Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MENULIS AKADEMIK

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 12

Akmal Pramudya P. M_21050121130090


Evan cahya putra_21050121130091
Fazjri Musbahul Umam_21050121130089
Kusuma Febriyanto_21050121130087
Rifki Aditya Tri Nugroho_21050121130088
Sultan Haydar At Toriq_21050121130085
Surya Khaeniko Prasetya_21050121130092

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Menulis Akademik”. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya. Penulis
mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.yang selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.
Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat menambah ilmu kita khususnya dalam hal
penulisan akademik.

Semarang, 15-11-2021

Kelompok 12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6
2.1 Pengertian Menulis Akademik......................................................................6
2.2 Tujuan Menulis Akademik..............................................................................7
2.3 Karakteristik Menulis Akademik.....................................................................9
2.4 Prinsip-Prinsip Menulis Akademik................................................................11
2.5 Jenis strukrur menulis akademik (makalah dan laporan penelitian)...........12
2.6 Proses Penulisan Akademik..........................................................................13
BAB III PENUTUP....................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kegiatan menuangkan gagasan keilmuan dalam bahasa ilmiah sering dilakukan dalam
setiap ilmiah, dalam kegiatan diskusi, seminar, symposium, loka karya, orasi dan sejenisnya.
Sering tersaji komunikasi ilmiah baik dalam bentuk tuliasn maupun lisan. Pada kegiatan
ilmiah tersebut penyaji dituntut memiliki kemampuan untuk menyampaikan argument secara
lisan yang dilengkapi pula dengan sajian argument keilmuan secara tertulis dalam bentuk
karay tulis ilmiah. Selain itu mahasiswa selalu dituntut menyampaikan arguman dalam karya
tulis ilmiah baik dalam berupa artikel, lapora kajian, makalah, skripsi, ataupun tesis ataupun
disertasi.

Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah
selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual)
dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan
tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut
juga dengan penelitian lanjutan. Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa)
bukan sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang)
ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca,
tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang
mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak
terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar
bicara d an “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah
disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan,
karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Menulis Akademik?


2. Apa tujuan dari Menulis Akademik?
3. Apa Karakteristik menulisan Akademik?
4. Apa Prinsip-Prinsip Menulis Akademik?
5. Bagaimana Jenis Struktur Menulis Akademik pada Makalah dan Laporan Penelitian?
6. Bagaimana Proses Penulisan Akademik?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari menulis akademik dan jenis-jenis menulis akademik
2. Untuk memahami esensi dari menulis akademik
3. Untuk mengetahui karakteristik tertentu dari menulis akademik
4. Untuk menjelaskan Prinsip-prinsip yang ada pada menulis akademik
5. Untuk memahami struktur tertentu pada menulis akademik
6. Untuk memahami bagaimana cara dan tips dalam penulisan akademik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menulis Akademik

Penulisan akademik merupakan salah satu ragam tulisan formal yang bersifat ilmiah.
Hal yang membuat penulisan akademik disebut sebagai ragam tulisan formal yaitu dalam
penulisannya menggunakan bahasa dan struktur yang baku. Maksud dari penggunaan bahasa
yang baku yaitu dalam pemilihan kata-kata yang diperlukan harus sesuai dengan kaidah-
kaidah yang tercantum pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sedangkan maksud dari
struktur yang baku yaitu dalam penulisannya harus mengikuti sistematika penulisan atau
format yang telah ditentukan. Kaidah-kaidah inilah yang membedakan antara penulisan
akademik dengan non-akademik.

Sebagai seorang mahasiswa, tentunya kita perlu memberi perhatian lebih terhadap
penulisan akademik. Sebab, dalam proses kegiatan pembelajaran pada perguruan tinggi atau
universitas dapat dikatakan bahwa kegiatan penulisan akademik (academic writing)
merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
berupa laporan-laporan penugasan dan penelitian dalam bentuk tertulis sebagai upaya
pemenuhan tuntutan tugas bagi mahasiswa. Tak hanya terbatas pada pemenuhan tugas seperti
penulisan esai atau makalah, mahasiswa diharapkan juga dapat melakukan penulisan tugas
akhir studi yang lebih kompleks seperti penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.

Penulisan akademik memiliki banyak sekali manfaat bagi mahasiswa. Dengan


mempelajari dan mengaplikasikan penulisan akademik, seorang mahasiswa dapat
meningkatkan kemampuan dalam melakukan kegiatan analisis informasi dari sumber bacaan,
sehingga mahasiswa dapat mengemukakan pendapatnya secara logis dan sistematis. Adapun
manfaat lainnya yaitu membiasakan mahasiswa untuk menyusun gagasan atau pendapat
berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang telah dianalisis, serta meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam berpikir kritis dan objektif dalam melihat suatu permasalahan. Selain itu,
mahasiswa juga dapat melatih keterampilan dalam berkomunikasi melalui tulisan ilmiah
tertulis dengan masyarakat akademik lainnya melalui tulisan pada jurnal-jurnal ilmiah.
Dengan kata lain tulisan akademik adalah ungkapan terstruktur yang ditulis oleh
komunitas akademik, yang membahas “pertanyaan penelitian” yang disajikan dalam bentuk
topik yang menarik dan berbasis pada fakta-fakta. Penulisan akademik disajikan secara
obyektif tentang topik tertentu (Whitakter, 2009).

2.2 Tujuan Menulis Akademik

Penulisan akademik adalah sebuah alat atau sarana pelatihan/penugasan yang


dirancang khusus oleh dosen bagi para mahasiswanya untuk melakukan eksplorasi sebuah
topik yang menarik minat mereka dari program studi yang mereka tempuh. Dalam menulis
akademik mereka memiliki kebebasan untuk memilih topik, mengekspresikan gagasan
mereka sendiri, dan memilih pembaca yang tertarik dengan gagasan yang mereka pikirkan.

Tujuan penulisan akademik (secara umum):

1. Memecahkan masalah tertentu, mencapai tujuan khusus, dapat menambah


pengetahuan, dapat menambah ilmu, dan konsep pengetahuan tentang pokok masalah
tertentu untuk membina kemampuan menulis serta penulisnya dapat berpikir
2. Menyebarluaskan sejumlah pemikiran dan temuan kita serta membenarkan jawaban
kita dengan logika dan sejumlah bukti
3. Mengembangkan keterampilan dalam melakukan penelitian, mengevaluasi informasi,
mengorganisasikan gagasan, berdebat, menanggapi argumen orang lain, menganalisis,
dan mengekspresikan diri kita secara jelas dalam bentuk tulisan
4. Dapat menyajikan informasi dalam rangka menampilkan pemahaman yang jelas
tentang subjek tertentu dalam berbagai cara (deskriptif, eksposisi, persuasif, naratif,
dan lain-lain)

Tujuan penulisan akademik (secara khusus):

1. Tujuan Pendidikan
Melalui penulisan karya ilmiah dapat memberikan pengalman berharga bagi
penulisnya sehingga mampu menulis, berpikir, dan mempertangung jawabkan
tulisannya secara ilmiah.
2. Tujuan Penelitian
Sarana bagi penulis guna menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikkannya dalam
usaha mengembangkan ilmu penegtahuan.
3. Tujuan Fungsional
Berfungsi sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan pustaka,
dan kepentingan praktis di lapangan dalam disiplin ilmu tertentu.

2.3 Karakteristik Menulis Akademik

1. Mempertimbangkan pembaca (kebutuhan pembaca)

1.1 Tulisan dibuat dengan mempertimbangkan siapa yang akan menjadi


pembaca
1.2 Dalam tataran yang lebih teknis, kesadaran terhadap pembaca ini muncul
di antaranya melalui pemilihan kata, struktur kalimat dan paragraf.

2. Memiliki Kejelasan akan Tujuan Tulisan

2.1 Kane (2000) membagi tulisan berdasarkan tujuannya menjadi tiga yaitu,
to inform, to persuade, dan to entertain
2.2 Tulisan akademik dalam kajian sosial dan politik berdasarkan dua tujuan,
yaitu memberikan informasi dan membujuk.
2.3 Selanjutnya adalah tulisan yang bertujuan untuk menghibur. Jenis ini
dapat dengan mudah dijumpai dalam novel-novel dan fiksi.
2.4 Sering kali ditemukan tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi
dan membujuk kehilangan fokus sehingga mirip fiksi.
2.5 Tulisan yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi dibagi lagi
menjadi tiga, yang kemudian disebut dengan eksposisi, deksripsi, dan
narasi (Kane, 2000)

3. Persuasif

3.1 Tulisan persuasif bertujuan untuk membujuk pembaca agar berpihak


kepada pilihan penulis.
3.2 Untuk dapat meyakinkan pembaca, penulis harus dapat menyajikan fakta
dan bukti yang mendukung argumen uang disampaikannya.
3.3 Dalam tulisan akademik, seluruh bukti, fakta, dan opini iniharus memiliki
dasar pembenaran akademik dan bukan berdasar asumsi penulis semata-
mata.
4. Memiliki Argumen yang Meyakinkan

4.1 Argumen pada intinya adalah sebuah presentasi logis secara formal
tentang suatu pendapat, klaim, posisi, atau cara pandangtertentu yang
berkaitan dengan suatu isu yang menjadi perhatian komunitas akademik
tertentu
4.2 Apabila tujuan penulisan adalah rohnya, argumen adalah manifestasi riil
dari tujuan tersebut
4.3 Argumen juga sering digunakan secara bergantian dengan klaimatau
hipotesis. Argumen, klaim, dan hipotesis ini harus didukung oleh bukti-
bukti pendukung lain yang akan dibahas kemudian.

5. Dilengkapi oleh bukti-bukti pendukung

5.1 Bukti ini bisa berupa data, informasi, hasil penelitian atau opini tentang
informasi tertentu.
5.2 Bukti pendukung bagi argumen akademik harusmemenuhi empat kriteria,
yaitu relevan, reliabel, dan representatif
5.3 Tidak semua bukti yang mendukung argumen dapat dimasukkan untuk
memperkuat argumen. Sebaliknya, jika ada bukti yang meragukan, justru
akan memperlemah argumen.
5.4 Memiliki organisasi tulisan yang baik
5.5 Salah satu ciri penting tulisan akademik yang lain adalahpengorganisasian
tulisan.
5.6 Pada dasarnya terdapat tiga bagian penting pada organisasitulisan, yaitu:
pendahuluan, isi, dan kesimpulan atau penutup

Semua tulisan akademis mengikuti struktur yang logis dan lugas. Dalam bentuk yang
paling sederhana, penulisan akademis mencakup pendahuluan, paragraf tubuh, dan
kesimpulan. ... Setiap kalimat dan paragraf secara logis terhubung ke kalimat berikutnya
untuk menyajikan argumen yang jelas. Argumen berbasis bukti.
2.4 Prinsip Prinsip Menulis Akademik

Setidaknya ada sepuluh prinsip dalam menulis akademik (Whitaker, 2009),

yaitu :

1. Memiliki tujuan yang jelas. Biasanya tujuan dari makalah yang dibuat yaitu untuk
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah yang ada pada bagian
makalah. Tujuan yang umum dalam menulis akademik adalah mengajak,
menganalisis, dan menginformasikan.
2. Adanya keterlibatan pembaca. Penulisan akademik seperti makalah dan laporan
ilmiah ditujukan untuk pembaca khusus pada bidang ilmu atau disiplin keilmuan
tertentu sehingga perlu adanya gagasan-gagasan yang melibatkan pembaca sehingga
pembaca tertarik dengan apa yang kita bahas melalui gaya tulisan kita.
3. Ada kejelasan sudut pandang. Tujuan dari menulis akademik adalah menunjukkan apa
yang kita pikirkan lalu baru disertai dengan data dan fakta yang ada. Contohnya pada
menulis laporan ilmiah atau makalah biasanya penulis memiliki dan mendukung
gagasan orisinal tentang hal yang dimuat.
4. Memiliki fokus tunggal. Ini bermaksud setiap kalimat dalam makalah yang dibuat
bertujuan untuk mendukung penyataan tesis yang dituturkan hal ini biasanya berupa
data dan fakta.
5. Disusun secara sistematis dan logis. Penulisan akademik mengikuti pola yang standar
yaitu untuk makalah akademik dan laporan penelitian ada pendahuluan, tubuh tulisan
dan kesimpulan.
6. Dukungan kuat. Setiap pernyataan tesis pada makalah ilmiah dan laporan penelitian
memiliki dukungan pernyataan yang kuat misalnya dapat berupa data atau kutipan
ahli.
7. Penjelasan yang jelas dan lengkap. Penjelasan pada makalah ilmiah dan laporan
penelitian memiliki ide, logika, atau penulisan yang jellas sehingga tidak
membingungkan penulis.
8. Penggunaan penelitian yang efektif. Penulisan pada makalah ilmiah dan laporan
penelitian harus merujuk pada sumber dari yang profesional dan berkualitas. Lalu,
untuk penelitian disajikan tidak secara terpisah dengan tesis untuk dapat mengdukung
gagasan yang dikemukakan.
9. Gunakan gaya selingkung. Gaya selingkung adalah gaya khas suatu jurnal yang
sifatnya konsisten dan tetap, seperti gaya penampilan dan gaya penulisan yang
biasanya tercantum sebagai pedoman penulisan jurnal tersebut (Dalman, 2014: 23).
Salah satunya yaitu gaya selingkung APA ( American Psychology Asocation) .
10. Gaya menulis. Pada penulisan makalah ilmiah dan laporan penelitian harus jelas
sehingga penulisan tidak mengandungan kesalahan bahsa,ejaan,tanda baca ataupun
pemilihan kata dalam menulis akademik.

2.5 Jenis strukrur menulis akademik (makalah dan laporan penelitian)

A. Menulis makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif (Nasucha, dkk. 2009: 68). Pada umumnya
makalah terdiri dari tiga bagian, yaitu awal, inti, dan akhir. Bagian awal terdiri dari
sampul, daftar isi, dan daftar tabel atau daftar gambar. Bagian isi terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, pembahasan, dan simpulan serta saran.
Bagian akhir terdiri dari referensi dan lampiran.

Makalah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :


1. Makalah hasil berpikir deduktif
Makalah hasil berpikir deduktif adalah makalah yang membahas masalah atas
dasar kajian teori tertentu untuk memecahkan masalah.
2. Makalah hasil berpikir induktif
Makalah hasil berpikir induktif adalah makalah yang membahasa masalah
dengan menyajikan deskripsi gejala, fakta, dan data dari pengamatan di lapangan.

Struktur penulisan makalah disusun dengan sistematika sebagai berikut :


1. Judul
Judul adalah kunci utama untuk mengetahui isi dari makalah. Oelh karena itu,
judul harus mencerminkan isi dari permasalahan yang dibahas. Judul harus
dibuat secara singkat, jika tidak dapat dihindari, maka judul utama dibuat singkat
kemudian diberi judul tambahan yang Panjang (Keraf, 1984: 129).
2. Abstrak
Abstrak atau tingkasan biasanya berisi intisari keseluruhan tulisan, ditulis
secaara naratif , dan diketik satu spasi serta paling banyak tiga paragraph atau
sekitas 150 - 200 kata. Abstrak memuat latar belakang masalah, tujuan,
kesimpulan, dan saran yang ditulis secara padat.
3. Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah yang disusun dalam alur pikir
yang logis untuk menunjukkan kesenjangan antara situasi yang ada dengan yang
diharapkan.
4. Isi dan pembahasan
Isi dan pembahasan adalah bagian inti dari makalah. Pada bagian ini
dikemukakan deskripsi tentang subjek studi, analisis permasalahan, dan solusi
pemecahannya. Untuk memperkuat daya analisis, penulis hendaknya
menggunakan teori, data, atau pandangan ahli.
5. Simpulan
Simpulan adalah hasil akhir dari seluruh pembahasan yang berisi jawaban atas
semua permasalahan yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi Pustaka, rujukan, atau referensi yang diacu dalam
pembuatan makalah.

B. Menulis Laporan Penelitian


Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan
suatu penelitian yang disusun secara jelas, berdasarkan metode penulisan dan
sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas (Ade dan Hasnan, 2020 : 19-20).
Tujuan pokok dari laporan hasil penelitian adalah untuk mempertanggung jawabkan
kegiatan penelitian yang telah dilakukan dan menyebarluaskan hasil penelitian kepada
pihak lain.
Pada dasarnnya menulis laporan penelitian memiliki struktur yang sama
dengan struktur karya tulis ilmiah pada umumnya. Terdapat tiga bagian utama pada
struktur laporan, yaitu bagian awal, isi, dan penutup. Bagian awal berisi halaman
sampul luar, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi.
Bagian pembahasan berisi pendahuluan dan isi. Bagian penutup berisi daftar Pustaka
dan lampiran. Struktur atau sistematika penulisan laopran ilmiah sebagai berikut :
1. Halaman sampul luar
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Kata pengantar
Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca pada pada uraian-uraian
yang terdapat pada karangan. Kata pengantar bukan hanya berisi ucapan
terimakasih dan permohonan maaf atas karya ilmiah, melainkan berisi gambaran
umum tentang bahasan tersebut. Pada akhir kata pengantar di sebelah kanan
bawah dicantumkan tempat dan tanggal serta nama penyusun.
5. Daftar isi
Daftar isi urutan isi karangan yang disusun perbab yang terdapat pada
karangan beserta halaman secara benar.
6. Pendahuluan
Pendahuluan memuat berbagai informasi tentang materi keseluruhan yang
disusun secara sistematis dan terarah dengan pola penalaran yang jelas. Pada
bagian ini berisi latar belakang tema yang dibicarakan, perumusan masalah, dan
tujuan penulisan.
7. Isi atau pembahasan
Bagian pembahasan dalam karya tulis berisi bagian uraian lengkap dan rinci
tentang tema atau masalah yang diungkapkan. Pengembangan permasalahan ini
didukung data agar memberikan gambaran yang lebih jelas.
8. Simpulan dan saran
Simpulan dan saran merupakan bagian penutup sebuah karangan ilmiah yang
berisi kesimpulan dari masalah yang diungkapkan. Pada bagian ini juga berisi
saran yang ditujukan pada objek yang berhubungan dengan tujuan penulisan
masalah tersebut.
9. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka diletakkan pada akhir sebuah karya ilmiah. Penyusunan karya
ilmiah harus mencantumkan sumber dari data yang diambilnya dan disatukan
dalam daftar Pustaka serta dengan cara penulisan yang sudah diatur.
10. Lampiran
Lampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi
uraian yang telah disajikan dalam bagian utama karya ilmiah.
2.6 Proses Penulisan Akademik

Menulis Akademik merupakan sebuah proses panjang yang terdiri dari banyak
tahap yang memiliki sejumlah langkah yang hars dilakukan. Menulis ilmiah
membutuhkan proses konsentrasi dan kerja otak yang sulit. Karena itu dibutuhkan
latihan yang teratur dan kontinyu (Kallestinova, 2011).

Berikut ini adalah sejumlah tahapan dalam proses penulisan akademik :

1. Pahami Tugas dan Penjadwalan

Salah satu masalah terbesar mahasiswa ketika memulai menulis sebuah


makalah adalah mereka tidak dapat untuk memahami tugas tersebut. Maka dari itu,
pahamilah beberapa poin seperti jenis karya tulis yang akan dibuat, jumlah kata yang
ditentukan, ketentuan dalam penulisan, jenis-jenis sumber atau referensi yang akan
digunakan, dan lain-lain. Setelah memahami poin-poin tersebut, aturlah jadwal
pelaksanaan sesuai tenggat waktu yang diberikan. Dengan adanya penjadwalan
tersebut, pengerjaan penulisan akan lebih efisien dan efektif dari segi waktu.

2. Menentukan Topik

Topik adalah suatu isu atau pokok persoalan yang sifatnya masih umum dan
pada dasarnya merupakan pokok pembicaran dalam keseluruhan tulisan yang digarap
dan sebagai landasan yang digunakan penulis untuk menyampaikan maksudnya
(Silaswati, 2018: 84).
Topik yang akan ditentukan tentunya harus sesuai dengan bidang keilmuan
yang ditempuh dan memiliki daya tarik. Hal ini dapat meningkatkan motivasi untuk
menyelesaikan karya tullis tersebut. Topik dapat dipersempit atau dibatasi ruang
lingkupnya dengan tujuan agar topik yang dibahas tidak terlampau luas atau terlalu
sempit.

3. Curah Gagasan

Curah gagasan (brainstorming) adalah sebuah proses berpikir terstruktur yang


digunakan untuk mengkreasikan gagasan atau ide sebanyak mungkin dalam waktu
yang singkat. Curah gagasan dapat membantu untuk mengembangkan gagasan untuk
suatu topik atau tesis. Dengan kata lain curag gagasan adalah kegiatan eksplorasi
untuk memahami lebih dalam lagi tentang topik yang akan dibahas.
Pemetaan pemikiran (mind mapping) adalah salah satu curah gagasan dalam
bentuk sebuah diagram yang digunakan secara virtual mewakili atau menguraikan
informasi. Pemetaan pikiran berfungsi seperti otak yang memungkinkan untuk
mengatur dan memahami informasi lebih cepat dan lebih baik.

4. Pencarian dan Pengumpulan Sumber-Sumber Pustaka yang Relevan

Setelah menentukan topik, selanjutkan topik tersebut diteliti memaluli


pencarian dan pengumpulan sumber-sumber pustaka atau literatur yang relevan.
Sumber-seumber tersebut terdiri dari berbagai jenis, misalnya buku, artikel juranl,
najalah, surat kabar, baik yang konvensional maupun dari internet. Setelah
memperoleh sumber-sumber literatur yang memadai, lakukanlah seleksi pada sumber
tersebut. Hal ini bertujuan untuk memilah mana sumber yang relevan dan mana
sumber yang tidak relevan.
Dalam melakukan seleksi sumber penting untuk diperhatikan, yaitu kita harus
dapat mengidentifikasi sumber mana yang kredibel. Kemampuan ini membutuhkan
pemahaman tentang kedalaman, objektivitas, otoritas, dan tujuan apa yang mau kita
tulis. Menemukan sumber untuk penulisan atau penelitian itu penting, tetapi
menggunakan sumber yang tidak dapat diandalkan akan merusak kredibilitas kita dan
membuat argumen kita tampak kurang kuat (Buttram, MacMillan III, & Thompson,
2012).

5. Pernyataan Tesis

Pernyataan tesis dalam pendahuluan makalah adalah suatu hal yang paling
penting dikarenakan dengan jelasmenyatakan tentang makalah tersebut. Pernyataan
juga digunakan untuk membatasi ruang lingkup makalah dan memberi sinyal posisi
penulis. Semua yang ditulis dalam tubuh atau bagian pembahasan semuanya
menjelaskan atau mendukung pernyataan tesis ini.

6. Membaca dan Mencatat


Membaca dan mencatat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
proses penulisan akademik. Membaca efektif dapat dijadikan salah satau jenis
membaca yang dapat digunakan untuk membaca dalam rangka penulisan akademik.
Membaca efektik dapat dilakukan untuk memahami isi bacaan. Sedangkan mencatat
dilakukan dalam rangka mencari kutipan atau rujukan yang akan digunakan dalam
menulis akademik.

7. Membuat Kerangka Tulisan

Setelah mengumpulkan semua bahan tulisan, aturlah bahan-bahan tulisan ke


dalam sebuah kerangka tulisan atau garis garis besar dengan cara mengelompokkan
catatan yang diatur sedemikian rupa sehingga akan membantu mengatur pikiran kita
menjadi sebuah kerangka tulisan yang terorganisis secara logis dan sistematis.
Kerangka tulisan dibuat dalam rangka membangun argumen dalam bentuk
garis-garis besar dari isu-isu dalam topik yang dipilih untuk mewakili pandangan
penulis tentang apa yang penting dalam pembahasan ini.
Kerangka tulisan dibuat karena memiliki banyak manfaat dalam penulisan
ilmiah, di antaranya adalah: (1) untuk menyusun tulisan secara teratur, (2)
memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda, (3) menghindari
penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih, dan (4) memudahkan penulis
untuk mencari materi pembantu (Keraf, 1989:133-134).

8. Menulis Draf Pertama

Dalam menulis draf pertama janganlah mengharapkan bahwa tulisan yang


dibuat akan langsung sempurna dalam sekali jadi. Jadi jangan terlal memaksa dalam
tahap ini dikarenakan adanya revisi dan editing nantinnya
Berikut ini adalah saran dalam menulis draft pertama, yaitu :
 Tulislah dengan gaya diri sendiri. Tambahkan kesimpulan dan pemikiran
pribadi.
 Gunakan selalau rujukan sumber-sumber literatur yang telah dicatat
sebelumnya.
 Cobalah untuk tetap menjaga informasi yang telah disusun atau atur sebanyak
mungkin. Hal itu bertujuan agar pembaca memahami apa yang penulis
katakan.
 Baca ulang kembali draf pertama yang telah ditulis dan mintalah komentar
atau tanggapan dari orang lain.

9. Membaca Lanjutan

Kegiatan ini bertujan untuk mengidentifikasi di mana seorang penulis


memerlukan informasi lebih lanjut atau tambahan. Kegiatan membaca lanjutan dapat
dilakukan dengan cara membaca kritis atau efektif. Dengan kata lain embaca lanjutan
merupakan upaya untuk menyempurnakan tulisan ilmiah yang sedang dibuat.

10. Revisi Tulisan

Kegiatan revisi bisa disebut sebagai penulisan draf kedua. Revisi dilakukan
sebelum makalah selesai dubuat. Revisi merupakan bagian dari proses berkelanjutan
di mana seorang penulis mempertimbangkan kejelasan gagasan-gagasannya.
Revisi tidak hanya sekadar mengoreksi, mengedit, atau mencoret satu kata dan
menggantikan dengan kata yang lainnya dan mungkin melibatkan penghapusan,
penambahan, dan penataan ulang seluruh kalimat saat seorang penulis
mempertimbangkan kembali apa yang ingin ditulis.

11. Penyuntingan

Penyuntingan (editing) merupakan tahap proses penulisan akademik di mana


seorang penulis berupaya memperbaiki draf penulisan kedua dengan melakukan
perbaikan kesalahan-kesalahan. Dalam melakukan penyuntingan diperlukan daftar
periksa (checklist) yang berkaitan dengan kesalahan isis maupun mekanik (perbaika
ejaan dan pungtuasi). Dalam mengedit lakukan juga pemeriksaan terhadapa format,
referensi, gaya dan lain-lain apakah sudah memenuhi kaidah-kaidah yang telah
ditentukan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini mahasiswa
menjadi lebih teliti dalam mengarjakan tugas menulis akademik seperti laporan atau makalah
yang diberikan oleh Dosen. Serta dengan adanya makalah ini Mahasiswa dapat lebih
semangat dalam mengikuti lomba menuis akademik.
DAFTAR PUSTAKA

Hikmat, A., Nani Solihati, & Sugeng Riadi. 2020. PENULISAN AKADEMIK Konsep,
Jenis, dan Langkah-Langkah Penulisannya. Bekasi: Penerbit Paedea.

Juniarti, Yanti. PENTINGNYA KETERAMPILAN MENULIS AKADEMIK BAGI


MAHASISWA POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG. In: Seminar
Bahasa dan Sastra Indonesia. 2020. p. 185-189.

https://id.scribd.com/presentation/351941047/Karakteristik-Tulisan-Akademik
SA
Hikmat, Adi, Nani Solihati, dan Sugeng Riandi. 2020. Penulisan Akademik: Konsep, Jenis,
MA
dan Langkah-langkah Penulisannya. Cetakan Pertama. Bekasi : Paedea.

Dalman. 2014. Menulis Karya Ilmiah.Jakarta: Rajawali Press.

Triningsih, Diah. 2015. Kiat Menulis Karya Ilmiah. PT Intan Pariwara.

Winarialubis. 2020. Menulis Akademik.


https://winarialubis.wordpress.com/2020/05/20/menulis-akademik/. Diakses
pada 16 November 2021 pukul 18:00.

Hikmat, Ade, Nani Solihati dan Sugeng Riadi. 2020. Penulisan Akademik: Konsep, Jenis,
dan Langkah-Langkah Penulisannya. Bekasi: Paedea.

Silaswati, D. 2018. PENTINGNYA PENENTUAN TOPIK DALAM PENULISAN KARYA


ILMIAH PADA BIDANG ILMU AKUNTANSI. AKURAT | Jurnal Ilmiah
Akuntansi FE UNIBBA, 9(1), 81–88.
https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/akurat/article/view/18

Anda mungkin juga menyukai