Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Mesin Arus
Searah dan
Transformator
Komutasi dan Reaksi Jangkar

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Fakultas Teknik Teknik Elektro MK14034 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Abstract Kompetensi
Materi dalam pertemuan ke-2  Mahasiswa memahami pengertian
ini menjelaskan mengenai komutasi komutasi dan masalah-masalah
dan masalah-masalah yang yang muncul akibat proses komutasi
mengiringinya  Mahasiswa mampu menjelaskan
masalah-masalah yang muncul
akibat reaksi jangkar

‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
1 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Tegangan Dalam Mesin DC
Pembentukan Tegangan Dalam

Sebagaimana mesin berputar lainnya, tegangan yang terinduksi pada jangkar sebuah MAS
(tegangan dalam, 𝐸𝐴 ) adalah tegangan bolak-balik (AC)

Contoh: mesin arus searah sederhana 2 kutub untuk setiap satu lilitan jangkarnya akan
mendapatkan tegangan AC yg nilai maksimumnya 2𝑣𝐵𝑙

 𝑣= kecepatan linier
 𝐵= kerapatan fluks magnet
 𝑙 = panjang lilitan

Proses pembentukan tegangan di dalam belitan jangkar sebuah mesin arus searah dapat
dijelaskan sebagai berikut. Gambar 2.1.a memperlihatkan mesin arus searah sederhana
dengan dua kutub dan satu lilitan jangkar. Penampakan lengkap lilitan jangkar mesin ini
ditunjukkan pada gambar 2.1.b. Pada gambar 2.1.a posisi segmen a-b dari lilitan jangkar
adalah di depan kutub selatan.

Gambar 2. 1 Mesin arus searah sederhana dengan dua kutub

‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Tegangan yang dihasilkan pada tiap segmen lilitan di depan kutub adalah 𝑣𝐵𝑙. Dengan
demikian maka total tegangan yang dibangkitkan pada satu lilitan jangkar adalah 2𝑣𝐵𝑙. Setiap
lilitan berputar 1800 mekanik, tegangan berbalik polaritasnya sehingga tegangan dalam yang
dibangkitkan di dalam jangkar mesin arus searah merupakan tegangan bolek-balik (AC).
Gelombang tegangan bolak-balik belitan jangkar ini diperliatkan pada gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Gelombang tegangan dalam pada jangkar mesin arus searah

Komutasi

Komutasi adalah proses membalik/menukar hubungan lilitan pada rotor dari mesin arus
searah persis ketika tegangan pada lilitan berubah polaritas untuk mendapatkan tegangan
yang tetap polaritasnya (tegangan dc). Proses komutasi ini dilakukan oleh sistem penyearah
tegangan yang terdiri dari komutator dan sikat (brush). Gambar 2.3 memperlihatkan proses
komutasi dengan komutator dan sikat. Seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.3.a,
komutator terhubung dan berputar bersama-sama dengan belitan jangkar, sementara sikat
tetap diam pada posisi tertentu. Sikat selalu terhubung dengan segmen-segmen komutator
meskipun komutator berputar. Posisi sikat ditempatkan sedemikian rupa sehingga ketika
tegangan belitan jangkar berbalik polaritas, sikat terhubung dengan segmen komutator yang
memiliki polaritas yang tetap. Sebagai contoh, pada gambar 2.3.a sikat di depan kutub utara
akan selalu terhubung dengan komutator yang bertegangan positip sedangkan sikat di depan
kutub selatan akan selalu terhubung dengan komutator yang bertegangan negatip. Dengan
demikian maka tegangan terminal mesin arus searah akan berupa tegangan arus searah
sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2.3.b.

‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2. 3 Komutasi, komutator, sikat

Gambar 2. 4 Komutator dan sikat pada mesin DC sesungguhnya

Masalah-masalah Yang Menyertai Komutasi


Dalam kenyataannya proses komutasi tidak sesederhana apa yang digambarkan pada
bagian sebelumnya. Ada dua masalah utama yang muncul berkenaan dengan proses
𝑑𝑖
komutasi. Yang pertama adalah reaksi jangkar dan yang kedua adalah tegangan 𝐿 .
𝑑𝑡

‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Reaksi Jangkar

Reaksi jangkar adalah fenomena yang muncul ketika mesin arus searah berbeban. Ketika
sebuah mesin arus searah bekerja dengan memikul beban maka akan mengalir arus pada
rangkaian jangkarnya. Kita sebut arus ini arus jangkar. Arus jangkar ini akan menimbulkan
medan magnet sehingga pada mesin terdapat dua medan magnet yaitu medan magnet utama
yang dibangkitkan oleh arus medan dan medan magnet jangkar. Keberadaan medan magnet
jangkar ini akan menyebabkan distorsi pada medan magnet utama. Semakin besar beban,
semakin besar arus jangkar, semakin besar pula distorsi yang ditimbulkannya pada medan
magnet utama.

Distorsi akibat reaksi jangkar pada mesin arus searah ada dua macam yaitu pergeseran
bidang netral magnet dan pelemahan fluks (flux weakening).

Pergeseran Bidang Netral Magnet

Yang dimaksud dengan bidang netral magnet (sumbu magnet) adalah suatu bidang maya
(khayal) pada mana kecepatan penghantar rotor paralel dgn garis fluks magnet sehingga
tidak terjadi perpotongan antara medan magnet dengan penghantar rotor yang berada tepat
di bidang ini. Akibatnya tegangannya yang dibangkitkan pada penghantar ini nol.

Ketika terjadi reaksi jangkar, distribusi (kerapatan) fluks magnet pada mesin akan berubah
sehingga bidang netral magnet bergeser. Untuk generator, pergeseran bidang netral magnet
searah dengan arah putaran rotor. Sedangkan untuk motor, pergeseran bidang netral magnet
berlawanan arah dengan arah putaran rotor. Besar pergeseran tergantung besar arus jangkar
(beban). Untuk lebih jelas memahami pergeseran bidang netral magnet ini perhatikan gambar
2.5.

Gambar 2.5.a menunjukkan distribusi fluks magnet dalam keadaan mesin arus searah tidak
berbeban. Gambar 2.5.b adalah aliran fluks magnet lengkap dari kutub utara ke kutub selatan
melalui jangkar. Nampak bahwa distribusi fluks merata dan bidang netral magnet terbentuk
di antara kedua kutub manget, yang digambarkan dengan garis vertikal. Pada gambar 2.5.a
ditunjukkan dua penghantar yang berada pada bidang netral magnet. Maka tegangan yang
terinduksi pada kedua penghantar ini adalah nol. Gambar 2.5.c menunjukkan situasi ketika
mesin berbeban sehingga mengalir arus pada jangkar mesin (arus jangkar). Arus jangkar ini
menimbulkan medan magnet sendiri di mana pada penghantar-penghantar di depan kutub
utara arahnya berlawanan dengan berlawanan dengan arah putaran jarum jam sedangkan di
‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
depan kutub selatan searah dengan putaran jarum jam. Medan magnet jangkar ini
menyebabkan distribusi fluks magnet pada celah udara mengalami perubahan. Seperti
tampak pada gambar 2.5.d distribusi fluks magnet menjadi lebih rapat di bagian bawah kutub
utara dan bagian atas kutub selatan. Sedangkan di bagian atas kutub utara dan bagian bawah
kutub selatan terjadi pengurangan kerapatan fluks magnet. Pengurangan dan penambahan
mengakibatkan bidang netral magnet bergeser ke arah penambahan kerapatan searah
dengan putaran rotor sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2.5.e.

Gambar 2. 5 Pergeeran bidang netral magnet akibat reaksi jangkar

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sikat ditempatkan pada bidang netral magnet,


sehingga ketika dua segmen komutator terhubung oleh sikat, tegangan di antara keduanya
nol. Ketika MAS dibebani, bidang netral magnet bergeser, sehingga kedua segmen komutator
terhubung oleh sikat dalam keadaan bertegangan. Akibatnya, arus sirkulasi mengalir di antara
‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
segmen-segmen komutator yg terhubung oleh sikat. Saat segmen komuator tadi bergeser
karena putaran rotor arus sirkulasi terputus dan kemudian terhubung dan terputus lagi seiring
dengan perputaran komutator. Ini menyebabkan munculnya percikan dan busur api pada
sikat. Fenomena ini merugikan karena akan mengurangi usia pakai sikat dan menambah
biaya perawatan.

Pelemahan Fluks

Sebagaimana dijelaskan pada gambar 2.5.d dan 2.5.e, reaksi jangkar menimbulkan
peningkatan sekaligus pelemahan GGM di depan kutub mesin, dengan besar yang sama.
Namun karena mesin beroperasi di dekat titik jenuh (daerah lutut, knee area), maka
pelemahan fluks yang terjadi akibat pelemahan GGM akan lebih besar dari peningkatan fluks
akibat peningkatan GGM. Sehingga, secara keseluruhan fluks pada mesin mengalami
penurunan. Hal ini diperlihatkan pada gambar 2.6.

Gambar 2. 6 Pelemahan fluks (flux weakening)

Pelemahan fluks menyebabkan efek yang berbeda pada generator dan motor arus searah.
Pada generator arus searah, melemahnya fluks akibat reaksi jangkar ini akan menurunkan
besar tegangan yang dapat dibangkitkan oleh generator. Sedangkan pada motor, pelemahan

‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
fluks menyebabkan meningkatnya kecepatan motor secara drastis yang dapat merusak
motor. Hal ini terjadi disebabkan kecepatan pada motor arus searah berbanding terbalik
dengan fluks manget. Buktikan……….

‘13 Mesin Arus Searah dan Transformator Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai