Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU TEKS

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada


Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Oleh:

Andi Eka Salviana


NIM 80400222011

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Syahruddin Usman, M. Pd


Dr. Hamka Ilyas, M. Th. I

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan bahan ajar bahasa Arab di Indonesia juga memiliki latar

belakang yang kompleks. Pada awalnya, pengajaran bahasa Arab di Indonesia lebih

difokuskan pada metode penghafalan dan terjemahan, tanpa memperhatikan

pengembangan kemampuan berbicara dan menulis dalam bahasa Arab. Namun,

dengan semakin pentingnya kemampuan bahasa Arab dalam berbagai bidang, seperti

bisnis, diplomasi, dan studi agama, maka dibutuhkan pula bahan ajar yang lebih

berkualitas dan beragam.

Hal ini membuat pengembangan buku teks bahasa Arab di Indonesia masih

terbatas dan kurang berkualitas. Minimnya jumlah buku teks bahasa Arab yang

memadai dan relevan dengan kondisi Indonesia menjadi kendala utama dalam

pengembangan bahan ajar ini. Kendala lainnya adalah minimnya sumber daya

manusia yang terampil dalam menulis buku teks bahasa Arab di Indonesia, serta

kurangnya dukungan dari pemerintah dalam pengembangan buku teks ini. Selain itu,

kurangnya akses dan pemahaman terhadap teknologi dan media digital juga menjadi

kendala dalam pengembangan buku teks bahasa Arab yang lebih modern dan

inovatif.

1
2

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah,

lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mengembangkan bahan ajar bahasa Arab

yang lebih berkualitas dan beragam. Diperlukan pula pengembangan sumber daya

manusia yang lebih banyak dan berkualitas dalam bidang pengajaran bahasa Arab

serta investasi yang memadai dalam pengembangan buku teks dan referensi bahasa

Arab di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan penulis, maka

rumusan masalah yang ingin dibahas sebagai berikut:

1. Apa pengertian Buku Teks?

2. Bagaimana Karakteristik Buku Teks Pelajaran?

3. Apa Pentingnya Buku Teks Pelajaran bagi Kegiatan Pembelajaran?

4. Bagaimana Langkah Menyusun Buku Teks Pelajaran yang Menarik?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pengertian Buku Teks

2. Untuk mendeskripsikan Karakteristik Buku Teks Pelajaran

3. Untuk mendeskripsikan Pentingnya Buku Teks Pelajaran bagi Kegiatan

Pembelajaran

4. Untuk mendeskripsikan Langkah Menyusun Buku Teks Pelajaran yang

Menarik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Buku sebagai Bahan Ajar

Dalam Kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper, either

printed or blank. fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran kertas, baik

cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Hal serupa juga dapat

ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan buku sebagai

lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.1

Sementara itu, buku sebagai bahan ajar didefinisikan sebagai buku yang berisi

suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.2

Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang

atau tim pengarang yang disusun m berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum

yang berlaku. Biasanya, buku teks pelajaran merupakan salah satu pendekatan

tentang implementasi kurikulum, dan karena itu ada kemungkinan terdapat berbagai

macam buku teks pelajaran tentang satu bidang studi tertentu. Salah satu contohnya,

di Jepang terdapat 10-20 macam buku teks pelajaran yang disusun oleh berbagai

pengarang tentang bidang studi tertentu berdasarkan kurikulum yang sama, yang

kesemuanya disetujui oleh kementerian pendidikan. Pendidik diberi kesempatan

1
Ebta Setiawan, ‘KBBI Offline’, Web. Id (ebsoft, 2010).
2
Diknas, Pedoman Umum Pemilihan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum, 2004).

3
4

untuk memilih buku teks mana yang mereka anggap paling sesuai dengan peserta

didiknya.

Secara umum, menurut surahman dalam buku panduan kreatif membuat bahan

ajar inovatif buku dibedakan menjadi empat jenis, yakni:

1. Buku sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber

untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

2. Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,

misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.

3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar

dalam melaksanakan proses pengajaran.

4. Buku bahan ajar, yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan

berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.3

Kemudian, secara khusus buku teks pelajaran (sebagai bahan ajar) dibedakan

menjadi dua macam, yaitu:

1. Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi yang

digunakan sebagai buku pokok bagi peserta didik dan pendidik.

2. Buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan

tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh pendidik dan peserta

didik.4
3
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press,
2016) <www.divapress-online.com>.
5

Dari penjelasan sebelumnya dapat kita pahami bahwa pada dasarnya, buku

adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan diberi

kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis oleh

pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan buku teks pelajaran adalah buku yang

berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam

kurikulum, di mana buku tersebut digunakan oleh peserta didik untuk belajar.

B. Karakteristik Buku Teks Pelajaran

Sebagaimana bentuk bahan ajar lainnya, buku teks pelajaran memiliki

karakteristik tertentu. Beberapa karakteristik tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Secara formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit tertentu dan

memiliki ISBN.

2. Penyusunan buku teks pelajaran memiliki dua misi utama, yaitu:

a. optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan prosedural, serta

b. pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran yang

digunakan di sekolah.

3. Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan

senantiasa mengacu pada apa yang sedang diprogramkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut di antaranya bahwa buku pelajaran

harus:

4
Nur Mohammad, ‘Pengembangan Bahan Ajar’, 2010 <docstoc.com> [accessed 25 April 2023].
6

a. mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku;

b. berorientasi pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan

kontekstual, teknologi dan masyarakat, serta demonstrasi dan eksperimen;

serta

c. memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduan atau keterkaitannya

dengan disiplin ilmu lainnya.

4. Menurut Nasution dalam buku panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif

buku teks pelajaran memiliki tujuh keuntungan sebagai berikut:

a. Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum.

b. Buku teks pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan metode

pengajaran.

c. Buku teks pelajaran memberi kesempatan bagi peserta didik untuk

mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.

d. Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun- tahun berikutnya, dan jika

direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama.

e. Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan

standard pengajaran.

f. Buku teks pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang

berurutan, sekalipun pendidik berganti


7

g. Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih

mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun5

C. Pentingnya Buku Teks Pelajaran bagi Kegiatan Pembelajaran

Buku teks pelajaran hingga kini masih dianggap sebagai bahan ajar yang paling

utama. Ini terbukti hampir di berbagai institusi pendidikan, dari jenjang yang paling

dasar hingga yang paling tinggi, pada umumnya menggunakan buku teks pelajaran

sebagai bahan ajar utamanya. Hal ini membuktikan pula bahwa keberadaan buku teks

pelajaran masih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran

yang berlangsung di berbagai institusi pendidikan kita saat ini. Buku teks pelajaran

juga merupakan bagian penting dari kegiatan pembelajaran.

Untuk lebih memahami mengenai arti penting dari bahan ajar ini, berikut

dijelaskan tentang fungsi, tujuan, dan kegunaan buku teks pelajaran.

1. Fungsi buku teks pelajaran:

a. sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik,

b. sebagai bahan evaluasi,

c. sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum,

d. sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan

digunakan pendidik, dan

e. sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan.6

5
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press,
2016) <www.divapress-online.com>.
8

2. Tujuan buku teks pelajaran:

a. memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran,

b. memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau

mempelajari pelajaran baru, dan

c. menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.7

3. Kegunaan buku teks pelajaran:

a. membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun

berdasarkan kurikulum yang berlaku,

b. menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,

c. memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik,

d. menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat

dan golongan, serta

e. menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.8

D. Langkah Mudah Menyusun Buku Teks Pelajaran yang Menarik

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa salah satu kendala yang sering

menghambat para pendidik untuk menyusun buku teks pelajaran adalah minimnya

pengetahuan serta wawasan tentang langkah-langkah teknis dan praktis penyusunan

bahan ajar yang aplikatif dan mudah dipahami. Maka dari itu, agar kita bisa terampil
6
Teks.Co.Id, ‘Buku Teks : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Kualitas, Jenis Dan Contohnya’, 7
Oktober, 2021 <https://teks.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023].
7
Pakdosen, ‘Buku Teks: Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Buku Teks’, 25 April,
2023 <https://pakdosen.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023].
8
Pakdosen, ‘Buku Teks: Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Buku Teks’, 25 April,
2023 <https://pakdosen.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023].
9

menyusun buku teks pelajaran, kita mesti mengerti dan memahami langkah-langkah

tersebut.

1. Pedoman atau Kaidah dalam Menyusun Buku Teks Pelajaran

Hal pertama yang perlu kita pahami dalam kaitannya dengan langkah-langkah

penyusunan buku teks pelajaran adalah tentang kaidah dan ketentuan penyusunan

buku teks pelajaran. Perlu diingat bahwa setiap kali kita akan menyusun buku teks

pelajaran, ada pandangan yang dapat kita jadikan pedoman, yakni buku yang baik

adalah buku yang memiliki tiga ciri, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan mudah

dimengerti, penyajiannya menarik dan dilengkapi dengan gambar beserta keterangan-

keterangan yang komplit, isi buku menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide

penulisnya, dan isi atau kandungannya disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran

tentang kurikulum yang berlaku.

Sementara itu, menurut Surahman dalam buku panduan kreatif membuat bahan

ajar inovatif mencatat ada empat kaidah umum yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan buku teks pelajaran.

a. buku tidak boleh mengganggu ketenteraman sosial.

b. buku tidak boleh mengandung unsur SARA

c. buku tidak boleh menjadi bahan pro-kontra antara beberapa etnis, golongan,

ras, suku bangsa, budaya, maupun agama.


10

d. buku harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.9

Di samping itu, setiap buku teks pelajaran harus memenuhi standar-standar

tertentu. Standar yang dimaksud disini meliputi persyaratan, karakteristik, dan

kompetensi minimum yang harus terkandung di dalam suatu buku pelajaran. Standar

penilaian dirumuskan dengan melihat tiga aspek utama, yaitu materi, penyajian, dan

bahasa atau keterbacaan.10

a. Standar materi dalam buku teks pelajaran meliputi kelengkapan materi,

keakuratan materi, kegiatan yang mendukung materi, kemutakhiran materi,

upaya untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, pengorga- nisasian

materi mengikuti sistematika keilmuan, materi mengembangkan

keterampilan dan kemampuan berpikir, materi merangsang peserta didik

untuk melakukan inquiry, serta penggunaan notasi, simbol, dan satuan.

b. standar penyajian dalam buku teks pelajaran meliputi organisasi penyajian

umum, organisasi penyajian per bab, penyajian mempertimbangkan

kebermaknaan dan kebermanfaatan, melibatkan peserta didik secara aktif,

mengembangkan proses pembentukan pengetahuan, tampilan umum, variasi

dalam cara penyampaian informasi, meningkatkan kualitas pembelajaran,

9
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press,
2016) <www.divapress-online.com>.
10
Nur Mohammad, ‘Pengembangan Bahan Ajar’, 2010 <docstoc.com> [accessed 25 April
2023].
11

anatomi buku pelajaran, memperhatikan kode etik dan hak cipta, serta

memperhatikan kesetaraan gender dan kepedulian terhadap lingkungan.

c. standar bahasa atau keterbacaan dalam buku teks pelajaran meliputi

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, peristilahan mematuhi

EYD, kejelasan bahasa yang digunakan, kesesuaian bahasa, dan kemudahan

untuk dibaca.

Selanjutnya, hal yang juga mesti kita ketahui dalam penyusunan buku teks

pelajaran adalah tentang susunan konten buku. Dalam buku Pedoman Umum

Pengembangan Bahan Ajar, dikatakan bahwa sebuah buku dimulai dari latar belakang

penulisan, definisi atau pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan ruang

lingkup pembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-

contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya, serta berbagai

argumen yang sesuai untuk disajikan.11

2. Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks Pelajaran

Setelah kita memahami susunan kontennya, maka hal yang perlu kita pahami

dalam penyusunan buku teks pelajaran adalah langkah-langkah penyusunannya.

11
Diknas, Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2004).
12

Berkaitan dengan hal itu, setidaknya ada delapan langkah yang perlu kita

perhatikan, sebagaimana diperinci satu per satu dalam uraian berikut.12

a. Memperhatikan Kurikulum dengan Cara Menganalisisnya

Analisis kurikulum ini meliputi analisis terhadap standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang mesti dikuasai oleh peserta didik. Dari kompetensi dasar,

kemudian dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil belajar dan materi

pokok. Selanjutnya, dengan menyusun peta bahan ajar, kita dapat menemukan materi-

materi yang diperlukan untuk menyusun materi pokok. Dari materi-materi tersebut,

baru dimulai proses penulisan.

Atau, secara sederhana dapat pula dijelaskan bahwa sebelum buku ditulis,

terlebih dahulu kita menganalisis materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini, kita

harus menyesuaikan analisis materi dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar, dengan mempertimbangkan aspek ruang lingkup, kedalaman, dan urutan

penyajiannya.

Analisis materi yang telah diuraikan kemudian masih perlu dirinci lagi dan

digabungkan dengan kajian kemampuan untuk dikemas sebagai buku teks pelajaran.

Dari hasil kajian kemampuan yang terdapat dalam standar kompetensi dan

12
Admin, ‘Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks’, 01 September, 2020
<https://www.bungfei.com/2020/09/langkah-langkah-penyusunan-buku-teks.html> [accessed 25 April
2023].
13

kompetensi dasar, materi yang telah dianalisis dijabarkan dalam bentuk proses

pembelajaran.

b. Menentukan Judul Buku yang Akan Ditulis Sesuai dengan Standar-Standar

Kompetensi yang Akan Disediakan oleh Buku Kita

Untuk Menentukan judul, pada umumnya berdasarkan materi pokok. Jadi, jika

sudah menemukan materi pokok, maka itulah yang kita jadikan judul masing- masing

bab dari buku yang kita susun. Sementara, judul bukunya disesuaikan dengan mata

pelajaran. Hal yang terpenting adalah substansi mata pelajaran, satuan pendidikan,

dan kelas yang dituju (hendaknya) terdapat dalam judul buku.

c. Meranc ang Outline Buku agar Isi Buku Lengkap Mencakup Seluruh Aspek

yang Diperlukan untuk Mencapai Suatu Kompetensi

Menurut Bobbi DePorter dalam bukunya Quantum Writer, ada dua strategi

yang bisa digunakan untuk mengatur curah gagasan yang akan kita tuliskan, yaitu

dengan peta pikiran dan strategi kerangka.13

1) Peta pikiran

Peta pikiran digunakan untuk menata dan menghubungkan apa yang ingin kita

tuliskan. Membuat peta pikiran dalam menyusun buku teks pelajaran dimulai dengan

13
Bobi DePorter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil Lebih Baik
(Bandung: Mizam Pustaka, 2009).
14

menelusuri serta mengidentifikasi berbagai materi pokok dan materi-materi penjelas

yang akan ditulis.

2) Strategi kerangka

Jika peta pikiran membantu kita melihat gambaran besar bagaimana ide-ide kita

saling mendukung, maka strategi kerangka membantu kita membangun paragraf kuat

yang tersusun secara rapi, membangun ide kita, dan menuntun pembaca (peserta

didik) menjelajahi tulisan kita. Sebuah paragraf yang kuat mengandung ide utama,

detail, contoh, dan kesimpulan.

d. Mengumpulkan Referensi sebagai Bahan Penulisan

Dalam mengumpulkan referensi, sebaiknya kita usahakan untuk menggunakan

referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya. Referensi-referensi yang bisa

digunakan, misalnya buku ilmiah, jurnal penelitian, surat kabar, majalah, laporan-

laporan hasil penelitian, internet, dan sebagainya. Adapun jika kita merujuk pada

suatu sumber referensi tertentu, maka harus disebutkan sumber tersebut dalam tulisan

kita. Gunakan catatan kaki atau catatan dalam teks sesuai selera kita masing-masing.

Namun, yang umum digunakan dalam penyusunan buku teks pelajaran adalah catatan

dalam teks.

e. Menulis Buku Dilakukan dengan Memperhatikan Penyajian Kalimat yang

Disesuaikan Dengan Usia dan Pengalaman Pembacanya


15

Sebagai contoh, untuk peserta didik yang duduk di bangku Madrasah Aliyah

(setingkat SMA), upayakan membuat kalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal

25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf terdiri atas 3-7 kalimat. Sedangkan untuk

jenjang pendidikan di bawah atau di atasnya, kita dapat memperkirakan sendiri

berapa panjang kata atau jumlah kalimat per paragrafnya. Namun, secara lebih detail,

untuk langkah ini, kita dapat merujuk pada formula yang dibuat oleh Bobbi DePorter

dalam Quantum Writer yang ia tulis, yaitu dengan menggunakan dua strategi untuk

memfokuskan tulisan kita dan menjadikan poin utama kita menjadi sebuah produk

buku teks pelajaran. Kedua strategi tersebut adalah target dan draf.14

f. Mengevaluasi atau Mengedit Hasil Tulisan dengan Cara Membaca Ulang

Pada saat membaca ulang, jika ada kekurangan, maka segera kita lakukan

penambahan dan perbaikan. Berkaitan dengan hal itu, Bobbi DePorter menyarankan

untuk memperhatikan tiga aspek berikut: Akurasi, detail dan contoh serta kesempatan

memoles tulisan.15

g. Berikan Ilustrasi Gambar, Tabel, Diagram, atau Sejenisnya secara

Proporsional

14
Bobi DePorter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil Lebih Baik
(Bandung: Mizam Pustaka, 2009).
15
Bobi DePorter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil Lebih Baik
(Bandung: Mizam Pustaka, 2009).
16

Dengan memberikan ilustrasi gambar, tabel, diagram, dan atau sejenisnya

secara proporsional, maka dapat mendukung penjelasan materi yang disajikan.

Namun, harus diingat pula untuk tidak menampilkan gambar yang berbau SARA,

bias gender, ataupun rasisme. Karena, hal tersebut bisa menimbulkan kontraproduktif

terhadap manfaat dari gambar itu sendiri.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang

dijilid dan diberi kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun

secara sistematis oleh pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan buku teks

pelajaran adalah buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari

kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, di mana buku tersebut digunakan

oleh peserta didik untuk belajar.

Agar kita bisa terampil menyusun buku teks pelajaran, kita mesti mengerti dan

memahami langkah-langkah, yaitu: Pertama, yang perlu kita pahami dalam kaitannya

dengan langkah-langkah penyusunan buku teks pelajaran adalah tentang kaidah dan

ketentuan penyusunan buku teks pelajaran. Kedua, setiap buku teks pelajaran harus

memenuhi standar-standar tertentu. Dan ketiga, hal yang juga mesti kita ketahui

dalam penyusunan buku teks pelajaran adalah tentang susunan konten buku.

B. Saran

Demikian makalah yang kami buat. Kami menyadari didalam penyusunan


makalah ini masih banyak kekurangan baik pada segi penulisan maupun minimnya
buku referensi. Untuk itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amiin

17
DAFTAR PUSTAKA

Admin, ‘Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks’, 01 September, 2020


<https://www.bungfei.com/2020/09/langkah-langkah-penyusunan-buku-
teks.html> [accessed 25 April 2023]

DePorter, Bobi, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil
Lebih Baik (Bandung: Mizam Pustaka, 2009)

Diknas, Pedoman Umum Pemilihan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum, 2004)

———, Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum,


2004)

Mohammad, Nur, ‘Pengembangan Bahan Ajar’, 2010 <docstoc.com> [accessed 25


April 2023]

Pakdosen, ‘Buku Teks: Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Buku Teks’,
25 April, 2023 <https://pakdosen.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023]

Prastowo, Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA
Press, 2016) <www.divapress-online.com>

Setiawan, Ebta, ‘KBBI Offline’, Web. Id (ebsoft, 2010)

Teks.Co.Id, ‘Buku Teks : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Kualitas, Jenis Dan


Contohnya’, 7 Oktober, 2021 <https://teks.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April
2023]

18

Anda mungkin juga menyukai