Nim : 2.216.3.108
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling besar, untuk itu terlebih dahulu harus
mengenal Nya. Kalau manusia itu sudah mengenal jiwanya pasti ia akan mengenal
Tuhannya. Pernyataan ini identik dengan bunyi suatu kalimat : “Barang siapa sudah
mengenal jiwanya, maka ia akan mengenal Tuhannya”
“Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Apabila
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh
kesah. Dan apabila ia mendapat kesenangan, ia amat kikir” (Al-Ma’arij 19-21)
Manusia yang mengagumkan ini tercipta dan bermula dari tiada, lalu ia
menciptakan dari debu ? dari setepul debu ini muncul keturunan bani Adam, Allah
menciptakan manusia secara bertahab, mengalami beberapa fase perkembangan dan
evolusi, dari debu menjadi sperma dan kemudian menjadi segumpal darah ? ini merupakan
bukti kebesaran Allah.
Firman Allah S. Adz. Dzariyat : 20 – 21
Yang dimaksud manusia disini,manusia secara umum. Mereka diciptakan dari
segumpal darah dengan jenis dan ras yang berbeda beda, tapi mereka mempunyai proses
penciptaan yang sama, hal ini menunjukkan bahwa Allah mengistimewakan manusia, agar
mereka ingat dan menyadari bahwa Dia telah memberikan kemuliaan, melindungi peranan
dan menjunjung tinggi kedudukan mereka diantara makhluk-makhluk yang lain.
2. Berkenaan dengan pendidikan islam, secara garis besar terbagi kepada dua
kategori, yaitu pendidikan islam sebagai lembaga dan pendidikan islam sebagai
proses. Tugas anda adalah
a. Menjelaskan kedua istilah tersebut
b. Menganalisis, mana yang lebih baik dari kedua kategori dimaksud ?
Analisis
Pada hakikatnya belajar adalah proses penguasaan sesuatu yang dipelajari, maka
dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim
dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.
Belajar dan mengajar selalu berkaitan karena seseorang yang belajar pasti ada yang mengajar
sehingga terjadi interaksi antara keduanya yang disebut proses belajar mengajar. Adapun
pembelajaran merupakan proses yang kompleks,di dalamnya mencakup proses/kegiatan
belajar dan kegiatan mengajar.
Proses blajar mengajar secara singkat ialah proses memanusiakan manusia, yakni
mengaktualisasikan berbagai potensi manusia, sehingga potensi-potensi tersebut dapat
menolong dirinya, keluarga, masyarakat, abngsa dan negaranya. Kegiatan proses belajar
mengajar membutuhkan kejelasan sejumlah komponen atau aspek lainnya.
Komponen-komponen proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam diantaranya
harus menentukan tujuan belajar mengajar, menentukan pendekatan dalam proses belajar
mengajar, menentukan metode pengajaran, menentukan teknik mengajar, dan menentukan
taktik. Maka menurut saya terpenting adalah pendidikan islam sebagai proses.
3. Jelaskan, apa itu kurikulum ? kemudian bagaimana menurut anda tentang desain
kurikulum dalam pendidikan islam ?
Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana
maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah.
Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar
mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
Desain kurikulum pendidikan islam
Pada dasarnya desain kurikulum secara teori dapat dikatakan sama antara
kurikulum pendidikan Islam dengan kurikulum secara Umum. Kemudian yang
membedakan hanyalah pada tujuan yang hendak dicapai masing-masing lembaga.
Dalam kurikulum nasional (PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan), semua program belajar sudah baku dan siap untuk digunakan oleh pendidik
atau guru. Kurikulum yang demikian sering bersifat resmi dan dikenal dengan nama
ideal curriculum, yakni kurikulum yang masih berbentuk cita-cita. Dalam menyusun atau
mendesain kurikulum (dalam rangka mengembangkan kurikulum) sangatlah tergantung pada
asas organisatoris, yakni bentuk penyajian atau pengimplementasian bahan pelajaran (organisasi
kurikulum). Oleh karena itu, desain pengembangan kurikulum dalam pendidikan Islam diarahkan
bagaimana kurikulum dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum perspektif Islam.
Berdasarkan pada apa yang menjadi fokus pengajaran, dikenal beberapa desain
kurikulum, yaitu:
4. Coba anda analisis secara sistematis beberapa istilah yang berkaitan dengan
evaluasi yaitu istilah Al Hisab, Al Bala, Al Imtihan kemudian kemukakan :
a. Oreintasi makna dari istilah-istilah tersebut
b. Hubungkan dengan teori – teori pendidikan yang telah umum digunakan, seperti
jenis, ranah, bentuk evaluasi, dan seterusnya berdasarkan temuan anda.
-Al-Hisab
“Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dihatimu atau kamu
menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatan itu. Maka Allah akan mengampuni bagi siapa yang dikehendaki” (Q.S Al-
Baqarah : 284)
-Al-Bala
Memiliki makna cobaan ujian. Misalnya dalam al-quran: surat al-mulk ayat 2
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”,
-Al-Imtihan
Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik penilaian terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersia komperhensif dari
seluruh asfek-asfek kehidupan mental psikologi dan spiritual religious, karena manusia hasil
pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersifat religious, melainkan
juga berilmu dan berketrampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan
masyarakatnya. Sedangkan menurut prof.Dr.H. Ramayulis dalam bukunya ilmu pendidikan
islam, evaluasi pendidikan islam merupakan suatu kegiatan untuk menentukan taraf
kemajuan suatu pekerjaan di dalam pendidikan islam.
Sasaran-sasaran dari evaluasi pendidikan islam secara garis besarnya meliputi empat
kemampuan dasar anak didik yaitu:
1. Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaiaan dalam bidang pendidikan atau
penilaian mengenai hal-hal yang berkatian dengan kegiatan pendidikan.
2. Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensip
dan seluruh aspek-asepk kehidupan mental psikologi dan spiritual religius.
3. Sistem evaluasi yang diterapkan Allah bertujuan terhadap perbuatan manusia yaitu :
4. Sistem evaluasi yang diterapkan Nabi betujuan untuk mengetahui manusia apakah
sahabat yang cerdas, patuh, sholeh atau mana ynag kreatif dan aktif responsilitif
dalam pemecahan probelama-probelam.
Valid
Berorientasi kepada kompetensi
Berkelanjutan
Menyeluruh
Bermakna
Adil dan objektif
Terbuka
Ikhlas
Praktis dan akurat
- Jenis-jenis evaluasi
Penilaian format
Penilaian sumatif
Penilaian penempatan
Penilaian diagnostik