atau perintahdan larangan,pemberian contoh, perilaku,
keteladanan(uswatun hasanah).
5. Apa yang disebut dengan fitrah dan sampai dimanakah dapat dikembangkan melalui proses
kependidikan, sebutkan alasan-alasan yang berdasarkan ajaran Islam untuk mendukung
pendapat anda!
Jawabannya: Kemampuan dasar itu disebut Fitrah. Di dalam kerangka fitrah itu terdapat
komponen-komponen psikologis yang saling memperkokoh dalam proses
perkembangan menuju kearah kapasitas yang optimal. Dan diantara komponen fitrah
itu adalah potensi untuk beragama(Islam), potensi interlektual (kecerdasan) yang
menjadi dasar berpikir kreatif, dan potensi untuk hidup bermasyarakat (naluri sosialitas)
serta potensi nafsu (baik atau buruk) yang bersifat menggerakkan. Juga potensi dasar
untuk berkembang dan sebagainya.
(a). Potensi dasar untuk beragam atau fitrah dinijjah yang boleh oleh Carl Gustav Jung
disebut naturaliter religiosa telah diberitahukan oleh Allah SWT dalam ayat Alquran
,suroh Ar-RUM,30 : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama(Allah)
tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”.(QS.Ar-Rum,30).
Jelas bahwa fitrah tersebut mengandung potensi dasar untuk beragama lurus yaitu
agama Allah. Fitrah tersebut tidak dapat diartikan sebagai jiwa yang suci bersih yang
kosong dari kemampuan potensial untuk dikembangkan. Pengertian dari firman Allah
tersebut bertentangan dengan teori tabulae rasae(meja lilin atau kertas putih) dan John
Lock yang terkenal dalam dunia pendidikan. Sebagai paham Nativisme.
9. Jelaskan batas awal pendidikan dan batas akhir pendidikan menurut Langeveld dan
menurut Islam!
Jawabannya: Menurut Langeveld, baru dimulai pada umur 3-4 tahun, yang dikenal
sebagai periode krisis atau pembangkang yang justru periode inilah terbuka kepekaan
(sensitivitas) terhadap pendidikan kea rah kepatuhan dan ketaatan anak dalam arti
sesungguhnya. Sedangkan batas akhir atau batas atas dari pekerjaan mendidik, adalah
kedewasaan anak , karena itu tujuan pendidikan adalah mendewasakan anak didik di
mana ia telah mampu hidup di atas kemampuan sendiri, tidak lagi bergantung atas
orang dewasa atau orang lain.
Menurut Islam yaitu, pendidikan sangat penting , yaitu sejak lahir/dari ayunan sampai
meninggal dumia. Sebagaimana hadits Nabi SAW menjelaskan: “ Tuntutlah ilmu dari
buaian sampai keliang lahat”.
batas awal pendidikan Islam ialah saat kapan pendidikan Islam itu dimulai. Syahminan
Zaini mengemukakan bahwa pendidikan Islam harus di mulai semenjak seorang laki-laki
dan seorang perempuan mengikat tali pernikahan. Sebab, sah atau tidaknya pernikahan
akan mempengaruhi kehidupan suatu keluarga dan keturunan mereka. Dan di mulai
sejak anak dalam kandungan hingga dia mati.
13. Bagaimana perbedaan Orientasi pendidikan Islam dengan pendidikan Non Islam!
Jawabannya:
Pendidikan Islam dan Pendidikan non Islam memiliki perbedaan yaitu;
Di dalam Islam Pendidikan harus meliputi tiga aspek yaitu : Jasad ,Ruh , Intelektualitas ,
maka dalam pandangan non islam semua aspek itu tidak perlu selalu diidentikkan. Pendidikan
non islam juga lebih ditekankan pada rasionalitas semata . Dari segi karakteristik, terdapat
perbedaan antara pendidikan Islam dan non islam. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra,
pendidikan Islam memilikikarakteristik, yaitu;
Dalam dasar ajaran Islam setiap umat muslim dan muslimat diwajibkan mencari ilmu
pengetahuan. Setiap Rasul utusan Allah lebih dahulu dibekali ilmu pengetahuan, dan
diperintahkan untuk mengembangkan llmu pengetahuan itu. Hal ini sesuai hadits Rasulullah
saw
14. Dalam sejarah pendidikan adanya pandangan dasar dari ahli piker kependidikan yang
berbeda-beda. Prinsip pandangan dasar apakah yang menyebabkan pandangan dasar
mereka itu berbeda-beda!
Jawabannya: Prinsip dasar yang menyebabkan para ahli pikir kependidikan itu berbeda-beda
adalah karena memang sudah menjadi faktanya bahwa setiap pakar itu pada umumnya
memiliki perbedaan pendapat yang berbeda-beda.
Sebab-sebab perbedaan pendapat itu ada banyak sekali dan kita tidak akan mampu membatasinya.
Diantara sebab-sebab itu adalah sebagai berikut:
1.Objek kajian yang masih gelap
Sejak dahulu para filosof telah melakukan penelitian terhadap berbagai objek kajian yang
masih gelap dengan metode pemahaman yang berbeda. Setiap orang berpendapat sesuai
dengan objek yang diterimanya dan memahaminya sesuai dengan pola pikir masing-masing.
Padahal, kebenaran terdapat dalam wujud keseluruhan yang utuh, bukan dalam bagian-
bagiannya.
3. Perbedaan orientasi
Orientasi hidup seseorang membentuk metode berpikir yang sesuai dengan orientasi itu,
sehingga segala pendapatnya pun berjalan menurut orientasi itu pula. Apabila tolok ukur para
ahli itu berbeda-beda sesuai dengan perbedaan orientasi ilmiah masing-masing, walaupun
objek kajian mereka sama, maka akan tetap terjadi perbedaan di antara mereka karena masing-
masing berpikir dengan metode ilmiah yang berbeda.
4. Bertaklid kepada para pendahulu
Sebab lain yang dapat membawa kepada perbedaan ialah sikap bertaklid buta kepada
pendapat para pendahulu tanpa mengkajinya secara rasional. Keburukan taklid telah merasuk
dan mengendalikan jiwa mereka tanpa mereka sadari. Berbagai pemikiran yang setelah melalui
beberapa generasi berubah menjadi sakral kini, menguasai hati. Akibatnya, kemampuan akal
digunakan untuk menyusun argumentasi untuk menjelaskan kebaikan pendapat itu dan
kejelekan pendapat lain. Pada gilirannya hal itu membawa kepada perbedaan pendapat dan
perdebatan tidak bermanfaat karena setiap orang menentang pendapat orang lain dengan
bertaklid kepada pendapat para pendahulunya secara buta.
Setiap taklid itu selanjutnya melahirkan fanatisme karena kesakralan suatu pendapat yang
diikuti oleh seseorang mendorongnya untuk bersikap fanatik. Semakin tajam fanatisme itu,
semakin tajam pula perbedaan pendapat.
15. Jelaskan bagaimana pendapat aliran-aliran di bawah ini mengenai perkembangannya anak :
a. Empirisme : Aliran empirisme pertama kali diperkenalkan oleh John Lock pada akhir abad
ke-17, beliau berpendapat bahwa faktor yang paling menentukan perkembangan anak
adalah pengalaman dan pendidikan. Pembawaan sama sekali tidak mempengaruhi proses
perkembangan.
b. Nativisme : Aliran nativisme adalah aliran yang menitikberatkan proses perkembangan
pada faktor genetik/pembawaan tanpa ada pengaruh dari lingkungan.
c. Naturalisme : memandang bahwa sekolah merupakan hal utama yang akan
mengembankan proses belajar tiap peserta didik untuk dapat menemukan dan
mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan kerakteristik dan perkembangan
alam yang ada.
d. Konvergensi : Aliran konvergensi merupakan gabungan dari aliran nativisme dan
empirisme, diperkenalkan oleh William Stern yang berpendapat.
16. Jelaskan sikap anda terhadap aliran paham dalam pendidikan tersebut di atas dilihat dari
segi positif dan negatifnya. Dan aliran manakah yang anda pilih dan mengapa memilih aliran
paham tersebut!
Jawabannya: Dibawah ini saya akan memberikan pendapat/ sikap saya tentang aliran paham
pendidikan yakni empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi:
Menurut saya aliran empirisme itu mempunyai sisi positif dimana guru sebagai bagian dari
lingkungan mempunyai peran yang besar yang selanjutnya dapat memaksimalkan potensi yang
dimiliknya kepada anak didik. Namun sisi negatifnya adalah jika pembawaan anak tidak
dianggap, maka anak yang memiliki pembawaan misalnya bakat seni, jika tidak diarahkan untuk
lebih mendalami bakatnya, dikhawatirkan anak tersebut kehilangan bakat yang sebenarnya ia
miliki dan jika ia mempelajari sesuatu sesuai dengan bakatnya tentu akan lebih mudah.
Aliran nativisme mempunyai sisi positif yakni anak akan lebih mudah menjalani proses
kehidupannya dengan bakatnya sendiri. Namun sisi negatifnya adalah bagaimana anak akan
menemukan bakatnya sendiri, tentu ia membutuhkan orang lain, ia tidak bisa serta merta
menemukan bakatnya sejak ia masih kecil, dan bakat itu bisa ditemukan dan didalami lebih jauh
sebab pengaruh lingkungan dalam hal ini adalah pendidikan.
Aliran naturalisme, saya setuju dengan pernyataan bahwa anak itu lahir dengan pembawaan
baik, namun sisi negatif dari naturalisme adalah tidak mungkin seorang anak dibiarkan saja
berkembang sesuai dengan alam, karena sebenarnya alam juga memiliki komponen yang justru
malah merusak anak.
Aliran konvergensi, saya sangat setuju bahwa pembawaan dan lingkungan saling
mempengaruhi dalam proses perkembangan anak, jika seorang pendidik dapat mengarahkan
anak didik untuk belajar sesuai dengan pembawaannya tentu akan sangat menguntungkan bagi
proses kehidupan anak didik, namun yang perlu diperhatikan adalah hendaknya anak tidak
hanya diarahkan bakatnya lalu diberikan pengajaran yang pasif, ia juga harus diajarkan bersikap
aktif untuk dapat menentukan sendiri mana lingkungan yang dapat menunjang bakatnya dan
mana yang justru menghambatnya.
Maka saya memilih aliran konvergensi karena aliran konvergensi sangat memungkinkan anak
berkembang dengan optimal apabila pendidik mengajar sesuai dengan minat bakat anak, dan
seorang anak akan berkembang dengan baik apabila ia berada di lingkungan yang tepat, dengan
catatan anak itu harus diajarkan juga untuk bersikap aktif dan mandiri.
17. Uraikan mengapa aliran paham JJ.Rousscau disebut Naturalisme, dan bagaimana
pandangan dasarnya tentang proses belajar mengajar bagi guru dan anak didik!
Jawabannya: Aliran paham J.J. Rousseau disebut naturalism karena ia berpendapat bahwa
semua anak lahir dengan pembawaan yang baik, namun dapat rusak oleh tangan manusia. Ia
memandanag bahwa anak tidak perlu diberikan pendidikan, anak dibiarkan saja tumbuh
dengan sendirinya, selanjutnya diserahkan saja kepada alam( nature).
Anak belajar dari pengalamannya sendiri, guru berada diluar proses belajar anak didik secara
langsung, cukup dengan menyediakan lingkungan belajar positif dan sesuai dengan minat bakat
anak yang berorientasi pada pola belajar anak didik.
18. Mana diantara pandangan dari aliran paham kependidikan tersebut yang banyak dianut
oleh ahli-ahli pendidikan masa sekarang, dan mengapa demikian
Jawabannya: Aliran paham yang paling banyak dianut oleh ahli pendidikan masa sekarang
adalah aliran paham konvergensi, sebab aliran inilah yang paling memungkinkan terjadi prose
pendidikan yang mengoptimalkan perkembangan anak, dimana bakat anak dapat lebih digali
dan diarahkan melalui lingkungan pendidikan yang tepat yang sesuai dengan pembawaan si
anak.
19. Uraikan sasaran pendidikan dalam psikologi anak menurut teori Taksonomi B.S. Bloom
secara rinci!
Jawabannya: Sasaran pendidikan anak menurut teori taksonomi Benyamin S. Bloom yaitu pada
kawasan domain psikologis anak yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kognitif yang bertempat di kepala yaitu mengembangkan intelektualitas anak yang selanjutnya
menjadikan si anak lebih kreatif, termasuk didalamnya beberapa kemampuan mengingat,
memahami, mengklasifikasi, generalisasi, menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan,
menerapkan, menggunakan, menganalisis, mengevaluasi, mengkritik, dan mengkreasi.
Afektif termasuk kemapuan emosi bermukim di perut dan sasarannya berhubungan dengan
sikap, perasaan, nilai, minat, dan apresiasi. Sasaran afektif yakni dapat menjadikan anak didik
menjadi orang yang menerima, menanggapi, menghargai, membentuk, dan memiliki
kepribadian kuat.
Psikomotor sasarannya adalah kemampuan yang menyagkut kegiatan otot/ fisik.
Termasuk kemampuan koordinasi saraf otot contohnya berlari, meloncat, melempar,
melekuk, mengangkat, dan menari.
20. Uraikan alasan-alasan tentang perlunya ditetapkan pendekatan keterampilan proses dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah dan bagaimana kaitannya dengan pendekatan CBSA?
Jawabannya: Pendekatan keterampilan proses sangat diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah karena anak didik dapat memperoleh keterampilan dari sebuah proses/
latihan yang ia lakukan, sebab teorinya bahwa manusia sebenarnya memiliki kemampuan dasar
berupa mental dan fisik yang mempunyai daya tinggi untuk mempelajari sesuatu tanpa tau
teori terlebih dahulu. Alasan pentingnya pendekatan keterampilan proses adalah akibat
kemajuan saintek yang begitu cepat, ilmu pengetahuan memiliki kebenaran yang relatif,
pengembangan konsep belajar mengajar harus diiringi dengan pengembangan sikap dan nilai.
Cara belajar siswa aktif (CBSA) sangat sejalan dengan pendekatan keterampilan proses, karena
di CBSA anak diminta untuk mengembangkan keterampilannya sendiri secara lebih aktif
daripada pendidik, di CBSA anak dimulai dengan mengamati, lalu menghitung, mengukur dan
lain-lain sampai akhirnya ia dapat membuat kesimpulan apa yang dipelajarinya dan dapat
mengomuniksikannya kepada orang lain.
21. Jika anda menganut paham teknologi pendidikan dalam proses belajar mengajar,
bagaimana peranan guru dan murid dalam kegiatan tersebut. Dan berikanlah contoh
tentang proses belajar mengajar secara sederhana tapi jelas!
Jawabannya:
22. Uraikan tentang pendapat ahli piker Islam tentang sasaran proses kependidikan yang
menyangkut kemampuan psikologis!
Jawabannya:
23. Bagaimana pandangan K.H Dewantara tentang sasaran opendidikan bagi perkembangan
anak. Dan apa maksud semboyannya!
Jawabannya: konsep dari Ki hajar Dewantara yang berpendapat mengenai sasaran dan
perkembangan anak. Dan pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai sasaran dan perkembangan
anak terdapat dalam semboyanya yaitu “Tut Wuri Handayani” yang dalam bahasa jawa “tut
wuri” mempunyai arti sipendidik mengharapkan dapat melihat, menemukan, dan mamahami
bakat dan potensi apa yang timbul dan terlihat pada anak didik, untuk dapatdikembangkan dan
memberik motivasi atau dorongan kearah pertumbuhan yang sewajarnya dari potensi-potensi
tersebut. terdapat 3 konsep yang disampaika Ki Hajar Dewantara yaitu :
1) Ing ngarso sung tulodo artinya jika pendidik berda didepan maka hendaklah memberi
contoh teladan yang baik terghadap anak didiknya.
2) Ing madyo karso artinya jika pendidik berada di tengah-tengah anak didiknya maka
hendaknya ia dapat membangkitkan kamauan atau kehendak mereka, membangkitkan
hasrat anak didik untuk berinisiatif atau bertindak.
3) Tut wuri handayani artinya jika pendidik berada dibelakang dapat mengikuti, mendorong,
memotivasi dengan awas.
Ketiga konsep ini merupakan kesatuan yang utuh yang dijadikan dalam dunia pendidikan juga
semboyan dalam melaksanakan kepemimpinan yang berazaskan Pancasila.
25. Sebutkan dengan penjelasan singkat apa yang termasuk pada faktor atau komponen
pendidikan itu?
Jawabannya: terdapat 5 faktor atau kompenen yang penting yang harus ada dalam pendidikan
diantaranya sebagai berikut :
26. Setiap perbuatan tentu ada tujuan, bagaimana fungsi tujuan dalam pendidikan?
Jawabannya: Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai dengan adanya tujuan suatu usaha atau
perbuatan akan lebih terarah sehingga usaha akan menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang
diingikan.
27. Jelaskan tentang pengertian dasar dan pengertian tujuan pendidikan di Indonesia!
Jawabannya: Indonesia adalah negara yang berazaskan Pancasila dan undang-undang
dasar 1945 dan berkar pada kebudayaan bangsa indonesia. Tujuan pendidikan Nasional
adalah tujuan akhir yang akan dicapai oleh semua lembaga pendidikan, baik formal,
nonformal maupun informal yang berada dalam masyarakat dan negara indonesia.
Tujuan pendidikan indonesia adalah membentuk kepribadian yang bermoral Pancasila.
30. Uraikan Dasar, Konsep, Fungsi, dan Asas Pelaksanaan pendidikan Nasional di Indonesia!
Jawabannya:
31. Tahukah anda tentang TAP.MPR.NO. II/MPRJ1985 tentang GBHN dinyatakan mengenai
pendidikan, Jelaskan!
Jawabannya:
32. Sebutkan prinsip-prinsip konsep penddikan seumur hidup di Indonesia menurut ketetapan
MPR dan GBHN, secara lengkap!
Jawabannya:
33. Uraikan dasar tujuan pendidikan Islam menurut para ahli pendidikan Islam!
Jawabannya:
35. Sebutkan tugas-tugas dan perannya yang harus dilaksanakan oleh pendidik!
Jawabannya: agar pendidik dapat berfungsi sebagai perantaraan yang baik maka pendidik
haarus dapat melakukan tugas dengan baik pula.tugas pendidik dapat dikelompokan sebagai
berikut :
a. Tugas educational (pendidikan), pendidik mempunyai tugas memberi bimbingan
yang lebih banayak diarahkan dalam pembentukan kepribadian sehingga
mempunyai sopan santun, menghargai pendapat orang lain rasa sosial berkembang
dan mempunyai tanggung jawab
b. Tugas introktional (mengajar), kewajiban mendidik dititik beratkan pada
perkembangan dan daya intelektual anak didik, dengan tekanan perkembangan
pada kemampuan koknitif, efektif dan psikomotor.
c. Tugas managerial (pemimpin), yang mempimpin dan mengendalikan diri sendiri
peserta didik dan masyarakat yanag terkait menyangkut upaya
pengarhan,pengawasan,pengorganisasian,partipasi atas program pengelolaaan
pelaksanaan yang dilakukan itu meliputi personal atau ana didik yang lebih erat
berkaitan dengan pembentukan kepribadian anak.
37. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, terutama di lembaga
sekolah.
Jawabannya: untuk dapat menjadi seorang pendidik diperlukan adanya persyaratan yang harus
dimiliki dimana dalam masalah ini ada tiga yaitu:
a. Persyaratan jasmaniah
b. Persyaratan kepribadian
c. Persyaratan pengetahuan pendidikan
38. Mengapa guru sering pula disebut dengan pendidik pembantu dan siapakah yang dimaksud
dengan pendidik utama itu? Jelaskan !
Jawabannya: Guru sering disebut pendidik pembantu karena guru menerima limpahan
tanggung jawab orang tua untuk menolong dan membimbing anaknya oleh karena itu guru
berperan setelah orang tua disekolah,sedangkan pendidik utama adalah orang tua yanag
mendalam disertai rasa cinta kasih, orang tua yang pertama kali mendidik anaknya,mengasuh,
dan memberi peran utama terhadap jasmani dan rohani pada dir anak tersebut, orang tua
sering pula disebut pendidik kodrat atau pendidik aslli dan berpperan dalam lingkungan
pendidikan informal atau disebut keluarga.
39. Menurut saudara, mengapa tidak semua orang dapat disebut dengan pendidik, jelaskan!
Jawabannya: Karena mendidik merupakan tugas berat maka untuk memikulnya diperlukan
seseorang yang cukup memiliki kemampuan dan syarat tertentu. Orangtua sebagai pendidik
sudah jelas telah memiliki syarat-syarat umum, karena tidak mungkin orang belum dewasa
mampu memikul tugas pendidik karena jabatan, oleh karena itu tugas pendidik misalnya guru,
maka sebagai calon guru harus diadakan seleksi persiapan-persiapan dan latihan-latihan yang
cukup. Jadi untuk menjadi seorang pendidik dibutuhkan syarat-syarat tertentu.
40. Uraikan persyaratan pokok yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, dari segi:
a. Persyaratan jasmani
b. Persyaratn kepribadian
Jawabannya:
a. Persyaratan Jasmani merupakan factor yang menentukan terhadap lancer dan
tidaknya proses pendidikan. Dan disamping itu seorang guru banyak member
pengaruh terhadap anak didik terutama yang menyangkut kebanggaan mereka apabila
memiliki guru yang berbadan sehat. Persyaratan jasmaniah meliputi sebagai berikut:
1. Keadaan kesehatan tubuh secara umum
2. Keadaan tubuh mengenai cacat atau tidak
b. Persyatan Kepribadian merupakan menyangkut masalah keseluruhan bentuk rohaniah
manusia, yaitu tingkah laku dan minat. Karena nantinya menyangkut masalah
kewibawaan seorang guru. Apa yang disampaikan pada anak didik hendakla sama
dengan apa yang dimiliki oleh guru itu sendiri perbuatan dan perilaku yang dapat
dijadikan suri tauladan pada anak didiknya. Adapun sifat-sifat yang dapat
digolongkan dalam moral atau budi yang luhur antara lain sebagai berikut:
1. Berlaku jujur
2. Berlaku adil terhadap siapapun, lebih utama terhadap dirinya dan anak didik.
3. Cinta terhadap kebenaran
42. Diskusikan dengan teman-teman anda dalam kelomppk, kenapa pendidik memerlukan kode
etik, dan bagaimana kode etik pendidikan menurut Islam?
Jawabannya: Kode etik diperlukan karena itu merupakan landasan moral dan pedoman tingkah
laku guru warga PGRI dalam melaksanakan penggilan pengabdiannya bekerja sebagai
guru. Kode etik guru adalah norma-norma yang di harus diindahkan guru dalam
melaksanakan tugasnya didalam masyarakat.
Kode etik guru dalam Islam:
1. Guru hendaknya mengajar dengan niat mengharapkan Ridho Allah dan menyebarkan
ilmu.
2. Guru hendaknya tidak menolak untuk mengajar murid yang tidak mempunyai niat
tulus dalam mengajar.
3. Guru hendaknya mencintai muridnya seperti ia mencintai dirinya sendiri.
4. Guru hendaknya memotivasi murid untuk menuntut ilmu seluas mungkin.
5. Guru hendaknya menyampaikan pelajaran-pelajaran dengan mudah dan berusaha agar
muridnya memahami pelajaran.
6. Guru hendaknya melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang
dilakukannya.
7. Guru hendaknya bersikap adil terhadap semua muridnya.
8. Guru hendaknya membantu memahami kemalasan muridnya.
9. Guru hendaknya terus memantau perkembangan muridnya.
44. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan itu, dana pa bedanya dengan pertumbuhan?
Jelaskan !
Jawabannya: Perkembangan adalah proses perubahan progresif yang bersifat kualitatif fungsional dan
yang terjadi pada aspek fisik dan psikis. Contohnya :berjalan, berfikir, berimajinasi, dll.
Sedangkan pertumbuhan Pertumbuhan adalah proses perubahan progresif yang bersifat kuantitatif dan
yang terjadi pada aspek fisik.Contoh pertumbuhan : munculnya gigi-gigi baru, bertambahnya tinggi
badan,dst.
45. Bagaimana pola perkembangan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan
tersebut ? Jelaskan!
Jawabannya: Pola perkembangan peserta didik
a. pertumbuhan (growth) : Perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah
maupun hasil belajar.
b.Kematangan ( maturation ) : Perubahan kualitatif fungsi psiko fisik organisme dari tidak siap
menjadi
siap melakukan fungsinya. perubahannya alamiah dan hasil belajar.
c.Belajar ( Learning ) : Perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja,
bertujuan/terarah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
d. Latihan (exercise) : Perubahan perilaku yang bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh
aspek psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif
Pola asuh merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-
anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya. Orang tua
mempunyai tanggung jawab yang paling besar terhadap perkembangan anak. Orang tua
harus menciptakan suasana yang kondusif untuk mewujudkan pola asuh yang baik.
2). Lingkungan
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan anak adalah keturunan, menurut Monks
yaitu perkembangan anak dilihat sebagai pertumbuhan dan pemasakan organisme.
Perkembangan bersifat endogen, artinya perkembangan tidak hanya berlangsung spontan saja,
melainkan juga harus dimengerti sebagai pemekaran yang telah ditentukan secara biologis
dan tidak dapat berubah lagi.
46. Bagaimana ciri-ciri khas dari suatu perkembangan itu?
47. Sebutkan ahli-ahli dengan masing-masing pendapatnya mengenai pembawaan ini? Dan
siapa ahli di negara kita ?
1. Jawabannya: John lock (1632-1704)
Beliau berpendapat bahwa manusia dilahirkan dengan jiwa yang kosong dari
kemampuan (potensi) dasar apapun seperti meja lilin yang belum ada diatasnya, atau
anak dilahirkan ke dunia ini tanpa pembawaan.
2. Schopenhauer (1788-1880)
Beliau berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan buruk.
3. J. J. Rousseau (1712-1778)
Beliau berpendapat bahwa semua adalah baik pada waktu baru datang dari tangan sang
penciptanya tetapi semua terjadi buruk di tangan manusia.
4. William Stern (1871-1939)
Beliau berpendapat bahwa anak yang dilahirkan ke dunia itu dengan pembawaan baik
dan buruk,
5. Plato (427-347)
Menurut plato, bahwa manusia memilii kemampuan dasar yang terdidi dari kemampuan
berpikir yang terletak di kepala, kemampuan terletak di dada, kemampuan terletakdi
perut.
6. M.J. langeveld
Menurut pandangan beliau bahwa manusia sebagai homo educantum yaitu makhluk
jenis manusia yang harus di didik,
7. Ki Hajar Dewantara
Beliau berpendapat bahwa pembawaan sebagai fitrah manusia dan hasil dari pengaruh
lingkungan yang mengharapkan dapat melihat, menemukan, dan memahami potensi
apa yang timbul dan terlihat pad anak didik.
48. Bagaimana pendapat Ki Hajar Dewantara mengenai pembawaan, dana pa semboyannya.
Sebutkan!
Jawabannya: Ki Hajar Dewantara berpendapat tentang pendangan mengenai Tut Wuri
Handayani bahwa bareasal adri dari bahasa jawa , “tut wuri” mempunyai arti si pendidik
mengharapkan dapat melihat, menemukan dan memahami bakat apa yang ada pada si terdidik
untuk lebih di kembangkan member motivasi kearah pertumbuhan.
Semboyan Ki Hajar Dewantara , yaitu :
1. Ing Ngarsa sung Tuladha : ing ( di ), Ngarsa ( depan ), sung ( jadi ), Tuladha ( contoh atau
panutan ) makna: Di Depan menjadi Contoh atau Panutan
2. Ing Madya Mangun Karsa : ing ( di ), Madya ( tengah ), mangun ( berbuat ), Karsa
( penjalar ) makna: Di sedang Berbuat Keseimbangan atau Penjalaran
3. Tut Wuri Handayani : Tut ( di ), Wuri ( berbuat atau mengelola ), Handayani ( Dorongan )
makna: Di Belakang membawa dampak Dorongan atau Mendorong
49. Bagaiamana yang dimaksud dengan anak adalah sebagai si Terdidik ? Jelaskan !
Jawabannya: Terdidik dan tidak terdidik menjadi sebuah kata yang besar apabila kita masuk ke
ranah dunia pendidikan. Masyarakat yang tidak terdidik dengan sendirinya akan menjadi bulan
bulanan wacana dalam menterjemahkan persoalan pendidikan. Bagaimana dengan situasi yang
kini berlangsung di Republik ini yang sebagian besar masyarakatnya sebagai pendidik tetapi
tidak terdidik, dan akhirnya menjadi masyarakat yang mempunya mental tidak terdidik. Dalam
situasi ini dibutuhkan Pendidik yang terdidik untuk mencapai tahapan orang dewasa yang bisa
membimbing masyarakat atau siapaun untuk bisa menuju ke arah kedewasaan berpikir dan
bertindak. Karena pendidik juga salah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasarannya adalah anak didik.
Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni ;
alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan
(untuk mencapai tujuan selanjutnya).
Dalam praktek pendidikan, istilah alat pendidikan sering diidentikkan dengan media pendidikan,
walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas dari pada media. Media pendidikan adalah
”alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi
dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah.
2.Alat pendidikan representatif (kuratif dan kerektif), ialah alat pendidikan yang bersifat
penyadaran agar anak kembali kepada hal-hal yang benar, baik dan tertib. Misalnya,
pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran.
55.Kalau ada alat pendidikan hukuman,tentu ada alat pendidikan ganjaran dan kapankan alat
pendidikan ganjaran ini menurut anda di laksanakan?jelaskan
Jawab:Menurut saya alat pendidikan ganjaran ini dilaksankan saat anak didik melakukan
kesalahan yang fatal.
2.Alat pendidikan representatif (kuratif dan kerektif), ialah alat pendidikan yang bersifat
penyadaran agar anak kembali kepada hal-hal yang benar, baik dan tertib. Misalnya,
pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran.
55. Kalau ada alat pendidikan hukuman, tentu ada alat pendidikan ganjaran dan kapankah alat
pendidikan ganjaran ini menurut anda harus dilaksanakan?Jelaskan!
Jawabannya: Menurut saya alat pendidikan ganjaran ini dilaksankan saat anak didik melakukan
kesalahan yang fatal.
56. Tujuan apakah yang diinginkan oleh pendidik dengan memberikan hukuman itu?
Jawabannya: Tujuan nya yaitu agar si anak didik jera dan tidak mengulangi kesalahan nya lagi
57. Kalau ada anak yang masih kecil, lalu ada anak remaja, dan juga ada dewasa, melakukan
kesalahan yang sama, tindakan anda dalam memberikan hukum bagaimana? Mengapa harus
begitu, terangkan dengan pertimbangan saudara?
Jawab: Penerapan hukuman disesuaikan dengan jenis usia, dan sifat anak. dengan kata
lain hukuman yang diberikan harus sesuai dengan tingkatannya. Karena jika anak yang
mesih kecil dihukum sama dengan anak yang sudah dewasa maka yang tejadi si anak
yangbmasih kecil akan merasa keberatan dan merasa tidak sesuai dengan kemampuanya
sehingga si anak yang masih kecil tersebut merasa terbebani.
58. Bagaimana yang dimaksud dengan hukuman yang pedagogis itu, berikan contohnya?
Jawab: Yaitu hukuman yang dimana derita yang ditimbulkan oleh hukuman itu memberi
sumbangan bagi perkembangan moral anak didik dan hukuman tersebut masih bersifat
wajar. adapun contohnya yaitu apabila seorang anak yang terlambat diberi hukuman
seperti menghapal sesutau dengan berkalai- kali.
59. Apakah kewibawaan itu, terangkan dengan contohnya?
Jawab: Kewibawaan itu adalah pengakuan dan penerimaan secara sukarela
terhadap pengaruh atau ajunran yang datang dari orang lain atas dasar keihklasan,
kepercayaan penuh, dan bukan didasarkan atas terpaksa, rasa takut akan sesuatu dan
sebagainya. Dalam proses pendidikan berarti setiap pendidik atau guru harus berusaha
menjadi teladan bagi anak didiknya. Teladan dalam semua kebaikan dan bukan teladan
dalam keburukan. Dengan keteladanan ini diharapkan anak didik, akan mencontohkan
atau meniru segala sesuatu yang baik dalam perkatan dan perbuatan pendidik.
60. Sebutkan macam-macam kewibawaan yang anda ketahui?
Jawab:
a. kewibawaan lahir adalah kewibawaan yang timbul karena kesan-kesan lahiriah
seseorang, seperti bentuk tubuh yang tinggi , besar, pakaian, lengkap dan rapi, tulisan
yang bagus, suara yang keras dan jelas, akan menimbulkan kewibawaan lahiriah teladan
bagi kawan.
b. Kewibawaan batin adalah kewibawaan yang didukung oleh keadaan batin seseorang
seperti: adanya rasa cinta, adanya rasa demi kamu, adanya kelebihan batin, adanya
ketaatannya kepada norma.
61. Bagaimana hubungan rencana pengajaran denga tujuan pendidikan?
Jawab: Hubungannya yaitu dengan adanya perencanaan pengajaran, maka tujuan
pendidikan dapatlah tercapai dengan cara seperti apa yang dipakai dalam proses
pembelajaran baik dari materi yang akan disampaikan, bagaimana cara penyampainnya
serta alat atau media apa yang diperlukan saat dalam proses pembelajaran. Karena
rencana pengajaran meliputi pengalaman-pengalaman, pengetahuan-pengetahuan,
aktivitas yang disediakan dalam pendidikan guna mengembangkan jiwa, raga emosi dan
moral anak didik. pelajaran anak didik tidak akan lebih dari apa yang telah disediakan
dalam rencana tersebut.
65. Sebutkan macam-macam lingkungan yang anda ketahui, dan terangkan masing-masing
dengan singkat!
Jawab: Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di
dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki
Hajar Dewantara, lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan atau lingkungan
pendidikan.
A. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang
karena hubungan searah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (ayah, ibu, dan
anak). Menurut Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat
yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan
sosial.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati. Orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh dan berkembang dengan baik.
B. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena
itu anak dikirimkan ke sekolah-sekolah formal.
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan
pendidikan. Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peran sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakat. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka
diserahkan kepadanya.
C. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan di luar lingkungan
keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah dimulai
beberapa waktu ketika anak-anak telah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar
dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Kaitan antara masyarakat dan pendidikan
dapat ditinjau dari tiga sisi, yaitu :
1) Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.
2) Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat.
3) Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang (by
design), maupun yang dimanfaatkan (utility).
66. Apakah yang harus dilakukan oleh pendidik dalam usaha membimbing anak didik, hubungan
dengan lingkungan ini?
Jawab:
67. Apa yang dimaksud dengan pendidikan Informal , pendidikan formal dan pendidikan Non
Formal?
Jawab:
1. Pendidikan Formal : Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah
pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai
dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Termasuk juga
ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program
spesialisasi, dan latihan profesional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
2. Pendidikan Nonformal : Taman Pendidikan Al Quran, Sekolah Minggu, berbagai kursus,
bimbingan belajar dan sebagainya. Program-program pemberantasan buta aksara,
Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, dan C, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan
sebagainya.
3. Pendidikan Informal : Adalah jalur pendidikan di lingkungan keluarga yang berupa
ajaran tata-krama, sikap dan tingkah laku yang diajarkan pada keluarga semenjak peserta
didik lahir. Pendidikan informal dapat juga disebut pendidikan yang ada di masyarakat,
atau pendidikan yang dialami oleh seseorang oleh lingkungannya.
66.