09
Teknik Teknik Elektro MK14025 Ir. Badaruddin, MT
Abstract Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Mempelajari prinsip Mesin –
Modul Standar untuk digunakan
dalam modul perkuliahan
mesin Arus Searah dan
Universitas Mercu Buana Transformator
Mempelajari segala
permasalahan dan aplikasi trafo
dan mesin arus searah
Di harapkan mahasiswa
mempunyai kemampuan
memahami mesin arus searah
dan transformator yang lebih
lengkap
Tujuan modul ini adalah mempelajari alat – alat yang digunakan dalam antarkonversi
(interconversion) energy listrik dan mekanis. Kita terutama akan mempelajari mesin rotasi
elektromagnetis (electromagnetic rotating machinery), dengan mana konveris energy ini
terjadi. Akan kita pelajari juga transformator, yang walaupun bukan alat konversi energy
elektromekanis, tetapi merupakan komponen yang penting dalam masalah konversi energy
secara keseluruhan. Selain itu analisisnya dalam banyak segi menggunakan teknis yang
erat hubungannya dengan teknis yang diperlukan untuk mesin rotasi.
Secara praktis semua transformator dan mesin listrik itu menggunakam bahan
magnetic untuk membentuk dan mengarahkan medan magnetic yang bertindak sebagai
media untuk mentransfer dan mengkonversi energy. Jadi kemapuan untuk mengalisis dan
mengungkapkan besaran – besaran medan magnetis merupakan sesuatu yang penting
untuk memahami alat – alat ini. Bahan – bahan magnetis memainkan peranan yang besar
dalam menentukan sifat – sifat suatu perlengkapan elektromagnetik dan mempengaruhi
ukuran serta efisiensinya.
Suatu rangkaian magnetik terdiri dari kerangka yang sebagian besar tersusun dari
bahan magnetik berpermeabilitas tinggi. Akibatnya bahan berpermeabilitas tinggi ini
menyebabkan fluks magnetik berkurang pada jalan yang dibatasi oleh kerangka tersebut,
sebagaimana halnya dengan terkurangnya arus listrik dalam konduktor pada rangkaian
listrik. Penggunaan konsep rangkaian magnetik ini dibahas dalam fasal ini. Akan nampak
dalam buku ini, bahwa penggunaannya memberikan hasil yang cukup baik pada banyak
situasi.
Suatu contoh yang sederhana dari rangkaian magnetik ditunjukkan dalam gamaba.
Intinya (core) diasumsikan terdiri dari bahan magnetik yang permeabilitasnya jauh lebih
besar dari udara disekitarnya. Inti ini mempunyai penanpang melintang (cross section) yang
serbasama (uniform).
Arah Hc do dalam inti dapat ditentukan dari aturan tangan kanan (right hand rule) yang dapat
dinyatakan dalam dua cara yang ekivalen: (1) banyangkanlah suatu konduktor yang berarus
dipegang dengan tangan kanan dengan ibu jari menunjuk kearah aliran arus, maka jari – jari
(lain) menunjuk kearah medan magnet yang ditimbulkan arus. (2) ekivalen dengan itu jika
kumparan dalam gambar digenggam dalam tangan kanan (secara gambaran/figuratively
speaking) dengan jari – jari menunjuk kearah arus, maka ibujari akan menunjuk arah medan
magnetic.
Hubungan antara intensitas medan magnetic H dan rapat fluks magnetic B
merupakan sifat dari daerah yang di dalamnya terdapat medan tersebut; jadi adalah
sebagai tesla (T), dan dinyatakan dalam weber tiap amper – lilitan – meter, atau ekivalen
dengan henry tiap meter. Dalam satuan SI, permeabilitas ruang hampa (free space) adalah
relatifnya terhadap ruang hampa, atau . Nilai yang khas berkisar antara 2000
hingga 80.000 untuk bahan yang digunakan dalam transformator dan mesin rotasi.
Karakteristik bahan ferromagnetic diungkapkan dalam pasal 1.3 dan 1.4. untuk sementara
kita akan menganggap sebagai suatu tetapan yang diketahui, meskipun sebenarnya
Dalam satuan SI adalah dalam weber. Dalam istilah teori medan, kontinuitas persamaan
fluks
Menyatakan bahwa fluks magnetic total yang menembus seluruh permukaan dari
permukaan tertutup yang berdimensi tiga (sama dengan integral permukaan dari B pada
permukaan tertutup tersebut) adalah nol. Ini adalah sama dengan mengatakan bahwa
seluruh fluks yang masuk ke permukaan yang melingkupi (enclosing)suatu volume, harus
meninggalkan volume itu pada bagian lain dari permukaan, karena garis fluks magnetic itu
membentuk lingkar tertutup. Bila fluks di luar inti diabaikan, persamaan menjadi persamaan
scalar yang sederhana
Dimana:
magnetic pada hakekatnya dipaksa untuk berada dalam inti dan celah udara, serta malar
komponen seri, yaitu inti megnetik dengan permeabilitas serta panjang rata – rata I c, dan
suatu celah udara dengan permeabilitas serta panjang g. di dalam inti rapat fluks adalah
Garis medan magnetic agak membengkak ke luar ketika melalui celah udara, seperti terlihat
dalam gambar. Efek dari medan pinggir (fringing) fieds) adalah memperbesar luas efektif
1.3), Bc dan Hc tidak hanya dihubungkan dengan permeabilitas yang diketahui. Malah
sering Bc itu merupakan suatu fungsi yang tidak linier dan bernilai ganda dari H c. jadi,
meskipun persamaan itu tetap berlaku, ia tidak langsung memberikan hubungan yang
sederhana anatara ggm (mmf) dan rapat fluks seperti pada persamaan. Sebagai gantinya,
kekhususan hubungan non linier dari Bc dan Hc ini harus digunakan, entah secara gratis atau
secara analitis. Akan tetapi, dalam banyak hal, konsep permeabilitas inti memberikan hasil
yang dari segi teknik ketelitiannya dapat diterima dan sering digunakan.
Dimana efek tepi pada celah udara diabaikan dan fluks dianggap berjalan langsung
melintasi celah. Suku yang mengalikan fluks dalam persamaan ini dikenal sebagai reluktansi
R ( reluctance R), yaitu reluktansi inti dan celah udara,
Jadi
Bagian dari total agm yang diperlukan untuk tiap bagian dari rangkaian magnetic
berubah secara berbalik seperti reluktansinya. Dari persamaan kita lihat bahwa reluktans inti
menjadi kecil bila permeabilitasnya bertambah dan sering dapat dibuat jauh lebih dari
relaktansi celah udara; yaitu untuk , . Dalam hai ini fluks, dan karena itu
(rapat fluks) B, dapat diperoleh dari persamaan dinyatakan dalam T dan sifat – sifat celah
udara saja.
Suku yang mengajikan agm dikenal sebagai permeansi P (permence P) jadi permeansi
celah udara adalah
Seperti akan terlihat dalam pasal 1.3, bahan magnetic yang biasa dipakai mempunyai
permeabilitas yang tidak konstans tetapi berubah dengan tingkat fluks. Dari persamaan
hingga kita lihat bahwa selama permeabilitas ini tetap cukup besar, perubahannya tidak
akan begitu mempengaruhi penampilan rangkaian magnetic.
Sampai saat ini kita telah mengungkapkan prinsip – prinsip dasar untuk
menyederhanakan suatu medan magneto kuasi static dengan geometri yang sederhana
menjadi suatu model rangkaian magnetic. Tujuan kita yang terbatas dalam fasal ini adalah
untuk memperkenalkan beberapa konsep dan istilah yang digunakan oleh teknisi dalam
menyelesaikan masalah perencanaan yang praktis. Hendaknya ditekankan, bahwa cara
Contoh 1
Rangkaian magnetic seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.2 mempunyai ukuran –
ukuran Ac = 9 cm2; Ag = 9 cm2; g = 0,050 cm; Ic = 30 cm; N = 500 lilitan. Misalkan nilai =
penyelesaian:
a) dari persamaan ampere lilitan untuk rangkaian adalah
Contoh 2
Rangka magnetic suatu mesin serempak (synchronous machine) diperlihatkan secara
skematis dalam gambar 9.5 . dengan anggapan bahwa besi rotor dan stator mempunyai
Dan
Daftar Pustaka
1. Principles of direct current machines, alexander S. lansdrorf
2. Mesin arus searah sumarno
3. Electric machinery 4 th edision AE fitzgerald
4. Teknik Tenaga listrik Zuhal