PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat
disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan di perlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai da serasi (Bacon,1935), ahli yang lain lagi
mengutarakan bahwa buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pembelajaran
(Buckingham,1958:1523).Buku teks haruslah mencerminkan sudut pandang yang jelas,
metode apa yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan. Buku teks
haruslah menarik, menantang, meransang, dan bervariasi sehingga siswa benar-benar
termotivasi untuk mempelajari buku teks tersebut. Buku teks sebagai pengisi bahan
haruslah menampilkan sumber bahan mantap. Susunannya teratur, sistematis, jenisnya
bervariasi, bahan yang terkandung dalam buku teks hendaknya tersusun rapi, disesuaikan
dengan hakikat mata pelajaran, maka susunan itu sebenarnya dapat beraneka ragam.
menulis bahan ajar tidak boleh dilakukan sembarangan, tetapi harus mengikuti
kaidah penulisan bahan ajar yang standar. Oleh karena itu, tidak semua guru mengetahui
dan memahami bagaimana menulis atau menyusun bahan ajar yang baik.
2. Rumusan Maslah
3. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa itu buku teks, sehingga
kami dapat mengetahui jenis-jenis buku teks, manfaat buku teks, dan cara menyusun buku
teks. Selain itu pembuatan makalah ini juga untuk mengetahui definisi dari bahan ajar dan
peran bahan ajar dalam proses perkuliahan.
4. Indikator
BAB II
PEMBAHASAN
A. Buku Teks
1. Pengertian
Istilah buku teks yang dipergunakan dalam buku ini adalah terjemahan atau padanan
textbook dalam bahasa inggris. Walaupundalam kamus textbook diterjemahkan dengan
buku pelajaran (Echols dan sadily ; 1983:584) tetapi demi kepraktisan dan untuk
menghindarkan salah paham maka istilah buku teks tetap dipergunakan dalam buku ini.
Buku teks adalah rekaman susunan rasial yang disusun unruk maksud-maksud dan tujuan-
tujuan instruksional.
Buku teks adalah buku yang dirancang untuk penggunaan di kelas, dengan cermat disusun
dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-
sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan
tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.
4. Lange, 1940
Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun
dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan
sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standart, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan
instruksional, yang dilengkapi sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami
oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang
suatu program pengajaran.
Buku teks pelajaran merupakan buku yang dipakai untuk mempelajari atau mendalami suatu
subjek pengetahuan dan ilmu serta teknologi atau suatu bidang studi, sehingga
mengandung penyajian asas-asas tentang subjek tersebut, termasuk karya kepanditaan
(scholarly, literary) terkait subjek yang bersangkutan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku
teks (buku pelajaran) adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan
kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan
dan Nomor 2 Tahun 2008
1. Pasal 1: ” buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan
pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran
dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan
estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan.
2. Pasal 4 ayat (1): ” Buku teks pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan
pendidikan”.
Berdasrkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan buku teks adalah sama
dengan buku pelajaran. Secara lebih lengkap dapat didefinisikan sebagai berikut ini, buku
teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar,
yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud maksud dan tujuan
instruksional, yang diperlengkapi dengan saran sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh para pemakainya di sekolah sekolah dan diperguruan tinggi. Sehingga dapat
menunjang sesuatu program pengajaran.
Dilingkungan sekolah menengah atas dikenal beberapa nama buku teks. Misalnya buku teks
dalam matapelajaran bahasa dan sastra Indonesia, sejarah, fisika, kimia, matematika, dan
sebagainya. Diperguruan tinggi ada berbagai jenis buku teks. Di jurusan pendidikan bahasa
dan sastra Indonesia, sebagai contoh, kita kenal buku teks matakuliah tata bahasa (sintaksis
dan morfolugi), menyimak, membaca, apresiasi sastra , dan sebagainya. Disamping itu kita
juga mengenal istilah lain seperti buku teks tunggal, buku teks berjilid dan buku teks berseri.
Karena itu dapat kita simpulkan bahwa buku teks mempunyai aneka jenis ragam.
Menurut pengamatan penulis ada empat dasar atau patokan yang digunakan dalam
pengklasifikasikan buku teks. Patokan apatokan itu adalah :
1) Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (Terdapat di SD, SMP, SMA)
Dari segi cara penulisan buku teks dikenal tiga jenis buku teks. Ketiga jenis itu adalah :
Buku teks tunggal ialah buku teks yang hanya terdiri atas satu buku saja. Berikut ini
didaftarkan beberapa contoh buku teks tunggal, antara lain :
Buku Teks Berjilid ialah buku pelajaran untuk satu kelas tertentu atau untuk satu jenjang
sekolah tertentu. Berikut beberapa contoh buku teks berjilid seperti :
(i) Depdikbud, 1981, Bahasa Indonesia I, II, dan III, Jakarta: Proyek Pengadaan Buku
Pelajaran, Perpustakaan & Ketrampilan SLU
(ii) Alisyahbana, sutan takdir, 1975, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia I dan II, Jakart: Dian
Rakyat
(iii) Badudu, Y.S. , Sari Kesastraan Indonesia I dan II, Bandung: Pustaka Prima.
Buku Teks Berseri ialah buku pelajaran berjilid mencakup beberapa jenjang sekolah,
misalnya dari SD-SMP-SMA. Berikut Contoh buku teks berseri
(i) Tarigian, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985, Terampil berbahasa Indonesia, (Untuk SD
9 jilid), Bandung: Penerbit Angkasa.
(ii) Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985, terampilan berbahasa Indonesia, (untuk
SMP 6 bJilid), Bandung: Penerbit Angkasa.
(iii) Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan, 1985, Terampil Berbahasa Indonesia, (untuk
SMA 6 Jilid), Bandung : Penerbid Angkasa
Berdasrkan Jumlah penulis buku teks kita kenal buku teks dengan penulis tunggal dan buku
teks dengan kelompok.
· Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari
materi yang baru
· Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan
5. Kualitas Buku
Bagi seorang pelajar atau mahasiswa, salah satu buku yang sangat diperlukan ialah buku
teks atau buku pelajaran. Buku teks berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar
dalam mata pelajaran tertentu. Mata pelajaran PPKn memerlukan buku teks PPKn dan
sejenisnya.
Semakin baik kualitas buku teks, semakin sempurna pengajaran mata pelajaran yang
ditunjangnya. Buku teks mengenai Matematika yang bermutu jelas akan meningkatkan
kualitas pengajaran Matematika. Buku teks mengenai Bahasa Indonesia bermutu tinggi
akan meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil pengajaran bahasa indonesia, dan
seterusya.
Greene dan Petty telah menyusun cara penilaian buku teks dengan sepuluh kriteria.
Apabila buku teks dapat memenuhi 10 persyaratan yang diajukan, dapat dikatakan buku
teks tersebut berkualitas. Butir-butir yang harus dipenuhi oleh buku teks yang tergolong
kategori berkualitas tinggi antara lain:
1. Buku teks haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya
2. Buku teks haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya
3. Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memanfaatkannya
5. Buku teks isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya; lebih baik
lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana sehingga semuanya merupakan suatu
kebulatan yang utuh dan terpadu
6. Buku teks haruslah dapat menstimulasi, meransang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa
yang mempergunakannya
7. Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-
samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya.
8. Buku teks haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang jelas dan tegas.
Sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia
9. Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan
orang dewasa.
10. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
pemakainya.
Butir-butir itu meliputi minat siswa, motivasi, ilustrasi, linguistik, terpadu, menggiatkan,
aktivitas, kejelasan konsep, titik pandang, pemantapan nilai, dan menghargai perbedaan
pribadi.
Buku teks yang baik haruslah relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kriteria
linguistik mengacu kepada tujuan agar buku teks dipahami oleh siswa. oleh karena itu,
penulis mengganti istilahnya menjadi komunikatif. Sementara itu, mengenai urutannya
disusun seperti berikut: titik pandang (point of view), kejelasan konsep, relevansi, minat,
motivasi, menstimulasi aktifitas, ilustrasi, komunikatif, menunjang pelajaran lain, menghargai
perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
Akhirnya, kita dapat mengemukakan pedoman penilaian buku teks sebagai berikut:
Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang menjiwai
atau melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori dari
ilmu jiwa, bahasa, dan sebagainya.
2) Kejelasan Konsep
Konsep-konsep yang harus digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan tandas.
Keremang-remangan dan keamanan perlu dihindari agar siswa atau membaca juga jelas
pengertian, pemahaman, dan penangkapannya.
Buku teks ditulis untuk digunakan disekolah. Sekolah mempunyai kurikulum. Oleh karena
itu, tidak ada pilihan lain bahwa buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku.
4) Menarik minat
Buku teks ditulis untuk siswa. Oleh karena itu, penulis buku teks harus mempertimbangkan
minat-minat siswa pemakai buku teks tersebut. Semakin sesuai buku teks dengan minat
siswa, semakin tinggi daya tarik buku teks tersebut.
5) Menumbuhkan motivasi
Motivasi berasal dari kata motif, yang berarti daya pendorong bagi seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi diartikan sebagai penciptaan kondisi yang ideal sehingga
seseorang ingin, mau, senang mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut.
Apalagi bila buku teks tersebut dapat menggiring siswa ke arah penumbuhan motivasi
intrinsik.
Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang, menantang, dan menggiatkan
aktivitas siswa. Di samping tujuan dan bahan, faktor metode sangat menentukan dalam hal
ini.
7) Ilustratif
Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik. Ilustrasi yang cocok
pastilah memberikan daya penarik tersendiri serta memperjelas hal yang dibicarakan,
8) Buku teks harus dimengerti oleh pemakainnya, yaitu siswa.pemahaman harus didahului oleh
komunikasi yang tepat. Faktor utama yang berperan di sini adalah bahasa. Bahasa buku
teks haruslah:
b) Kalimat-kalimatnya efektif;
d) Sederhana;
e) Sopan;
f) Menarik
Buku teks mengenai bahasa indonesia, misalnya, di samping menunjang mata pelajaran bahasa
indonesia, juga menunjang mata pelajaran lain. Melalui pengajaran bahasa indonesia,
pengetahuan siswa dapat bertambah dengan soal-soal sejarah, ekonomi, matematika,
geografi, kesenian, olahraga, dan sebagainya.
10) Menghargai perbedaan individu
Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu. Perbedaan dalam
kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial, budaya setiap individu tidak dipermasalahkan
tetapi diterima sebagaimana adanya.
11) Memantapkan nilai-nilai
Buku teks yang baik berusaha untuk memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahan nilai-nilai yang berlaku pantas
dihindarkan.
6. Sistematika Buku
a. Halaman Pendahuluan
1) Halaman judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang, nomor penerbitan
(edisi) atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan,dan tahun penerbitan
2) Daftar Isi adalah petunjuk bagi pembaca tentang topicK tertentu dan nomor halaman
dimana topik tersebut berada
3) Daftar gambar dan daftar table adalah memuat informasi tentang keberadaan gambar dan
table yang di sajikan dalam buku ajar
4) Pengantar(foreword) adalah penjelasan yang di tulis orang lain atas permintaan penulis
atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang di tulis
5) Prakata adalah pejelasan yang di tulis oleh penulis yang biasanya memuat: alasan
menganggap penulis tergugah menulis buku, isi buku, cara pembahasannya, kelebihan dari
buku lain dan susunannya, siapa calon pembaca, pengetahuan yang harus dimiliki oleh
pembaca sebagai prasarat agar dapat memahami isis buku, cara terselesaikannya buku,
siapa yang yang membantu atau mendorong penulisan buku, tujuan penulis, ucapan terima
kasih, dan harapan penulis tentang bukunya dan apa yang di harapkan dari pembaca.
b. Bagian isi
Bagian isi terdiri atas uraian rinci setiap bab, subbab disertai dengan contoh latihan
dan soal-soal yang harus di selesaikan peserta didik (siswa,mahasiswa). Pada akhir setiap
bab di berikan rangkuman atau ringkasan untuk mempermudah pembaca mengingat hal-hal
penting.
1) Pendahuluan
2) Sub Bab
3) Ringkasan
4) Soal latihan
5) Daftar Pustaka
c. Bagian Penyudah
1) Lampiran
4) Takarir ( Glosarry ) kamus persial yang memuat kesimpulan kata – kata yang terdapat
dalam bagian isi.
B. Buku Ajar
Ø Mahasiswa dapat belajar tanpa harus ada dosen atau teman lain
Bahan ajar bukan buku teks. Perbedaan antara bahan ajar dengan buku teks tidak hanya
terletak pada format, tata letak dan perwajahnya, tetapi juga pada orientasi dan pendekatan
yang digunakan dalam penyusunan.
Buku teks biasanya ditulis dengan orientasi pada struktur dan urutan berdasarkan bidang
ilmu untuk dipergunakan oleh dosen dalam mengajar. Sangat jarang buku teks
dipergunakan untuk belajar mandiri, karena memang tidak dirancang untuk itu.
Dengan demikian, penggunaan buku teks memerlukan dosen yang berfungsi sebagai
penerjemah yang menyampaikan isi buku tersebut kepada mahasiswa.
Penyusunan bahan ajar adalah karakteristik dari sistem instruksional di mana pun proses
instruksional terjadi, baik dalam sistem belajar jarak jauh maupun dalam sistem perkuliahan
tatap muka. Bahan ajar disusun berdasarkan pada tujuan instruksional yang hendak dicapai,
kebutuhan mahasiswa, garis besar program perkuliahan, dan kontrak perkuliahan.
Merumuskan Tujuan Instruksional umu
Proses penyusunan bahan ajar dapat digambarkan sebagai berikut :
Melakukan Analisis Instruksional
Menentuakan Perilaku awal mahasiswa
Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus
Menyusun rencana kegiatan belajar mengajar
Menyusun Kontrak kuliah
Menyusun/menulis bahan ajar
Riview/Uji Lapangan
Digunakan
Penyususnan bahan ajar dapat dilakukan dosen melalui beragam cara, dari yang termurah
sampai yang termahal, dari yang paling sederhana sampai yang tercanggih. Secara
umum ada tiga cara yang dapat ditempuh oleh dosen dalam menyusun bahan ajar, yaitu :
Setelah mengembangkan bahan ajar baik dengan menulis sendiri maupun dengan cara
kompilasi, kita masih harus mengembangkan dua macam pedoman, yaitu pedoman
mahasiswa dan pedoman pengajar.
Kedua pedoman ini bermanfaat bagi pengajar dan juga bagi mahasiswa. Pedoman ini
penting karena merupakan acuan bagi terlaksananya proses pelatihan yang efektif dan
efisiensi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pedoman mahasiswa dimanfaatkan
bagi mahasiswa agar mahasiswa mengetahui persiapan yang perlu dilakukan, pelaksanaan
dan evaluasi dari proses belajar mengajar yang akan diikutinya. Pedoman
pengajar memberikan acuan kepada pengajar vtentang persiapan, pelaksanaan dan proses
belajar mengajar serta pencapaian tujuan dan aktivitas instruksional yang di jalankannya.
c. Petunjuk yang rinci tentang cara dan waktru yang tepat dalam menggunakan setiap set
bahan ajar, baik yang berbentuk media cetak maupun audiovisual. Kegiatan mahasiswa
tersebut disusun secara berurutan sejajalan dengan urutan penyajian materi yang dijadikan
bahan ajar.
Format :
- Waktu.
- Pelaksanaan.
- Penilaian.
Pedoman pengajar berisi petunjuk kegiatan yang harus dilakukan pengajar. Pedoman
pengajar berisi:
b. Petunjuk penggunaaan formulir kerja ataupetunjuk kegiatan praktik (bila menggunakan kit
sains)
d. Naskah tes : tes awal dan tes akhir berikut dengan kunci jawabannya.
Pedoman pengajar memberikan acuan pada pengajar tentang apa yang harus dipersiapkan
sebelum proses belajar mengajar, bagaiman melaksanakan proses belajar mengajar, dan
bagaiman pula evaluasi akan diadakan ketiga komponen tersebut merupakan komponen
yang juga terdapat dalam pedoman mahasiswa.
Pedoman pengajar sangat membantu pengajar, dan memungkinkan pengajar lain dapat
melaksanakan proses belajar mengajar tanpa beda dengan pengajarnya sendiri.
Pedoman Pengajar
Memberi acuan pada pengajar tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang akan
dilakukan.
Format :
- Waktu.
- Persiapan.
- Pelaksanaan.
- Penilaian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku teks merupakan salah satu sumber belajar dan bahan ajar yang banyak
digunakan dalam pembelajaran. Buku teks memang merupakan bahan ajar sekaligus
sumber belajar bagi siswa yang konvensional. Namun meskipun konvensional dan sudah
dipergunakan cukup lama dan banyak yang menganggap tradisional, buku teks pelajaran
masih cukup mampu memberikan kontribusi yang baik pada pembelajaran. Beberapa materi
pembelajaran tidak dapat diajarkan tanpa bantuan buku teks pelajaran.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai calon guru haruslah mengetahui dan mempelajari Langkah-
langkah Dalam Pembuatan Buku Teks dan Buku Ajar. Karena ini sangat diperlukan sekali
apabila kita menjadi guru nanti dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita
dalam pembuatan buku teks dan tidak hanya menyangkut dari makalah ini saja.
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (menciptakan metode
pembelajaaran yang menarik dan menyenangkan). Yogyakarta: Diva Press.
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Pedoman Penulisan Buku Pelajaran: Penjelasan Standar
Mutu Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta
. MEDIA MANIPULATIF
Media manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu pembelajaran
yang digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Media ini
merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika dan dimanipulasikan oleh
peserta didik (dibalik, dipotong, digeser, dipindahkan, digambar, dipilah, dikelompokkan
atau diklasifikasikan (Muhsetyo dkk, 2007).
Penggunaan manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif ini berfungsi untuk
menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi
lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-
sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung, sifat-sifat bangun geometri
serta memperlihatkan fakta-fakta (Muhsetyo dkk, 2007).
Dalam pembelajaran matematika, hendaknya agar bahan pelajaran yang diberikan lebih
mudah dipahami oleh siswa, diperlukan bahan-bahan yang perlu disiapkan guru, dari
barang-barang yang harganya relatif murah dan mudah diperoleh, misalnya kertas manila,
karton, kayu, kawat, kain untuk menanamkan konsep matematika tertentu sesuai dengan
keperluan.
Berilah doubel-tip pada masing-masing potongan kertas manggis agar dapat ditempelkan
pada triplek.