Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sherly Nurmala Sari

NIM : 834856591
Semester : 7 (tujuh)
No. Absen : 25
Matkul : Keterampilan Menulis

KUIS KE-1
(Sabtu, 1 April 2021)

1. Apa yang dimaksud dengan menulis ?


Jawab : Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan
pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol
yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh orang
lain. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang kompleks mencakup gerakan jari, tangan,
lengan dan mata secara terintegrasi.

2. Jelaskan fungsi dan tujuan menulis !


Jawab :
a) Fungsi Menulis :
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar
berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita
merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan
masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat
membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui sebenarnya kita
pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah dan
kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual.

b) Tujuan Menulis :
Tujuan menulis dapat bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan. Secara umum,
tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk
pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca
memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat
maupun yang terjadi di muka bumi ini.
2. Membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat
menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakannya.
Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan
gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan
dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang
menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna.
3. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui
membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah,
kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang.
Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh
toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih
rasional.
4. Menghibur fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media
massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur
khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya
dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara
atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas.melihat dan
merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya.

3. Apa manfaat menulis ?


Jawab :
Menulis memiliki manfaat terutama dalam melatih proses berpikir dan bernalar. Karena
untuk membuat karangan yang baik memerlukan informasi yang relevan, pengetahuan yang
luas juga referensi yang mendukung. Selain itu penulis juga harus mengemas hasil karya
tulisannya dengan sistematis dengan tujuan hasil karya tulis dapat bermanfaat untuk
pembaca. Dapat ditarik simpulan bahwa menulis dapat melatih berpikir kritis, berlatih
berbahasa dengan tertib juga berlatih bernalar dengan tujuan untuk menghasilkan karya tulis
yang baik dan layak baca untuk khalayak ramai.

4. Jelaskan pendekatan-pendekatan dalam menulis !


Jawab :
Dalam pembelajaran menulis ada beberapa pendekatan yang sering muncul, berikut ini
pendekatan dalam pembelajaran menulis menurut Proett dan Gill (1986) :
a) Pendekatan Frekuensi menyatakan bahwa banyaknya latihan mengarang, sekalipun tidak
dikoreksi, akan membantu meningkatkan keterampilan menulis seseorang.
b) Pendekatan Gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan orang mengenai struktur
bahasa akan mempercepat kemahiran orang dalam menulis.
c) Pendekatan Koreksi berkata bahwa seseorang menjadi penulis karena dia menerima
banyak koreksi atau masukan yang diperoleh atas tulisannya.
d) Pendekatan Formal mengungkapkan bahwa keterampilan menulis akan diperoleh bila
pengetahuan bahasa, pengalineaan, pewacanaan, serta konvensi atau aturan penulisan
dikuasai dengan baik
5. Jelaskan secara tepat tahap-tahap atau fase-fase dalam menulis !
Jawab :
a) Tahap Prapenulisan
Tahap pertama dalam menulis yang sangat menentukan kelanjutan proses menulis ialah
tahap paratulis. Artinya, sebelum kita menulis ada kegiatan yang harus dilakukan. Tahap
ini merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya pemanasan (warming up) bagi
orang yang berolahraga. Hampir semua orang mengalami fase ini dalam mengarang.
Pada fase prapenulisan ini, terdapat aktifitas memilih topik menetapkan tujuan dan
sasaran, mengumpulkan bahan atau informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan
ide atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan.

b) Tahap Penulisan
Pada tahap penulisan ini sangat diperlukan adanya konsentrasi penuh terhadap dari
penulis terhadap apa yang sedang ditulisnya. Tanpa konsentrasi penuh, tulisan yang
berbobot sulit dihasilkan.

c) Tahap Pascapenulisan
Tahap pascapenulisan merupakan tahap penyelesaian akhir tulisan. Fase ini merupakan
tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Penyuntingan
dikatakan sebagai kegiatan membaca ulang suatu buram karangan dengan maksud untuk
merasakan, menilai, dan memeriksa baik unsur mekanik ataupun isi karangan.
Tujuannnya adalah untuk menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur
karangan yang perlu disempurnakan.

6. Jelaskan tentang sinonim, antonim, polisemi, hiponim, kata umum, kata khusus, komposisi,
dan reduplikasi ! Dan tuliskan contohnya !
Jawab :
a) SINONIM adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti
atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata
atau padanan kata.
Contoh : Bahagia = senang

b) ANTONIM adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut
juga dengan lawan kata.
Contoh : Menjual = membeli

c) POLISEMI adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya
banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
Contoh : Kata mata yang digunakan untuk beberapa frasa atau kata majemuk misalnya
mata rantai, mata kaki, dan mata pencaharian

d) HIPONIM adalah salah satu frasa atau kata yang kelompok semantik atau maknanya
terkandung dalam kata lain, yakni hypernim atau kata umumnya.
Contoh : Kita berisiko mengembangkan dahak, kurap, kudis, dan bisul jika kita tidak
mengikuti kebersihan tubuh. (Kata dalam huruf miring adalah hiponim untuk penyakit
kulit).

e) KATA UMUM ialah kata-kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang lebih
luas.
Contoh : Ayah melihat adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.

f) KATA KHUSUS ialah kata-kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit
atau disebut juga dengan hiponim.
Contoh : Ayah menengok adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit. (kata menengok
adalah bentuk kata khusus dari melihat)

g) KOMPOSISI merupakan proses pengulangan kata baik secara bentuk dasar, sebagian,
maupun dengan berubah bunyi.
Contoh : malam-malam, bersama-sama

h) REDUPLIKASI mempunyai arti pengabungan bentuk dasar untuk menghasilkan


kontruksi atau bentuk lain yang memiliki identitas leksikal yang berbeda.
Contoh : Jam tangan, kipas angin, rumah makan

7. Jelaskan perbedaan makna kata denotative dan konotatif ! Tuliskan contohnya !


Jawab :
Kata Denotasi adalah kata atau kalimat yang mengandung makna yg sebenarnya atau
sesungguhnya terjadi,
Sedangkan kata Konotasi adalah sebuah kata atau kalimat yang tidak sebenarnya atau kiasan
Contoh :
- Pak Andri mempunyai kambing berwarna hitam (DENOTASI)
- Pria itu dituduh sebagai kambing hitam pada kasus tersebut (KONOTASI)

8. Apa perbedaan kata baku dan tidak baku ? Tuliskan 3 contohnya !


Jawab :
Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa
Indonesia yang telah ditentukan.
Sedangkan Kata Tidak Baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa sudah ditentukan.
Contoh :
a) Aktif (baku) - Aktip (tidak baku)
b) Cabai (baku) - Cabe (tidak baku)
c) Izin (baku) - Ijin (tidak baku)

9. Apa yang dimaksud kalimat efektif ?


Jawab : Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.

10. Tuliskan 3 contoh kalimat efektif !


Jawab :
a) Pihak sekolah memasang CCTV untuk keamanan sekolah
b) Ibu belanja buah, sayur, telur, daging sapi, dan beras di pasar
c) Putri mengayuh sepeda dengan kencang

Anda mungkin juga menyukai