Anda di halaman 1dari 63

WORKSHOP PENULISAN ARTIKEL BERBASIS

MULTIMEDIA WEB UNTUK GURU

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi


Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
Bersama
Pengurus Besar
Persatuan Guru Republik Indonesia
Jakarta, 22 s.d 25 Mei 2018
WORKSHOP PENYUSUNAN BUKU

SOLO, 28-29 SEPTEMBER 2019


Buku Ajar
Latar Belakang
Penulisan buku ajar sangat penting dan suatu
keharusan bagi para pendidik.

Penulisan buku ajar merupakan tanggung


jawab pendidik dalam penguatan
pembelajaran di kelas
.

Menulis itu
bukan bakat
tapi
PROSES
Credit point utk
kenaikan Jabatan

Kompetensi
Menunjang profesional
tugas mengajar guru

Manfaat Buku
Ajar bagi Penulis
(guru)

Social capital Koin


dalam relasi (penghasilan
akademik dan tambahan dari
sosial royalti)
Membangun
kultur akademik
Meningkatkan citra
dan reputasi
akademik

Menciptakan
rasa bangga Peran Buku Menaikkan nilai
peserta didik, Ajar bagi akreditasi
alumni, dan Sekolah Sekolah
kolega

Mempromosikan
institusi kepada
khalayak luas
Problema/Isu
Problema dalam Penulisan Buku Ajar
1. Minat menulis para pendidik rendah
• Motivasi rendah
• Tidak tahu cara menulis
2. Banyak pendidik belum memahami tata penulisan dan etika
penulisan
• Tata penulisan buruk
• Kesalahan penulisan
3. Banyak terjadi pelanggaran etika akademik penulisan
(plagiasi, falsifikasi, fabrikasi)
Pengertian Buku Ajar

Buku Ajar adalah buku yang digunakan oleh


guru/pendidik sebagai sumber acuan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran bagi
siswa/peserta didiknya.
Oleh karena itu, seyogyanya guru/pendidik
mampu menyusun bahan-bahan ajar yang sudah
dilakukannya bertahun-tahun menjadi sebuah
buku ajar minimal untuk keperluan bagi
guru/pendidik itu sendiri dan siswa/peserta
didiknya.
Manfaat buku ajar
1)Dapat mempercepat pembahasan bahan kajian,
peserta didik tidak usah mencatat, cukup
memperhatikan hal-hal penting yang dijelaskan oleh
pendidik.
2)Peserta didik dapat mempelajari bahan-kajian yang
akan diajarkan lebih awal, dan menambahkan
catatan ringkas yang dianggap perlu.
3)Peserta didik mempunyai kesempatan lebih banyak
untuk mengemukakan pendapat tentang suatu kasus
yang merupakan aplikasi dari materi yang diajarkan.
Manfaat buku ajar
4) Dalam buku ajar, dapat juga disisipkan
latihan-latihan yang harus dikerjakan peserta
didik, yang berorientasi masalah kontekstual.
Jawabannya dapat dikumpulkan untuk tugas
harian guna menambah nilai selain test
formatif dan sumatif.
Manfaat buku ajar
5) Pendidik tidak akan kekurangan waktu
mengajar, walaupun mungkin waktu
mengajarnya sering bertepatan hari libur
nasional atau fakultatif.
6)Soal dapat dibuat berdasarkan buku ajar,
sehingga penilaiannya lebih fair sesuai
kemampuan peserta didik.
Manfaat buku ajar
7) Selain hal tersebut di atas, peserta didik
mempunyai buku pegangan. Dengan buku ajar,
teori yang disampaikan pendidik yang belum
dapat dipahami di kelas, peserta didik dapat
mempelajari kembali dari buku ajar tersebut.
8) Dengan adanya buku ajar, jika ada tugas yang
harus dikerjakan di rumah, peserta didik sudah
memiliki salah satu referensi untuk
mengerjakannya.
Mengapa pendidik harus dapat
menyusun buku ajar?
Salah satu Indikator Kompetensi seorang
pendidik adalah:
(1) Menulis buku ajar / modul, dan atau
(2) Menulis diktat pembelajaran.
Mengapa pendidik harus dapat
menyusun buku ajar?
Di samping itu, salah satu komponen dalam pembelajaran
adalah menyusun Rencana Pembelajaran. Untuk keperluan
penyusunan rencana pembelajaran, seorang pendidik sudah
pasti minimal memiliki alat-alat sebagai senjata utama, antara
lain: Silabus/Kurikulum, Program Semester, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Jurnal. Sebelum pendidik
masuk ke ruang kelas atau tempat pembelajaran lainnya, ia
sudah pasti membuat persiapan yang dituangkan ke dalam
sebuah RPP. RPP biasanya disusun untuk lingkup materi satu
pokok bahasan, dan merupakan persiapan untuk satu atau
beberapa kali pertemuan tatap muka di kelas /laboratorium.
Mengapa pendidik harus
dapat menyusun buku ajar?

Jika pendidik membuat buku ajar, semua


aspek tersebut sudah terpenuhi
Bagaimana Menulis Buku Ajar
Yang Baik?
Berikut adalah cara-cara praktis dalam menulis buku ajar yang disukai
peserta didik.
(1) Sederhana
Buku ajar sebaiknya menyajikan konsep-konsep secara sederhana
sehingga mudah dipahami peserta didik. Pada umumnya rumus-
rumus lebih sulit dipahami daripada logika dari rumus itu.
Penggunaan kata-kata hendaknya menggunakan kata-kata yang
mudah dikenal dan sudah akrab bagi peserta didik. Gunakan bahasa
yang sederhana dan lugas yang sesuai dengan bahasa lokal peserta
didik. Kalimat hendaknya dibuat sederhana dengan susunan Subjek-
Predikat-Objek (SPO) untuk kalimat aktif atau Objek-Predikat Subjek
(OPS) untuk kalimat pasif. Hindari menggunakan anak kalimat,
apalagi sampai kalimat bercucu.
Bagaimana Menulis
Buku Ajar Yang Baik?
(2) Menggunakan Bahasa Baku
Penulis buku ajar harus menguasai tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar, sehingga dapat memberikan makna tunggal,
tidak bias dalam mengungkapkan suatu konsep. Kata baku
biasanya lebih mengacu kepada konsepnya. Penguasaan
bahasa merupakan syarat utama setelah penguasaan bidang
ilmu yang akan ditulis sehingga mampu mengungkapkan
pikiran dengan jelas, cermat dan mudah dipahami. Hindari
menggunakan bahasa asing, jika terpaksa hendaknya dicetak
miring.
Bagaimana Menulis Buku Ajar
Yang Baik?
(3) Kontekstual
Makna kontekstual adalah aspek yang ada dalam
lingkungan siswa. Umpamanya, pendidik menulis tentang
Cahaya (konsep fisika), materinya hendaknya mulai dari
cahaya, misalnya cahaya matahari, cahaya lampu, benda-
benda yang mengeluarkan cahaya, dll. yang mudah
dipahami peserta didik. Demikian juga, jika pendidik akan
menulis Ilmu tanah , bahan kajian dalam buku ajar dapat
dimulai dari tanah yang pernah dilihat peserta didik. Jika
kita dapat menulis buku ajar dimulai dari hal-hal yang telah
dikenal peserta didik, konsep yang akan disajikan akan lebih
mudah dikenali dan dipahami peserta didik. Sajikan contoh-
contoh yang mudah dipahami sesuai dengan tingkat
pemahaman dan logika peserta didik.
Bagaimana Menulis Buku Ajar
Yang Baik?
(4) Buatlah Peta Pikiran/Outline
Peta pikiran sering disebut peta konsep (peta kognitif). Tujuan
pembuatan peta pikiran adalah mempermudah menjaring
cakupan bahan kajian dalam buku ajar yang akan ditulis.
Dengan menggunakan peta pikiran dapat membantu cakupan
bahan kajian yang akan ditulis. Tulislah topik utama di tengah
kemudian buatlah topik-topik terkait untuk melingkari topik
bahasan utama. Peta pikiran sangat membantu penulis untuk
membuat kerangka buku ajar. Dengan peta pikiran, dapat
membantu dalam mengontrol kedalaman materi yang ingin
ditulis di dalam buku ajar.
Bagaimana Menulis Buku Ajar
Yang Baik?
(5) Penampilan yang menarik (performance)
Perwajahan buku ajar, termasuk pilihan huruf, tabel, ilustrasi, dan
warna yang digunakan harus menarik bagi peserta didik.
Perwajahan yang baik dan menarik akan memberikan motivasi
peserta didik untuk membaca dan mempelajarinya terus. Pilihlah
ilustrasi yang sudah dan mudah dikenal oleh peserta didik di
lingkungannya. Biasanya peserta didik akan mengkaji secara lebih
mendalam terhadap hal-hal yang sudah mereka kenal namun hanya
baru sebatas informasi. Dalam hubungan ini dibutuhkan
kecermatan penulis buku ajar. Sebaliknya, buku ajar yang jelek
dalam perwajahan akan dijauhi peserta didik karena membosankan.
Ilustrasi yang humoris pada umumnya lebih menarik bagi peserta
didik. Tokoh-tokoh yang sedang menjadi idola, seperti tokoh film
kartun dapat diselipkan sebagai gambar ilustrasi, selama tidak
mengganggu makna substansialnya.
Kriteria Buku Ajar
1. Kriteria Buku Ajar yang perlu diperhatikan
adalah academic integrity. Hal ini
membuktikan bahwa buku ajar juga bersifat
ilmiah, karena teruji dan mengandung makna
ilmiah-akademis. Penulisannya dilakukan oleh
pakar tertentu yang berkompeten dengan
berpedoman pada kurikulum.
Kriteria Buku Ajar
2. Buku ajar seyogyanya thoroughness of coverage,
tidak boleh hanya mendalami pokok bahasan saja,
tetapi setiap pokok bahasan harus dikembangkan
sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan. Untuk
menguji apakah demikian adanya, pendidik dapat
mengajukan pertanyaan, "Apakah buku ajar pada
bab-bab tertentu cukup memberikan peluang bagi
peserta didik tidak membuat catatan yang banyak?"
Kriteria Buku Ajar
3. Buku ajar harus ditulis dengan jelas, benar,
tidak abstrak atau di luar batas kewenangan
bidang ilmunya. Juga diberikan kemungkinan
bagi peserta didik untuk membuat catatan
dari buku ajar itu sendiri sebagai hasil dari
kreativitas berpikirnya.
Kriteria Buku Ajar
4. Buku ajar harus memperhatikan bentuk yang efektif dalam
penggunaan bahasa, sehingga peserta didik dapat membaca
dengan baik dan mudah. Meminimumkan penggunaan kata-
kata asing, kata-kata singkat yang tidak tepat, dan kalimat
panjang. peserta didik harus diberi kesempatan untuk
membuat catatan sesuai dengan proses berpikirnya, jangan
dihabiskan pokok pikiran hanya oleh penulis atau pendidik.
Kemungkinan catatan datang dari pendidik, jika ia bersifat
umum, dan penting diketahui semua peserta didik. Jangan
menggunakan penulisan yang tidak diketahui maknanya,
sebaliknya yang jelas alur pikirnya, bahkan jika mungkin
dengan bahasa datar.
Kriteria Buku Ajar
5. Buku ajar harus dapat menyajikan uraiannya
dengan gaya yang menarik, tetapi tidak
memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berpikir lanjut, buku ajar tidak
berkelanjutan untuk proses berpikir
berkepanjangan.
Kriteria Buku Ajar
6. Buku ajar harus mengikuti langkah langkah runtut
berdasarkan silabus, dan juga sesuai dengan kriteria baku
penulisan buku ajar. Jika penulis buku ajar bukan pendidik,
sebaiknya dalam menuliskan buku ajar, ia seolah-olah
berperan sebagai pendidik yang ahli dalam bidang mata
pelajaran, sehingga orientasi untuk itu sangat perlu. Tata cara
teknis penulisan buku ilmiah harus diikuti. Misalnya daftar isi
yang konsisten, pengantar sebagai rumusan tujuan umum
yang jelas, termasuk pedoman pemakaiannya.
Kriteria Buku Ajar
7. Buku Ajar harus mengkuti penerbitan modern, masalah ini
sangat diperhatikan. Desain format kulit yang baik, warna
yang terang, gunakan kertas putih, dan cetakan yang jelas.
Demikian juga ilustrasi gambar, grafis, dan peta, dimuat pada
halaman yang relevan. Jangan memberikan banyak lampiran
yang tidak banyak menjelaskan teks.
8. Buku ajar perlu ilustrasi yang menarik dan bermanfaat untuk
menumbuhkan proses berpikir peserta didik. Dewasa ini
ilustrasi banyak dibantu oleh bahan dari tayangan televisi,
majalah ilmiah, dan surat kabar. Setiap ilustrasi perlu juga
diberi data sumber, dari mana diambil.
Kriteria Buku Ajar
9. Dalam akhir buku ajar sebaiknya dicantumkan
berbagai bentuk butir pertanyaan, permasalahan
untuk diskusi, pertanyaan uraian, saran untuk
penelitian, aktivitas kelas, menyusun proyek, saran
untuk membaca lebih lanjut, daftar glosari, atau juga
daftar ejaan yang khusus.
Format Buku Ajar
Unsur-unsur buku ajar yang harus ada:
(1) Prakata,
(2) Daftar Isi,
(3) Batang Tubuh yang terbagi dalam bab atau
bagian beserta Tujuan Instruksionalnya,
(4) Daftar Pustaka,
(5) Glosarium,
(6) Indeks.
Isi tiap bab
• KI-KD & Indikator/tujuan (awal bab)
• Rangkuman isi, Daftar soal pendalaman & pengayaan,
referensi bab yang bersangkutan. (akhir bab)
• KI-KD adalah Kompetensi Inti dan kompetensi dasar
• KI adalah kompetensi atau kecakapan yang harus
dimiliki. Sementara untuk memiliki kompetensi
tersebut, harus memiliki kompetensi dasar
• Misalnya, kompetensi inti Kelas 8 Pengetahuan
:Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
OUTLINE
Buku Bahasa Indonesia
Kelas VIII
Bab 1. Teks Berita
Bab 2. Teks Iklan, Slogan, dan Poster
Bab 3. Teks Eksposisi
Bab 4. Teks Puisi
Bab 5. Teks Eksplanasi
Bab 6. Teks Ulasan
Bab 7. Teks Persuasi
Bab 8. Teks Drama
Bab 9. Buku Fiksi dan Nonfiksi
Bab 1
Bab 1 : Berita Seputar Indonesia
3. 1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita
(membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan
dibaca
4. 1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan
memotivasi) yang dibaca dan didengar
3. 2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita
(membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan
dibaca
4. 2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita
secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan
kinesik)
KD 3.1

Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita


(membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca
Indikator
3.1.1 Menjelaskan unsur-unsur berita
3.1.2 Mengidentifikasi unsur-unsur berita yang
didengar
Contoh Garis Besar Bab
pembuka
Indikator dan Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran
Pembelajaran
Kompetensi Inti 4
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KD 4.1
Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan
memotivasi) yang dibaca dan didengar
Indikator dan tujuan
4.1.2 (Indikator)
4.1.3
Pembelajaran
3.2
Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita
(membanggakan dan memotivasi) yang
didengar dan dibaca
3.2.1
3.2.2
4.2
Menyajikan data dan informasi dalam bentuk
berita secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan, atau
aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik)
4.2.1
4.2.1
4.2.2
4.2.3
Kegiatan penutup
“Plagiasi” dalam
Penulisan Buku Ajar

Plagiarisme : tindakan “mencuri” atau


mengambil ide, hasil karya atau tulisan
orang lain untuk menjadi ide atau karya
tulisan sendiri tanpa menyebutkan penulis
dan sumber aslinya.
Plagiat total

Plagiat Jenis Plagiat


antar - Plagiarisme parsial
bahasa

Self-
plagiarism/Auto
plagiarism
Tindakan Plagiarisme
• Mengambil tulisan orang lain jadi tulisan sendiri,
• Mengambil gagasan orang lain jadi pemikiran
sendiri
• Mengambil temuan orang lain jadi temuannya
sendiri
• Mengakuisisi karya kelompok sebagai hasil sendiri,
• Menerbitkan kembali tulisannya sendiri (sebagian
atau seluruh) yang sudah diterbitkan sebelumnya
• Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak
langsung) tanpa menyebutkan sumbernya.
FALSIFIKASI
PENULISAN BUKU AJAR

Falsifikasi adalah upaya yang dilakukan seorang


penulis dengan cara mengubah atau merekayasa
suatu data, informasi, teori, temuan riset atau
pernyataan dari suatu sumber agar sesuai dengan
keinginan penulis dalam menyimpulkan suatu hasil
riset, merumuskan teori, proposisi dan hipotesis
yang dibangun, atau pernyataan yang menjadi
keyakinan penulis
Jenis FalsifiKAsi

Falsifikasi • Data direkayasa agar sesuai dengan


hipotesis, teori dan hasil yang sudah
data dibangun

Falsifikasi • Pernyataan suatu teori diubah sedemikian


rupa untuk memperkuat proposisi, hipotesis
teori dan pernyataaan penulis

• Mengubah angka hasil pengujian statistikal


Falsifikasi dan hasil temuan orang lain untuk
mendukung atau tidak mendukung temuan
temuan dan kesimpulan yang sudah dirumuskan
penulis sebelumnya
FABRIKASI dalam
Penulisan Buku Ajar

Fabrikasi adalah upaya yang dilakukan


seorang periset atau penulis buku dengan
menciptakan data, teori atau membuat suatu
informasi fiktif yang sebenarnya tidak ada.

Jangan menggunakan data/informasi rahasia


dari suatu institusi tanpa izin dalam
penulisan buku
Laut biru terbentang luas
Cakrawala indah memikat hati
Ayo tulis buku berkualitas
Pertanda pendidik yang berdedikasi

Anda mungkin juga menyukai