BAHASA INDONESIA
Tentang
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Dosen Pengampu :
Abdul Basit M.P.d
Kelompok 10
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses pemilihan topik?
2. Apa yang menjadi strategi efektif dalam melakukan pembatasan topik?
3. Bagaimana cara memilih judul yang mencerminkan esensi karangan ilmiah?
4. Apa tujuan penulisan karangan ilmiah dan bagaimana menetapkannya
dengan jelas sejak awal?
5. Bagaimana menyusun kerangka karangan ilmiah yang logis dan terstruktur?
6. Bagaimana langkah-langkah efektif dalam pengumpulan bahan penulisan
yang relevan dan akurat?
B. Tujuan Penulisan
1. Memberikan panduan praktis dalam memilih, membatasi, dan merinci topik
penulisan karangan ilmiah.
2. Membantu memahami strategi pemilihan judul yang efektif untuk karangan
ilmiah.
3. Menjelaskan langkah-langkah konkret dalam menentukan tujuan penulisan.
4. Memberikan pedoman dalam pengumpulan bahan penulisan, termasuk
sumber-sumber yang relevan dan langkah-langkah pengumpulan data yang
efektif.
5. Menguraikan proses penyusunan kerangka karangan ilmiah yang logis.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemilihan Topik
Memilih topik berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan.
Topik itu dapat diperoleh dari berbagai sumber yakni : pengalaman, pengamatan,
pendapat dan khayalan. Topik-topik karya ilmiah banyak yang bersumber pada
pengamatan, pengalaman dan penalaran.
Istilah “topik” sering dikacaukan dengan “tema”. Topik adalah medan atau
lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Tema adalah
pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Tema
sifatnya masih hipotesis yang masih hipotesis yang masih memerlukan pembinaan
atau penolakan dengan cara penelitian.
Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan.
a. Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan
menarik apabila :
1. Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama.
2. Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi
3. Mengandung konflik pendapat.
4. Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang
disediakan.
b. Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit
c. Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis
d. Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu
pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi.
B. Pembatasan Topik
Pembatasan sebuah topik mencakup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga
dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas akan menghasilkan tulisan
yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi
tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan
menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit
3
menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu,
karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.
Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan dengan cermat, sesuai dengan
kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat diterima oleh
pembacanya.
1. Fungsi Pembatasan Topik
a. Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh
keyakinan dan kepercayan, karena topik itu benar-benar diketauhinya.
b. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk
mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.
Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal ang
akan dikembangkan.
2. Cara Pembatasan Topik
a. Pilihlah topik utama yang akan menjadi fokus utama.
b. Mengajukan pertanyaan apakah topik utama bisa dijelaskan lebih detail?
Jika bisa, tambahkan detail tersebut di sekitar topik utama yang pertama.
c. Tetapkan rincian tadi mana yang akan dipilih.
d. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih
lanjut atau tidak.
C. Pemilihan Judul
Judul merupakan hal pertama yang terlihat dan seringkali dipertanyakan.
Untuk itu, judul haruslah menarik bagi pembaca untuk menyimak lebih lanjut lagi.
Menurut Drs. Mardalis, dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal”, dalam memilih dan menetapkan judul harus
memperhatikan hal-hal berikut:
4
mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah
penelitian.
2) Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti. Mampu di sini
dimaksudkan dapat melakukan penelitian dan cukup waktu yang
tersedia untuk melakukan penelitian tersebut dengan didukung oleh
dana yang telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaian penelitian
dengan judul yang dipilih.
3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk
diteliti. Peneliti sudah bekerja bersusah payah, hendaknya hasilnya
berguna untuk diri sendiri, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Sehingga,dengan judul yang dipilih ada manfaatnya.
4) Judul yang dipilih hendaknya cukup data yang tersedia. Data di sini
dimaksudkan pula data sekunder dari kepustakaan yang ada untuk
memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan pula untuk
menyusun hipotesa penelitian.
5) Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain. Jika terdapat dua
judul yang sama, orang sering mengatakan salah satunya tiruan atau
plagiat.
5
Berdasarkan pendapat Dr.Juliansyah Noor, dapat disimpulkan bahwa dalam
judul harus mencakup hal-hal berikut :
Yang dimaksud dengan variabel itu sendiri adalah suatu sebutan yang dapat
dinilai oleh angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Menurut Juliansyah
Noor, menjelaskan :
“Variabel Penelitian pada dasarnya merupakan hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian
ialah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh.”
Judul setidaknya memperhatikan dua hal, yaitu kesesuaian judul dengan isi
penelitian dan pemilihan kata-kata dalam judul. Lalu apakah yang dimaksud dengan
kesesuaian judul dengan isi penelitian? Kesesuaian isi dengan judul maksudnya,
kemampuan memelihara agar tulisan skripsi/laporan penelitian tetap berada pada
menyimpang dari judul atau judul beda koridor judul. Jadi, jangan sampai isi
6
dengan isi. Sedangkan yang dimaksud dengan Pemilihan kata-kata dalam judul
artinya,judul harus ilmiah, logis, dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Judul dalam karya ilmiah, cukup satu kalimat saja. Biasanya merupakan sebuah
kalimat positif, jarang sekali menggunakan kalimat tanya atau negatif, meskipun
ini sah-sah saja. Persoalannya, dalam banyak buku metode penelitian, dikatakan
seperti itu.
Judul harus singkat, padat dan jelas. Judul yang bertele-tele, selain
membingungkan pembaca, juga mengundang pertanyaan bagi dosen penguji
skripsi. Bisa dua jam lebih anda diuji, dimana satu jamnya hanya berputar-putar di
halaman judul saja tidak kunjung bergerak ke dalam isi.
Namun disisi lain, untuk mendapatkan judul sebuah penelitian haruslah ada
permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan penyaringan terhadap permasalahan-permasalahan yang
muncul. Adapun cara menyaring permasalahan tersebut adalah dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut, diantaranya :
a. Minat secara pribadi. Secara pribadi peneliti berminat untuk membahas dan
menemukan jawaban atau solusi dari permasalahan yang dipilih. Jika
memaksakan memilih permasalahan yang tidak diminati, bisa menimbulkan
rasa bosan dan tidak maksimal dalam berbagai aspek dalam proses
pembuatan laporan penelitian/ skripsi.
b. Kemampuan secara pribadi. Pastikan bahwa peneliti harus memiliki
pemahaman dasar yang memadai untuk membahas permasalahan tersebut.
Meskipun peneliti sangat berminat, tetapi kalau permasalahan itu tidak
pernah sama sekali masuk dalam pikiran pelaku penelitian, maka akan
mengalami kesulitan dalam mewujudkan laporan atau skripsi yang dibuat.
Sebenarnya, bagi peneliti yang sudah mahir, bisa saja menantang diri
dengan memasuki wilayah yang baru sama sekali. Namun bagi pemula
disarankan untuk berlatih terlebih dahulu dengan permasalahan yang agak
familiar.
7
c. Landasan Teoritis dan Konseptual tersedia. Pastikan bahwa anda mampu
mendapatkan landasan teoritis dan konspetual untuk permasalahan yang
dipilih. Meskipun, pengabaran mengejar berbagai sumber literatur
dilakukan setelah judul diterima, tidak ada salahnya anda melakukan sedikit
kegiatan pra-penelitian dengan melihat beberapa sumber literatur terkait.
d. Data tersedia. Data untuk permasalahan yang dipilih tersedia di lokasi
penelitian penulis. Meskipun permasalahan yang dipilih menarik dan
penting tetapi kalau datanya belum ada maka tidak bisa melakukan
penelitian.
e. Data dapat diakses. Terkait dengan poin terdahulu, maka data yang tersedia
bisa diakses. Data yang sifatnya sensitif dan menyangkut pribadi seseorang
biasanya sulit diakses kecuali kalau didukung oleh otoritas tertentu yang
berwenang memberi akses. Data keuangan organisasi, data pasien, dan
semacamnya biasanya tidak begitu saja bisa diakses oleh peneliti.
f. Etika penelitian. Permasalahan yang dipilih tidak akan melibatkan penulis
dengan masalah etika. Hal ini sangat perlu diperhatikan kalau objek yang
diteliti adalah manusia. Pastikan temuan atau hasil penelitian tidak bakal
membahayakan fisik, karir atau profesi responden. Sebagai contoh, meneliti
kepemimpinan seorang kepala daerah yang terbukti penuh dengan
kekurangan bisa saja berdampak buruk kepada yang bersangkutan. Disini
peneliti biasanya diperhadapkan pada situasi dilematis. Pada satu sisi
penulis dituntut untuk mengemukakan temuannya secara objektif (apa
adanya), namun pada sisi lain penulis bisa merugikan objek penelitiannya
jika diungkap secara objektif.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syarat dari sebuah judul
sehingga dikatakan judul yang tepat dan baik adalah, sebagai berikut :
a) Judul dalam kalimat pernyataan, bukan pertanyaan.
b) Cukup jelas dan singkat.
c) Berisi variable-variabel yang akan diteliti.
d) Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang
dilakukan.
8
Sebuah judul yang dipilih atau yang penulis angkat dari pemasalahan-
permasalahan yang ada terutama bagi para mahasiswa yang hendak menyelesaikan
tugas akhir kuliahnya haruslah memiliki alasan yang kuat. Alasan disini bertujuan
untuk mempertahankan laporan penelitian dihadapan penguji karena apabila
penulis tidak dapat memberikan penjelasan yang cocok maka penilaian terhadap
judul saja memerlukan waktu yang lama, itu belum masuk ke permasalahan isi.
Maka jika penulis menemukan kesulitan-kesulitan tersebut supaya memberikan
alasan yang jelas, misalnya :
9
dikarenakan pembimbing maupun penguji akan marah, dan kemungkinan
terburuk judul penelitian itu tidak akan diterima untuk melanjutkan penelitian.
Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika tulisan yang di
kembangkan merupakan tema dari seluruh tulisan. Tujuan penulisan dapat di
rumuskan dalam bentuk tesis. Jika tulisan yang dikembangkan bukan merupakan
dari seluruh tulisan, maka tujuan penulisan dapat dirumuskan dalam bentuk
pernyataan maksud keduanya akan membimbing penulis dalam mengarahkan
tulisannya.
E. Menentukan Bahan
Bahan-bahan yang diperoleh dari berbagai sumber sebaiknya di catat dalam
kartu-kartu informasi. Pengetahuan ini perlu di lakukan terutama dalam penulisan
karya ilmiah yang cukup besar. Seperti : Skripsi, tesis, disertasi atau
buku. Pengetahuan ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam melacak
sumber informasiya.
Informasi yang diperoleh dari bacaan dapat di tuliskan dalam beberapa bentuk,
yakni :
1. Kutipan, Jika kita menyalin kata-kata dari buku tepat seperti aslinya.
2. Prafase, jika kita mengungkapkan kembali maksud penulis dengan kata-kata
sediri
3. Rangkuman atau ringkasan. Jika kita menyaring yang kita baca.
4. Evaluasi atau ulasan, jika kita mengemukakan reaksi terhadap gagasan yang
dikemukakan penulis.
10
F. Menentukan Kerangka Karangan
Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan
karangan(karangan tidak mengalir).
11
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2. Bagian Tengah.
1.Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran
3.Bagian Akhir.
12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses perencanaan penulisan karangan ilmiah melibatkan langkah-langkah
kunci yang penting bagi mahasiswa. Pemilihan topik yang relevan, pembatasan
yang tepat, pemilihan judul yang menarik, menetapkan tujuan, pengumpulan bahan
penulisan yang akurat, dan penyusunan kerangka karangan adalah elemen-elemen
esensial. Melalui perencanaan yang matang, mahasiswa dapat menghasilkan
karangan ilmiah yang fokus, informatif, dan berkualitas, yang tidak hanya
memenuhi standar akademis tetapi juga memberikan kontribusi pada pemahaman
dan perkembangan di bidang studi mereka. Perencanaan yang baik membentuk
dasar yang kokoh untuk penulisan yang berhasil.
B. SARAN
Makalah yang penulis suguhkan kepada pembaca, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena keterbatasan ilmu pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh sebab itu, penulis membuka dengan
lebar kritikan baik itu dari para pembaca maupun dari dosen pembimbing demi
kebaikan dan kemajuan pada makalah selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14