Anda di halaman 1dari 7

ROSIB ILHAM PRATAMA

21050121130080

TEKNIK MESIN

18.2 Dalam diagram berikut, pegas A adalah pegas linear dan pegas B adalah pegas keras,
dengan karakteristik yang dijelaskan oleh hubungan F=Kxn, Tentukan koefisien kekakuan K
untuk setiap pegas. Berapa eksponen n untuk pegas keras? Dengan kata-kata anda sendiri,
jelaskan juga hubungan antara gaya pegas dan defleksi pegas keras dan bagaimana perbedaannya
dengan perilaku pegas linear?

JAWABAN

a. Tentukan Koefisien kekakuan K untuk setiap pegas!

Pada pegas linier, kita dapat menggunakan rumus seperti berikut;

perubahan yang berlaku


kemiringan=
perubahan defleksi
Δy ΔF
m= K=
Δx Δx
20−0
K= N /mm
10−0
K = 2 N/mm.
Pada pegas keras, kita dapat mencari rumus dengan cara memasukkan tabel dan dimasukkan ke
grafik MS. Exel seperti berikut;

Dalam grafik tersebut, dapat kita temukan rumus yaitu, F=Kxn yang hasilnya yaitu
F=2,2295x1,8913. Jadi nilai K dari pegas keras adalah 2,2295 N/mm.

b. Berapa eksponen n untuk pegas keras?

Untuk mencari n pada pegas keras, kita dapat menggunakan rumus F=Kxn. Hasil dari n tersebut
adalah 1,8913 dengan bantuan dari MS. Exel.

c. Hubungan antara gaya pegas dan defleksi antara pegas keras dan pegas linear?

Dalam hubungannya, pegas linear menerapkan gaya yang sebanding dengan perpindahan.
Sedangkan pegas keras menerapkan peningkatan resistensi dengan peningkatan perpindahan
yang menghasilkan variasi luas dalam gaya pegas untuk perpanjangannya.
18.3 Persamaan yang menggambarkan posisi aliran air (terhadap waktu) yang keluar dari
selang, ditunjukkan pada gambar berikut diberikan oleh

x= x0 + (vx)0t

1
y= y0 + (vy)0t- gt2
2

Dalam hubungan ini, x dan y adalah koordinat posisi, sedangkan x0 dan y0 adalah koordinat awal
ujung selang. (vx)0 dan (vy)0 adalah kecepatan awal air yang keluar dari selang dalam arah x dan y.
g=9,81 m/s2, dan t adalah waktu.

Gambarkan posisi x dan y aliran air sebagai fungsi waktu. Juga, petakan jalur aliran air yang
akan mengikuti sebagai fungsi waktu. Hitung dan susunlah komponen kecepatan aliran air
sebagai fungsi waktu

JAWABAN
18.8 Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, sirip atau permukaan yang diperpnjang biasanya
digunakan dalam berbagai aplikasi teknik untuk meningkatkan pendinginan. Contoh umum
termasuk cilynder head mesin sepeda motor, pemotong rumput, pada circuit elektronik, dan
penukar panas tabung bersirip dalam pengaplikasian pemanas dan pendingin ruangan. Untuk
sirip panjang, distribusi suhu di sepanjang sirip diberikan oleh:

Apa saja variabel terikat dan variabel


bebas?

Selanjutnya, perhatikan sieip alumunium


dari gambar disamping yang digunakan
untuk menghilangkan panas dari permukaan
yang suhunya 100oC. Temperatur udara
sekitar 20oC

Petakan distribusi suhu di sepanjang sirip


menggunakan data berikut: k = 180 W/m.K,
h =15 W/m.K, a = 0,05 m dan b = 0,015 m.
Variasikan x dari 0 hingga 0,015 m.
Berapakah suhu ujung sirip? Petakan suhu
ujung sirip sebagai fungsi k, variasikan nilai
k dari 180 hingga 350 W/m.K!

JAWABAN

a. Apa saja variabel terikat dan variabel bebas?

b. Petakan distribusi suhu di sepanjang sirip menggunakan data (h=15W/m 2, Ka=0,05m &
Kb=0,015m) variasikan x dari 0 hingga 0,015m, berapa suhu ujung sirip?

Untuk mencari suhu ujung sirip, kita dapat menggunakan persamaan berikut;
Diketahui bahwa;

Tbase = 100oC k = 180 W/m

Tambient = 20oC h = 15 W/m2

- Luas penampang sirip ditetapkan sebagai berikut;

A = (a x b)

A = 0.05 x 0.015 = 7.5x10-4 m2

- Keliling sirip ditetapkan sebagai berikut;

p = 2(a+b)

p = 2(0.05+0.15) = 0.13 m

- Faktor m ditetapkan sebagai berikut;

m = 3.8

Distribusi suhu variasi ekstrim di sepanjang ujung sirip ditetapkan sebagai berikut;

Untuk x = 0 m Untuk x = 0.015 m


DISTRIBUSI TEMPERATUR
101
100
99

TEMPERATUR
98
97
96
95
94
93
0 0 0 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02
PANJANG SIRIP

c. Petakan suhu ujung sebagai fungsi k, variasikan nilai k dari 180 W/m hingga 350
W/m.K!

Untuk menghitung Suhu ujung sirip pada variasi ekstrim dari konduktivitas termal, kita dapat
menggunakan persamaan yang di tetapkan sebagai berikut;

Untuk k = 180 W/m Untuk k = 350 W/m


DISTRIBUSI TEMPERATUR
97
96.5
TEMPERATUR

96
95.5
95
94.5
160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360
KONDUKTIFITAS TERMAL

Anda mungkin juga menyukai