Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MEMAHAMI MENULIS AKADEMIK

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Asril Ismail, S.Pd., M.Pd

OLEH KELOMPOK 1

Nirmawati 230903500044
Muh Rifki Makas 230903501064
Silvani 230903501069
Sri Mulyani 230903501074
Andini Aulia Salsabila 230903502071
Syaikhah Auragibah 230903502076
Vaqner Vian 230903502081
Muhammad Ridzki 230903502087

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Makassar
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah "Memahami Menulis Akademik”.Shalawat serta salam
atas junjungan nabi besar Nabi Muhammad SAW, karena melalui Utus-Nya, kita
semua dapat terbebas dari belenggu kebodohan sehingga kita bisa merasakan
manisnya Islam, masa dimana cahaya ilmu pengetahuan menang.
Sebagai bagian dari pembuatan makalah ini, kami telah berusaha sebaik
mungkin untuk menyelesaikan tugas ini dengan hasil yang baik. Kami sangat
berterima kasih kepada Bapak Asri Ismail, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing
kami dalam mata kuliah Bahasa Indonesia dan membimbing kamu menyelesaikan
makalah ini.
Namun makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan dan perlu
banyak perbaikan. Jadi jika ada kekurangan, kami mohon maaf sebesar- besarnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai jembatan ilmu
pengetahuan. Aamiin.

Makassar, 11 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. ii


Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
Bab II Pembahasan ............................................................................................ 3
A. Menulis Makalah ............................................................................ 3
B. Praktik Menulis Makalah .............................................................. 10
C. Menulis Laporan Makalah ............................................................ 14
Bab III Penutup ............................................................................................... 27
A. Kesimpulan .................................................................................. 27
B. Saran ............................................................................................ 28
Daftar Pustaka ................................................................................................. 29

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami Menulis Akademik dapat dibangun dengan mempertimbangkan
pentingnya keterampilan menulis akademik dalam konteks pendidikan tinggi dan
penelitian. Berikut adalah beberapa poin latar belakang yang dapat mendukung
makalah tersebut:
1. Peran Menulis Akademik dalam Pendidikan Tinggi: Menulis akademik
adalah keterampilan kunci yang diperlukan dalam dunia pendidikan tinggi.
Mahasiswa diharapkan dapat menyampaikan pemikiran mereka secara
efektif melalui tulisan, baik dalam bentuk tugas, makalah, maupun tesis.
2. Persyaratan Publikasi Ilmiah: Bagi para peneliti dan akademisi,
kemampuan menulis akademik menjadi penting untuk memenuhi
persyaratan publikasi ilmiah. Publikasi adalah cara utama untuk berbagi
pengetahuan, hasil penelitian, dan kontribusi ilmiah.
3. Keterampilan Menyusun Argumen Logis: Menulis akademik
membutuhkan kemampuan menyusun argumen yang logis dan beralasan.
Hal ini mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan
analitis, yang merupakan aspek penting dari pendidikan tinggi.
4. Pentingnya Keterampilan Penyusunan Proposal dan Laporan: Di dunia
akademis dan profesional, keterampilan menulis akademik sangat
diperlukan untuk menyusun proposal penelitian, laporan proyek, dan
dokumen-dokumen lainnya. Kemampuan ini mendukung kesuksesan di
berbagai bidang pekerjaan.
5. Kontribusi terhadap Literasi Akademik: Memahami menulis akademik
membantu dalam membentuk literasi akademik, yang mencakup
pemahaman terhadap norma-norma, struktur, dan konvensi yang berlaku
dalam dunia akademis.

1
6. Hubungan dengan Pengembangan Kemampuan Berbahasa: Menulis
akademik juga berperan dalam pengembangan kemampuan berbahasa. Ini
mencakup pemahaman struktur kalimat yang benar, penggunaan kosakata
yang tepat, dan pemilihan gaya bahasa yang sesuai.
7. Pembangunan Karir dan Reputasi Akademis: Keterampilan menulis
akademik yang baik dapat membantu membangun reputasi akademis
seseorang. Karya yang dipublikasikan dengan baik dapat memberikan
kontribusi signifikan pada pengakuan dan pembangunan karir di dunia
akademis.

Melalui makalah ini, kita dapat mengeksplorasi lebih lanjut tantangan dan
strategi dalam memahami menulis akademik, menggali pentingnya keterampilan
ini dalam mencapai tujuan akademis dan profesional, serta mendorong pembaca
untuk meningkatkan kemampuan menulis akademik mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menulis makalah?
2. Bagaimana praktik menulis makalah yang benar?
3. Bagaimana cara menulis laporan makalah yang tepat?

C. Tujuan
4. Memahami cara menulis makalah
5. Mengetahui praktik menulis makalah yang benar
6. Memahami cara menulis laporan makalah yang tepat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menulis Makalah
1. Pengertian Makalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI. 2008). Makalah diartikan
dalam dua hal. Yang pertama didefinisikan sebagai tulisan resmi tentang suatu
pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan
dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai
karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas
sekolah atau perguruan tinggi. Makalah merupakan salah satu karya tulis ilmiah
yang bentuknya formal, sehingga semua kata dan kalimat yang terdapat di
dalamnya harus mengikuti kaidah EYD yang baik dan benar.
Makalah adalah jenis teks ilmiah yang membahas suatu masalah tertentu
setelah dilakukan tinjauan literatur atau penelitian lapangan. Makalah disusun
dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas tertentu ( tugas akademik dan non
akademik ). Makalah merupakan sarana untuk mengungkapkan pemahaman
penulis terhadap permasalahan teoretis utama yang diteliti atau kemampuan
penulis dalam menerapkan suatu proses atau prinsip atau teori yang berkaitan
dengan masalah tertentu. Dokumentasi merupakan sarana untuk menunjukkan
pemahaman terhadap isi berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan
suatu masalah, jadi bukan ringkasan.

2. Ciri-Ciri, Fungsi dan Jenis Makalah


Berikut ini beberapa ciri-ciri dari makalah:
a. Makalah adalah suatu kajian sastra yang membahas suatu bidang atau
topik keilmuan tertentu.
b. Makalah menjadi alat untuk menunjukkan pemahaman terhadap salah
satu aspek suatu permasalahan teoretis. menggunakan teori, prosedur, dan
prinsip yang berkaitan dengan bidang keilmuan.

3
c. Menjadi alat ukur kemampuan siswa dalam menggabungkan beberapa
informasi menjadi suatu karya tulis yang utuh serta pelatihan untuk fokus
pada penggunaan tata bahasa, perhatian terhadap EYD, etika kutipan
tertulis dan kesimpulan diskusi.
d. Sistematis dan tidak asal-asalan dengan kaidah penulisan yang telah
ditetapkan.
e. Hasil pelaporan pelaksanaan kegiatan lapangan terhadap permasalahan
yang timb
f. Menunjukkan pemahaman teori atau kemampuan menerapkan prosedur
yang relevan dengan masalah.
g. Dapat menunjukkan pemahaman terhadap teori atau sumber yang
digunakan dalam penyusunan makalah.
h. Menunjukkan kemampuan menyintesis berbagai sumber informasi untuk
memecahkan masalah.

Makalah adalah karya tulis yang membahas suatu topik tertentu dan
dipresentasikan dalam pertemuan akademis seperti seminar, lokakarya,
simposium, dan konferensi. Adapun beberapa fungsi makalah yakni:
a. Melatih Anda untuk mampu menulis karya ilmiah secara akurat dan
cermat.
b. Memberikan kontribusi pemikiran dalam bentuk konsep teoretis dan
praktis.
c. Perluaslah ilmu pengetahuanmu.
d. Bermanfaat untuk mengembangkan konsep ilmiah dan pemecahan
masalah.

4
Makalah adalah jenis karya tulis yang membahas suatu topik tertentu secara
sistematis dan runtut dengan sumber dan referensi. Ada beberapa jenis makalah,
antara lain:
a. Makalah deduktif adalah artikel yang didasarkan pada penelitian teoretis
yang berkaitan dengan permasalahan yang dibicarakan.
b. Makalah induktif adalah artikel yang ditulis berdasarkan data empiris
yang bersifat objektif terhadap apa yang diperoleh di lapangan namun
tetap relevan dengan pembahasan.
c. Makalah campuran adalah makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan
kajian teori dan data empiris. Bisa dibilang, makalah campuran ini adalah
gabungan antara makalah deduktif dan induktif Jenis makalah yang akan
ditulis tergantung pada tujuan dan ruang lingkup pembahasan.

3. Langkah-langkah dalam Penyusunan Makalah


Dalam penyusunan makalah, penulis juga harus menguasai materi
penelitian dan aktif melakukan riset. Makalah juga harus dibuat dengan benar dan
tidak asal. Penyusunan makalah memerlukan beberapa langkah agar isi dan
pembahasannya sistematik dan mudah dipahami. Berikut adalah langkah-langkah
dalam penyusunan makalah beserta persiapan penulisan dan pemeriksaan hasil
tulisan:
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan makalah, yaitu:
 Kumpulkan referensi terkait judul makalah yang akan ditulis.
 Membaca buku-buku yang dijadikan bahan referensi dalam menulis
makalah sehingga dapat menciptakan kerangka berpikir dan memperluas
pengetahuan terkait judul makalah..
 Mengembangkan rencana di atas kertas.
 Menentukan tujuan dan sasaran makalah
 Menentukan metode penelitian atau pendekatan yang akan digunakan

5
b. Penulisan
Pada tahap ini merupakan kegiatan pengembangan kerangka makalah menjad
makalah. Hal ini dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini:
 Memperhatikan berbagai sumber yang diperoleh sehubungan dengan judul
makalah.
 Memperhatikan teknik penulisan saat menyajikan makalah.
 Mendeskripsikan sifat pemahaman penulis terhadap informasi yang
disajikan dalam dokumen berdasarkan sumber yang diperoleh.
d. Pemeriksaan hasil tulisan
Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan isi makalah terkait dengan
ejaan penggunaan kata, kalimat dan tanda baca sesuai dengan Kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Serta mengecek kesesuaian antara isi makalah
dengan pedoman struktur makalah.

4. Teknik Penyusunan Makalah


Kebanyakan orang masih belum mengetahui apa itu teknik atau bagaimana
cara menulis makalah. Di bawah ini adalah beberapa cara menulis makalah
sederhana yang dapat kita terapkan dalam pembuatan artikel atau makalah:
a. Menentukan Topik
Hal pertama yang harus dilakukan saat menulis makalah adalah menentukan
topik yang ingin dibahas. Ketahui juga terlebih dahulu topik apa yang
diinginkan dan menarik untuk dibahas. Faktor penentu topik sangat
mempengaruhi keberhasilan penulisan artikel dan proses penulisannya. Jadi
sebisa mungkin pilihlah topik yang lebih mudah untuk dibicarakan dan
dikembangkan.
b. Menentukan Judul
Setelah menentukan topik yang akan dibahas, langkah selanjutnya adalah
menentukan judul makalah yang akan di tulis. Buatlah judul yang menarik,
tepat, dan jelas. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa judul makalah
yang kita buat mewakili topik utama pembahasan dalam artikel tersebut dan
penyusunan artikel hanya fokus pada topik pembahasan saja.

6
c. Kumpulkan Referensi
Usahakan untuk mengumpulkan referensi terlebih dahulu dan gunakan
referensi dan sumber yang jelas untuk menulis artikel. Untuk mendapatkan
referensi bisa dari berbagai jenis majalah, buku, dan artikel berbeda di
Internet. Khusus untuk artikel di Internet, harus mencantumkan sumber dan
penjelasannya dengan jelas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kredibilitas
tulisan yang disusun.
d. Baca Referensi Makalah Dengan Topik Serupa
Sebelum mulai menulis makalah, sebaiknya kita terlebih dahulu membaca
beberapa artikel dari berbagai sumber yang memiliki topik serupa dengan
yang dibuat. Hal ini dapat membantu kita mendapatkan gambaran seperti apa
tulisan yang akan dibuat nantinya. Namun, kita juga sebaiknya
mempertimbangkan untuk membatasi jumlah artikel yang dibaca agar tidak
kehilangan esensi pembahasan utama. Selain itu, jangan menjiplak tulisan,
bacalah artikel dengan topik serupa dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap topik pilihan.
e. Menulis Makalah Secara Sistematis
Menulis artikel sesuai struktur artikel yang sistematis. Mulailah dengan
pendahuluan dan akhiri dengan kesimpulan yang jelas. Jangan sampai
perhatian kita teralihkan saat menulis karena dapat membuat topik yang
dibicarakan menjadi tidak jelas. Gunakan referensi yang diperoleh
sebelumnya saat menulis makalah. Dengan cara ini, hasil diskusi tentang
makalah yang dibuat dapat diperhitungkan.
f. Menambahkan kutipan
Dalam pembahasan makalah, seringkali kita membutuhkan kutipan untuk
mendukung data yang kita peroleh. Ada dua jenis kutipan: kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah makalah yang ditulis
persis seperti aslinya, tanpa modifikasi atau perubahan apa pun. Sedangkan
kutipan tidak langsung artinya sebagai penulis manajemen, kita dapat
memotong bagian tertentu dari sumber dan mencampurkannya dengan
pandangan kita sendiri.

7
g. Mengedit Makalah
Periksa dulu apakah makalah yang dibuat sudah sesuai dengan struktur
makalah yang ada. Periksa juga setiap dokumen untuk memastikan tidak ada
kesalahan ejaan, tanda baca, dan bahasa yang digunakan.

5. Struktur Penulisan Makalah


Saat menulis esai, sebaiknya Anda melihat dulu struktur esai agar lebih
mudah dipersiapkan nantinya. Struktur kertas yang umum digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Cover
Cover adalah sampul dari makalah yang memuat logo judul, keterangan
identitas penulis, lokasi dan tahun terbit yang dicetak. Untuk cover atau
sampul sebaiknya diposisikan di tengah agar sampul lebih mudah dilihat.

b. Ringkasan
Secara umum, abstrak artikel ilmiah harus mempunyai struktur utama yaitu
konteks, metode ringkasan, hasil utama dan kesimpulan dari topik yang
dibahas. Ringkasan yang efektif biasanya berisi poin-poin penting dari
keseluruhan artikel dan dirangkum dalam sekitar 150 hingga 200 kata.

c. Kata Pengantar
Kata Pengantar juga merupakan bagian wajib yang harus muncul dalam
sebuah artikel. Seperti namanya, kata pengantar berfungsi sebagai
pendahuluan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai artikel
yang ditulis.

d. Daftar Isi
Daftar isi adalah halaman yang memuat informasi halaman seberang artikel
yang telah ditulis. Daftar isi berguna untuk membantu pembaca menemukan

8
informasi tertentu dengan mudah, sebaiknya kita memberikan deskripsi
halaman untuk setiap bab atau subbab dalam makalah yang dibuat.

e. Pendahuluan
Pendahuluan biasanya mencakup lima sub-bab yang terdiri atas latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistem penulisan. Konteks
harus ditulis dengan jelas dan mudah dipahami. Selain memuat jawaban atas
suatu pertanyaan mendasar, juga harus memuat data atau fakta pendukung.
Pada bagian rumusan masalah, kita dapat mengisinya dengan beberapa
pertanyaan yang akan dijelaskan nanti pada bagian pembahasan. Pada bagian
objektifnya, kita dapat menulis secara singkat dan jelas menggambarkan
manfaat dari makalah yang ditulis. Dalam metode, metode yang digunakan
dalam teks dapat dituliskan secara singkat sesuai judul bab dan sistematis
mulai dari bab pembuka hingga bab terakhir.

f. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian terpenting dalam sebuah artikel. Bagian inilah
yang memuat uraian pokok permasalahan yang akan dibahas. Paragraf
pembahasan harus sesuai dengan konteks, rumusan masalah, dan tujuan yang
kita buat sebelumnya. Biasanya pembahasan mencakup latar belakang teoritis,
konflik atau permasalahan, solusi dan pemecahan masalah.

g. Kesimpulan
Kesimpulan biasanya berisi kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi
rangkuman hasil pembahasan makalah yang dibuat. Untuk menulis bagian ini,
kita dapat mengambil poin-poin penting dari setiap bagian sebelumnya untuk
menarik kesimpulan. Saran merupakan bagian dari artikel untuk penulis.
Saran dapat memuat harapan kita sebagai penulis agar makalah yang ditulis
dapat bermanfaat bagi pembaca.

9
h. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka memuat daftar sumber atau referensi yang kita gunakan pada
saat menulis makalah. Referensi bisa berasal dari buku, majalah atau
informasi valid yang diperoleh dari Internet.
B. Praktk Menulis Makalah

Makalah adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas suatu
topik yang biasa dikaitkan dengan perkuliahan dan didasarkan pada penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data, baik dari hasil penelitian maupun kajian pustaka.
Suatu makalah yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Fokus pada topik (judul) yang telah dipilih
2. Merupakan hasil kajian literatur atau laporan lapangan.
3. Sifatnya mendemonstrasikan pemahaman seorang mahasiswa tentang
permasalahan teoritik yang dikaji.
4. Dapat menunjukkan kemampuan pemahaman isi berdasarkan sumber.
5. Merefleksikan secara kritis dan luas bacaan artikel, buku dan material
lainnya yang relevan
6. Menyajikan penjelasan yang ilmiah dan masuk akal.
7. Menulis dengan gaya bahasa yang jelas.
8. Menulis dengan bahasa yang benar dan tepat.
9. Mencantumkan semua sumber informasi secara tepat.

Jadi untuk menulis makalah yang baik, diperlukan pemahaman dan


pengetahuan tentang suatu topik yang akan dibahas disertai dengan sumber-
sumber yang relevan dengan topik yang telah dipilih. Cari berbagai informasi dan
perdalam pembahasan, bukan memperluas topik yang akan dibahas dalam
makalah tersebut. Dengan memahami sistematika ataupun konsep tentang
penulisan makalah tidak menjamin seseorang dapat menulis makalah dengan baik.
Seseorang akan mampu menulis makalah jika dia memiliki keterampilan menulis
yang baik. Oleh karena itu mereka harus belajar membuat artikel sederhana sejak
dini atau menulis karya tulis lainnya agar mereka mendapat bekal dalam menulis
makalah.

10
Dalam menulis sebuah makalah kita dituntut untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai ketentuan atau ejaan yang disempurnakan.
Menyusun kalimat agar lebih mudah dipahami dan di mengerti. Dan yang tidak
kalah pentingnya adalah bahasa yang digunakan harus singkat, padat, dan jelas
dalam uraian, artinya tidak bertele-tele rangkaian uraian yang berkaitan.
Jadi, dalam pembuatan/ menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Mempelajari/ menganalisa topik yang akan ditulis
2) Menyusun pola pikir, meliputi :
a) Pokok masalah dalam topik.
b) Menentukan tujuan dan ruang lingkup.
3) Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)
4) Menulis/ menyusun makalah dituntut :
a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Susunan kalimat yang mudah dipahami.
c. Rangkaian uraian yang berkaitan.
d. Singkat, padat, tegas, dan jelas dalam uraian.
e. Menulis/ menyusun makalah secara “tidak bombastis”, banyak atau
panjang kalimatnya tanpa isi yang jelas.

Untuk menulis makalah dengan lebih mudah, perlu diperhatikan langkah-


langkah berikut ini;
1. Menentukan atau memilih tema/topik makalah
Hal pertama yang harus dilakukan ketika akan menulis sebuah makalah
adalah pemilihan tema atau topik yang akan dibahas dalam makalah
yang akan ditulis. Disini, tema diartikan sebagai pokok pikiran dan topik
sendiri diartikan sebagai pokok pembicaraan. Tanpa memilih tema/topik
penulisan tidak terarah. Tema yang akan diangkat sebaiknya membahas
mengenai suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan. Selain
itu tema harus bersifat khusus agar pembahasan dalam makalah lebih
mendalam. Misalnya, jika kita mengangkat sebuah tema “Demonstra

11
mahasiswa”, tema tersebut bersifat umum dan memiliki batasan yang
luas. Untuk mengkhususkan tema tersebut kita dapat membatasinya
menjadi “Dampak Demonstrasi Mahasiswa”. Jadi pembahasan makalah
kita tidak terlaluluas. Namun jika telah ada beberapa topik yang pantas,
pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik,
anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya
meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.
Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik
yang anda pilih.
2. Menyusun kerangka makalah.
Setelah menentukan tema/topik dari makalah yang akan ditulis maka
langkah selanjutnya adalah membuat kerangka karangan. Ini dilakukan
untuk mempermudah proses penulisan makalah. Pada tahap ini kita akan
mencari ide-ide pokok yang relevan dengan topik yang telah dipilih.
Untuk mempermudah penulisan, ide-ide pokok sebaiknya tidak terlalu
banyak. Kemudian tulislah ide-ide pokok tersebut kedalam suatu format
yang terorganisir dengan menuliskan hubungan-hubungan antara ide-ide
pokok
3. Mengumpulkan bahan tulisan.
Setelah menentukan dan menulis ide-ide pokok kedalam suatu bagan
maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan-bahan tulisan
yang relevan dengan ide-ide pokok yang telah ditulis. Pengumpulan
bahan-bahan tulisan ini dapat dilakukan dengan penelitian maupun
dengan melalui bahan literatur-literatur pustaka. Setelah mendapatkan
materi-materi atau bahan-bahan penulisan, maka langkah selanjutnya
adalah mulai menulis makalah.
4. Mengembangkan kerangka karangan/ide pokok menjadi kalimat.
Untuk memulai penulisan makalah, kita dapat menarasikan hubungan
antara ide-ide pokok dengan mengembangkan ide pokok menjadi
beberapa kalimat yang saling berhubungan. Yang harus diperhatikan
adalah usahakan agar pengembangan ide-ide pokok tidak menyimpang

12
dari tema yang telah ditentukan diawal dan juga harus menunjukkan
keterkaitan antara ide pokok yang satu dengan yang lainnya. Selain itu,
dalam pengembangan ide pokok harus menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
5. Menyempurnakan penulisan makalah
Pada tahap ini semua tulisan-tulisan yang telah dibuat sebelumnya
disatukan dalam bentuk makalah yang utuh yang sesuai dengan
sistematika makalah. Selain itu kita harus memperhatikan kata-kata
penghubung yang digunakan harus tepat sehingga kalimat/ paragraf yang
satu dengan yang lain dapat terhubung dengan baik sehingga lebih
mudah dipahami.

Langkah-langkah praktis lain yang bisa digunakan dalam membuat


makalah adalah sebagai berikut (Sudiati, op.cit: 20-22): Pertama, penulis
membuka komunikasi untuk menarik minat dan perhatian pembaca. Tiap-tiap
penulis makalah berbeda untuk membuka komunikasi ini. Cara-cara tersebut
antara lain:
1. Memulai dengan kutipan.
2. Memulai dengan pengakuan akan pendapat atau pendekatan yang berbeda
dengan pendapat atau pendekatan kita.
3. Memulai dengan fakta atau statistik yang menarik.
4. Memulai dengan sebuah pertanyaan atau beberapa pertanyaan.
5. Memulai dengan suatu paradoks.
6. Memulai dengan bahan latar belakang yang relevan.
7. Memulai dengan suatu analogi.
8. Memulai dengan pernyataan tentang akibat atau akibat-akibat jangka
panjang tanpa langsung menyebutkan penyebabnya.
9. Memulai dengan definisi suatu istilah yang penting untuk topik yang
diambil.

13
Kedua, mulai mengarahkan gagasan atau ide makalah pada jalur dan orientasi
yang sesungguhnya, yakni dengan mengemukakan pokok pembicaraan (topik)
dan masalahnya.
Ketiga, sesudah orientasi mantap, tinggal mengarahkan gagasan pokok
makalah pada tujuan dan arah yang diinginkan. Namun yang perlu kita perhatikan
disini adalah usahakan agar kita tidak memperluas pokok makalah atau topik yang
telah ditentukan sebelumnya.
Keempat, memperkaya tulisan dengan data-data pendukung lain, baik opini,
literatur dan hasil laporan. Langkah ini juga mempertautkan antara satu pendapat
dengan pendapat lain yang mungkin bertentangan tanpa harus memihak. Langkah
keempat ini sistematikanya sendiri, mulai dari pendahulauan hingga kesimpulan.

C. Menulis Laporan
1. Pengertian Laporan

Menurut Widyamartaya (2004:7), penulisan laporan adalah penyampaian


informasi yang bersifat factual tentang sesuatu dari satu pihak ke pihak yang lain.
Dengan kata lain, penulisan laporan menyangkut tiga hal, yaitu (1) apa yang
dilaporkan (2) siapa yang melaporkan dan (3) kepada siapa laporan itu
disampaikan. Laporan adalah suatu tulisan berisi hasil pengamatan terhadap
sebuah tempat atau suatu pekerjaan (Indradi, 2008:80). Laporan adalah suatu
bentuk penyajian informasi yang berdasarkan fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan terhadap informasi tersebut. Fakta yang disajikan merupakan bahan
atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdsarakann objektif yang
dialami sendiri (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika telah melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan penulis menyampaikan informasi kepada seseorang
atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

2. Fungsi Laporan
Laporan merupakan alat komunikasi dalam suatu organisasi untuk
menyampaikan data-data fakta secara rinci. Dengan alat inilah anggota dari suatu
organisasi memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan memungkinkan

14
untuk menguji atau mengubah kebijaksanaan yang telah dibuat. Disamping itum
laporan juga sebagai alat manajerial dalam melaksanakan tugas atau fungsi
perencanan, perorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan dan
pengendalian. Berikut adalah penjelasan mengenai empat fungsi laporan (Pratiwi
2013:163).

a. Penyampain Informasi

Laporan merupakan sumber informasi bagi penerima laporan

dalam rangka menyelsaikan tugasnya.

b. Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang

pejabat atau petugas kepada atasannya sesuai dengan tugas dan fungsi

yang dibebankan kepadanya. Dari laporan itu seseorang atasan akan

meneliti tentang pelaksanaan tugas dan fungsi oleh pejabat bersangkutan.

c. Bahan Pengambilan Keputusan

Untuk keperluan pengambilan keputusan seorang pimpinan

memerlukan data/dan informasi yang berhubungan dengan keputusan yang

akan diambil.

d. Alat Pembina Kerja Sama

Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina

kerja sama. Saling tukar informasi, saling pengertian, dan koordinasi

antara atasan dan bawahan sangat mendukung kerja sama yang baik.

3. Ciri-ciri Laporan

Sebuah laporan akan dikatakan baik apabila laporan tersebut memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Bahasa Formal

15
Bahasa Formal, yakni maksudnya bahasa yang digunakan dalam membuat

laporan haruslah memakai bahasa yang formal, jelas, baik, dan juga harus

teratur. Laporan yang baik dan benar tentu menggunakan bahasa formal atau

menggunakan kata yang baku dan sesuai dengan kaidah penulisan yang

terdapat dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

Penyusunan antar paragraf, kalimat, kata, hingga tanda baca harus tepat

dan teratur dari segi sintaksis bahasa. Tidak menggunakan kata ganti orang.

Titik berat dan penekanan pada sebuah laporan yang baik ialah tidak

berdasarkan pendapat penyaji data namun berdasarkan fakta atau kenyataan.

b. Objektif

Objektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah laporan

harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan serta rekomendasi

yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan detail serta harus

terhindari dari sangkaan dan pendapat pribadi. Apabila ternyata fakta

menunjukkan A yang dilaporkan juga harus A tanpa ada tendensi apapun.

c. Sistematis

Penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan teratur dengan

perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan

kesimpulan disusun harus sesuai urutan agar mempermudah pembaca untuk

mengerti isi dari laporan yang ditulis tersebut.

d. Pembacanya Tertentu

Laporan yang dibuat yaitu atas permintaan pihak tertentu dan berdasarkan

bidang tertentu dan tentunya dibaca dan ditujukan untuk pembaca yang

khusus. Contoh seperti laporan keuangan perusaahaan yang tentu saja

16
ditujukan kemudian dipublikasikan hanya pada direktur keuangan, bagian

keuangan, dan juga direktur utama ataupun pada orang-orang yang ada

hubungannya dengan manajemen keuangan pada sebuah perusahaan.

e. Dibuat Atas Permintaan

Laporan biasanya ditulis atas permintaan dari pihak tertentu. Laporan tersebut

dibuat un bahtuk menjadi bahan pertanggungjawaban mengenai suatu tugas

yang sudah dilakukan. Laporan biasanya berupa laporan panjang atau pendek,

sesuai keperluan. Namun, ada waktu-waktu tertentu seseorang membuat suatu

laporan atas inisiatif sendiri.

f. Logis

Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri

alasan-alasannya yang masuk akal.

g. Tepat Waktu

Pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang

bersifat mendadak membuthkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan

secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan, sehingga laporan harus tepat

waktu.

4. Jenis- Jenis Laporan

Jenis-jenis laporan dapat ditinjau dari beberapa hal, diantaranya dari

waktu, cara, bentuk, sifat, dan maksud laporan tersebut dibuat. (Sukoco,

2012:180)

1. Laporan Berdasarkan Waktu

a. Laporan Rutin

17
Laporan rutin adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin

dalam jangka waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau

tahunan). Laporan ini biasanya memuat informasi yang berhubungan dengan

pelaksanaan aktivitas pada satuan unit organisasi atau tugas individu dalam

organisasi. Contoh : laporan kehadiran karyawan setiap bulan

b. Laporan insidental

Merupakan laporan yang di buat dan disampaikan dengan waktu yang

tidak terjadwal secara tepat. Laporan ini disusun bila ada suatu hal yang

dipandang sangat penting untuk disampaikan atau kegiatan yang bersifat

khusus dan mendadak.

2. Laporan Berdasarkan Cara Penyampaian

a. Laporan Lisan

Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara

langsung. Laporan ini tidak memerlukan bentuk penulisan khusus, karena

pelapor mengungkapkan isi laporannya secara lisan kepada pimpinan, baik

bertatp muka secara langsung maupun melalui telepon. Tetapi penting

diperhatikan bagwa menyampaikan laporan melalui telepon, menurut etika

perkantoran dianggap kurang sopan. Salah satu kelemahan laporan lisan

adalah adanya ketidakleluasaan untuk mengungkapkan isi laporan, baik

karena waktu terbatas maupun tekanan psikologis pelapor terhadap

pimpinan.

b. Laporan Tertulis
Laporan tertulis adalah laporan yang diampaikan dalam bentuk tulisan
biasanya di ketik di komputer. Laporan ini bias berbentuk formal atay informal.
Melalui laporan

18
tertulis diharapkan informasi yang disajikan lebih terstruktur disertai dengan

analisi yang mendalam.

c. Laporan Visual

Laporan visual merupakan laporan yang disajikan dalam bentuk

gambar, entah lukisan, foto, film, atau slide. Contoh: disampaikan melalui

media presentasi (power point)

d. Laporan Audo Visual

Laporan yang penyajiannya tidak hanya tulisan atau lisan, tapi juga

digabungkan dengan suara dan gambar.

3. Laporan Berdasarkan Bentuk

a. Laporan Berbentuk Surat

Laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat dengan isi

yang terbatas, biasanya hanya poin-poin penting saja yang ditulis. Contoh:

laporan jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah

b. Laporan Berbentuk Karangan atau Naskah

Laporan dibuat dalam bentuk karangan, karena informasi yang

disampaikan cukup banyak laporan. Laporan ini biasanya untuk menulis

laporan formal, misalnya skripsi atau tesis maupun disertasi.

c. Laporan Berbentuk Memo

Laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi laporan

singkat dan langsung ditujukan terhadap pejabat suatu instansi. Untuk

keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.

4. Laporan Berdasarkan Sifat Penyajian

a. Laporan Informal

19
Laporan ini biasanya diwujudkan dalam bentuk e-mail, memo atau

surat yang dibuat dengan tidak mengikuti aturan pembuatan laporan pada

umumnya.

b. Laporan Formal

Laporan yang isinya bersifat penting dan sifatnya analitis dibuat

dengan mengikuti aturan resmi dalam pembuatan laporan dan didukung

oleh dokumen-dokumen resmi. Salah satu hal penting yang harus

diperhatikan adalah pembuat laporan harus mampu mengiterpretasikan data

dengan benar. Kekeliruan dalam menginterpretasikan data akan berdampak

pada kesalahan dalam pembuatan kesimpulan atau rekomendasi. Dalam

pembuatan kesimpulan, unsur subjektivitas pembuat laporan tidak boleh

dimasukan agar laporan tetap bersifat benar dan objektif.

5. Laporan Berdasarkan Maksud Penyampaian

a. Laporan Informatif

Laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan

dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya

adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.

b. Laporan Rekomendasi

Laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan

pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang

tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap

diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.

c. Laporan Analitis

20
Laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa

pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam.

Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.

d. Laporan Pertanggung Jawaban

Laporan memuat hal-hal yang dikerjakan ketika bertugas mewakili

lembaga atau instansi. Pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang

sedang dilaksanalkan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersofat

evaluatif).

5. Sistematika Penyusunan Laporan

Agar laporan yang akan disampaikan kepada atasan dapat digunakan sesuai

dengan fungsinya, maka laporan harus disusun secara tepat. Laporan dapat

disusun secara tepat apabila prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam

penyusunannya tepat pula. Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur yang

harus ditempuh dalam membuat laporan (Widyamartya, 2004:33).

1. Menganalisis masalah

a. Siapa yang akan membaca laporan?

b. Apa tujuan laporan?

c. Tindakan apa yang diinginkan lembaga atau instansi?

d. Apa ruang lingkup laporan?

e. Apa yang telat diminta secara khusus?

21
f. Dalam berapa lama laporan harus diselesaikan?

g. Petunjuk atau perintah khusus apa saja yang harus dipertimbangkan?

2. Merencanakan Penanganan Masalah

a. Informasi apa saja yang harus dimasukkan: fakta, informasi, hasil

wawancara, hasil kuesioner, kesimpulan, saran, atau gabungan dari semua

itu?

b. Apa yang telah diketahui? Apa saja yang tidak diketahui?

c. Mana unsur-unsur yang lebih penting, dan yang kurang penting?

d. Studi atau laporan sebelumnya yang mana saja yang bisa membantu?

e. Siapa yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi?

f. Mengurutkan sementara proses penyusunan laporan

3. Menyelidiki Masalah

a. Menganalisi data secara teliti.

b. Melengkapi data yang kurang.

c. Memilah fakta dan hasil yang paling penting.

d. Memperkirakan kesimpulan yang didapatkan dari fakta dan hasil yang

sementara telat ditemukan.

4. Menyusun Laporan

a. Menyusun laporan dengan berpatokan pada tujuan laporan

b. Menafsirkan fakta-fakta yang ada dilapangan untuk menentukan hasil dan

disesuaikan dengan latar belakang laporan.

5. Membenahi dan Menyiapkan Laporan

a. Memperhatikan penulisan laporan, ejaan, tanda baca, dan gaya penulisan.

b. Menyesuaikan bentuk laporan sesuai yang diinginkan.

c. Memilih kertas yang baku untuk keperluan cetak laporan.

22
6. Pokok-Pokok Bagian Laporan

Selain langkah-langkah penyusunan laporan, pokok-pokok bagian dari laporan

adalah sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Pendahuluan bermaksud mengantarkan dan mengajak pembaca

mengetahui isi laporan. jadi, pendahuluan memuat latar belakang

persoalan,apa sebabnya laporan di buat, apa maksud penulisan, apa

sesungguhnya perihal yang akakn di kupas.singkatnya, di samping mengajak;

memasuki "alam pikiran penulis", yang membaca harus merasa tertarik setelah

membaca pendahuluan untuk terus membacanya.

2. Batang Tubuh Laporan

Bagian ini merupakan bagian laporan yang terpenting,karena di bagian

inilah di paparkan segala fakta dan data yang telah diolah tadi. Batang tubuh

laporan dapat dikelompokan ke dalam beberapa Bab sesuai dengan keperluan.

Laporan yang kurang dari 20 lembar, pemecahan batang tubuh laporan ke

dalam bab-bab tidak diperlukan.biasanya judul sub-sub di tempatkan pada

bagian sebelah kiri.

Pada batang tubuh laporan dapat pula dilengkapi dengan

chart,diagram,tabel-tabel,gambar-gambar dan lain sebagainya, sepanjang hal

ini merupakan bagian dari pembahasan.namun demekian,kalau chart dan yang

lain-lain itu hanya sebagai pelengkap saja,cukup di masukan oada bagian

lampiran. Batang tubuh laporan biasanya mengandung uraian tentang;

a. Fakta dan data pelaksanaan kegiatan

b. Fakta tenyang tujuan yang telah dicapai

23
c. Masalah-masalah yang dihadapi. Dalam mengemukakan masalah

sebaiknya di kemukakan dalam pertanyaan negatif, misalnya; belum

sempurnanya sistem pengangkatan pegawai. Setelah permasalahan

dikemukakan, kemudian di uraikan dan ditunjukan faktanya.

d. Pembahasan atau analisis masalah setelah di uraikan dan di tunjukan

faktanya,kemudian di analisis,maksudnya diuraikan sebab-musababnya

timbulnya asalah itu yang mengarah kepemecahan masalah (belum

pemecahan masalah).

3. Kesimpulan

Yang dimaksud dengan kesimpulan adalah hal-hal yang besar (garis-

garis besar) dalam penyajian Bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa masalah

tidak disimpulkan,yang disimpulkan adalah fakta,dan pemecahan masalah.

4. Saran

Saran adalah semacam terapi atau pengobatan,langkah-langak yang

akan dijalankan untuk pemecahan masalah baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang. Saran sifatnya dinamis. Saran pada dasarnya berasal dari yang

telah disajikan maupun yang berasal di luar yang telah disajikan.

5. Lampiran

Lampiran merupakan data pendukung uraian isi laporan hang mungkin

terlalu banyak, sehingga tidak dimasukkan dalam teks laporan. Karena

apabila dimasukkan dalam teks laporan, dapat mengganggu kontinuitas

laporan, dan lebih jauh lagi dikhawatirkan dapat mengggagu pengertian

mengenai hal-hal yang diuraikan dalam teks laporan. Lampiran laporan, dapat

berupa; peraturan perundangan, surat-surat, bagan, diagram, tabel gambar,

foto, denah, da lain-lain. Apabila jenis/macam lampiran banyaj, perlu

24
dituliskan nomor urutannya. Misalnya, lihat lampiran I, lihat lampiran II, dan

selanjutnya. Kepustakaan perlu di cantumkan, apabila penulisan suatu laporan

mengambil acuan dari berbagai buku atau hasil penelitian yang sudah

dipublikasikan.

7. Contoh Format Laporan Pekerjaan

JUDUL
I. KATA PENGANTAR
II. DAFTAR ISI
III. LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA
IV. SAMBUTAN KEPALA
V. SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK
VI. TAHAP KEGIATAN
a. Tahap Persiapan
1. Penyusunan panitia
2. Penyusunan materi penataran
3. Lain-lain,
b. Tahap Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Penyajian materi
3. Penatar
4. Petatar
5. Tahap penutupan
VII. Lampiran
a. Surat keputusan kepanitiaan
b. Rancangan kegiatan:
c. Surat-surat persiapan;
d. Formulir;
e. Edaran pers;
f. Analisis biodata peserta penataran;
g. Laporan ketua panitia pada penutupan;
h. Kesan dan pesan peserta;
i. Contoh piagam;
j. Daftar nama peserta
k. Lembar evaluasi.

25
8. Contoh format laporan penelitian

JUDUL
BAB I PERMASALAHAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah;
C. Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian;
D. Tujuan Penelitian;
E. Kegunaan Hasil Penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Asumsi dan Hipotesis Penelitian
1. Asumsi;
2. Hipotesis Penelitian.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel;
B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen;
C. Teknik Pengumpulan Data;
D. Pengujian Persyaratan Analisis;
E. Teknik Analisis Data.
BAB IV HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian;
B. Hasil Pengujian Hipotesis;
C. Pembahasan Hasil Penelitoan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan;
B. Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Lampiran instrumen penelitian;
2. Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrument;
3. Lampiran data mentah;
4. Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis;
5. Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

• Makalah merupakan karya tulis ilmiah formal yang memiliki tujuan seperti
menyelesaikan tugas akademik, melatih kemampuan penulisan ilmiah, dan
memberikan kontribusi pemikiran.
• Makalah memiliki ciri-ciri sistematis, tidak asal-asalan, dan dapat berupa
deduktif, induktif, atau campuran.
• Langkah-langkah penyusunan makalah yaitu Menentukan atau memilih
tema/topik makalah, Menyusun kerangka makalah, Mengumpulkan bahan
tulisan, Mengembangkan kerangka karangan/ide pokok menjadi kalimat, dan
Menyempurnakan penulisan makalah.
• Teknik penyusunan mencakup menentukan topik, judul, mengumpulkan
referensi, membaca artikel serupa, menulis secara sistematis, menambahkan
kutipan, dan mengedit makalah.
• Laporan adalah penyampaian informasi faktual dari satu pihak ke pihak lain,
melibatkan apa yang dilaporkan, siapa yang melaporkan, dan kepada siapa
laporan disampaikan.
• Fungsi laporan mencakup penyampaian informasi, pertanggung jawaban,
bahan pengambilan keputusan, dan alat pembina kerja sama.
• Ciri-ciri laporan yang baik melibatkan bahasa formal, objektif, sistematik,
pembacanya tertentu, dibuat atas permintaan, logis, dan tepat waktu.
• Jenis-jenis laporan dapat dilihat dari segi waktu, cara, bentuk, sifat, dan
maksud penyampaian.
• Sistematika penyusunan laporan melibatkan analisis masalah, merencanakan
penanganan masalah, menyelidiki masalah, menyusun produk, dan
membenahi serta menyiapkan produk.

27
• Bagian laporan terdiri dari pendahuluan, batang tubuh laporan, kesimpulan,
saran, dan lampiran. Lampiran dapat berupa data pendukung seperti peraturan
perundangan, surat-surat, bagan, diagram, tabel, gambar, foto, denah, dan lain-
lain.

B. Saran
Kami selaku penulis dan penyusun karya ini tentunya masih menyadari
jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh jari kata
sempurna. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan pedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari banyak pembaca.

28
DAFTAR PUSTAKA

Mustardi, Ali, 2011. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Rusdiana, 2020. Teknik Penyusunan Makalah Untuk Pemula. UIN Sunan Gunung
Djati Bandung
Iim Sugianto, Mei 2012. Praktik Menuis Makalah. Universitas Negeri Makassar
Hilma Wardatun nisa, Oktober 2019. Makalah Penulisan Laporan. Universitas
Unggul kampus citra raya tangerang.

29

Anda mungkin juga menyukai