Anda di halaman 1dari 21

HAKIKAT KURIKULUM DAN BUKU TEKS

MAKALAH

OLEH :
Kelompok 1
QOTHRUN NADA FARHATI 12202183063
WIDHI EKO PURNOMO 12202183064
QINTANA NUR IMAMA 12202183076

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2020
HAKIKAT KURIKULUM DAN BUKU TEKS
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas Mata Kuliah
Analisis Buku Teks Bahasa Arab MTs/MA
Dosen Pengampu :
Ahmad Fikri Amrullah, M.Pd.I

Oleh Kelompok 1 :

QOTHRUN NADA FARHATI 12202183063


WIDHI EKO PURNOMO 12202183064
QINTANA NUR IMAMA 12202183076

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul hakikat kurikulum dan buku teks.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari zaman jahiliyah menuju jalan
yang terang benderang ini yaitu agama islam.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ahmad Fikri Amrullah, M.Pd.I Selaku dosen pengampu mata kuliah
Analisis Buku Teks Bahasa Arab MTs/MA.
4. Sifitas akademik IAIN Tulungangung yang telah membantu penulis dalam
menulis makalah ini.
5. Teman-teman kelas PBA 5B IAIN Tulungagung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini.

Tulungagung, September 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Batasan Kurikulum ........................................................................ 2


B. Analisis Isi Batasan Kurikulum ..................................................... 5
C. Batasan Buku Teks......................................................................... 7
D. Analisis Isi Batasan Buku Teks...................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar yang baik, pasti ada sebuah rencana
yang baik di belakangnya, atau sebuah program yang telah direncanakan
dan menjadikan sebuah pedoman untuk pelaksanaannya. Tidak lain dan
tidak bukan, program perencanaan itu biasa disebut dengan “Kurikulum”.
Kurikulum merupakan sebuah acuan/pedoman bagi tenaga pendidik
maupun siswa dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu sebagai calon
tenaga pendidik, seharusnya tahu serta paham betul dengan hakikat
kurikulum dan batasan kurikulum.
Guru dan siswa didalam sekolah atau lembaga pendidikan pasti tidak
asing dengan buku teks atau buku pelajaran. Buku teks atau buku pelajaran
merupakan buku acauan yang wajib dalam proses pembelajaran, karena
memuat materi pembelajaran. Hal ini guna memudahkan guru dan murid
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Maka dari itu sangatlah penting
tahu mengenai buku teks/pelajaran tersebut. Yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah halikat batasan kurikulum dan batasan buku teks.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana batasan kurikulum?
2. Bagaimana analisis isi batasan kurikulum?
3. Bagaimana batasan buku teks?
4. Bagaimana analisis isi batasan buku teks?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan batasan kurikulum.
2. Untuk memaparkan analisis isi batasan kurikulum.
3. Untuk menjelaskan batasan buku teks.
4. Untuk memaparkan analisis isi batasan buku teks.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Batasan Kurikulum
1. Pengertian Batasan Kurikulum
Sebelum membahas lebih lanjut tentang batasan kurikulum, perlu
dipahami dahulu tentang pengertian kurikulum. Kurikulum berasal dari
bahasa Inggris curriculum yang mempunyai arti: 1 perangakat pelajaran
yang diajarkan pada lembaga pendidikan, 2 perangkat mata kuliah
mengenai bidang keahlian khusus.1 Pada mulanya istilah kurikulum itu
dipakai di dunia atletik,”curere” yang berarti “berlari”, kemudian dipakai
di dunia komunikasi dengan istilah “curier” atau kurir yang berarti
seseorang yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat
lain. Dari sini istilah kurikulum diartikan sebagai suatu jarak yang harus
ditempuh selanjutnya istilah kurikulum dipakai di dunia pendidikan yang
kemudian diartikan dengan sejumlah mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan sehingga
mendapatkan ijazah. Dalam arti yang lebih luas kurikulum adalah “it is all
activities of children under the jurisdiction of the shcool”, yaitu seluruh
aktifitas peseta didik yang direncanakan oleh sekolah.2 Dikutip oleh
Mastuki dan Lathifatul dalam jurnalnya, Lewis dan Meil mendefinisikan
kurikulum sebagai seperangkat bahan palajaran, rumusan hasil belajar,
penyediaan kesempatan belajar, kewajiban dan pengalaman peserta didik.3
Arti kurikulum khusus digunakan dalam bidang pendidikan, yakni sejumlah
mata pelajarn atau kuliah di sekolah atau prguruan tinggi, yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat.4 Dikutip oleh Fajri
Ismail, pengertian kurikulum menurut S. Nasution mengatakan kurikulum
adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarka proses belajar

1
Sahkholid Nasution, Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Berbasis
Karakter,Bahasa dan Seni, Tahun.44, No.2, Agustus 2016, hlm.123
2
Marwan Salahuddin,Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah, Cendekia,Vol.1,No.1
,2012, hlm.47-48
3
Mastuki dan Lathifatul Hasanah, Tauhid: Dasar Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Islam, Jurnal Al-Hikmah, Vol.8, No.1, April 2011, hlm. 97
4
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum (Bandung: Jemmars Bandung, 1982), Hlm.7

2
mengajar di bawah bimbingan dan tangguang jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf pengajarnya. Kurikulum ialah peristiwa-peristiwa
yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kulikuler
yang formal juga kegiatanyang tak formal. Artinya kurikulum merupakan
suatu landasan dasar, sebagai rencana dalam melakukan kegiatan proses
pembelajaran di sekolah baik itu bersifat kurikuler maupun tidak. Adapun
rumusan kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional, yakni: ”seperangkat rencana dan
pengatuaran mengenai isi dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan”. Batasan kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 memiliki dua aspek pengertian, yakni: Pertama, sebagai rencana (as
plan) yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses
pembelajaran oleh guru. Kedua, pengaturan isi dan cara pelaksanaan
rencana pembelajaran.5
2. Batasan-batasan Kurikulum
a.) Kurikulum Sebagai Suatu Program Kegiatan yang Terencana
Berdasarkan pandangan komprehensif terhadap setiap kegiatan
yang direncanakan untuk dialami seluruh siswa, kurikulum
berupaya menggabungkan ruang lingkup, rangkaian, interpretasi,
keseimbangan subject matter, teknik megajar, dan hal lain yang
dapat direncanakan sebelumnya. Pada hakikatnya, kurikulum
sebagai suatu program kegiatan terencana (program of planned
actifities) memiliki rentang yang cukup luas, sehingga membentuk
suatu pendangan yang menyeluruh. Di suatu pihak, kurikulum
dipandang sebagai suatu dokumen tertulis dan di lain pihak,
kurikulum dipandang sebagai rencana yang tidak tertulis yang
terdapat dalam pemikiran pihak pendidik.
b.) Kurikulum Sebagai Hasil Belajar yang Diharapkan
Beberapa penulis kurikulum menyatakan bahwa kurikulum
seharusnya tidak dipandang sebagai aktivitas, tetapi difokuskan

5
Fajri Ismail, Pelaksanaan Kurikulum JSIT Di Sekolah Dasar IslamTerpadu Al-Furqon
Palembang, MUADDIB: Studi Kependidikan dan Keislaman, Vol. 08, No. 01 Januari-Juni 2018, Hlm.
18-19

3
secara langsung pada berbagai hasil belajar yang diharapkan
(intended leraning outcomes). Kajian ini menekankan perubahan
cara pandang kurikulum, dari kulum sebagi alat (means) menjadi
kurikulum sebagai tujuan atau akhir yang akan dicapai (ends).salah
satu alasan utama adalah karena hasil belajar yang diharapkan
merupakan dasar bagi perencana dan perumusan berbagai tujuan
kegiatan pembelajaran.
c.) Kurikulum sebagai Reproduksi Kultural (Cultural Reproduction)
Sebagai ahli pendidikan berpandangan bahwa kurikulum dalam
setiap masyarakat atau budaya seharusnya menjadi refleksi dan
budaya masyarakat iti sendiri. Sekolah bertugas memproduksi
pengetahuan dan nilai-nilai yang penting bagi generasi penerus.
Masyarakat, negara atau bengsa bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi ketrampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan
berbagai apresiasi yang akan diajarkan. sementara itu, pihak
pendidik profesional bertanggung jawab apakah skill, knowledge,
dan apresiasi tersebut telah ditransformasi ke dalam kurikulum yang
dapat disampaikan kepada anak-anak dan generasi muda.
d.) Kurikulum sebagai Kumpulan Tugas dan Konsep Diskrit
Pandangan ini berpendapat bahwa kurikulum merupakan satu
kumpulan tugas dan konsep (discrate taks and concept) yang harus
dikuasi siswa. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa penguasaan tugas-
tugas yang saling bersifat diskrit (berdiri sendiri) tersebut adalah
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Biasanya, tujuan yang dimaksud memiliki interpretasi behavioral
yang spesifik, misalnya mempelajari suatu tugas baru atau dapat
melakukan sesuatu yang lebih baik.
e.) Kurikulm sebagai Agenda Rekonstruksi Sosial
Sejauh mana keberanian sekolah membangun suatu tatanan
sosial yang baru (Dare the school build a new social order)?
Pertanyaan ini merupakan judul karya George S. Counts (1932)
yang dipandang sebagai salah seorang perintis rekonsruksionisme

4
sosial dalam pendidikan. Ide Counts tersebut banyak diperjuangkan
oleh Theodore Brameld dalam decade 1940-an dan 1950-an, yang
banyak terinspirasi pemikiran Dewey. Pandangan ini berpendapat
bahwa sekolah harus mempersiapkan sesuatu agenda pengetahuan
dan nilai-nilai yang diyakini dapat menuntut siswa memperbaiki
masyarakat dan institusi kebudayaan, serta berbagai keyakinandan
kegiatan praktik yang mendukungnya.6
B. Analisis Isi Batasan Kurikulum
1. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat atau system rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pembelajaran yang menjadi pedoman dalam
aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari
istilah curiiculum dimana dalam Bahasa inggris , kurikulum adalah
rencana pelajaran. Curiiculum berasal dari Bahasa latin yaitu currere
yang memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, menjalani dan berusaha
untuk. Sedangkan pengertian analisis sendiri yaitu aktivitas yang
memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah
sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan Kembali menurut
kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
Dalam pengertian lain, analisis adalah sikap atau perhatian terhadap
suatu (benda,fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi
bagian-bagian, serta mengenal kaitan antar bagian tersebut dalam
keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan sebagai kemampuan
memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil sehingga mudah dipahami.7
Maka dari itu, menganalisis kurikulum dapat diartikan sebagai kegiatan
mempelajari apa yang dimaksud oleh kurikulum, apa saja isi
kurikulum, untuk apa kurikulum tersebut disusun, apa saja yang

6
Sandi Wiarsana, Batasan Kurikulum,
https://www.scribd.com/document/361641408/BATASAN-Kurikulum , diakses 12/09/20, pukul
20.15
7
http://fkipuniskabi.blogspot.com/2017/05/mengkaji-tentang-analisis-kurikulum.html
diakses pada 14 September 2020

5
merupakan komponen kurikulum, bagaimana cara melaksanakan
kurikulum tersebut, dan bagaimana mengevaluasi keberhasilannya.8
2. Tujuan dan Fungsi Analisis Kurikulum
a.) Tujuan Analisis Kurikulum pada KTSP dan K-13
a.1 Mengkaji kelemahan dan kelebihan pada KTSP dan K-
13
a.2 Mengkaji metode apa yang sesuai dalam pengajaran
yang efektif
a.3 Mengkaji dan menguji kecocokan kurikulum pada
program pembelajaran.
b.) Fungsi Analisis Kurikulum KTSP dan K-13
a.1 Memperbaiki kelemahan pada kurikulum sebelumnya
a.2 Menciptakan metode baru dalam pengajaran yang efektif
a.3 Meningkatkan produksifitas SDM dalam dunia
pendidikan.
c.) Tujuan dan Fungsi Analisis Secara Umum
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, menurut hasil
diskusi kami tujuan analisis yaitu untuk mengungkapkan data
apa saja yang masih perlu dicari, hipotesis apa yang perlu diuji,
pertanyaan apa yang perlu dijawab, metode apa yang harus
digunakan untuk mendapatkan informasi baru dan kesalahan apa
yang harus segera diperbaiki juga mengevaluasi kurikulum
tersebut. sedangkan fungsi dari analisis kurikulum itu sendiri
yaitu memperbaiki kelemahan yang ada, menciptakan metode
baru, meningkatkan produktifitas SDM dalam dunia pendidikan,
dan menjawab pertanyaan yang masih belum terjawab pada
kurikulum sebelumnya.
3. Ruang Lingkup Analisis Kurikulum
a.) Konsep kurikulum
b.) Komponen kurikulum

8
http://masulmuqsid333.blogspot.com/2013/10/analisis-kurikulum.html diakses pada
13 September 2020

6
c.) Fungsi kurikulum
d.) Pengembangan kurikulum
e.) Landasan-landasan pengembangan kurikulum
4. Luaran (hasil) Analisis Kurikulum
Dalam prinsip kurikulum pada masa kolonial ini sangatlah
diskriminatif, karena mereka membagi pendidikan menjadi 3
subjek, yaitu pendidikan untuk kalangan eropa, asing timur dan
kalangan pribumi. Kalangan pribumi menempati posisi yang paling
rendah yang hanya mendapatkan mata pelajaran baca dan tulis.
Seiring berjalannya waktu, kurikulum diindonesia pun semakin
mengalami peningkatan. Perkembangan dalam bidang pendidikan
selalu ditingkatkan agar sumber daya manusia di Indonesia mampu
mengikuti perkembangan dunia. Pada umumnya kurikulum paling
tidak mengandung 6 komponen yaitu, tujuan, materi atau bahan,
metode atau kegiatan belajar, sumber belajar yang terdiri dari alat,
bahan, sumber, (alat) penilaian, dan alokasi waktu.
Luaran atau hasil yang kita peroleh dari analisis kurikulum ini yaitu
mengetahui sejarah tentang kurikulum dari masa ke masa, baik
konsep, komponen, metode yang digunakan beserta tujuan dan
fungsinya. Sebagai calon guru hendaknya kita tahu bagaimana
perkembangan kurikulum di Indonesia. Dalam analisis kali ini kita
dapat membedakan bagaimana efektifitas kurikulum dari masa ke
masa dan bagaimana cara kita memperkecil kekurangan dalam
kurikulum tersebut.9
C. Batasan Buku Teks
1. Pengertian
Buku teks terdiri dari dua kata, yakni buku dan teks. Buku:
beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau
halaman-halaman kosong untuk ditulis). Sedangkan teks: sesuatu
yang tertulis untuk dasar memberi pelajaran, pidato dan sebagainya.

9
http://fkipuniskabi.blogspot.com/2017/05/mengkaji-tentang-analisis-kurikulum.html
diakses pada 14 September 2020

7
Dari batasan-batasan tersebut dapat diambil kesimpulan sementara
bahwa buku teks adalah buku yang berisi bahan tertulis untuk
memberikan pelajaran atau buku sekolah, buku pengajaran, buku
ajar, atau buku pelajaran yang digunakan di sekolah atau lembaga
pendidikan. Padanan kata “textbook” dalam Bahasa Arab adalah
‫(الكتاب المدرسي‬al kitab al madrosii), yang berarti buku sekolah. Juga
disebutkan bahwa textbook: schoolbook, classbook ‫كتاب مدرسي او‬
‫تعليمي او مقر‬, (kitab madrasi, kitab ta’limi atau kitab muqararr) yang
berarti buku sekolah, buku pengajaran atau buku yang ditetapkan,
sedangkan cours: subject: ‫مادة‬, berarti materi/bahan ajar/keilmuan.
Sebenarnya, nama yang paling tepat bagi buku teks adalah buku
sekolah, buku pengajaran, buku ajar atau buku pelajaran, baik untuk
jenjang pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi;
tetapi karena kata-kata itu dapat dipertukarkan, sehingga kata yang
satu dapat menggantikan yang lain, dan sebaliknya. Hal ini juga
terjadi pada kata “textbook” dan “coursebook” dalam bahasa
inggris, yang sering dipetukarkan. Padahal “coursebook” menuju
kepada “textbook” yang digunakan dalam pengajaran, sehingga
untuk menjadi “coursebook” , “textbook” harus dilengkapi dengan
latihan-latihan dan kegiatan pedagogik lainnya, yang dapat
memudahkan proses belajar mengajar bagi siwa dan guru.
Sedangkan sebagai “textbook” dalam arti yang luas dan umum,
tidak harus dilengkapi dengan latihan-latihan , dan kegiatan
pedagogik lainnya. Berdasarkan batasan-batasan tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa buku teks adalah buku sekolah, buku
pengajaran, buku ajar, atau buku pelajaran yang digunakan di
sekolah atau lembaga pendidikan dan dilengkapi dengan bahan-
bahan untuk latihan, atau tegasnya buku pegangan siswa. 10 Buku
teks sebagai sumber belajar menjadi pegangan, oleh karena itu
penyusunanya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sebagai

10
Mudzakir, Penulisan Buku Teks Bahasa Arab,
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195207061979031-
MUDZAKIR/makalah_%26artikel/makalah-semnas.pdf, diakses 10/09/20 pukul 13.31.

8
sumber yang digunakan oleh peserta didik hendaknya buku teks
mempunyai suatu bentuk atau cara penyajian yang menarik
perhatian peserta didik untuk menggunakan serta mempelajarinya.
Buku teks bukan semata-mata penampilan luar atau sampulnya saja
sebab tata letak materi yang dimuat pun merupakan hal yang akan
menambah ketertarikan pembaca atau bahkan memermudah dalam
memahami materi. Oleh karena itu buku teks yang baik hendaklah
sesuai dengan tingkat maupun potensi peserta didik yang akan
mempelajarinya.11 Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang
studi tertentu yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk
maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang mudah dipahami
oleh para pemakainya di sekolah-sekolah sehingga dapat menunjang
suatu program pembelajaran.12 Dengan demikian, buku teks
digunakan untuk mata pelajaran tertentu. Penggunaan buku teks
tersebut didasarkan pada tujuan pembelajaran yang mengacu pada
kurikulum.
2. Komponen-komponen Buku Teks
Ada dua komponen yang harus diperhatikan dalam penulisan
buku teks yang berkualitas, yaitu komponen dasar dan komponen
penyempurna.
a. Komponen dasar
Komponen ini adalah bagian-bagian yang dijadikan acuan atau
rujukan dalam menilai atau mengevaluasi sebuah buku teks.
Bagian-bagian tersebut meliputi:
a.) Aspek materi/isi, yang umumnya dinilai berdasarkan
kesesuaiannya dengan kurikulum, relevansi materi tersebut
dengan tujuan pendidikan, kebenarannya dari segi ilmu
bahasa dan ilmu sastra, dan kesesuaiannya dengan
perkembangan kognitif siswa;

11
Roviin, Analisis buku teks Al ’Arabiyah Li Al Nasyi’in Karya Mahmud Ismail Shoini , Jurnal
Al Bayan, Vol. 10, No. 1 Juni 2018 hal. 37
12
Henry Guntur Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia (Bandung: Angkasa, 2009)
hal. 13

9
b.) Aspek penyajian, yang dinilai dalam hal pencantuman tujuan
pembelajaran, pentahapan pembelajaran, kemenarikan bagi
siswa, kemudahan untuk dipahami, kemampuannya
membangkitkan keaktifan siswa, keterhubungan antar
bahan, dan ketersediaan soal dan latihan;
c.) Aspek bahasa/keterbacaan, yang biasanya dinilai dari
penggunaan bahasa yang baik dan benar, penggunaan bahasa
yang dapat meningkatkan daya nalar dan daya cipta siswa.
d.) Aspek grafika, berupa penggunaan bahan yang kuat dan
berkualitas, penggunaan format yang terstandar, desain kulit
yang menarik, desain isi yang mudah dibaca dan
mendudkung materi buku, cetakan yang bersih, jelas dan
kontras, dan penjilidan yang baik dan kuat.
e.) Aspek keamanan, yang dinilai berdasarkan nilai budaya
yang sadar akan keanekaragaman dan keaktualan, norma
yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, moral yang
menghormati kerukunan hidup umat/antar umat beragama
dan menghormati ajaran agama, dan yang menghormati
martabat kemanusiaan dalam konteks global.
b. Komponen Pelengkap
Komponen ini merupakan bagian-bagian yang melengkapi
dan menunjang kesempurnaan sebuah buku. Komponen
pelengkap meliputi:
a.) Buku petunjuk guru yang berisi pedoman, cara
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan lain-lain yang
dapat dijadikan oleh guru sebagai tuntunan dalam
menjalankan tugasnya.
b.) Bahan rekaman berupa kaset yang digunakan untuk bahan
menyimak atau setidaknya tersedia transkip dari bahan untuk
menyimak yang dapat dibacakan oleh guru.

10
c.) Buku kerja siswa yang berisi tugas-tugas, kegiatan, latihan,
dan lain-lain yang harus dilakukan siswa di luar jam belajar
BA dalam kelas.
d.) Buku sumber untuk memperluas pemahaman dan pengertian
materi yang tertulis dalam buku teks.
c. Komponen Penyempurna
Sedangkan komponen penyempurna meliputi:
a.) Warna, yakni penggunaan warna yang alami/natural pada
foto atau gambar faktual yang dimuat dalam buku teks untuk
ilustrasi.
b.) Glosarium, yakni kamus kosakata atau glosari yang
disediakan dibagian akhir buku teks untuk memudahkan
pencarian kata yang tidak diketahui.
c.) Indeks, yakni daftar kata atau indeks dari kata-kata yang
dimuat dan digunakan dalam buku tersebut yang dibuat dan
diletakkan di bagian akhir buku sesudah glosari.
d.) Ukuran font antara 12-14 pts untuk Times New Roman, atau
yang sebanding dengannya untuk jenis font lain, kecuali
judul maka disesuaikan dengan kebutuhan.13

D. Analisis Isi Batasan Buku Teks


Analisis menurut KBBI adalah penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan
sebagainya).14 Menganalisis buku teks adalah salah satu cara agar kita
mengetahui sejauh mana kwalitas buku teks yang kita pakai pada sistem
pembelajaran. Buku teks memiliki peranan penting bagi guru dan siswa
selain sebagai bahan acuan pembelajaran dan sebagai sarana untuk

13
Mudzakir AS, Penulisan Buku Teks yang Berkualitas,
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195207061979031-
MUDZAKIR/makalah_%26artikel/PENULISAN_BUKU_TEKS_BAHASA_YANG_BERKUALITAS.pdf,
2010. Diakses 12/09/20 pukul 13.52
14
https://kbbi.web.id/analisis

11
membantu belajar siswa. Buku teks pula membantu siswa untuk
memahami materi yang akan mereka pelajari dengan membaca dan
memahaminya.
Buku teks yang baik haruslah menarik dan mampu meransang minat
siswa untuk termotivasi belajar. Dengan buku yang menarik siswa akan
mau belajar dan tertarik untuk memahami materi pembelajaran.Dalam
analisis nya buku teks menurut Greene dan Petty yang dikutip oleh
Tarigan buku teks yang baik itu sebagai berikut :
1. Buku ajar itu haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa
yang memakainya.

2. Buku ajar itu haruslah memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya.

3. Buku ajar itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa
yang memanfaatkannya.

4. Buku ajar seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik


sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.

5. Isi buku ajar haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran


lainnya, lebih baik lagi kalau dapat didukung dengan perencanaan,
sehinga semuanya merupakan kebulatan yang utuh dan terpadu.

6. Buku ajar haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-


aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.

7. Buku ajar harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep


yang samar-samar dan tidak biasa agar tidak sempat
membingungkan para siswa yang menggunakannya.

8. Buku ajar harus mempunyai sudut pandang atau point of view yang
jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandang
para pemakainnya yang setia.

12
9. Buku ajar harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada
nilai-nilai anak dan orang dewasa.

10. Buku ajar harus dapat menghargai pribadi-pribadi para siswa.

Ke sepuluh kriteria di atas harus diupayakan penemuannya oleh


penulis buku teks. Di samping itu, penulisan buku perlu memperhatikan
kesesuaiannya dengan standar isi dan mengarah kepada tujuan
pendidikan, baik tujuan nasional, institusional, maupun tujuan
instruksional.15

Pendapat lain menyebutkan bahwa buku teks yang ideal adalah


buku yang memenuhi kriteria berikut:

1. Mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang


melandasi konsep-konsep yang digunakan dalam bukuteks harus
jelas.
2. Relevan dengan kurikulum.
3. Menarik minat pembaca yang menggunakannya.
4. Mampu memberi motivasi kepada para pemakainya.
5. Dapat menstimulasi aktivitas peserta didik.
6. Membuat ilustrasi yang mampu menarik penggunaannya.
7. Pemahaman harus didahului komunikasi yang tepat.
8. Isi menunjang mata pelajaran lain.
9. Menghargai perbedaan individu.
10. Berusaha memantapkan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
11. Mempertimbangkan aspek linguistik sesuai dengan kemampuan
peserta didik yang memakai.
12. Menggunakan konsep yang jelas sehingga tidak membingungkan
peserta didik.
13. Mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas.16

15
Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung : Angkasa 1993), hlm. 20.
16
Ibid hal. 22

13
Dan dari analisis buku teks di atas dapat kita ketahui apakah
buku teks tersebut bermanfaat bagi pembelajaran siswa dan guru serta
mampu memandu siswa untuk memahami materi pembelajaran.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batasan kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
memiliki dua aspek pengertian, yakni: Pertama, sebagai rencana (as plan)
yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran oleh
guru. Kedua, pengaturan isi dan cara pelaksanaan rencana pembelajaran.
Analisis isi batasan kurikulum merupakan sebagai kegiatan mempelajari
apa yang dimaksud oleh kurikulum, apa saja isi kurikulum, untuk apa
kurikulum tersebut disusun, apa saja yang merupakan komponen
kurikulum, bagaimana cara melaksanakan kurikulum tersebut,dan
bagaimana mengevaluasi keberhasilannya.
Buku teks adalah buku sekolah, buku pengajaran, buku ajar, atau
buku pelajaran yang digunakan di sekolah atau lembaga pendidikan dan
dilengkapi dengan bahan-bahan untuk latihan, atau tegasnya buku pegangan
siswa. Komponen buku teks terdiri dari komponen dasar, komponen
pelengkap, dan komponen penyempurna. Analisis isi batasan buku teks
adalah salah satu cara agar kita mengetahui sejauh mana kuwalitas buku
teks yang kita pakai pada sistem pembelajaran. Buku teks memiliki peranan
penting bagi guru dan siswa selain sebagai bahan acuan pembelajaran dan
sebagai sarana untuk membantu belajar siswa. Buku teks pula membantu
siswa untuk memahami materi yang akan mereka pelajari dengan membaca
dan memahaminya.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini pasti tidak luput dari kesalahan.
Perbaikan yang dapat memberikan suatu pengetahuan akan memberikan
suatu dampak yang positif bagi penulis. Serta dapat menjadi acuan untuk
memperbaiki di makalah-makalah kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://fkipuniskabi.blogspot.com/2017/05/mengkaji-tentang-analisis-
kurikulum.html diakses pada 14 September 2020

https://kbbi.web.id/analisis

http://masulmuqsid333.blogspot.com/2013/10/analisis-kurikulum.html diakses
pada 13 September 2020

Ismail, Fajri. Pelaksanaan Kurikulum JSIT Di Sekolah Dasar IslamTerpadu Al-


Furqon Palembang, MUADDIB: Studi Kependidikan dan Keislaman, Vol.
08, No. 01 Januari-Juni 2018.

Mastuki dan Lathifatul Hasanah, Tauhid: Dasar Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Islam, Jurnal Al-Hikmah, Vol.8, No.1, April 2011.
Mudzakir, Penulisan Buku Teks Bahasa Arab,
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19520
7061979031-MUDZAKIR/makalah_%26artikel/makalah-semnas.pdf,
diakses 10/09/20 pukul 13.31.
Mudzakir AS, Penulisan Buku Teks yang Berkualitas,
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19520
7061979031-
MUDZAKIR/makalah_%26artikel/PENULISAN_BUKU_TEKS_BAHAS
A_YANG_BERKUALITAS.pdf, 2010. Diakses 12/09/20 pukul 13.52
Nasution, Sahkholid. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah
Berbasis Karakter,Bahasa dan Seni, Tahun.44, No.2, Agustus 2016.
Roviin, Analisis buku teks Al ’Arabiyah Li Al Nasyi’in Karya Mahmud Ismail
Shoini , Jurnal Al Bayan, Vol. 10, No. 1 Juni 2018.
Salahuddin, Marwan. Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah,
Cendekia,Vol.1, No.1 ,2012.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia (Bandung:
Angkasa).

Tarigan. 1993 Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung : Angkasa )

16
Wiarsana,Sandi.BatasanKurikulum,https://www.scribd.com/document/361641408
/BATASAN-Kurikulum, diakses 12/09/20, pukul 20.15

17

Anda mungkin juga menyukai