Anda di halaman 1dari 8

Nama: Ainun Nabila

Nim: 0306183185

Kelas: PGMI3/-3

MatKul: SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

PENGANTAR SEJARAH
PENDIDIDKAN ISLAM
1.Pengertian Sejarah

Kata sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa Arab yaitu Tarikh, sirah atau ilmu tarikh,
yang maknanya ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau
yang membahas penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam bahasa
inggris sejarah dapat disebut dengan history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian
masa lampau (orderly descriphon of past even)

Adapun secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan
benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat sebagaimana benar-benar terjadi pada
kenyataan-kenyataan alam dan manusia 1. Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup
perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena sejarah
mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun
membentuk manusia2.

2. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani,
dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik 3. Karena ia merupakan sebagai
alat yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia
(sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh
kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dalam hal ini, maka kedayagunaan
pendidik sebagai alat pembayaran sangat bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak
menentukan keberhasilan proses pendidikan 4, yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem
yang paling sederhana menuju sistem pendidikan islam yang modern. Dalam perkembangan pendidikan
islam didalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan
teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan
tujuan pendidikan islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran islam dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah5.
Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada
perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri
maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis 6.

Dari berbagai pengertian pendidikan islam dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam adalah proses
bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan
terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.

3. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam

Dari pengertian sejarah dan pendidikan islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang sejarah
pendidikan islam atau tarihut Tarbiyah islamiyah dalam buku Zuhairini yaitu:

1. Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang
lain, sejak zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.

2. Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi
Muhammad saw sampai sekarang7.

Dra. Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:

1. Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya
sampai sekarang.

2. Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak
zaman nabi Muhammad hingga saat ini 8.

Dari dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua
penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari
sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.

4. Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam

a.      Obyek

Obyek kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan islam berupa informasi tentang
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik formal, informal dan non formal. Dengan
demikian akan diproleh apa yang disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan
agama islam sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran, menuju kehidupan
yang sejahtera lahir bathin secara material dan spiritual. Namun sebagai cabang dari ilmu pengetahuan,
objek sejarah pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek
sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi
sejarah serba subjek9.
b.      Metode

Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku
kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah
meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat
analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan
menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan
harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam
menggunakan sumber-sumbernya10.Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu
pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode
komparatif dan metode analisis sistensis.

a.       Metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub dalam Al-
Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat
dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung
dalam ajaran islam dapat dipahami.

b.      Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran islam tentang pendidikan dan
tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan
metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat
diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.

c.       Metode analisis sintensis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau


pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan
kekhasan pendidikan islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-
kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode ini dapat pula
didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang
islami11.

Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam ada beberapa metode yang dapat dipakai
antaranya:

1.      Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview

2.      Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung

3.      Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan
mendalam segala catatan atau dokumen tertulis 12.

5. Manfaat Sejarah Pendidikan Islam

Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari
zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran,
dan kebangkitan kembali tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang
terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan
operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar
memberikan romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar
sejarah pendidikan islam dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka
lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang baru dan lebih baik. Dengan
demikian sejarah pendidikan islam sebagai study tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan
sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka memberikan
sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan 13.

Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal ini karena sejarah
menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai
baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-
Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan tidak langsung
mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat islam.
Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh
karena itu kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan
yang bersifat akademis14.

Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan, cermin,
pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an
sebagai sumber ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Hal ini tersirat
dalam Al-Qur’an :

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu sekalian ….”( Q.S. Al-
Ahzab: 21)

“Katakanlah: “jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu”……(Q.S. Ali-Imran:31)

 …. Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk (Q.S Al-A’raaf:158)

Berpedoman pada ayat diatas umat islam dapat meneladani proses pendidikan islam semenjak zaman
kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan
pendidikan islam.

Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai
kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan
mulus terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya
mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan kata lain mengambil
pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat
diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.

Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan
kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan
datang diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan pendidikan islam karena sesungguhnya
tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru.

Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai
kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi
lebih konstruktif15.

Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
a.       Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman
lahirnya sampai masa sekarang.

b.      Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan
islam pada masa kini

c.       Memiliki sikapn positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem


pendidikan islam.

Selain itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan
pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan islam akan memberikan arah
kemajuan yang pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam
kerangka pandangan yang utuh dan mendasar 16.

6. Pentingnya dalam Mempelajari Sejarah Pendidikan Islam

Dari mengkaji sejarah kita dapat memperoleh informasi tentang pelaksaan pendidikan islam dari zaman
Rosulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan
kebangkitan kembali dari pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui bagaimana yang terjadi dalam
penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, institusi, sistem, dan opersionalnya yang
terjadi dari waktu ke waktu17.

Dalam ajaran islam, pendidikan mendapatkan posisi yang sangat penting dan tinggi karena pendidikan
merupakan salah satu perhatian sentral (central attention) masyarakat. Pengalaman pembangunan di
negara-negara sudah maju khususnya negara-negara di dunia Barat membuktikan betapa besar peran
pendidikan dalam proses pembangunan.

Tepatnya dikatakan oleh Ghulam nabi Saqib Education may be used to help modernize a society,
education, therefore is certainly the key to the modernization of muslim societies. Demikian juga tepat
dapat dikatakan Jhon Dewey, pendidikan diartikan sebagai social continuty of life. Pendidikan juga
diartikan, it mo kowly as transmission from some persons to others of the skills the arts and the science.
Adapun Kant, mengartikan pendidikan sebagai care, discipline and instruction. Oleh karena itu, peranan
pendidik sangat penting dan pendidikan hendaknya memenuhi kebutuhan masyarakat 18.

7. Ilmu yang Erat Kaitannya dengan Sejarah Pendidikan Islam

Pendidikan islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan
berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut islam. Munculnya
ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan islam.
Teori-teori yang berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan fakta-fakta
sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut dalam konteks sejarahnya dengan demikian
pembahasan sejarah pendidikan tidak sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
perkembangan dan perjalanan pendidikan islam sesuai dengan urutan-urutan peristiwa. Lebih dari itu
sejarah pendidikan islam menuntut pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu
peristiwa yang terjadi.

Dengan demikian sejarah pendidikan islam bukanlah ilmu berdiri sendiri namun merupakan bagian dari
sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu
yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. Sejarah
pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang 19. Oleh karena itu,
sejarah pendidikan sangat erat kaitannya dengan beberapa ilmu antara lain:

1. Sosiologi

Interaksi yang terjadi baik antara individu maupun antara golongan, dimana dalam hal ini menimbulkan
suatu dinamika. Dinamika dan perubahan tersebut bermuara pada terjadinya mobilitas sosial semua itu
berpengaruh pada sistem pendidikan islam. Serta kebijaksanaan pendidikan islam yang dijalankan pada
suatu masa.

2. Ilmu Sejarah

Membahas tentang perkembangan peristiwa-peristiwa atau kejadian –kejadian penting di masa lampau
dan juga dibahas segala ikhwal “orang-orang besar” dalam struktur kekuasaan dalam politik karena
umumnya orang-orang yang besar cukup dominan pengaruhnya dalam menetukan sistem, materi,
tujuan pendidikan, yang berlaku pada masa itu

3. Sejarah Kebudayaan

Dalam hubungan ini pendidikan berarti pemindahan isi kebudayaan untuk menyempurnakan segala dan
kecakapan anak didik guna menghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaannya,
pendidikan islam adalah usaha mewariskan nilai-nilai budaya dari suatu generasi ke generasi
selanjutnya. Oleh karenanya mempelajari sejarah kebudayaan dalam rangka memahami sejarah islam
adalah sangat penting20.

4. Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam

Sejarah pendidikan islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah islam. Oleh karenanya, periodesasi
pendidikan islam berada dalam periode-periode sejarah islam itu sendiri. Prof. Dr. Harun Nasution
secara garis membagi sejarah islam kedalam tiga periode yaitu periode klasik, pertengahan, dan
modern21.

Kemudian dalam buku Dra. Zuhairini dijelaskan bahwa periode-periode tersebut di bagi menjadi lima
masa, yaitu:

1. masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 M)

2. masa Khalifaur Rasyidin di Madinah ( 632-661 M)

3. masa kekuasaan Umawiyah di Damsyik (661-750 M)

4. masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad ( 750-1250)

5. masa dari jatuhnya kekuasaan Khalifah di Bagdad tahun 1250 M s/d sekarang 22.

PENGERTIAN UMMI, APA MAKSUD DAN APA HIKMAHNYA.

Saya melihat di koran-koran dan selebaran di jalan-jalan bahwa mereka menyesalkan masih adanya
umiyyah, dan mereka menganggap hal ini merupakan tanda keterbelakangan. Padahal
Allah Ta’ala menyifatkan umat ini sebagai umat yang ummi. Ia berfirman:
‫ث فِي اأْل ُ ِّميِّينَ َرسُوالً ِم ْنهُ ْم‬
َ ‫هُ َو الَّ ِذي بَ َع‬

“Ia lah Allah yang mengutus Rasul kepada umat yang ummi dari kalangan mereka” (QS. Al Jumu’ah: 2).

Maka saya mohon penjelasan dari anda mengenai hal ini.

(Muhammad A. –  Riyadh)

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjawab:

Umat Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dahulu dari kalangan Arab dan kalangan ‘ajam (non-
Arab), mereka tidak biasa membaca dan tidak biasa menulis. Oleh karena itu mereka disebut sebagai
umat yang ummi. Ummi artinya yang menulis dan membaca di antara mereka sangat-sangat sedikit jika
dibandingkan dengan kaum-kaum selain mereka.

Demikian juga Nabi kita Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau tidak biasa membaca tulisan
dan tidak biasa menulis. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

َ‫َاب ْال ُم ْب ِطلُون‬


َ ‫ك إِ ًذا الرْ ت‬ ُّ ‫ب َوال تَ ُخ‬
َ ِ‫طهُ بِيَ ِمين‬ ٍ ‫َو َما ُك ْنتَ تَ ْتلُو ِم ْن قَ ْبلِ ِه ِم ْن ِكتَا‬
“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah)
menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-
benar ragulah orang yang mengingkari(mu).” (QS. Al Ankabut: 48).

Dan fakta ini merupakan bukti benarnya kerasulan dan kenabian Muhammad Shallallahu’alaihi
Wasallam. Karena beliau membawa Al Qur’an yang luar biasa dan istimewa di mata orang-orang Arab
dan juga non-Arab, yang tidak lain ini adalah wahyu dari Allah kepadanya (bukan karangan beliau
sendiri, pent.), yang diturunkan kepada beliau melalui ruuhul amin (Jibril) ‘alaihissalam.

Dan Allah juga mewahyukan as sunnah (hadits) yang suci dan berbagai ilmu tentang keadaan di zaman
dahulu. Allah Ta’ala juga mewahyukan kepada beliau ilmu mengenai hal-hal yang terjadi di akhir zaman
dan hal-hal yang terjadi di hari kiamat. Sebagaimana Rasulullah telah mengabarkan kepada kita
mengenai keadaan surga, neraka dan penduduknya. Itu diantara keutamaan yang Allah berikan kepada
beliau yang tidak diberikan kepada selain beliau. Dan beliau telah memberi bimbingan kepada manusia
untuk mencapai kedudukan yang tinggi walaupun beliau disifati dengan ummiyyah.

Karena sifat ummiyah pada diri Rasulullah adalah salah satu bukti yang paling jelas atas kenabian dan
kerasulan beliau. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman:

َ‫َاب ْال ُم ْب ِطلُون‬


َ ‫ك إِ ًذا الرْ ت‬ ُّ ‫ب َوال تَ ُخ‬
َ ِ‫طهُ بِيَ ِمين‬ ٍ ‫َو َما ُك ْنتَ تَ ْتلُو ِم ْن قَ ْبلِ ِه ِم ْن ِكتَا‬
“Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah)
menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-
benar ragulah orang yang mengingkari(mu)” (QS. Al Ankabut: 48).

Adapun Allah menyifati umat dengan ummiyyah ini bukanlah maksudnya anjuran untuk tetap berada
dalam keadaan tersebut. Namun maksudnya adalah sekedar kabar mengenai kondisi mereka ketika itu,
yaitu ketika Allah mengutus Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam kepada mereka. Dalil-dalil dari Al
Qur’an dan As Sunnah banyak yang menunjukkan anjuran untuk mempelajari ilmu, untuk bisa baca-tulis,
dan keluar dari kondisi ummiyyah. Allah Subhanahu berfirman:
َ‫قُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذينَ ال يَ ْعلَ ُمون‬
“Katakanlah: apakah sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?” (QS. Az
Zumar: 9).

Allah Subhanahu juga berfirman:

‫وا ْال ِع ْل َم‬Dُ‫يل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوت‬
َ ِ‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم َوإِ َذا ق‬ ِ ِ‫يل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬ َ ِ‫أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا ق‬
‫ت‬
ٍ ‫َد َر َجا‬
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah
kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al Mujadalah: 11).

Allah Subhanahu juga berfirman:
‫إِنَّ َما يَ ْخشَى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ُء‬

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل هللا له به طريقا إلى الجنة‬

“Barangsiapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan ia masuk
surga dengan sebab hal itu” (HR. Muslim).

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

‫من يرد هللا به خيرا يفقه في الدين‬

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, niscaya Allah akan pahamkan ia ilmu
agama” (Muttafaqun ‘alaihi).

Ayat dan hadits yang semakna dengan ini sangat banyak sekali. Wabillahi at taufiq.

Anda mungkin juga menyukai