Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENELAAH MATERI DALAM BUKU TEKS SISWA DENGAN


SILABUS

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum dan Buku Teks

Dosen pengampu: Deni Adriani


Disusun oleh:

ADI SUSANTO HASIBUAN (7213141001)


FITRI RAHMADANI (7211141010)
PUTRI DAMAYANTI SARAGIH (7213341027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kami bisa menyelasaikan penyusunan tugas rutin mata kuliah telaah kurikulum dan
buku teks Penulisan tugas rutin ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah telaah kurikulum dan buku teks di Universitas Negeri Medan, Fakultas
Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Dalam Penulisan tugas rutin ini kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada
Dosen Pengampu selaku pembimbing mata kuliah Telaah kurikulum dan buku teks yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,
dorongan dalam rangka penyusunan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
dari kelompok 12telaah kurikulum dan buku teks, kelas B prodi Pendidikan Ekonomi
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan tugas ini dan kami juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Sumatera utara, 24 agustus 2022

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PEMBUKAAN 1
I. Latar Bekalang 1
II. Tujuan 1
III. Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian dan Definisi Buku Teks 2
B. Buku Teks dan Kurikulum 2
C. Dasar-Dasar Penyusunan Buku Teks 3
D. Membandingkan Materi Dalam Buku Teks Siswa Dengan Silabus 5
a. Pengertian Silabus 5
b. Pengenmbangan Silabus 5
c. Prinsip Pengembangan Silabus 6
d. Tahap-Tahap Pengembangan Silabus 7
e. Komponen dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus 7
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Secara definitif buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah
dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. Dalam proses belajar
mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi  pegangan guru dan siswa yaitu sebagai
referensi utama atau menjadi buku suplemen/tambahan. Di dalam kegiatan belajar, siswa tak
sebatas mencermati apa-apa saja yang diterangkan oleh guru. Siswa membutuhkan referensi
atau acuan untuk menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih luas sehingga kemampuannya
dapat lebih dioptimalkan. Dengan adanya buku teks tersebut, siswa dituntun untuk berlatih,
berpraktik, atau mencobakan teori-teori yang sudah dipelajari dari buku tersebut. Oleh karena
itu, guru harus secara cerdas menentukan buku ajar karya siapa yang akan digunakan di
dalam pembelajaran. Karena, pada saat guru tepat menentukan buku ajar terbaik, hal tersebut
akan berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran nantinya.

Buku ajar yang baik memiliki kriteria tertentu atau standar tertentu seperti tentang
relevansinya dengan kurikulum yang sedang berlaku saat ini, kesesuaian metode dengan
materi yang disampaikan, isi buku atau sudut keilmuannya yaitu apakah teori-teori yang
digunakan di dalam penulisan buku ajar ini sudah sesuai atau belum, dsb. Oleh karena itu,
perlu diadakannya analisis terhadap buku teks tersebut, dalam hal ini BSE apakah BSE
tersebut telah benar-benar memenuhi kriteria buku teks yang baik.Untuk mengetahui materi-
materi yang disajikan di bab tersebut memiliki kesesuaian keilmuan, kurikulum, dan
memiliki kecocokan dengan kompetensi siswa, maka di bab selanjutnya akan dikaji lebih
mendalam.

II. Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi materi yang terdapat di dalam buku dan relevansinya dengan
kurikulum.
2. Untuk mengidentifikasi kesesuaian ilustrasi yang digunakan dengan materi yang
disampaikan.
3. Untuk mengetahui kompetensi dasar dan komposisi atau keberimbangan dalam
mengembangkan empat aspek keterampilan berbahasa.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen lain sebagai penanda bahwa suatu buku teks
dikatakan baik seperti  kejelasan konsep, menarik minat, menumbuhkan motivasi,
dsb.

III. Manfaat
1. Pembaca ataupun penyusun secara khusus dapat mengetahui kriteria-kriteria atau
standar buku teks yang baik.
2. Guru dapat memberikan referensi buku ajar yang tepat bagi siswa-siswanya.
3. Bisa menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan buku teks yang berkualitas di
penerbitan berikutnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Definisi Buku Teks

Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar
yang disusun oleh para pakar dalam bidang yang berupa maksud dan tujuan intruksional, yang
diperlengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya
disekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran. Dan
ada beberapa pengertian buku teks yang diungkapkan para ahli. Berikut ini beberapa
pengertian yang terdapat dalam buku Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.Buku teks adalah
rekaman pikiran rasional yang disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional
(Hall_Quest, 1915).Buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi” dan
dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan suplemen/tambahan. (Lange,
1940).Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat
disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”. (Bacon, 1935).Buku teks adalah
sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk
menunjang suatu program pengajaran” dalam pengertian modern dan yang umum dipahami.
(Buckingham, 1958 : 1523).Dari beberapa definisi tersebut, di dalam buku Telaah Buku Teks
Bahasa Indonesia (Tarigan, 1986: 13) disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran
dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar
dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan
sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-
sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.

B. Buku Teks dan Kurikulum

Buku teks berkaitan erat sekali dengan kurikulum. Keeratan hubungan buku teks dan
kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan, atau dibandingkan.

a. Kurikulum Mendahului Buku Teks

Pendapat yang umum diikuti dan dianggap paling logis-nalar adalah kurikulum mendahalui
buku teks. Kurikulum ditetapkan atau diumumkan oleh pihak yang berwenang, para
pengarang menulis buku teks yang relevan dengan kurikulum.

2
b. Buku Teks Mendahalui Kurikulum

Buku teks yang dianggap bermutu yang juga memang ditulis oleh para pakar dibidangnya
dijadikan dasar, landasan, dan pedoman penyusunan kurikulum. Tiga buku teks dan
kurikulum serentak diumumkan pertama, kurikulum disusun lebih dahulu, lalu disusun buku
teksnya. Kedua,mungkin pula berdasarkan buku teks tertentu, lalu disusun kurikulum. Baik
buku teks maupun kurikulum serentak digunakan dan diumumkan.

c. Buku Teks dan Kurikulum Lahir Sendiri-Sendiri

Buku teks disusun tersendiri, lalu diterbitkan mungkin mendahului atau sesudah adanya
kurikulum yang berlaku. Menurut Brown, Stevens ataupun Tarigan, ada lima butir yang
tercakup dalam kurikulum yang perlu diperhatikan yakni tujuan, pendekatan, bobot, urutan
dan metodologi. Pada buku pedoman kurikulum 1984, kita dapat membaca bahwa
pendekatan kurikulum tersebut tidak hanya berorientasi kepada tujuan, tetapi juga kepada
keterampilan proses.

Buku teks dan kurikulum serentak diumumkan penyusunan buku teks sejalan dan
bersamaan kurikulum. Dalam penggolongannya memang ada dua kemungkinan, kurikulum
disusun dahulu kemudian disusun buku teks atau berdasarkan buku teks disusun kurikulum.
Bila cara ini digunakan antara buku teks dan kurikulum sudah terdapat hubungan yang sangat
erat. Buku teks dan kurikulum lahir sendiri-sendiri, buku teks disusun tersendiri kemudian
diterbitkan mendahului atau sesudah adanya kurikulum yang berlaku. Dalam situasi ini
mungkin tidak terjadi persesuaian atau pertantangan. Akibatnya jangankan saling menunjang
sama arah, bila hal ini terjadi maka sia-sia saja keberadaan keberadaan buku teks.

C. Dasar-Dasar Penyusunan Buku Teks

Patokan penyusunan buku teks yang dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan
patokan yang bersifat umum. Artinya, patokan itu dapat digunakan sebagai dasar penyusunan
setiap buku teks. Disimpulkan bahwa dalam penyusunan buku teks digunakan dua patokan.
Patokan pertama bersifat umum yang berlaku bagi setiap buku teks. Patokan kedua bersifat
khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu saja. Patokan umum yang berlaku bagi setiap
buku teks meliputi pendekatan:

3
1) Keterampilan proses yang meliputi
 Mengamati - Meramalkan
 Menginterpretasikan - Merencanakan dan melaksanakan penelitian
 Mengaplikasi konsep - Mengkomunikasikan hasil penelitian

2) Tujuan yang meliputi


 Kognitif
 Afektif
 Psikomotor bahan pengajaran

3) Program yang meliputi


 Kelas - Jam Pelajaran
 Semester - Metode
 Sarana dan sumber penilaian.

D. Membandingkan Materi Dalam Buku Teks Siswa Dengan Silabus

a. Pengertian Silabus
Silabus disusun berdasarkan standar isi yg didalamnya identitas mata pelajaran, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Dengan demikian,
silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

i. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan
oleh standar isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
ii. Materi pokok/pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta
didik untuk mencapai standar isi
iii. Kegiatan pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga
peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar.
iv. Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan
SK
v. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator
sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
vi. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai standar isi tertentu.

4
vii. Sumber belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar isi tertentu.

b. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP), dan Dinas Pendidikan.

I. Sekolah dan Komite Sekolah


Pengembang silabus adalah sekolah bersama komite sekolah. Untuk menghasilkan
silabus yang bermutu, sekolah bersama komite sekolah dapat meminta bimbingan
teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas.
II. Kelompok Sekolah
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri karena sesuatu hal, maka pihak sekolah dapat
mengusakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut.
III. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Beberapa sekolah atau sekolah-sekolah dalam sebuah yayasan dapat bergabung untuk
menyusun silabus. Hal ini dimungkinkan karena sekolah dan komite sekolah karena
sesuatu hal belum dapat melaksanakan penyusunan silabus. Kelompok sekolah ini
juga dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga
terkait seperti Balitbang Depdiknas dalam menyusun silabus.
IV. Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing. Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau
dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, atau
unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Sekolah.

c. Prinsip Pengembangan Silabus


 Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
 Relevan: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
 Sistematis: komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompeten
 Konsisten: ada hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
 Memadai: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.

5
 Aktual dan kontekstual: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
 Fleksibel: keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta
didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan dengan memperhatikan kultur
daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak
tercabut dari lingkungannya.
 Menyeluruh: komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
efektif, psikomotor).
 Desentralistik: pengembangan silabus ini bersifat desentralistik, maksudnya bahwa
kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing atau
bahkan sekolah masing-masing.

d. Tahap-tahap Pengembangan Silabus


i. Perencanaan: tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu
mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai
untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan internet.
ii. Pelaksanaan: dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusunan silabus perlu
memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti
standar isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
iii. Perbaikan: buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata
pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru atau instruktur, kepala
sekolah, pengawas, staf professional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa,
dan siswa itu sendiri.
iv. Pemantapan: masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan
memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria rancangan silabus dapat
segera disampaikan kepada kepala dinas pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
v. Penilaian Silabus: penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala
dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum.

e. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Komponen Silabus

6
Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini:
 Identitas silabus
 Standar kompotensi
 Kompotensi dasar
 Materi pokok/pembelajaran
 Kegiatan pembelajaran
 Indikator
 Penilaian
 Alokasi waktu
 Sumber belajar.

2. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


 Mengisi identitas silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas, mata pelajaran dan semester. Identitas
silabus ditulis diatas matriks silabus.
 Menuliskan standar kompetensi
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari standar isi
(Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) mata pelajaran. Sebelum menuliskan
standar kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar isi mata pelajaran
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau SK dan KD
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran
d. Standar kompetensi dituliskan diatas matrik silabus dibawah tulisan semester.

3. Menuliskan kompetensi dasar

Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta
didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari
yang tercantum dalam standar isi. Sebelum menentukan atau memilih kompetensi dasar,
penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

7
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan kompetensi
dasar.
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

4. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran

Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:

a. Relevansi materi pokok dengan SK dan KD


b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik
d. Steuktur keilmuan
e. Kedalaman dan keluasan materi
f. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
g. lokasi waktu.

Selain itu harus diperhatikan:

a. Kesasihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan


kesasihannya
b. Tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar
diperlukan oleh siswa
c. Kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan pada jenjang berikutnya
d. Layak dipelajari (learnability): materi layak dioelajari baik dari aspek tingkat
kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
e. Menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya
untuk mempelajari lebih lanjut.

5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang


melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didikdengan
guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Kriteria dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

8
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar
secara utuh.
c. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
d. siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
e. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered). Guru harus selalu
berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah
ditetapkan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian dan definisi buku teks Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi
tertentu yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang yang
berupa maksud dan tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran yang
serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya disekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.

Pengertian Silabus Silabus disusun berdasarkan standar isi yg didalamnya identitas


mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh
standar isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Materi pokok/pembelajaran apa saja
yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai standar isi 3 Kegiatan
pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu
berinteraksi dengan sumber-sumber belajar. Pengembangan Silabus Pengembangan silabus
dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Dinas
Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Guntur Tarigan, Henry, dan Djago Tarigan. (1986). Telaah Buku Teks. Bandung: Angkasa

Mukminan dkk. (2002). Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi.


Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yogyakarta: Program Pascasarjana.

10

Anda mungkin juga menyukai