Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
Tentang
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Disusun oleh kelompok 10 :


Tauhid Awaludin (2315050004)
Muhammad ikhsan (2315050016)

Dosen Pengampu :
Abdul Basit M.P.d

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA


PRODI ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR (IAT-A)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulullah puji Syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul: “PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH”. Penulisan
makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia.
Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
yang namanya kesempurnaan, karena kesempurnaan sesungguhnya hanya milik
Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu pemakalah mengharapkan sebuah kritikan atau
saran yang sifatnya dapat memberikan sebuah pengetahuan. Dan semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang luas dan menjadi sebuah pengetahuan bagi
pembaca.
Untuk itu kepada dosen pengajar dan para pembaca dapat memberikan saran
dan kritikannya terhadap penulisan makalah ini. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, 10 November 2023

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Rumusan masalah ................................................................................................... 2
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pemilihan Topik ...................................................................................................... 3
B. Pembatasan Topik ................................................................................................... 3
C. Pemilihan Judul ....................................................................................................... 4
D. Menentukan Tujuan Penulisan .............................................................................. 10
E. Menentukan Bahan ............................................................................................... 10
F. Menentukan Kerangka Karangan.......................................................................... 11
G. Langkah-langkah Penulisan Ilmiah ....................................................................... 11
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 13
B. SARAN ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

Penulisan karangan ilmiah merupakan suatu perjalanan intelektual yang


memerlukan perencanaan dan ketekunan. Mahasiswa sebagai calon akademisi
dituntut untuk mengembangkan kemampuan menulis ilmiah guna menghasilkan
karya yang dapat memberikan kontribusi positif dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam proses penulisan ini, langkah-langkah perencanaan menjadi
fondasi utama untuk mencapai tujuan akhir, yaitu menghasilkan karangan ilmiah
yang bermutu.
Langkah pertama dalam perjalanan ini adalah pemilihan topik. Pemilihan
topik yang tepat merupakan kunci awal kesuksesan penulisan, karena topik yang
menarik akan memberikan motivasi tambahan untuk menyelami dan mendalami
materi dengan lebih baik. Setelah topik dipilih, langkah berikutnya adalah
pembatasan topik. Pembatasan ini tidak hanya mempersempit cakupan, tetapi juga
memberikan fokus yang lebih jelas sehingga memudahkan penulis dalam
mengembangkan ide.
Pemilihan judul menjadi langkah berikutnya yang tidak kalah pentingnya.
Judul yang baik adalah gambaran singkat namun informatif mengenai substansi
karangan ilmiah. Judul yang tepat akan menarik perhatian pembaca dan
memberikan gambaran awal mengenai apa yang akan dibahas dalam karangan
ilmiah tersebut.
Tidak hanya sekadar menentukan judul, mahasiswa juga perlu menetapkan
tujuan penulisan. Tujuan penulisan membimbing penulis dalam menyusun isi
karangan dengan jelas dan terarah. Apakah karangan ilmiah bertujuan memberikan
informasi, mengajukan argumen, atau menyajikan hasil penelitian, tujuan ini
menjadi pemandu dalam setiap langkah penulisan.
Dengan demikian, pendahuluan ini memberikan gambaran umum tentang
perencanaan penulisan karangan ilmiah. Melalui pemilihan topik, pembatasan
topik, pemilihan judul, penentuan tujuan, pengumpulan bahan, dan penyusunan
kerangka, mahasiswa dapat mengembangkan dasar yang kuat untuk menghasilkan
karya tulis yang mendalam, informatif, dan bermutu tinggi.

1
A. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses pemilihan topik?
2. Apa yang menjadi strategi efektif dalam melakukan pembatasan topik?
3. Bagaimana cara memilih judul yang mencerminkan esensi karangan ilmiah?
4. Apa tujuan penulisan karangan ilmiah dan bagaimana menetapkannya
dengan jelas sejak awal?
5. Bagaimana menyusun kerangka karangan ilmiah yang logis dan terstruktur?
6. Bagaimana langkah-langkah efektif dalam pengumpulan bahan penulisan
yang relevan dan akurat?
B. Tujuan Penulisan
1. Memberikan panduan praktis dalam memilih, membatasi, dan merinci topik
penulisan karangan ilmiah.
2. Membantu memahami strategi pemilihan judul yang efektif untuk karangan
ilmiah.
3. Menjelaskan langkah-langkah konkret dalam menentukan tujuan penulisan.
4. Memberikan pedoman dalam pengumpulan bahan penulisan, termasuk
sumber-sumber yang relevan dan langkah-langkah pengumpulan data yang
efektif.
5. Menguraikan proses penyusunan kerangka karangan ilmiah yang logis.

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemilihan Topik
Memilih topik berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan.
Topik itu dapat diperoleh dari berbagai sumber yakni : pengalaman, pengamatan,
pendapat dan khayalan. Topik-topik karya ilmiah banyak yang bersumber pada
pengamatan, pengalaman dan penalaran.
Istilah “topik” sering dikacaukan dengan “tema”. Topik adalah medan atau
lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Tema adalah
pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Tema
sifatnya masih hipotesis yang masih hipotesis yang masih memerlukan pembinaan
atau penolakan dengan cara penelitian.
Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan.
a. Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan
menarik apabila :
1. Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama.
2. Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi
3. Mengandung konflik pendapat.
4. Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang
disediakan.
b. Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit
c. Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis
d. Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu
pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi.

B. Pembatasan Topik
Pembatasan sebuah topik mencakup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga
dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas akan menghasilkan tulisan
yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi
tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan
menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit

3
menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu,
karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.
Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan dengan cermat, sesuai dengan
kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat diterima oleh
pembacanya.
1. Fungsi Pembatasan Topik
a. Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh
keyakinan dan kepercayan, karena topik itu benar-benar diketauhinya.
b. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk
mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.
Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal ang
akan dikembangkan.
2. Cara Pembatasan Topik
a. Pilihlah topik utama yang akan menjadi fokus utama.
b. Mengajukan pertanyaan apakah topik utama bisa dijelaskan lebih detail?
Jika bisa, tambahkan detail tersebut di sekitar topik utama yang pertama.
c. Tetapkan rincian tadi mana yang akan dipilih.
d. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih
lanjut atau tidak.

C. Pemilihan Judul
Judul merupakan hal pertama yang terlihat dan seringkali dipertanyakan.
Untuk itu, judul haruslah menarik bagi pembaca untuk menyimak lebih lanjut lagi.
Menurut Drs. Mardalis, dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal”, dalam memilih dan menetapkan judul harus
memperhatikan hal-hal berikut:

1) Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti. Menarik dan dapat


membangkitkan minat si peneliti merupakan sesuatu yang dapat

4
mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah
penelitian.
2) Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti. Mampu di sini
dimaksudkan dapat melakukan penelitian dan cukup waktu yang
tersedia untuk melakukan penelitian tersebut dengan didukung oleh
dana yang telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaian penelitian
dengan judul yang dipilih.
3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk
diteliti. Peneliti sudah bekerja bersusah payah, hendaknya hasilnya
berguna untuk diri sendiri, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Sehingga,dengan judul yang dipilih ada manfaatnya.
4) Judul yang dipilih hendaknya cukup data yang tersedia. Data di sini
dimaksudkan pula data sekunder dari kepustakaan yang ada untuk
memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan pula untuk
menyusun hipotesa penelitian.
5) Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain. Jika terdapat dua
judul yang sama, orang sering mengatakan salah satunya tiruan atau
plagiat.

Sedangkan menurut, Dr.Juliansyah Noor dalam bukunya yang


berjudul “Metodologi Penelitian”, beberapa syarat agar judul penelitian dapat
disebut baik antara lain :

1) Menyebutkan variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan


masalah utama penelitian.
2) Menyebutkan unit analisis penelitian. Yang dimaksud dengan unit
analisis penelitian yaitu organisasi, kelompok orang, kejadian, atau hal-
hal yang dijadikan objek penelitian
3) Menyebutkan lokasi penelitian.
4) Disusun sesingkat mungkin.

5
Berdasarkan pendapat Dr.Juliansyah Noor, dapat disimpulkan bahwa dalam
judul harus mencakup hal-hal berikut :

a) Menunjukkan sifat atau jenis penelitian.


b) Menunjukkan variabel utama yang merupakan objek penelitian.
c) Menunjukkan variabel yang menjadi faktor pengaruh variabel utama.
d) Menunjukkan pada subjek penelitian atau unit analisisnya.
e) Menunjukkan lokasi penelitian.
f) Menunjukkan tahun penelitian dilaksanakan.

Yang dimaksud dengan variabel itu sendiri adalah suatu sebutan yang dapat
dinilai oleh angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Menurut Juliansyah
Noor, menjelaskan :

“Variabel Penelitian pada dasarnya merupakan hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian
ialah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh.”

Judul dapat diperoleh dari manapun, meskipun demikian penentuan terakhir


adalah terletak pada pelaku penelitian sendiri. Oleh karena itu sebelum judul
ditemukan, maka harus terlebih dahulu menanyakan beberapa hal berikut kepada
dirinya sendiri, yaitu :

a. Apakah judul tersebut dapat dikuasainya?


b. Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia secukupnya?
c. Apakah judul tersebut penting untuk diteliti?
d. Apakah judul tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikajikan?

Judul setidaknya memperhatikan dua hal, yaitu kesesuaian judul dengan isi
penelitian dan pemilihan kata-kata dalam judul. Lalu apakah yang dimaksud dengan
kesesuaian judul dengan isi penelitian? Kesesuaian isi dengan judul maksudnya,
kemampuan memelihara agar tulisan skripsi/laporan penelitian tetap berada pada
menyimpang dari judul atau judul beda koridor judul. Jadi, jangan sampai isi

6
dengan isi. Sedangkan yang dimaksud dengan Pemilihan kata-kata dalam judul
artinya,judul harus ilmiah, logis, dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar.

Judul dalam karya ilmiah, cukup satu kalimat saja. Biasanya merupakan sebuah
kalimat positif, jarang sekali menggunakan kalimat tanya atau negatif, meskipun
ini sah-sah saja. Persoalannya, dalam banyak buku metode penelitian, dikatakan
seperti itu.

Judul harus singkat, padat dan jelas. Judul yang bertele-tele, selain
membingungkan pembaca, juga mengundang pertanyaan bagi dosen penguji
skripsi. Bisa dua jam lebih anda diuji, dimana satu jamnya hanya berputar-putar di
halaman judul saja tidak kunjung bergerak ke dalam isi.

Namun disisi lain, untuk mendapatkan judul sebuah penelitian haruslah ada
permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan penyaringan terhadap permasalahan-permasalahan yang
muncul. Adapun cara menyaring permasalahan tersebut adalah dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut, diantaranya :

a. Minat secara pribadi. Secara pribadi peneliti berminat untuk membahas dan
menemukan jawaban atau solusi dari permasalahan yang dipilih. Jika
memaksakan memilih permasalahan yang tidak diminati, bisa menimbulkan
rasa bosan dan tidak maksimal dalam berbagai aspek dalam proses
pembuatan laporan penelitian/ skripsi.
b. Kemampuan secara pribadi. Pastikan bahwa peneliti harus memiliki
pemahaman dasar yang memadai untuk membahas permasalahan tersebut.
Meskipun peneliti sangat berminat, tetapi kalau permasalahan itu tidak
pernah sama sekali masuk dalam pikiran pelaku penelitian, maka akan
mengalami kesulitan dalam mewujudkan laporan atau skripsi yang dibuat.
Sebenarnya, bagi peneliti yang sudah mahir, bisa saja menantang diri
dengan memasuki wilayah yang baru sama sekali. Namun bagi pemula
disarankan untuk berlatih terlebih dahulu dengan permasalahan yang agak
familiar.

7
c. Landasan Teoritis dan Konseptual tersedia. Pastikan bahwa anda mampu
mendapatkan landasan teoritis dan konspetual untuk permasalahan yang
dipilih. Meskipun, pengabaran mengejar berbagai sumber literatur
dilakukan setelah judul diterima, tidak ada salahnya anda melakukan sedikit
kegiatan pra-penelitian dengan melihat beberapa sumber literatur terkait.
d. Data tersedia. Data untuk permasalahan yang dipilih tersedia di lokasi
penelitian penulis. Meskipun permasalahan yang dipilih menarik dan
penting tetapi kalau datanya belum ada maka tidak bisa melakukan
penelitian.
e. Data dapat diakses. Terkait dengan poin terdahulu, maka data yang tersedia
bisa diakses. Data yang sifatnya sensitif dan menyangkut pribadi seseorang
biasanya sulit diakses kecuali kalau didukung oleh otoritas tertentu yang
berwenang memberi akses. Data keuangan organisasi, data pasien, dan
semacamnya biasanya tidak begitu saja bisa diakses oleh peneliti.
f. Etika penelitian. Permasalahan yang dipilih tidak akan melibatkan penulis
dengan masalah etika. Hal ini sangat perlu diperhatikan kalau objek yang
diteliti adalah manusia. Pastikan temuan atau hasil penelitian tidak bakal
membahayakan fisik, karir atau profesi responden. Sebagai contoh, meneliti
kepemimpinan seorang kepala daerah yang terbukti penuh dengan
kekurangan bisa saja berdampak buruk kepada yang bersangkutan. Disini
peneliti biasanya diperhadapkan pada situasi dilematis. Pada satu sisi
penulis dituntut untuk mengemukakan temuannya secara objektif (apa
adanya), namun pada sisi lain penulis bisa merugikan objek penelitiannya
jika diungkap secara objektif.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa syarat dari sebuah judul
sehingga dikatakan judul yang tepat dan baik adalah, sebagai berikut :
a) Judul dalam kalimat pernyataan, bukan pertanyaan.
b) Cukup jelas dan singkat.
c) Berisi variable-variabel yang akan diteliti.
d) Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang
dilakukan.

8
Sebuah judul yang dipilih atau yang penulis angkat dari pemasalahan-
permasalahan yang ada terutama bagi para mahasiswa yang hendak menyelesaikan
tugas akhir kuliahnya haruslah memiliki alasan yang kuat. Alasan disini bertujuan
untuk mempertahankan laporan penelitian dihadapan penguji karena apabila
penulis tidak dapat memberikan penjelasan yang cocok maka penilaian terhadap
judul saja memerlukan waktu yang lama, itu belum masuk ke permasalahan isi.
Maka jika penulis menemukan kesulitan-kesulitan tersebut supaya memberikan
alasan yang jelas, misalnya :

1. Ungkapkanlah kepada penguji tentang pentingnya masalah yang akan


diteliti, alasan ini harus benar-benar kuat, karena kalau tidak kuat maka
penelitian itu tidak akan bisa dilanjutkan karena tidak mengandung tingkat
kepentingan. Contoh pentingnya masalah diantaranya adalah mengenai
tingkat bahaya kalau tidak dilakukan penelitian dan tingkat kemanfaatan
dari hasil penelitian yang akan dilakukan.
2. Ungkapkanlah juga bahwa anda sebagai penulis memiliki minat dan sangat
tertarik untuk menjalankan penelitian tersebut, karena faktor ketertarikan
akan sangat mempengaruhi hasil penelitian. Seorang peneliti yang
bersungguh-sungguh dalam melakukan penelitian akan berbeda hasilnya
dengan seorang peneliti yang setengah hati bahkan terpaksa dalam
melakukan sebuah penelitian.
3. Ungkapkanlah alasan adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dan
apa kenyataan yang terjadi. Penulis harus benar-benar memahami
kesenjangan ini, karena dengan kesenjangan ini maka anda akan dapat
mengemukakan sebuah masalah yang akan memperkuat posisi judul
penelitian yang telah dibuat.

Adapun hal yang perlu penulis perhatikan ketika mempertahankan judul


yang dipilih adalah penulis jangan sampai mengungkapkan bahwa judul yang
diajukan berasal dari pembimbing atau disuruh oleh pembimbing. Hal itu

9
dikarenakan pembimbing maupun penguji akan marah, dan kemungkinan
terburuk judul penelitian itu tidak akan diterima untuk melanjutkan penelitian.

D. Menentukan Tujuan Penulisan


Tujuan Penulisan adalah suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh
yang akan mengarahkan penulis dalam penulisan selanjutnya dengan menentukan
tujuan penulisan. Bahan-bahan apa yang diperlukan Organisasi karangan yang akan
diterapkan dan sudut pandang penulis yang dipilih.

Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika tulisan yang di
kembangkan merupakan tema dari seluruh tulisan. Tujuan penulisan dapat di
rumuskan dalam bentuk tesis. Jika tulisan yang dikembangkan bukan merupakan
dari seluruh tulisan, maka tujuan penulisan dapat dirumuskan dalam bentuk
pernyataan maksud keduanya akan membimbing penulis dalam mengarahkan
tulisannya.

E. Menentukan Bahan
Bahan-bahan yang diperoleh dari berbagai sumber sebaiknya di catat dalam
kartu-kartu informasi. Pengetahuan ini perlu di lakukan terutama dalam penulisan
karya ilmiah yang cukup besar. Seperti : Skripsi, tesis, disertasi atau
buku. Pengetahuan ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam melacak
sumber informasiya.

Informasi yang diperoleh dari bacaan dapat di tuliskan dalam beberapa bentuk,
yakni :

1. Kutipan, Jika kita menyalin kata-kata dari buku tepat seperti aslinya.
2. Prafase, jika kita mengungkapkan kembali maksud penulis dengan kata-kata
sediri
3. Rangkuman atau ringkasan. Jika kita menyaring yang kita baca.
4. Evaluasi atau ulasan, jika kita mengemukakan reaksi terhadap gagasan yang
dikemukakan penulis.

10
F. Menentukan Kerangka Karangan

Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik adalah sebagai berikut:

1. Pengungkapan maksudnya harus jelas.


2. Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
4. Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan adalah sebagai berikut:

a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran


(diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul).
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.

Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila
terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan
karangan(karangan tidak mengalir).

G. Langkah-langkah Penulisan Ilmiah


Langkah–langkah penulisan ilmiah biasanya sebagai berikut :
Bentuk laporan penulisan Penulisan Ilmiah, terdiri dari :
1. Bagian Awal

Bagian Awal ini terdiri dari:


1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi

11
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya

2. Bagian Tengah.

1.Bab Pendahuluan
2. Bab Landasan Teori
3. Metode Penelitian
4. Bab Analisis Data dan Pembahasan
5. Bab Kesimpulan dan Saran

3.Bagian Akhir.

Bagian akhir terdiri dari:


1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses perencanaan penulisan karangan ilmiah melibatkan langkah-langkah
kunci yang penting bagi mahasiswa. Pemilihan topik yang relevan, pembatasan
yang tepat, pemilihan judul yang menarik, menetapkan tujuan, pengumpulan bahan
penulisan yang akurat, dan penyusunan kerangka karangan adalah elemen-elemen
esensial. Melalui perencanaan yang matang, mahasiswa dapat menghasilkan
karangan ilmiah yang fokus, informatif, dan berkualitas, yang tidak hanya
memenuhi standar akademis tetapi juga memberikan kontribusi pada pemahaman
dan perkembangan di bidang studi mereka. Perencanaan yang baik membentuk
dasar yang kokoh untuk penulisan yang berhasil.

B. SARAN
Makalah yang penulis suguhkan kepada pembaca, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena keterbatasan ilmu pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh sebab itu, penulis membuka dengan
lebar kritikan baik itu dari para pembaca maupun dari dosen pembimbing demi
kebaikan dan kemajuan pada makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajaran. 2008.Bahasa Indonesia : Himpunan Materi Kuliah.


Universitas Hasanuddin. Makassar.
http://www.scribd.com/doc/14260355/Teknik-Penulisan-Karya-Ilmiah
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3777/1/komunikasi-
suwardi%20lbs2.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3777/1/komunikasi-
suwardi%20lbs2.pdf http://blog.tp.ac.id/memilih-judul-karya-ilmiah

14

Anda mungkin juga menyukai