Makalah
Oleh:
Dosen Pengampu:
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
belakang yang kompleks. Pada awalnya, pengajaran bahasa Arab di Indonesia lebih
dengan semakin pentingnya kemampuan bahasa Arab dalam berbagai bidang, seperti
bisnis, diplomasi, dan studi agama, maka dibutuhkan pula bahan ajar yang lebih
Hal ini membuat pengembangan buku teks bahasa Arab di Indonesia masih
terbatas dan kurang berkualitas. Minimnya jumlah buku teks bahasa Arab yang
memadai dan relevan dengan kondisi Indonesia menjadi kendala utama dalam
pengembangan bahan ajar ini. Kendala lainnya adalah minimnya sumber daya
manusia yang terampil dalam menulis buku teks bahasa Arab di Indonesia, serta
kurangnya dukungan dari pemerintah dalam pengembangan buku teks ini. Selain itu,
kurangnya akses dan pemahaman terhadap teknologi dan media digital juga menjadi
kendala dalam pengembangan buku teks bahasa Arab yang lebih modern dan
inovatif.
1
2
lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mengembangkan bahan ajar bahasa Arab
yang lebih berkualitas dan beragam. Diperlukan pula pengembangan sumber daya
manusia yang lebih banyak dan berkualitas dalam bidang pengajaran bahasa Arab
serta investasi yang memadai dalam pengembangan buku teks dan referensi bahasa
Arab di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Pembelajaran
Menarik
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper, either
printed or blank. fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran kertas, baik
cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Hal serupa juga dapat
ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan buku sebagai
Sementara itu, buku sebagai bahan ajar didefinisikan sebagai buku yang berisi
suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.2
Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang
atau tim pengarang yang disusun m berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum
yang berlaku. Biasanya, buku teks pelajaran merupakan salah satu pendekatan
tentang implementasi kurikulum, dan karena itu ada kemungkinan terdapat berbagai
macam buku teks pelajaran tentang satu bidang studi tertentu. Salah satu contohnya,
di Jepang terdapat 10-20 macam buku teks pelajaran yang disusun oleh berbagai
pengarang tentang bidang studi tertentu berdasarkan kurikulum yang sama, yang
1
Ebta Setiawan, ‘KBBI Offline’, Web. Id (ebsoft, 2010).
2
Diknas, Pedoman Umum Pemilihan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum, 2004).
3
4
untuk memilih buku teks mana yang mereka anggap paling sesuai dengan peserta
didiknya.
Secara umum, menurut surahman dalam buku panduan kreatif membuat bahan
1. Buku sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber
untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
2. Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,
3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar
4. Buku bahan ajar, yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan
Kemudian, secara khusus buku teks pelajaran (sebagai bahan ajar) dibedakan
1. Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi yang
2. Buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan
tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh pendidik dan peserta
didik.4
3
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press,
2016) <www.divapress-online.com>.
5
Dari penjelasan sebelumnya dapat kita pahami bahwa pada dasarnya, buku
adalah bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan diberi
kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis oleh
pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan buku teks pelajaran adalah buku yang
berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam
kurikulum, di mana buku tersebut digunakan oleh peserta didik untuk belajar.
1. Secara formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit tertentu dan
memiliki ISBN.
b. pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran yang
digunakan di sekolah.
3. Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan
harus:
4
Nur Mohammad, ‘Pengembangan Bahan Ajar’, 2010 <docstoc.com> [accessed 25 April 2023].
6
serta
4. Menurut Nasution dalam buku panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif
pengajaran.
d. Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun- tahun berikutnya, dan jika
e. Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan
standard pengajaran.
g. Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih
Buku teks pelajaran hingga kini masih dianggap sebagai bahan ajar yang paling
utama. Ini terbukti hampir di berbagai institusi pendidikan, dari jenjang yang paling
dasar hingga yang paling tinggi, pada umumnya menggunakan buku teks pelajaran
sebagai bahan ajar utamanya. Hal ini membuktikan pula bahwa keberadaan buku teks
pelajaran masih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
yang berlangsung di berbagai institusi pendidikan kita saat ini. Buku teks pelajaran
Untuk lebih memahami mengenai arti penting dari bahan ajar ini, berikut
d. sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan
5
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press,
2016) <www.divapress-online.com>.
8
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa salah satu kendala yang sering
menghambat para pendidik untuk menyusun buku teks pelajaran adalah minimnya
bahan ajar yang aplikatif dan mudah dipahami. Maka dari itu, agar kita bisa terampil
6
Teks.Co.Id, ‘Buku Teks : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Kualitas, Jenis Dan Contohnya’, 7
Oktober, 2021 <https://teks.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023].
7
Pakdosen, ‘Buku Teks: Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Buku Teks’, 25 April,
2023 <https://pakdosen.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023].
8
Pakdosen, ‘Buku Teks: Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Buku Teks’, 25 April,
2023 <https://pakdosen.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023].
9
menyusun buku teks pelajaran, kita mesti mengerti dan memahami langkah-langkah
tersebut.
Hal pertama yang perlu kita pahami dalam kaitannya dengan langkah-langkah
penyusunan buku teks pelajaran adalah tentang kaidah dan ketentuan penyusunan
buku teks pelajaran. Perlu diingat bahwa setiap kali kita akan menyusun buku teks
pelajaran, ada pandangan yang dapat kita jadikan pedoman, yakni buku yang baik
adalah buku yang memiliki tiga ciri, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan mudah
keterangan yang komplit, isi buku menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide
penulisnya, dan isi atau kandungannya disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran
Sementara itu, menurut Surahman dalam buku panduan kreatif membuat bahan
ajar inovatif mencatat ada empat kaidah umum yang perlu diperhatikan dalam
c. buku tidak boleh menjadi bahan pro-kontra antara beberapa etnis, golongan,
kompetensi minimum yang harus terkandung di dalam suatu buku pelajaran. Standar
penilaian dirumuskan dengan melihat tiga aspek utama, yaitu materi, penyajian, dan
9
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press,
2016) <www.divapress-online.com>.
10
Nur Mohammad, ‘Pengembangan Bahan Ajar’, 2010 <docstoc.com> [accessed 25 April
2023].
11
anatomi buku pelajaran, memperhatikan kode etik dan hak cipta, serta
untuk dibaca.
Selanjutnya, hal yang juga mesti kita ketahui dalam penyusunan buku teks
pelajaran adalah tentang susunan konten buku. Dalam buku Pedoman Umum
Pengembangan Bahan Ajar, dikatakan bahwa sebuah buku dimulai dari latar belakang
penulisan, definisi atau pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan ruang
lingkup pembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-
contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya, serta berbagai
Setelah kita memahami susunan kontennya, maka hal yang perlu kita pahami
11
Diknas, Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen Dikdasmenum, 2004).
12
Berkaitan dengan hal itu, setidaknya ada delapan langkah yang perlu kita
kompetensi dasar yang mesti dikuasai oleh peserta didik. Dari kompetensi dasar,
pokok. Selanjutnya, dengan menyusun peta bahan ajar, kita dapat menemukan materi-
materi yang diperlukan untuk menyusun materi pokok. Dari materi-materi tersebut,
Atau, secara sederhana dapat pula dijelaskan bahwa sebelum buku ditulis,
terlebih dahulu kita menganalisis materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini, kita
penyajiannya.
Analisis materi yang telah diuraikan kemudian masih perlu dirinci lagi dan
digabungkan dengan kajian kemampuan untuk dikemas sebagai buku teks pelajaran.
Dari hasil kajian kemampuan yang terdapat dalam standar kompetensi dan
12
Admin, ‘Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks’, 01 September, 2020
<https://www.bungfei.com/2020/09/langkah-langkah-penyusunan-buku-teks.html> [accessed 25 April
2023].
13
kompetensi dasar, materi yang telah dianalisis dijabarkan dalam bentuk proses
pembelajaran.
Untuk Menentukan judul, pada umumnya berdasarkan materi pokok. Jadi, jika
sudah menemukan materi pokok, maka itulah yang kita jadikan judul masing- masing
bab dari buku yang kita susun. Sementara, judul bukunya disesuaikan dengan mata
pelajaran. Hal yang terpenting adalah substansi mata pelajaran, satuan pendidikan,
c. Meranc ang Outline Buku agar Isi Buku Lengkap Mencakup Seluruh Aspek
Menurut Bobbi DePorter dalam bukunya Quantum Writer, ada dua strategi
yang bisa digunakan untuk mengatur curah gagasan yang akan kita tuliskan, yaitu
1) Peta pikiran
Peta pikiran digunakan untuk menata dan menghubungkan apa yang ingin kita
tuliskan. Membuat peta pikiran dalam menyusun buku teks pelajaran dimulai dengan
13
Bobi DePorter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil Lebih Baik
(Bandung: Mizam Pustaka, 2009).
14
2) Strategi kerangka
Jika peta pikiran membantu kita melihat gambaran besar bagaimana ide-ide kita
saling mendukung, maka strategi kerangka membantu kita membangun paragraf kuat
yang tersusun secara rapi, membangun ide kita, dan menuntun pembaca (peserta
didik) menjelajahi tulisan kita. Sebuah paragraf yang kuat mengandung ide utama,
referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya. Referensi-referensi yang bisa
digunakan, misalnya buku ilmiah, jurnal penelitian, surat kabar, majalah, laporan-
laporan hasil penelitian, internet, dan sebagainya. Adapun jika kita merujuk pada
suatu sumber referensi tertentu, maka harus disebutkan sumber tersebut dalam tulisan
kita. Gunakan catatan kaki atau catatan dalam teks sesuai selera kita masing-masing.
Namun, yang umum digunakan dalam penyusunan buku teks pelajaran adalah catatan
dalam teks.
Sebagai contoh, untuk peserta didik yang duduk di bangku Madrasah Aliyah
(setingkat SMA), upayakan membuat kalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal
25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf terdiri atas 3-7 kalimat. Sedangkan untuk
berapa panjang kata atau jumlah kalimat per paragrafnya. Namun, secara lebih detail,
untuk langkah ini, kita dapat merujuk pada formula yang dibuat oleh Bobbi DePorter
dalam Quantum Writer yang ia tulis, yaitu dengan menggunakan dua strategi untuk
memfokuskan tulisan kita dan menjadikan poin utama kita menjadi sebuah produk
buku teks pelajaran. Kedua strategi tersebut adalah target dan draf.14
Pada saat membaca ulang, jika ada kekurangan, maka segera kita lakukan
penambahan dan perbaikan. Berkaitan dengan hal itu, Bobbi DePorter menyarankan
untuk memperhatikan tiga aspek berikut: Akurasi, detail dan contoh serta kesempatan
memoles tulisan.15
Proporsional
14
Bobi DePorter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil Lebih Baik
(Bandung: Mizam Pustaka, 2009).
15
Bobi DePorter, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil Lebih Baik
(Bandung: Mizam Pustaka, 2009).
16
Namun, harus diingat pula untuk tidak menampilkan gambar yang berbau SARA,
bias gender, ataupun rasisme. Karena, hal tersebut bisa menimbulkan kontraproduktif
PENUTUP
A. Kesimpulan
dijilid dan diberi kulit (cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun
secara sistematis oleh pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan buku teks
pelajaran adalah buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari
kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, di mana buku tersebut digunakan
Agar kita bisa terampil menyusun buku teks pelajaran, kita mesti mengerti dan
memahami langkah-langkah, yaitu: Pertama, yang perlu kita pahami dalam kaitannya
dengan langkah-langkah penyusunan buku teks pelajaran adalah tentang kaidah dan
ketentuan penyusunan buku teks pelajaran. Kedua, setiap buku teks pelajaran harus
memenuhi standar-standar tertentu. Dan ketiga, hal yang juga mesti kita ketahui
dalam penyusunan buku teks pelajaran adalah tentang susunan konten buku.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobi, Quantum Writer: Menulis Lebih Mudah Tanpa Stres Dan Hasil
Lebih Baik (Bandung: Mizam Pustaka, 2009)
Diknas, Pedoman Umum Pemilihan Dan Pemanfaatan Bahan Ajar (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum, 2004)
Pakdosen, ‘Buku Teks: Pengetian, Jenis, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Buku Teks’,
25 April, 2023 <https://pakdosen.co.id/buku-teks/> [accessed 27 April 2023]
Prastowo, Andi, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA
Press, 2016) <www.divapress-online.com>
18