Pelajaran
Menyusun buku teks pelajaran ternyata tak segampang menulis cerpen atau karangan bebas lain, walaupun ada
yang bilang bahwa menulis cerpen yang paling sulit ialah menemukan ide cerita. Kali ini kami tidak membahas
tentang penulisan cerpen/karangan bebas lain, tapi menyusun sebuah buku teks yang sesuai acuan dan didasari
Bagaimana sih cara menyusun buku teks pelajaran yang baik? gimana juga cara menarik minat pembaca? ada
gak ya kiat-kiat dalam penulisan buku teks? dan kira-kira kendala apa saja yang dihadapi oleh seorang penulis
buku teks pelajaran? tulisan dalam artikel ini adalah jawaban dari seorang penulis buku teks pelajaran/mata
kuliah yang bernama ibu Ika Lestari S.Pd, M.Si, seorang dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNJ,
beliau telah menyusun buku teks kuliah dengan judul “Pengembangan Pembelajaran berbasis Internet”.
Sebelumnya, kami ingin mengkaji dulu hakikat buku teks pelajaran.Buku teks pelajaran menurut Kementerian
Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 adalah buku acuan wajib
untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis
dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Menurut Prof. Dr. B.P. Sitepu,
M.A. sesuai dengan Permendiknas tersebut buku teks pelajaran sebagai buku acuan wajib dalam proses
pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Isi buku teks pelajaran memuat materi pembelajaran serta tujuan
buku teks, yaitu mengacu pada tujuan pendidikan nasional, serta penyusunannya mengikuti standar
pendididikan nasional.
Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku adalah :
Menganalisis dan mengidentifikasi sasaran dan kebutuhan akan pembaca. Yang dilakukan pada tahap pertama
ini terbagi atas dua tahap, yaitu pertama dimulai dengan mengidentidikasi sasaran dan yang kedua yakni
identifikasi materi. Pada tahap pertama identifikasi ini dimulai dari identifikasi sasaran. Karena buku yang ditulis
oleh Ibu Ika adalah buku ajar yang sasarannya diperuntukkan untuk mahasiswa maupun mahasiswi meskipun
pada dasarnya buku yang ditulisnya dapat berlaku dan dipelajari secara umum, maka buku yang ditulis beliau
tersebut harus dikemas sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Tahap selanjutnya dalam tahap identifikasi ini
adalah mengidentifikasi materi apa saja yang akan dibahas dalam buku tersebut. Dalam indentifikasi materi
disini, konten atau isi materi dalam buku harus mencakup keseluruhan dari apa yang dibutuhkan oleh sasaran
yang dalam hal ini adalah mahasiswa dan atau mahasiswi. Disamping itu, salah satu yang terpenting juga dalam
menulis buku tentunya adalah menentukan tujuan dari penulisan buku tersebut mulai dari untuk apa buku ini
Kemudian langkah selanjutnya adalah dalam mencari sumber-sumber bacaan sebagai referensi penulisan buku.
Bahan bacaan yang dapat dijadikan sebagai referensi penulisan buku dapat diambil dari beberapa sumber yang
ada, baik itu yang didapatkan dalam bentuk buku, jurnal, maupun istilah yang di dapat di internet, dan sumber
tersebut tentunya yang berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam
kaitannya dengan penulisan buku, sumber atau referensi ini juga memiliki beberapa kriteria yang artinya adalah
tidak sembarang buku dapat dijadikan sebagai sumber bacaan. Salah satu kriterianya misalkan buku ini harus
sesuai dengan konten yang akan ditulis dalam buku, harus berasal dari para ahli atau tokoh yang berkecimpung
di bidang tersebut yang berkaitan dengan topic yang ditulis dalam buku tersebut.
Awalnya Ibu Ika juga melakukan mini riset tentang buku-buku sejenis apa saja yang dibahas di dalamnya, apa
kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam buku tersebut. Setelah melakukan mini riset tersebut, kemudian
beliau mulai menyusun buku dengan menambah beberapa konten atau materi yang dianggap bagus dan baik
dari buku sejenis yang sudah ia baca. Seperti yang dialami penulis pada umumnya, tentunya ada kendala yang
dihadapi oleh Bu Ika dalam hal penyusunan buku hingga tercetaknya buku yang ditulisnya. Adapun kendala
yang dirasakan Bu Ika yaitu apabila ada buku referensi yang berasal dari bahasa asing, itu dapat membuat
beliau agak kurang jelas dalam memahami makna atau maksud dari isi buku tersebut.
Kemudian adalah menyusun buku yang ditulis tersebut. Dalam tahap menyusun buku perlu diperhatikan
mengenai tujuan dari penulisan buku. Hal tersebut perlu diperhatikan secara seksama dengan maksud agar
bahasan di dalam buku yang ditulis dan diterbitkan tidak jelas arahnya dan cenderung membuat pembacanya
menjadi bingung serta tidak dapat mencerna apa yang dibacanya. Selain daripada itu, yang perlu diperhatikan
kemudian adalah mengenai isi atau konten yang akan dibahas dalam buku harus dapat disesuaikan dengan
kebutuhan sasaran terkait. Dalam hal penulisan buku, bagian yang tak kalah penting peranannya adalah unsur
metodologi atau sistematika penulisan buku yang juga berperan sangat penting dalam menyusun sebuah buku
agar buku tertata dengan rapi, tidak berantakan tata letaknya dan secara kondisi nyaman dan enak untuk dibaca
oleh pembaca. Karena bagaimanapun juga buku dengan sistematika penulisan baik dan rapi dapat dikategorikan
sebagai buku yang baik untuk pembaca. Selanjutnya, yang menjadi tolak ukur dalam penyusunan buku adalah
bahasa yang digunakan haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang telah
disempurnakan (EYD) agar pembaca dapat memahami maksud dari tiap kata maupun kalimat sehingga pesan
yang disampaikan diterima dengan baik. Dengan penggunaan EYD yang baik maka pembaca tidak perlu
membuka kamus terlebih dahulu jika terdapat kata yang pembaca kurang mengerti. Artinya, penggunaan ejaan
yang tepat sangat membantu pembaca dalam membaca isi atau konten yang ada dalam buku tersebut.
Selanjutnya adalah penyajian isi, agar buku yang ditulis penulis dapat menarik perhatian pembaca maka perlu
adanya penambahan tulisan yang menarik, disain yang menarik, kombinasi warna yang sesuai hingga perlu
menyajikan soal-soal latihan dalam bentuk kemasan gambar atau ilustrasi. Dalam hal ini, ilustrasi juga
memegang peranan yang penting dalam penyusunan sebuah buku, bila dirasa dibutuhkan untuk menambah
gambar, tabel, bagan, ataupun diagram maka berikanlah gambar atau ilustrasi tersebut. Tentunya ilustrasi tidak
boleh keluar dari materi yang sedang dibahas. Karena pada dasarnya ilustrasi ditujukan untuk memperjelas apa
yang telah dijelaskan pada buku terkait dengan harapan pembaca dapat semakin memahami isi buku dengan
melihat ilustrasi atau gambar yang disajikan dalam buku tersebut. Karena bagaimanapun juga pada dasarnya
tidak ada orang yang menyukai sepenuhnya textbook atau buku yang hanya sekedar memuat tulisan dan
Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam hal penulisan buku adalah faktor fisik. Faktor fisik buku
disesuaikan dengan sasaran yang akan dituju, misalkan untuk anak Sekolah Dasar biasanya fisik buku akan
berukuran besar dengan ukuran tulisan yang juga cukup besar agar lebih jelas terbaca sedangkan untuk kelas
yang lebih tinggi lagi tingkat pendidikannya bisa menggunakan ukuran buku yang relatif sedang dengan tulisan
yang tidak terlalu besar. Akan tetapi, bila ada yang tidak sesuai dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas,
maka akan dapat mencari alternatifnya, baik itu bisa berupa modifikasi, kompilasi, dan atau berupa susun baru.
Selain itu, agar buku lebih marketable dibandingkan dengan buku lain pada umumnya, hendaknya penulis untuk
mendesain cover buku dengan disain menarik sebelum masuk ke pihak penerbit. Karena lebih baik penerbit
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah sebelum buku dicetak, terlebih dahulu penulis memberikan “dummy”
kasar terlebih dahulu kepada pihak penerbit untuk dapat direvisi setelah dikoreksi oleh editor kependidikan (jika
dalam jurnal disebut mitra bestari) dan setelah revisi dilakukan maka tahap terakhir buku siap untuk dicetak dan
diterbitkan.
Ibu Ika juga menekankan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menuliskan buku, yaitu :
- Konsisten, artinya jika dari awal menulis kata siswa, maka sampai akhir pembahasan tidak usah memberi
- Jangan membuat buku yang sulit dipahami oleh pembaca, karena tidak hanya orang-orang dibidang kalian
- Jangan membuat buku yang terlalu tebal, buku yang tebal dapat memperlambat proses penyampaian pesan
1. Prinsip relevansi. Artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian
standar kompetensi yang ingin dicapai.
2. Prinsip konsistensi. Artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka
bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan. Artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu pemelajar
mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak,
jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan
membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Sedangkan Rusmin Tumanggor berpendapat ada tiga prinsip penulisan buku teks pelajaran, yaitu :
1. Keluasdalaman Tulisan. Keluasan dan kedalaman tulisan dasarkan pada standar Isi yang telah
ditetapkan oleh negara secara nasional (Permendiknas No. 22 Tahun 2006).
o Konsep-konsep serta pengertian yang terdapat pada mata pelajaran yang ditulis.
o Tokoh-tokoh yang berjasa sebagai pendiri, pengembang serta penentang ilmu tersebut .
o Menyajikan sari nilai-nilai dan norma penting yang terkandung dalam tulisan mata pelajaran
tersebut.
o Tampilkan juga isi tulisan tersebut tentang ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
o Sebaiknya tampilkan gambar, lukisan atau skema pada bagian-bagian penting dari isi tulisan
itu.
o Sebaiknya cantumkan jika ada data hasil penelitian para ahli berupa narasi, tabel, grafik,
diagram, dsb.
o Muat juga respon penulis atas isu-isu terbaru tentang atau terkait materi pelajaran tersebut.
o Buat pertanyaan-pertanyaan penting dari setiap satuan-satuan besar uraian tersebut untuk
didiskusikan dan bahan penugasan siswa terkait.
o Jika memungkinkan buat juga catatan kaki (footnote) atas sesuatu deskripsi atau bahan
kutipan yang memerlukannya.
o Bab-bab atau bahagian Batang Tubuh: Bisa terdiri dari beberapa bab atau bahagian serta
masing-masing memiliki anak-anak bab atau bahagian.
o Bab atau bahagian Penutup: Kesimpulan dan rekomendasi yang dipandang relevan.
o Daftar bacaan sumber rujukan: Berupa buku, jurnal, majalah, laporan penelitian, dsb.
4. Bahasa Sederhana
o Pedomani tekhnik penulisan buku: Huruf, tanda baca, margin, paragraf, dsb.
5. Intersubjektivitas
o Ide-ide awal penulis sebelum menulis, diskusikan lebih dahulu dengan seorang ahli atau pakar
yang relevan.
o Sesudah ditulis beri kesempatan dikoreksi seorang ahli yang relevan tersebut.
o Draft tulisan bawa ke diskusi kelompok teman sejawat atau dari pelbagai pihak terkait yang
serius.
6. Rekomendasi
7. Penerbitan
o Pantau pemasaran.
Dalam penulisan buku teks Pelajaran diperlukkan beberapa ketentuan agar buku yang disusun memberikan
o Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat.
o Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai.
2. Persyaratan penyajian
o Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragrap.
o Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi.
Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan hanya memberikan
Pendekatan sistem memiliki enam komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3) pengembangan, 4) uji
coba dan revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh hasil
yang maksimal.
didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat perkembangan psikologi peserta didik, kondisi sosio-kulutral,
minat dan motivasi siswa, biaya, dll. Khusus di Sumatera Barat, perlu memperhatikan budaya Minangkabau
sehingga penulisan buku tersebut dapat mengintegrasikan budaya Minangkabau yang mendukung materi,
Sasaran buku tersebut tentu tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA. Hanya saja perlu
mendalami karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti analisis kebutuhan di atas. Hanya saja,
langkah ketiga ini merumuskan lebih jelas lagi tentang sasaran tersebut.
Penulisan buku sebaiknya berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau bertukar pikiran, terutama dari
aspek bidang studi. Orang lain yang dimaksud sebaiknya ahli bidang studi yang dapat dijadikan sebagai
Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memperhatikan waktu yang
dibutuhkan.
Analisis piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh kompetensi dan sub-
kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama lain secara logis sehingga mudah dipelajari.
Cara yang terbaik adalah dengan memulai dari tujuan (goal) kemudian berjalan mundur untuk mengetahui
7. Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar
Langkah ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat sasaran peserta didik. Perlu
Struktur pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur pelajaran ini disusun
secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut setelah melakukan tes akhir pokok bahasan.
c. Kegiatan siswa
Setelah melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku yang sesungguhnya
Setelah buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap, yaitu:
o Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif cerdas, biasa dan kurang
dengan memperhatikan responnya.
o Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons mereka tanpa harus
dibimbing.
o Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan sebelumnya.
o Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang menggunakan buku
tersebut.
o Penutup
Buku harus memiliki 3 bagian utama, yaitu bagian awal isi (cover), bagian isi, dan bagian akhir.
Agar dapat menjadi penulis buku ajar, dapat diawali dengan tahapan-tahapan berikut: membaca dan
menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD); menyusun peta konsep. Peta konsep adalah
sistematika pendistribusian materi yang mengacu kepada SKKD, semacam daftar isi; mengumpulkan materi
yang relevan dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep; membaca buku ajar yang telah
dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat modifikasi; memahami instrumen
penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP; mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep;
merefleksikan koherensi materi dalam satu bab/unit untuk ditemukan kekurangan; minta pertimbangan pihak
lain untuk memberi kritikan atau input hingga pada tahap buku siap dicetak.
Dalam membuat sebuah buku pelajaran harus disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku,
diantaranya syarat penulisan buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan).
Kesesuaian tulisan artikel dengan Peraturan Pemerintah mengenai Buku Teks Pelajaran. Adapun
o Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 pada Bab 1 mengenai standar isi terutama pada
poin pertama yang berbunyi :“kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.”Kutipan standar isi yang dimaksud pada poin
pertama dalam lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 sangat sesuai dengan apa yang ditulis
penulis mengenai pedoman penulisan buku. Ini dapat dilihat pada tulisannya yang berbunyi :“Kaidah isi
buku pelajaran mencakup : (1). Cakupan isi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, (2). Urutan
sajiannya sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kurikulum, (3). Tingkat kesulitan sesuai dengan
tahapan pembelajaran yang ditentukan di kurikulum.”
o Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 8 yang membahas mengenai SNP (Standar
Nasional Pendidikan) dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
Hal ini terbukti dan dapat dilihat pada tulisan penulis yang menjelaskan 9 langkah untuk dapat menjadi
penulis buku ajar. Dalam sub bab tulisan tersebut, penulis banyak memberikan informasi bahwa diantaranya
dalam menulis buku agar sesuai dengan apa yang dihendaki oleh BSNP, dimana hal yang harus dilakukan
mencakup : membaca dan menelaah SK/KD, menyusun peta konsep, mengumpulkan materi, membaca
buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP, memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan
BSNP, mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep, merefleksikan koherensi materi, Minta
—————————————————————————————
Disajikan dalam bentuk print-out sebagai tugas kelompok mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak.
& Mochammad Zahrias (1215076069).