Anda di halaman 1dari 42

KETERAMPILAN MENULIS

Dosen Pengampuh : Sulkipli M S.Pd,M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok III :


Hilda Oktavia
Jevinta Nanlohy
Atalia Charlota Putirulan
Fransiska Talabessy
Hilda Marar
Melva Klin
Marsela sesa

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
2023
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat danhidayatnya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“KeterampilanMenulis” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliahPembelajaran Keterampilan Berbahasa dan untuk menambah pengetahuan
kita tentangKeterampilan Menulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk
Nur Azmi Alwi, S.S.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Keterampilan
Berbahasa yang telahmemberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan Kami sesuai dengan topikyang Kami tekuni.
Dalam hal ini Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat
jauh darikesempurnaan dikarenakan pengetahuan Kami yang masih terbatas. Oleh
karena itu, kritikdan saran dari semua pihak sangat Kami harapkan agar
kedepannya Kami bisa menyelesaikanmakalah dengan lebih baik lagi.

Sorong,4 januari 2023

Kelompok III
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................1
A. latar belakang.....................................................................................1
B. rumusan masalah................................................................................2

C. tujuan makalah....................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Menulis Makalah..............................................................................3
1. pengertian............................................................................................3
2. jenis makalah.......................................................................................4
3. sistematika makalah............................................................................5
B. Karya Reproduksi Bacaan...............................................................9
1. ringkasan.............................................................................................9
2. ihktisar.................................................................................................11
3. resensi..................................................................................................12
4. rangkuman...........................................................................................15
5. sintesis................................................................................................16
BAB III
PENUTUP..............................................................................................18
A.kesimpulan...........................................................................................18
B. saran....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang penting dalam
kehidupan.Hampir semua aktivitas komunikasi yang dilakukan tidak dapat
dilepaskan dari saranatulis-menulis. Atar Semi (2006:3) mengungkapkan bahwa
bentuk komunikasi tertulismerupakan bentuk komunikasi yang paling banyak
diperlukan, kemampuan menulisdiperlukan pada semua lapangan pekerjaan atu
dapat menujang bahkan menentukankeberhasilan dalam suatu pekerjaan atau
jabatan.
Menulis adalah proses mengubah bentuk pemikiran ke dalam bentuk bahasa
demimengembangkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman untuk saling
berinteraksi. MenurutMeyers (2005:2) “Menulisadalah berbicara kepada orang
lain dalam bentuk tulisan dikertas atau melalui layar komputer. Menulis bermakna
pula sebagai aksi sebuah prosesmenemukan dan mengolah ide-ide, meletakkannya
di atas kertas dan merevisinya.
Seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa
tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Mereka
juga mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat, terbatasnya kosakata yang
dimiliki, dan kurangnya imajinasi atau kreativitas untuk berfikir saat menulis.
Ketidaksukaan tak lepas dari pengaruh lingkungan, keluarga, dan masyarakatnya,
serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang
memotivasi dan merangsang minat.
Keterampilan menulis siswa SD selama ini oleh sebagian guru dianggap
sesuatu yang tidak terlalu penting dibandingkan dengan mata 1 2 pelajaran yang
lain (eksak). Padahal, keterampilan menulis merupakan bagian bentuk
profesionalitas seseorang, dan harus digali dengan kebiasaan sejak dini ketika
anak masih belajar di SD. Guru SD dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih
belum dapat mengupayakan keterampilan menulis secara optimal dengan
mengupayakan metode dan strategi dalam pembelajaran.
B.Rumusan Masalah
1. apa pengertian menulis makalah?
2. pengertian makalah menurut para ahli
3. macam macam kegiatan yang tergolong reproduksi bacaan

C. Tujuan Makalah
1.mengetahui pengertian menulis makalah
2.mengetahui jenis jenis makalah
3. mengetahui macam macam karya reproduksi bacaan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Menulis Makalah
1. Pengertian Menulis Makalah
Makalah adalah sebuah karya tulis ilmiah yang membahas tentang suatu
topik tertentu yang tercakup ke dalam ruang lingkup pengetahuan. Sebuah
makalah mempunyai sistematika yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu
pendahuluan, studi kepustakaan, pembahasan, dan kesimpulan atau penutup.
Selain itu, makalah adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan studi atau
pendidikan. Suatu makalah biasanya mempunyai karakteristik yakni hasil kajian
literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman
mengenai permasalahan teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan
kemampuan terhadap isis yang berasal dari berbagai sumber yang dipakai dan
mendemonstrasikan berbagai sumber informasi dari makalah ke dalam satu
kesatuan yang utuh.

Pengertian Makalah Menurut Para Ahli

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI


Menurut KBBI, pengertian makalah dibagi menjadi 2:
pertama yaitu makalah adalah tulisan resmi tentang suatu hal yang pokok dipakai
untuk publikasi dan di persidangan serta sering disusun dan diterbitkan.
Kedua yaitu makalah adalah karya tulis pelajar atau mahasiswa untuk
memberikan laporan dalam rangka pelaksanaan tugas kampus ataupun sekolah.

b. W.J.S Poerwadarminta
Menurutnya, pengertian makalah adalah uraian tertulis yang membahas tentang
masalah tertentu yang dari masalah tersebut diperoleh pembahasan dan penjelasan
lebih lanjut

c. Tanjung dan Ardial


Menurut Tanjung dan Ardial, makalah adalah karya tulis yang berisi mengenai
permasalahan yang ditulis secara sistematis dan melalui pemikiran analisis yang
logis dan juga objektif.
d. Panuti Sudjiman
Menurutnya, makalah merupakan karangan prosa yang bukan rekaan dan
membahas tentang suatu topik tertentu. Dalam pengertian makalah, umumnya
akan dipublikasikan di majalah dan juga koran atau bisa juga dalam bentuk buku
antologi.

2. Jenis Makalah
Berikut ini adalah jenis makalah berdasarkan jenis kajiannya, antara lain:
a. Makalah Deduktif
Makalah deduktif merupakan makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang
mana relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas.
b. Makalah Induktif
Makalah induktif merupakan jenis makalah yang ditulis berdasarkan data empiris
yang sifatnya objektif berdasarkan apa yang didapatkan dari lapangan tapi tetap
relevan dengan pembahasannya.
c. Makalah Campuran
Makalah campuran yaitu jenis makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan
kajian teoritis dan juga data empiris. Itu artinya, makalah campuran ini merupakan
penggabungan antara makalah deduktif dan juga makalah induktif. Di dalam
makalah campuran, ada enam kategori berdasarkan subjek rumusan masalah yang
dibahas, yakni:
~. Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah pada dasarnya digunakan untuk karya tulis hasil studi
ilmiah yang berisi tentang masalah dan pembahasan. Perlu Anda perhatikan
bahwa jika dilihat dari segi prinsip dan juga prosedur ilmiahnya, makalah ilmiah
akan menyerupai laporan penelitian sederhana. Dimana makalah ilmiah umumnya
ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Pastinya, penulis
makalah ilmiah juga akan membutuhkan studi keperpustakaan dan hal tersebut
terlihat pada revisi yang dicantumkan.
~. Makalah Kerja
Makalah kerja biasanya akan dibaca pada seminar makalah kerja. Dimana
hal itu akan disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian.
Di dalam makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah yang diusung.
Penyampai makalah kerja telah memasukkan asumsi dan juga hipotesis untuk
menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah yang demikian, maka akan timbul
diskusi.
~. Makalah Kajian
Makalah kajian adalah salah satu istilah yang digunakan untuk karya tulis
ilmiah yang berupa saran pemecahan suatu masalah yang sedang kontroversial
tanpa adanya maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.

~. Makalah Posisi
Makalah posisi adalah makalah yang disusun atas permintaan suatu pihak
yang berfungsi sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Adapun
prosedur yang dipakai sebagai pembahasan dan penulisannya dilakukan secara
ilmiah.
~. Makalah Analisis
Makalah analisis adalah jenis makalah yang objektif empiris. Adapun
sumber data yang diperoleh berdasarkan pengalaman yang didapatkan dari
penemuan, percobaan, dan juga pengamatan yang sudah dilakukan.
~. Makalah Tanggapan
Makalah tanggapan adalah makalah yang seringkali dijadikan sebagai tugas
mata kuliah untuk mahasiswa yang berisi reaksi terhadap suatu bacaan.

3.Sistematika Makalah
a. Cover
Cover merupakan halaman depan atau muka dari suatu makalah. Dimana cover
makalh berisi mengenai informasi penting. Biasanya contoh cover makalah yaitu
berisi nama penulis yang ditulis secara lengkap, logo institusi atau lembaga,
tempat dan juga tahun terbit. Berikut ini adalah beberapa keterangan contoh cover
makalah di perguruan tinggi:
– Judul makalah.
– Nama penulis disertai NIM.
– Nama dosen pengampu.
– Logo kampus.
– Nama jurusan.
– Nama fakultas.
– Nama universitas
– Tahun dan tempat

Penulisan pada halaman cover makalah harus sesuai dengan format yang
berlaku. Contoh cover makalah dengan judul “Pengaruh Pendidikan Pada
Karakter Bangsa”. Di dalam contoh cover makalah tersebut, penulisan judul harus
menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal. Untuk font pada judul cover
makalah bisa lebih besar daripada tulisan lainnya yang umumnya hanya berukuran
14. Sehingga pembaca akan lebih mudah dan fokus membaca judul makalah
Anda.

b.  Kata Pengantar
Kata pengantar tak hanya ditemukan di dalam struktur makalah saja, namun
di hampir semua tulisan karya ilmiah. Dimana kata pengantar ini merupakan
salam pembuka dari penulis yang ditujukan untuk pembaca. Penulisan kata
pengantar ditulis sebelum penulisan daftar isi makalah. Umumnya, kata pengantar
ini ditulis untuk memberikan informasi mengenai siapa saja yang sudah berperan
dan juga berkontribusi pada pembuatan makalah penulis, ucapan terima kasih,
menjelaskan mengenai struktur makalah yang pokok, dan dasar pemikiran
pembuatan judul serta tujuannya secara garis besar.

Di akhir paragraf kata pengantar, bisa ditambahkan harapan dan juga


manfaat dari penulisan makalah tersebut kepada para pembaca. Kata pengantar ini
lalu ditutup dengan tanggal pembuatan dan tanda tangan penulis yang disertai
dengan nama terang.
3. Daftar Isi Makalah
Daftar isi makalah biasanya memuat informasi halaman dari tiap bab dan
juga subbab makalah. Oleh karena itu, daftar isi makalah penting dan harus ada.
Fungsi dari daftar isi makalah yaitu untuk mempermudah pembaca dalam
menemukan bahan yang ingin dibaca. Selain memuat nomor halaman dan judul
bab atau subbab, daftar isi makalah juga memuat mengenai daftar gambar dan
daftar tabel jika ada. Daftar isi makalah harus disusun secara baik, lengkap, dan
benar dengan menyusun secara urut yakni dari nomor halaman terkecil sampai
terbesar. Jika dalam makalah dibutuhkan lampiran yang menunjang isi makalah,
maka lampiran itu bisa dicantumkan dalam daftar isi makalah yang dinamakan
dengan daftar lampiran.

4. Bab I Pendahuluan
Di dalam struktur makalah ini adalah bagian pokok dari makalah yang
menjelaskan mengenai permasalahan yang akan dibahas. Dimana dalam bab
pendahuluan akan dibagi lagi menjadi tiga poin penting yang menjadi subbab
yakni latar belakang, rumusan masalah, dan juga tujuan penulisan.

5. Bab II Pembahasan
Di bagian ini juga termasuk ke dalam struktur makalah yang menjadi
uraian pokok topik di dalam penulisan. Hal itu terjadi karena bab II berisi
mengenai pembahasan tentang metode penelitian, sasaran penelitian, dan
penjabaran mengenai hasil penelitian yang sudah didapatkan, baik itu secara
kualitatif atau kuantitatif. Untuk makalah jenis kualitatif, dalam pembahasannya
lebih banyak berisi mengenai kajian teoritis yang dibahas menggunakan bahasa
sendiri, bukannya hasil mencontek dari sumber lain. Makalah kualitatif datanya
bisa didapatkan dari metode wawancara dan metode lainnya yang mendukung
pembahasan. Sehingga bernilai eksklusif dan berbeda dari makalah lain.

Komposisi antara kajian teoritis dan pembahasan seharusnya lebih banyak


pembahasannya dibandingkan dengan teorinya, yakni dengan minimal
perbandingan 1:2. Apabila mengutip dari teori dalam pembahasan, maka harus
memasukkan sumbernya. Hal itu penting supaya menunjukkan informasi yang
didapatkan dari makalah yaitu otentik bukan sembarangan. Apabila data bersifat
kuantitatif, maka bisa dibahas dengan cara membuat tabel yang berisi numerik
supaya mudah dipahami oleh para pembaca. Bisa juga dibuat grafik ataupun
diagram untuk menunjukkan peningkatan ataupun penurunan data dengan variabel
tertentu. Sehingga mudah untuk dilihat dan dipahami. Kemudian data yang sudah
diolah dibahas untuk menjawab masalah yang diajukan. Dari pembahasan
tersebut, diperoleh landasan teori, ulasan teori yang bisa berupa dukungan atau
sanggahan terhadap kajian sebelumnya, hasil penelitian, dan jawaban dari masalah
penelitian.

6. Bab III Penutup


Struktur makalah yang terakhir yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran. Kesimpulan adalah makna yang diberikan penulis dari pembahasan yang
sudah dibuatnya. Adapun ciri-ciri kesimpulan dalam makalah yaitu:

– Berisi makna secara menyeluruh dari isi pembahasan


– Kesimpulan bukanlah rangkuman dari isi, namun jawaban dari masalah yang
dibahas
– Harus sesuai dengan tujuan dan juga rumusan masalah
– Bisa menerangkan apakah jawaban dari masalah itu sesuai dengan hipotesis
–Ditulis dengan singkat dan jelas
– Dapat ditulis menggunakan format poin-poin

Subbab dalam penutup selanjutnya adalah saran. Saran merupakan masukan


dari penulis dan cenderung ditujukan untuk pembaca. Untuk para pembaca, tujuan
dari saran ini diharapkan supaya pembaca bisa menerapkannya secara teoritis atau
praktis di dalam masyarakat. Saran tersebut didapatkan dari isi dan kesimpulan
makalah untuk bisa dikembangkan, ditindaklanjuti, dan berbagai hal yang perlu
diperhatikan oleh peneliti selanjutnya. Selain itu, saran juga bisa dipakai untuk
pembuat kebijakan ataupun instansi yang berkaitan dengan penelitian untuk bisa
mengoreksi apabila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan peraturan.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bagian akhir dari makalah yang berfungsi untuk
memberikan informasi tentang sumber-sumber yang menjadi acuan di dalam
makalah, terlebih di bagian bab II pembahasan. Halaman daftar pustaka juga
dimasukkan ke dalam daftar isi makalah agar pembaca bisa memahami letaknya.
Urutan penulisan daftar pustaka harus berdasarkan alfabetis.

Biasanya, tata penulisannya dimulai dari nama penulis yang ditulis secara
terbalik. Lalu diikuti dengan tahun terbit dan judul buku yang mana kata
pertamanya ditulis menggunakan huruf kapital, kemudian diikuti tempat terbit,
dan nama penerbit. Dengan adanya daftar pustaka, akan memberikan informasi
bahwa makalah yang dibuat ditulis berdasarkan penalaran yang logis serta teori
yang ilmiah seperti yang sudah diterangkan oleh para ahli dalam buku, situs
internet, jurnal ilmiah, dan lainnya.

B. Karya Reproduksi Bacaan


Selain jenis karya ilmiah masih ada jenis karya reproduksi, untuk dapat
menulis ilmiah dibutuhkan kemampuan membaca dan memahami topik yang
hendak dibahas dari berbagai sumber bacaan, seperti artikel jurnal, buku,
termasuk tugas akhir akademik (skripsi, tesis, dan disertasi). Namun, bukan
berarti Anda harus menggunakan semua isi dalam sumber bacaan tersebut. Dalam
proses ini dibutuhkan kemampuan menyarikan sumber bacaan dan menyajikan
dalam bentuk tulisan yang berbeda dari tulisan aslinya. Kegiatan ini disebut
mereproduksi bacaan. Kegiatan yang tergolong reproduksi bacaan terdiri atas:
menyusun ringkasan, resensi, rangkuman, dan sintesis.

1. Ringkasan

Ringksan adalah cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang
dalam bentuk singkat. Karena ringkasan bertolak dari penyajian karya asli secara
singkat maka ia merupakan keterampilan untuk mengadakan reproduksi. Dalam
melakukan kegiatan ringkasan ibarat memotong atau memangkas sebatang pohon
sehingga tinggal batang, cabang, dan ranting yang terpenting beserta daun-daun
yang diperlukan Ringksan adalah cara yang efektif untuk menyajikan karangan
yang panjang dalam bentuk singkat. Karena ringkasan bertolak dari penyajian
karya asli secara singkat maka ia merupakan keterampilan untuk mengadakan
reproduksi. Dalam melakukan kegiatan ringkasan ibarat memotong atau
memangkas sebatang pohon sehingga tinggal batang, cabang, dan ranting yang
terpenting beserta daun-daun yang diperlukan
Prosedur dan etika dalam meringkas, peringkas berbicara berdasarkan suara
penulis asli, peringkas tidak boleh memulai ringkasannya dengan kata atau frase,
“Dalam tulisannya penulis berkata . . . , “ atau “Dalam buku ini penulis
mengatakan . . . dan sebag ainya.” Peringkas langsung menyusun ringkasan
bacaan dalam rangkaian kalimat, alinea, bagian alinea, seterusnya. Sumber bacaan
yang dapat diringkas berupa buku, bab di dalam buku atau artikel, atau skripsi,
dan sebagainya

Beberapa langkah atau prosedur yang dipergunakan untuk membuat ringkasan


agar menjadi baik dan teratur, adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah asli, yaitu penulis ringkasan harus membaca naskah asli
seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang,
serta sudut pandang penulis asli. Oleh karena itu, judul dan daftar isi dapat
dijadikan pegangan.
b. Mencatat gagasan utama, atau gagasan yang penting dicatat, atau digaris
bawahi. Fungsi pencatatan ini adalah memudahkan peringkas meneliti kembali
apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak.

c. Membuat reproduksi bacaan, yaitu sebagai langkah ketiga penulis ringkasan


menyusun kembali suatu ringkasan singkat (ringksan) berdasarkan gagasan utama
sebagaimana yang dicatat pada langkah kedua di atas. Dalam proses ini digunakan
kalimat dan rangkaian gagasan sendiri ke dalam tulisan tanpa menghilangkan
kekhasan penulis asli.
d. Ketentuan tambahan, yaitu di samping, ketiga langkah di atas masih ada
beberapa ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun
ringkasan.

1) Gunakan kalimat tunggal, jangan kalimat majemuk.


2) Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan yang paling
panjang diganti dengan gagasan sentral saja. Ingat tidak semua kalimat harus
dicermati. Bahkan, ada alinea dapat diabaikan pada jenis karangan tertentu.
3) Jika perlu semua keterangan atau kata sifat dibuang. Kalau
dipertahankan gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.
4) Pertahankan urutan dan susunan gagasan asli. Jangan memasukkan gagasan,
komentar, dan interpretasi peringkas ke dalam ringkasan.
5) Buanglah contoh dan penjelasan rinci dan ubalah dialog menjadi dialog tidak
langsung, tetapi jangan mengubah pola pikiran penulis asli.

2. Ikhtisar

Baik ringkasan maupun ikhtisar merupakan kegiatan menyusun inti tulisan


asli. Ikhtisar adalah rangkuman gagasan yang dianggap penting oleh penyusun
ikhtisar yang digali dari bacaan (Utorodewo dkk. dalam Wijayanti dkk. 2013:
176). Dalam penulisan ikhtisar urutan karangan asli tidak perlu dipertahankan,
tidak perlu isi seluruh karangan dipertahankan secara poporsional. Penulis ikhtisar
langsung mengemukakan pokok atau inti masalah dan problematika
pemecahannya. Ilustrasi beberapa bagian atau isi dari beberapa bab dapat
dipergunakan sebagai penjelasan inti atau pokok masalah, sedangkan bagian atau
bab-bab yang kurang penting dapat diabaikan.

Ikhtisar bercirikan tulisan baru yang mengandung sebagian gagasan dari tulisan
asli yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar, tidak mengandung hal baru
pikiran, atau opini dari penyusun ikhtisar. Penyusun ikhtisar menggunakan kata-
kata yang disusun dan dipilih sendiri sesuai keinginannya.

3. Resensi
a. Pengertian
Suatu jenis tulisan lain yang memunyai titik singgung dengan ringkasan
dan ikhtisar adalah resensi. Resensi adalah tulisan atau ulasan mengenai nilai
sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para
pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak.
Resensi adalah tulisan dalam bentuk sederhana dengan mengungkapkan
kembali isi secara ringkas, mengulas, serta memberikan penilaian terhadap
tulisan. Tujuan penulisan resensi pada umumnya menginformasikan hal-hal yang
termuat dalam sebuah tulisan secara sekilas kepada pembaca. Resensi akan
menjadi petunjuk bagi pembaca untuk memutuskan apakah tulisan tersebut patut
dibaca lebih mendalam atau tidak.
b. Dasar Resensi
Ada dua aspek yang menjadi pertimbangan agar peresensi dapat
memberikan penilaian secara objektif terhadap buku yang diresensinya. Pertama,
peresensi mengetahui sepenuhnya penulis asli. Tujuan ini dapat diketahui dari
kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Kedua, peresensi harus menyadari
apa maksud dan tujuan menulis resensi itu, peresensi perlu memperhatikan siapa
pembacanya, apakah resensi relevan dengan kebutuhan pembaca, bagaimana
selera dan tingkat pendidikan pembaca, dan sebagainya. Selanjutnya, pokok-
pokok yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku atau karya adalah (1)
latar belakang, (2) macam atau jenis buku, dan (3) keunggulan buku.

c. Bentuk Resensi

Resensi berisi semua dasar ide dan kebenaran isi penulis buku. Oleh karena itu,
resensi disusun dengan memperhatikan bentuk-bentuk di bawah ini.

1) Ringkasan, yaitu dalam resensi ditulis bentuk ringkasan yang tidak berpihak
kepada pribadi, tetapi berdasarkan fakta dan seluruhnya 1) Ringkasan, yaitu dalam
resensi ditulis bentuk ringkasan yang tidak berpihak kepada pribadi, tetapi
berdasarkan fakta dan seluruhnya
2) Deskripsi buku, yaitu buku dipandang secara keseluruhan dengan mengupas
teknik atau gaya penulisan, kebahasaan, hingga substansi buku.
3) Kritik, yaitu dalam resensi perlu mengkritik penulis buku, dilihat dari
kompetensi acuan pustaka yang digunakan hingga metode panyampaiannya.
4) Apresiasi, yaitu apresiasi dikemukakan dengan mengangkat pendapat pribadi
penulis buku ditunjang oleh pengalaman dan pengetahuan yang ada.
5) Praduga, yaitu praduga berisi prasangka presensi terhadap penulis.
Kemungkinan ada penulis yang sangat berambisi mengejar keuntungan ekonomis
atau pendapat masyarakat yang mementingkan diri sendiri.

d. Isi Resensi
Kegiatan meresensi memuat aspek-aspek berikut.

1) Fisik buku Bagian fisik buku meliputi judul, penulis atau editor, penerjemah
(jika ada), penerbit, tebal buku, (bagian awal dan bagian inti). Bagian ini
dikemukakan pada bagian awal.

2) Isi buku Ulasan isi buku mencakup:


a) Tujuan penulisan buku, yang umumnya dicantumkan pada bagian pendahuluan.
b) Isi buku secara umum, yang terlihat dari daftar isi dan pendahuluan.
c) Penilaian kualitas isi, yang didasari kriteria kesahihan, kebermanfaatan,
keandalan, kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian, kelengkapan, dan
sebagainya dapat juga membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain,
baik yang ditulis oleh penulis yang sama maupun yang berbeda.

3) Bahasa
Bahasa buku juga diulas karena berhubungan dengan pemahaman terhadap
isi buku. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan. Oleh karena itu,
bahasa menjadi salah satu unsur penting dalam resensi. Unsur bahasa yang
diulas mencakup kelancaran berbahasa (penyampaian), istilah, kosakata,
kalimat, gaya penyajian, dan keluwesan pemakaiannya.

4) Organisasi
Organisasi buku berkaitan dengan cara penataan ide buku. Organisasi dapat diulas
dari segi kepaduan, urutan, keruntutan, kelogisan, dan kesistematisan.

5) Penulis buku
6) Latar belakang penulis disoroti, terutama latar belakang pendidikan,
pengalaman menulis, keluasan wawasannya. Secara ringkas butir-butir umum
yang disinggung dalam resensi di antaranya:

(a) deskripsi buku: penerbit, penulis dan karya-karyanya, tebal buku, format,
halaman, bab, dan sebagainya.
(b) jenis buku yang diresensi: teori, pendidikan, petunjuk praktis.
(c) sampul buku
(d) latar belakang penulisan dan pengalaman penulis
(e) judul
(f) sistematika
 (g) ikhtisar
 (h) keunggulan  bobot ilmiahan, keterbacaan, organisasi, kualitas fungsi dalam
pengembangan ilmu, dan (i) kualitas fisik: jenis kertas, jenis dan besarnya huruf.

e. Kualifikasi Peresensi
Untuk dapat meresensi, peresensi perlu memiliki kualifikasi sebagai berikut.

1) Memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Hanya seorang pakar di bidangnya


yang mampu dan pantas menimbang buku tentang bidang yang digelutinya.

2) Memiliki kemampuan analisis. Peresensi mampu menemukan maksud penulis


buku. Kemudian, membedakan hal-hal pokok dan hal yang kurang pokok, dan
mempertimbangkan hubungannya.

3) Memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Peresensi buku memiliki


pengetahuan cukup di bidang lain yang relevan dengan buku yang akan diresensi.

f. Nilai buku
Nilai buku sebuah buku baru dikaitkan dengan fungsi buku bagi pembaca,
yaitu nilai ekonomis, nilai spritual, nilai pendidikan, dan nilai profesi. Apabila
buku mendorong pembaca memperoleh kreativitas baru yang secara ekonomis
dapat dijual, hal tersebut menunjukkan bahwa buku itu memiliki nilai ekonomis.
Apabila pembaca memeroleh informasi yang memberikan kepuasan batin, berarti
buku itu mengandung nilai spritual. Apabila pembaca memeroleh keterampilan
baru dari membaca buku itu, berarti buku itu memiliki nilai pendidikan.

Demikian pula, jika pembaca dapat mengembangkan karier dan profesinya


melalui buku itu, berarti buku tersebut memiliki nilai profesi.

4. Rangkuman
Secara umum dapat dikatakan bahwa rangkuman merupakan bentuk ringkas
atau risalah dari tulisan asli. Secara khusus, rangkuman adalah bentuk tulisan yang
mengikhtisarkan sesuatu dengan menggunakan kata- kata perangkum.
Keterampilan menyusun rangkuman harus dimiliki oleh setiap orang ketika akan
merangkum berita, surat, laporan, berita, diskusi, rapat, atau apa pun bentuk
pembicaraan dalam sebuah pertemuan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perangkum di antaranya :
(a) rangkuman hanyalah mengungkapkan gagasan pokok atau bagian penting dari
tulisan asli,
(b) perangkuman dapat menghilangkan contoh, ilustrasi, keterangan, dan
penjelasan,
(c) rangkuman disusun untuk beberapa kepentingan, seperti mendebat,
mendukung, memperluas pemikiran penulis tulisan asli
(d) panjang rangkuman tidak boleh lebih dari sepertiga panjang tulisan asli, (e)
perangkum tidak diperbolehkan mengubah sistematika atau urutan gagasan, dan
(f) Perangkum harus menjaga keseimbangan dengan apa yang dibahas penulis.

5. Sintesis
Sintesis adalah kegiatan merangkum berbagai pengertian atau pendapat dari
beberapa bacaan yang dipandang dari sudut pandang sendiri sehingga menjadi
tulisan yang sama sekali baru. Untuk dapat menulis sintesis, kita perlu menguasai
teknik membuat kutipan dan daftar acuan. Sintesis disusun berdasarkan kutipan
yang dikumpulkan beserta pemahamannya. Jadi, sintesis merupakan simpulan
berdasarkan pemehaman penulis atas beberapa sumber (Utorodewo dkk. dalam
Wijayanti dkk. 2013: 184).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sintesis di antaranya:
(a) bacalah sumber secara kritis

(b) cari bagian yang akan ditekankan berdasarkan kepentingan tulisan

(c) bersikap objektif terhadap pendapat ahli yang dikutip

(d) pertajamlah sudut pandang, dan

(e) carilah kaitan antara bacaan tentang hal yang akan disoroti.

Membuat sintesis perlu dilatih dalam menulis ilmiah karena keterampilan


ini memperlihatkan kemampuan penulis memahami bacaan dan mengaitkan
antara bacaan sehingga terungkap pertalian dan perkembangannya. Cara
mensintesiskan bacaan secara teknis di antaranya:
(a) bacalah (bila perlu berkali-kali) dan pahami betul sumber bacaan yang akan
dirujuk,

(b) hubungkan sudut pandang penulis sintesis dengan sudut pandang yang
terkandung dalam sudut sumber bacaan, dan (c) sajikan sintesis kepada pembaca
dengan cara meyakinkan.
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan

Dari makalah yang kami buat, kami dapat menyimpul;kan bahwa


keterampilan membaca adalah proses produksi yang menghasilkan pengetahuan,
pengalaman, dan sikap-sikap baru. Membaca juga dapat diartikan bahwa
membaca itu merupakan aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor
yang datangnya dari dalam
diri pembaca dan faktor luar.
Selain itu, membaca juga dapat diartikan sebagai jenis kemampuan manusia
sebagai produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat
instingtif, atau naluri yang dibawa sejak lahir. Jadi, semakin banyak dan sering
seseorang membaca, maka semakin kaya pula ia akan pengetahuan dan
pengalamannya, yang berarti semakin banyak pula modal yang dimilikinya untuk
membaca.
Demikian kebiasaan membaca itu berkembang, maka sejalan dengan itu
berkembang pula pengetahuan seseorang.
Dan yang perlu diingat bahwa latar belakang pengetahuan dan pengalaman itu
bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat.
Pengetahuan dan pengalaman adalah hasil suatu proses yang bersifat
berkelanjutan, sesuai dengan kecenderungan ilmu dan kebutuhan membaca kita.

B.Saran
Demi kelancaran dan kesempurnaan pembuatan makalah ini, kami mohon kepada
para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang membangun. Karena
kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
khilafannya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi. Membaca Cepat Dan Efektif. Bandung; C.V Sinar Baru. 1987
Djaja, Azis. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Pamekasan; STAIN Pamekasan press.
2006
Syukur Ghazali,Pembelajaran keterampilan berbahasa, Bandung, Refikz Adimata,
2013
Adler, Mortiner J, dan Charles Van Doren. Cara Membaca Buku Dan
Memahaminya. Jakarta; Pantja Simpati. 1986

Anda mungkin juga menyukai