Anda di halaman 1dari 4

Nama: Irma Fitri Insani

Nim: 11911123746

Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia

UAS: Penyuntingan Naskah/Artikel

1. Apakah Kalimat-kalimat dalam paragraf di atas sudah termasuk kalimat efektif


dan memenuhi tata bahasa serta tanda baca yang baik? Jelaskan pendapat Anda
secara rinci!
Jawaban:
Menurut saya, kalimat-kalimat di atas belum termasuk kedalam kalimat efektif karena
masih banyak menggunakan tanda baca atau koma yang berlebihan yang mana kalimat
seharusnya tidak perlu dibubuhi tanda koma tetapi pada kalimat tersebut dibubuhi tanda
koma. Bahkan, ada juga kata yang seharusnya tidak perlu menggunakan huruf kapital
tetapi ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Begitupun sebaliknya, ada kata yang
seharusnya menggunakan huruf kapital di awal penulisan tetapi tidak ditulis dengan
menggunakan huruf kapital di awalnya, contohnya pada penulisan: Faulo freire.

2. Kedua paragraf di atas belum memenuhi kriteria koherensi (kepaduan).


Temukan dan jelaskan mengapa kedua paragraf tersebut belum padu?
Jawaban:
Kedua paragraf di atas belum padu dikarenakan masih banyak kata yg tidak sesuai
dengan kaidah bahasa, seperti kata "adalah" diawal kalimat yang harus diganti dengan
"ada”. Kata meNbuka harus ditulis dengan kata "membuka” kata "kesadaran" yang
berada diitengah Kalimat harus ditulis dengan huruf kecil semuanya. Kata "hal"
diparagraf kedua seharusnya dihilangkan atau digant dengan kata "suatu".

3. Setelah mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki, tulis kembali narasi diatas
dengan memenuhi kriteria bahasa yang baik dan benar.
Jawaban:
Berbicara tentang kesadaran sebenarnya adalah beberapa faktor yang
mendukung pembentukan pola kesadaran dari masyarakat. Pada realitanya, yang
dominan membentuk kesadaran masyarakat adalah paradigma pendidikan formal yang
ada di lingkungan masyarakat. Mengutip dari paradigma kesadaran yang diutarakan
oleh Paulo Freire, seorang tokoh pendidikan Brasil dan teoritikus pendidikan yang
berpengaruh di dunia, Freire membagi kesadaran menjadi 3 jenis, yaitu: kesadaran
Magis, Naif, dan Kritis. Kesadaran Magis adalah kesadaran yang mana dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat lebih percaya pada kekuatan takdir dan intervensi
Tuhan terhadap apa yang dialaminya.
Kesadaran Magis menggambarkan keadaan masyarakat yang tidak mampu
melihat adanya kaitan antar satu faktor dengan faktor lainnya. Kesadaran Naif ini sudah
naik satu level dari Kesadaran Magis. Kesadaran Naif adalah kesadaran yang mana
masyarakat meyakini bahwa suatu peristiwa yang terjadi dalam hidupnya disebabkan
diri mereka sendiri. Jadi, dalam hal masyarakat menempatkan manusia sebagai akar
penyebab masalah. Bagaimana pun Kesadaran Kritis adalah kesadaran yang mana
masyarakat melihat sistem sebagai sumber masalah. Kesadaran Kritis lahir dari
paradigma pendidikan kritis yang biasanya berorientasi pada unsur politik dalam
perspektif kritis. Pendidikan harus mampu membuka wawasan dan cakrawala berpikir
guru dan murid, serta dapat menciptakan ruang bagi murid untuk mengidentifikasi dan
menganalisis secara bebas serta kritis tentang Tansformasi Sosial.

4. Sebutkan bagian mana sajakah terdapat perbedaan font (ukuran huruf) dalam
template?
Jawaban:
a. Pada bagian Abstrak, Diketik dengan Arial Nova Cond 11 spasi 1
b. Pada bagian Pendahuluan, diketik dengan Ariall Nova Cond 12 spasi 1,15
c. Pada bagian Metode, Metode ditulis dengan Ariall Nova Cond 12, spasi 1,15.
d. Pada bagian Hasil ditulis dengan Ariall Nova Cond 12, spasi 1,15.
e. Jika ada sub judul di hasil, tuliskan dengan huruh kapital, huruf kecil dengan
bold.
f. Daftar Rujukan, ditulis dengan Ariall Nova Cond 12.

5. Setelah mengamati template, apakah perbedaan antara hasil dan pembahasan?


Jawaban:
Menurut saya, perbedaan antara hasil dan pembahasan adalah pada bagian hasil
penelitian ini berisi paparan hasil analisis data. Paparan hasil penelitian disajikan sesuai
dengan tujuan/masalah yang dikaji dan prosedur yang diuraikan pada bagian metode.
Sedangkan pada bagian pembahasan, penulis memaparkan hasil penelitian yang telah
diproses menggunakan analisis data.

6. Setelah mengamati template, apakah wajib bagi calon penulis artikel GJBS untuk
mengutip artikel yang telah diterbitkan sebelumnya pada jurnal tersebut?
Jawaban:
Wajib, karena untuk mencegah terjadinya plagiasi dan pencurian penelitian orang lain
yang dapat dikenakan saksi hukum atas hak cipta. Selain itu, agar pembaca mengetahui
sumber rujukan yang dikutip penulis.

7. Setelah memperhatikan penulisan daftar rujukan dalam template, susunlah


sebuah daftar rujukan yang berisi minimal 3 referensi yang bersumber dari buku
yang pernah anda rujuk dalam makalah atau proposal skripsi.
Jawaban:
Anwar, Khaidir. Fungsi dan Peranan Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 1985.
Chaer, Abdul. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 1993a.
Tarigan, Henry Guntur. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa, 1985.
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta. 1995.

8. Dalam penyuntingan naskah, kita harus memperhatikan ejaan. Dalam


pembahasan ejaan, terdapat kata dan frasa yang diikuti koma dan didahului
koma. Sebutkan 5 kata atau frasa yang diikuti koma dan 5 kata atau frasa yang
didahului koma!
Jawaban:
Kata atau Frasa yang diikuti koma
Agaknya, …
Akan tetapi, ...
Biasanya, …
Dalam hal ini, …
Jadi, …
Kata atau Frasa yang didahului koma
..., melainkan ...
.., sedangkan ...
..., padahal ...
..., seperti ...
..., yaitu ...

9. Sebutkan 6 kode etik penyuntingan naskah!


Jawaban:
1. Penyunting naskah wajib mencari informasi mengenai penulis naskah sebelum
mulai menyunting naskah.
2. Penyunting naskah bukanlah penulis naskah.
3. Penyunting naskah wajib menghormati gaya penulis naskah.
4. Penyunting naskah wajib merahasiakan informasi yang terdapat dalam naskah
yang disuntingnya.
5. Penyunting naskah wajib mengonsultasikan hal-hal yang mungkin akan
diubah dalam naskah.
6. Penyunting naskah tidak boleh menghilangkan naskah yang akan, sedang, atau
telah disuntingnya.

10. Mengapa kita harus menguasai dunia tulis menulis?


Jawaban:
Karena Menulis itu penting, karena dengan adanya tulisan kita bisa memberikan
informasi yang bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan. Sesederhana apapun
kata yang dituliskan, pasti bermanfaat bagi yang sedang membutuhkannya. Menulis itu
penting karena menulis merupakan salah satu sarana komunikasi terpercaya. Selain itu,
ada banyak manfaat dari menulis yaitu: sebagai sarana komunikasi, bukti keahlian,
sarana mengembangkan diri, menyalurkan hobi, meningkatkan konsenstrasi, serta
dapat mengembangkan imajinasi.

Anda mungkin juga menyukai