Anda di halaman 1dari 6

Bentuk, jenis-jenis, dan contoh Karya Tulis Ilmiah.

(Nedya Anjani Paulain D051221029)

Bentuk Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung akan tujuan, dan sasaran
pembacanya. Ada 3 jenis bentuk dari karya tulis ilmiah. Diantaranya adalah karya tulis
ilmiah populer, semi formal, dan formal.

1. Karya Tulis Populer


Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan
menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat
dimuat di media massa.

2. Karya Tulis Semi Formal


Penulisannya mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana, Wujudnya
dapat berupa laporan atau makalah.

3. Karya Tulis Formal


Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Misalnya
skripsi, tesis, maupun disertasi.

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Artikel

Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa.


Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat kabar
ataupun majalah.
Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk
dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian dan keilmuan.
Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil
pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya
objektif.

2. Makalah 
Kamu pasti pernah, ‘kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali
mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah? 
Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam
penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini
bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam
sebuah kegiatan seminar.

3. Skripsi
Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) Skripsi
merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir
pendidikan akademisnya.
4. Kertas Kerja atau Work Paper
Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan
tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.

5. Paper
Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran
dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3. 
Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang
berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.

6. Tesis
Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang
bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru
yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan.

7. Disertasi atau Ph.D thesis


Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau Doktor. 
Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis oleh
penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan realita yang
ada.  Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang bersifat  orisinal. 
Contoh Karya Tulis Ilmiah

KECERDASAN JAMAK PADA MANUSIA


(Kajian Teoritis tentang Kecerdasan Jamak yang Dimiliki Manusia)
Ayu N.
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya
makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas
bantuan darl pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk
materi maupun pikiran.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk perbaikan makalah ini.

Jakarta, November 2019


Penulis
 
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecerdasan
2.2 jenis-jenis Kecerdasan
2.3 Penerapan Teori Kecerdasan Jamak dalam Pendidikan
2.4 Kecerdasan Ganda dan Perubahan Paradigmatik Pembelajaran
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Kecerdasan Jamak
BAB I PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia diciptakan unik. Inilah yang sejak lama dalam ilmu pendidikan dikenal dengan konsep
perbedaan individual. Oleh karena itu, sistem klasikal sebenarnya tidak sesuai dengan konsep
perbedaan individual karena sistem klasikal menganggap semua siswa yang ada dalam suatu
kelas dipandang homogen.

Kondisi in lebih diperparah lagi dengan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar
mengajar. Adanya metode ceramah, materi yang diajarkan sama, prasyarat kemampuan yang
dimiliki siswa dianggap sama, tugas-tugas yang diberikan Kepada siswa juga sama, dan media
dan alat peraga yang digunakan juga sama.

Akhirnya, hasil akhir pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau yang disebut sebagai tujuan
instruksional yang diharapkan juga sama, Bahkan tes hasil belajar yang digunakan untuk
mengukur kompetensi siswa juga sama. Itulah karakteristik sistem klasikal dalam proses
pembelajaran. Pelaksanaan sistem itulah yang kemudian memperoleh kritik dari banyak pakar
yang berpihak kepada sistem pendidikan individual, Salah satunya adalah Howard Gardner,
seorang profesor ilmu saraf (neurology), dari Universitas Harvard pada tahun 1984 (Suparlan,
2004:1 98). 

Kontribusi Gardner yang sangat besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan pada
umumnya adalah teori tentang kecerdasan ganda, sebagaimana tertuang dalam bukunya
bertajuk Frame of Mind: The Theory of Multiple Intelligence yang menyebutkan tujuh tipe
kecerdasan manusia, yakni sebagai berikut.

1. Linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik (bahasa).


2. Musical intelligence atau kecerdasan musikal
3. Logical-mathematical intelligence tau kecerdasan
4. Visual/spatial intelligence atau kecerdasan visual/spasial
5. Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan\

Ragawi/kinestetik
Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal
Metode pembelajaran Multiple intelligences merupakan salah satu metode alternatif untuk
mencairkan kebuntuan proses pembelajaran baik di sektor formal maupun informal. Multiple
Intelligences pada awalnya merupakan Kerangka berpikir sebagai pengembangan dari konsep
kecerdasan IQ (Intelligence Quotient).
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kecerdasan jarak?


2. Apa saja macam-macam kecerdasan jamak tersebut?
3. Bagaimana penerapan teori kecerdasan jamak dalam pendidikan?
4. Apa saja keunggulan dan kelemahan kecerdasan jamak?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui pengertian kecerdasan.


2. Mengetahui Macam-macam kecerdasan.
3. Mengetahui penerapan multi kecerdasan dalam pembelajaran.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan jamak yang dimiliki
manusia.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan musik manusia.
3. Mengetahui aplikasi kecerdasan jamak dalam bidang pendidikan.
 

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika, dan
bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan kecerdasan
manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah kecerdasan
linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis.

Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah paradigma berfikir
tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif
sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak monoton.

3.2 Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan
kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah in dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran mengenai penyajian makalah ini.
 
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara: Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia


Pendidikan, Bandung: Kaifa.
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences, Massachusetts:
Allyn and Bacon.
Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia: Thomas
Nelson.
Dryden,G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar: Keajaiban Pikiran. Bandung: Kaifa,
Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda.
Dalamhttp://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-kecerdasan-ganda, diakses pada 1
November 2019. 
Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Mandbook: A Creative Guide to Designing and
Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts: Allyn and Bacon.

Source: https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-karya-tulis-ilmiah

Anda mungkin juga menyukai