Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL USAHA KECIL TELUR GULUNG KEJU SAMBAL

Deskripsi Pengenalan Usaha

Nama Usaha : Kedai Kudurene: Telur Gulung Keju Sambal

Jenis Usaha : CV Perorangan

Bentuk Usaha : Industri Kecil Menengah

Nama Pemilik : Anang Saputra

Alamat : Jalan kolonel Sunandar no 42 Blora

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

PEMBAHASAN

ASPEK PEMASARAN

PENUTUP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang sudah diketahui bersama, telur merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan
protein.

Selain itu telur juga dapat diolah menjadi berbagai makanan, mulai dari telur dadar, bahan dasar kue,
omelet telor, telur mata sapi, martabak, bahan dasar kue, dan masih banyak lagi.
Rasanya pun juga melezatkan.

Telur sendiri jika dibandingkan dengan makanan lain, telur memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta cita
rasa yang berbeda, Cita rasa yang berbeda ini akan muncul jika telur diolah dengan cara yang unik.

Selanjutnya, telur sendiri juga merupakan salah komoditas yang mulai mengisi hati masyarakat secara
luas, khususnya di daerah Jawa Tengah, lebih tepatnya di kabupaten Blora.

Hal ini dibuktikan dengan mulai merambahnya para pedagang yang menjajakan telur dengan segala
bentuknya.

Selain mulai banyaknya pedagang yang menjual olahan telur, di satu sisi para peternak ayam petelur
pun mulai banyak bermunculan.

Kemudian harga telur sendiri cukup murah. Untuk 1 butir telur sendiri dihargai Rp 1.500 dan
kemungkinan bisa lebih murah lagi jika dibeli dari peternak langsung. Murahnya harga telur ini membuat
telur bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Selain itu juga peternak ayam petelur yang sudah mulai banyak bukan tidak mungkin jika pasokan telur
akan kelebihan stok. Kudurene sendiri merupakan salah satu inovasi nama dari telur gulung yang kami
buat. Selain menjadi nama yang unik juga disajikan dengan bentuk yang berbeda dari olahan telur
gulung lainnya.

Hal ini akan membuat cita rasa yang disajikan menjadi berbeda dengan telur gulung lainnya. Kudurene
sendiri merupakan telur gulung yang diberikan varian saus yang berbeda. Agar telur gulung memenuhi
kebutuhan karbohidrat dan gizi yang seimbang, maka dalam penyajiannya ditambahkan variasi sebagai
pelengkapnya, seperti bakso, sosis, dan yang lainnya.

Dengan adanya selimut telur ini akan memberikan efek mengenyangkan dan juga dapat dijadikan lauk
pelengkap bila dihidangkan dengan nasi.

BAB II

GAMBARAN UMUM USAHA

Telur pada saat ini merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari
banyaknya produk-produk makanan yang berbahan dasar telur.
Tingginya antusiasme pasar dalam menerima produk-produk berbasis telur, maka dibutuhkan pula
sentuhan inovasi yang baik agar tidak ada kejenuhan dalam mengkonsumsi olahan telur. Maka dari itu,
kami berusaha untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengolah telur agar memiliki nilai jual dan cita
rasa yang bersaing.

Adapun rencana kami disini adalah membuat telur dengan branding “Kudurene”. Branding nama ini
berasal dari 2 kata bahasa jawa, kudu dan rene. Jika keduanya digabungkan maka memiliki arti harus
kesini. Kata ini memiliki harapan para konsumen untuk datang ke kedai kami. Kemudian telur gulung
kudurene ini sendiri juga memiliki varian yang beraneka ragam.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis Produk Usaha

Sesuai dengan yang sudah dijelaskan di atas, jenis produk usaha ini adalah produk usaha konsumsi
makanan ringan. Bahan dasar yang digunakan adalah telur.

B. Modal Usaha Makanan

Untuk menjalankan usaha telur gulung keju sambal ini setidaknya dibutuhkan modal usaha awal sebesar
Rp 3.680.000 dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Alat Harga (Rp)

1 Banner 250.000

2 Daftar Menu 20.000

3 Outlet (Gerobak) 3.000.000

4 Kursi Kayu 10 Buah 650.000

5 Meja Kayu 5 Buah 550.000

6 Lemari Piring 1 Buah 750.000

7 Pemanggang Roti 2 Buah 300.000

8 Kompor Gas 1 Buah 500.000

9 Piring 1 Lusin 120.000


10 Gelas 1 Lusin 45.000

11 Sendok Kecil 1 Lusin 15.000

12 Garpu 1 Lusin 35.000

13 Pisau Kecil 1 Lusin 60.000

14 Pisau Roti 2 Buah 50.000

15 Solet 2 Buah 6.000

16 Gunting 2 Buah 14.000

17 Penjepit Roti 2 Buah 10.000

18 Toples 10 Buah 150.000

19 Panci Bandrek 1 Buah 120.000

20 Penyaring Bandrek 2 Buah 12.000

21 Spatula 2 Buah 20.000

Total 3.680.000

Selain modal di atas, dibutuhkan juga modal harian agar dalam berjualan tetap berjalan lancar. Untuk
tahap awal berjualan ini kami akan menyediakan 200 tusuk telur yang siap untuk dijual.

Dari 200 tusuk ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dasar target harian yang harus tercapai.
Kemudian biaya yang diperlukan untuk membuat 200 tusuk telur gulung sebesar Rp 265.000 dengan
rincian:

No Nama Bahan Harga (Rp)

1 Telur Ayam 2,5 Kg 60.000

2 Sosis Ayam / Sapi 4 Bungkus 132.000

3 Tepung Tapioka ½ Kg 11.500

4 Garam 1 Pcs 2.500

5 Merica Bubuk 11.000

6 Kaldu Bubuk 5.000

7 Keju Mozarella 2 Pcs 52.000

Total 265.000
Adapun untuk penjualannya sendiri, telur gulung kudurene ini dijual seharga Rp 2.000 per tusuknya.
Sehingga target harian yang harus dicapai adalah Rp 400.000

C. Biaya Operasional Usaha Makanan

Selain biaya pasti yang sudah ada di atas, masih terdapat juga biaya bulanan yang harus dikeluarkan.
Biaya bulanan itu berupa biaya listrik bulanan dan juga ongkos transportasi hariannya.

Adapun total biaya bulanan sebesar Rp 650.000 dengan rincian:

Listrik 1 bulan = Rp 300.000

Transport perjalanan 26 hari (1 hari @ Rp 10.000) = Rp 260.000

1 air galon 26 hari (1 hari @ Rp 5.000) = Rp 130.000

Makan 26 hari (1 hari @ Rp 10.000) = Rp 260.000

Total = Rp 650.000

D. Omset Perbulan

Setelah dikalkulasi pengeluaran sekali, pengeluaran harian, pengeluaran kemudian target harian yang
harus dicapai, maka dibutuhkan penghitungan total.

Penghitungan total ini digunakan untuk melihat omzet per bulannya, sehingga dapat diketahui beban
biaya yang harus dikeluarkan.

Adapun omzet per bulannya adalah sebagai berikut

– Pendapatan per bulan = pendapatan harian x 26 hari

= Rp 400.000 x 26

= Rp 10.400.000

– Pengeluaran harian per bulan = pengeluaran harian x 26 hari

= Rp 265.000 x 26

= Rp 6.890.000
Pengeluaran bulanan = Rp 650.000

Laba = Pemasukan – Pengeluaran

= Rp 10.400.000 – ( Rp 6.890.000 + Rp 650.000 )

= Rp 10.400.000 – Rp 7.540.000

= Rp 2.460.000

Hasil pengurangan inilah yang kemudian menjadi laba per bulannya. Dari laba ini akan dibagi menjadi 3,
yakni untuk menutup biaya sekali 30 %, untuk kas 20 %, dan 50 % untuk owner.

Adapun rincian prosentasenya sebagai berikut

Untuk potongan biaya sekali 30% = Laba x 30%

= Rp 2.460.000 x 30%

= Rp 786.000

Untuk kas kedai 20 % = Laba x 20%

= Rp 2.460.000 x 20%

= Rp 492.000

Untuk owner 50% = Laba x 50%

= 2.460.000 x 50%

= Rp 1.230.000

Jadi keuntungan bersih yang bisa didapatkan oleh owner atau pemilik adalah sebesar Rp 1.230.000.

E. Waktu Kegiatan

Untuk waktu berjualan sebagai berikut

Hari : Senin-Sabtu

Waktu : 10.00 – 18.30 WIB

BAB IV

BENTUK PEMASARAN/PROMOSI USAHA


A. Segmen Pasar

Untuk target sasaran dari telur gulung kudurene ini adalah dapat menyentuh semua kalangan.

Selain itu juga dalam tahap awal kami mencoba menyentuh kalangan anak-anak dan para remaja
terlebih dahulu.

Baru setelah itu kami akan merambah di dunia orang dewasa agar tertarik menikmati telur gulung ini.

B. Strategi Pemasaran dan Promosi

Untuk dapat merambah dunia anak-anak dan juga para remaja, maka pemasaran yang dilakukan dengan
cara online maupun offline.

Untuk pemasaran online sendiri dengan memanfaatkan iklan di media sosial yang ada. Selain juga
mendaftarkan kedai di go-food agar pelayanan dapat merambah ke segala tempat.

Selain itu juga untuk promosi offline dengan cara membuat pamflet atau selebaran yang disebar di titik-
titik keraian kota.

C. Sistem Penjualan

Untuk sistem berjualan yang digunakan menggunakan bentuk offline dengan layanan tatap muka.

Selain dengan cara offline, kami juga menyediakan layanan online atau layanan pesan antar dengan
memanfaatkan layanan ojek online.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikian apa yang dapat kami sampaikan, semoga dapat menjadi pertimbangan banyak pihak. Usaha
makanan bergizi dijalankan bukan hanya untuk mendapatkan materi yang optimal, tetapi juga tetap
memperhatikan nilai gizi terhadap olahan yang kami buat.
Semoga semua pihak terkait dapat membantu baik dalam hal materi maupun moril. Sehingga usaha ini
dapat membantu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar Kabupaten Blora.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai