Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEKNIK PENGUKURAN I

ALAT UKUR ELEKTRODINAMIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Teknik Pengukuran I
Semester Genap Tahun Akademik
2015/2016
Dosen Pembina :
Harun Rasjid, ST., MT

Oleh :
1. Adhitama Noval 1531120145
2. Agitta Sada Dewantari 1531120146
3. Andin Nurwijayanto 1531120141
4. Azizah Nurullah Hamdan 1531120133
5. Elga Aji Krisnawan 1531120135
6. Nurmansah Adib P 1531120119

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
MALANG
2015 2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia yang
berisikan alat ukur elektrodinamis.
1
Pengadaaan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah teknik
pengukuran 1. Makalah ini bereferensi dari buku dan internet.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Harun Rasjid, ST., MT, selaku Dosen Teknik Pengukuran 1.
2. Dan semua yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat meng-edukasi
mahasiswa lain/masyarakat luar. Dan penulis mohon maaf bila ada kesalahan-kesalahan yang
disengaja maupun tidak.
Demikian hal yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kedepannya.

Malang, 9 April 2016

(Penulis)

BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG
Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu prosedur
standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran
yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil
2
yang diinginkan oleh seorang user. Dalam melakukan pengukuran listrik sangat diperlukan
piranti untuk membantu kegiatan tersebut. Piranti untuk membantu kegiatan pengukuran
listrik disebut alat ukur listrik. Alat ukur listrik memiliki banyak jenis yang diantaranya
memiliki perbedaan cara kerja, bagian-bagian penyusun dan kegunaannya. Dalam hal ini
akan dibahas mengenai alat ukur elektrodinamis.
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.
Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah
dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan
lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan sebuah termometer air raksa
sekarang dapat diukur dengan thermocople.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang
pengukuran. Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk
mahasiswa elektro. Karena tanpa pengukuran listrik maka akan sangat sulit untuk
mengetahui besaran besaran listrik yang sangat diperlukan dalam membuat suatu
perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang barang elektronika dan listrik.
Mengingat begitu pentingnya pengukuran listrik, maka dalam makalah ini akan
dibahas mengenai alat ukur elektrodinamis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu alat ukur elektrodinamis ?
2. Bagaimana prinsip kerja alat ukur elektrodinamis ?
3. Apa keuntungan dan kerugian dari alat ukur elektrodinamis ?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Menjelaskan definisi dari alat ukur elektrodinamis.
2. Menjelaskan prinsip kerja alat ukur elektrodinamis
3. Mendeskripsikan karakteristik dari alat ukur elektrodinamis.
BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah akan
menyajikan tentang 1) Definisi alat ukur elektrodinamis, 2) Prinsip kerja alat ukur
elektrodinamis, dan 3) Kelebihan dan kekurangan alat ukur elektrodinamis.

3
2.1 Definisi Alat Ukur Elektrodinamis
Alat ukur elektrodinamis adalah sebuah alat ukur kumparan putar, medan magnit yang
dihasilkan bukan dari magnit permanen, tetapi oleh kumparan tetap/berupa kumparan diam
didalamnya. Alat ukur elektrodinamis dapat dipergunakan untuk arus bolak balik maupun arus
searah, kelemahan alat ukur tersebut adalah menggunakan daya yang cukup tinggi sebagai akibat
langsung dari konstruksinya. Karena arus yang diukur tidak hanya arus yang mengalir melalui
kumparan putar, tetapi juga menghasilkan fluksi medan. Untuk menghasilkan suatu medan magnit
yang cukup kuat diperlukan gaya gerak magnit yang tinggi, dengan demikian diperlukan sumber yang
mengalirkan arus dan daya yang besar pula.

2.2 Prinsip kerja alat ukur elektrodinamis

Gambar prinsip kerja alat ukur


elektrodinamis

Prinsip kerja dari alat ukur elektrodinamis diperlihatkan pada gambar , kumparan putar M
ditempatkan diantara kumparan tetap (fixed coil) F1 dan F2 yang sama dan saling sejajar.
Kedua kumparan tetap mempunyai inti udara untuk menghindari efek histerisis, bila
instrumen tersebut digunakan untuk rangkaian AC. Jika arus yang melalui kumparan tetap I1
dan arus yang melalui kumparan putar I2. Karena tidak mengandung besi, maka kuat medan
dan rapat fluks akan sebanding terhadap I1 jadi :
B = k . I1
Dimana : B = Rapat fluks magnet
k = Konstanta

4
Misalkan kumparan putar yang dipergunakan berbentuk persegi (dapat juga lingkaran)
dengan ukuran paniang l dan lebar b, dan banyaknya lilitan N. Besarnya gaya pada masing
-masing sisi kumparan F adalah :
N . B . I2 . l
Momen penyimpang atau momen putarnya pada kumparan besarnya adalah :
Td = N . B . I2 . l . b B = k . I 1
Td = N . k . I 1 . I2 . l . b
Dimana : Td = Momen Putar (Nm)
N = Banyaknya lilitan
l = panjang kumparan (m)
b = lebar kumparan (m)

Besarnya N, k, 1, dan b adalah konstan, bila besaran -besaran tersebut dinyatakan dengan
K1, maka :
Td = K1 . I 1 . I2

Dari persamaan di atas terlihat bahwa besarnya momen putar adalah berbanding lurus
terhadap hasil kali arus yang mengalir melalui kumparan tetap dan kumparan putar. Pada
kumparan putar ini spring kontrol (pegas pengatur), maka momen pemulih akan berbanding
lurus terhadap simpangan, maka :
K1 . I 1 . I2 = K2 . 2
2 ~ I1 . I2
Apabila alat ukur yang digunakan sebagai ampermeter, maka arus yang melalui kumparan
tetap dan kumparan putar besarnya sama. Jika: I1 = I2 = I, maka :
2 ~ I2
I ~ V2

Gambar rangkaian A Gambar rangkaian B


5
Gambar rangkaian amperemeter
elektrodinamis

Gambar rangkaian A digunakan untuk mengukur arus listrik yang nilainya relatif kecil,
sedangkan gambar rangkaian b digunakan untuk mengukur arus listrik yang nilainya relatif
besar, Rs dipasang pada rangkaian yang berfungsi sebagai pembatas arus listrik yang
mengalir melalui kumparan.

Apabila alat ukut tersebut digunakan sebagai voltmeter, maka kumparan tetap F dan
kumparan putar M dihubungkan seri dengan tahanan tinggi (Rs). Besarnya I1 = 12 = I, maka:
2 ~ V.V 2 ~ V2
V ~ V2

Alat ukur
elektrodinamis bila
digunakan untuk arus
bolak-balik biasanya
skala dikalibrasi dalam
akar kuadrat arus rata- Gambar rangkaian alat ukur voltmeter
elektrodinamis
rata, berarti alat ukur membaca nilai efektif. Dengan demikian jika alat ukur elektrodinamis
dikalibrasi untuk arus searah 1A pada skala diberi tanda yang menyatakan nilai 1A, maka
untuk arus bolak-balik akan menyebabkan jarum menyimpang ke tanda skala untuk IA DC
dan memiliki nilai efektif sebesar 1A. Jadi pembacaan yang dihasilkan oleh arus searah dapat
dialihkan ke nilai arus bolak-balik yang sesuai, karena itu menetapkan hubungan antara AC
dan DC. Artinya alat ukur ini dapat digunakan untuk membaca arus AC dan DC dengan skala
yang sama.

2.3 Kelebihan dan kekurangan dari alat ukur elektrodinamis


Kelebihan :
1. Dapat dipakai untuk AC maupun DC
1. Tidak mempunyai rugi hiterisis dan arus eddy

6
Kerugian :
1. Untuk pembentukan medan magnet, pada kumparan tetap diperlukan arus besar
2. Mudah tepengaruh perubahan suhu
2. Mudah terpengaruh medan magnet luar
3. Rugi dayanya besar
4. Reaktansi induktif bertambah dengan adanya kenaikan frekuensi (hanya untuk
frekuensi rendah)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari paparan/penjelasan diatas kelompok dapat menyimpulkan alat ukur
elektrodinamis tidak menggunkan magnet permanen melainkan menggunakan elektromagnet.
Alat ukur ini juga dapat mengukur arus AC maupun DC.

7
8

Anda mungkin juga menyukai