Anda di halaman 1dari 45

Mesin Listrik 1

Abdillah Fashiha Ilman

Mesin Listrik

Statis

Dinamis

Mesin Listrik

Transformator
AC

Satu Fasa

DC

Tiga Fasa

Motor

Generator

Motor DC

Trafo ukur

Motor
Asinkron/indu
ksi

Generator
Sinkron

Motor
Universal

Motor sinkron

Generator

PENDAHULUAN
Mesin listrik => Energi mekanis ke energi listrik atau sebaliknya
Energi mekanis => Energi listrik : GENERATOR
Energi listrik => Energi mekanis : MOTOR
Hampir semua konsep motor dan generator mengubah energi dari bentuk
satu ke yang lain menggunakan prinsip kerja medan magnetik.
Ketika kita membahas mesin listrik, terdapat satu lagi peralatan yang sangat
sering digunakan yaitu Trafo atau Transformer. Trafo menkonversi energi
listrik arus bolak balik dari level tegangan satu ke level tegangan yang lain.

Pendahuluan
Mengapa motor dan generator listrik sangat banyak digunakan?
- Daya listrik adalah sumber energi yang ramah lingkungan dan
efisien dan juga sangat mudah di transmisikan pada jarak
yang jauh. Selain itu juga mudah dikontrol
- Tidak memerlukan ventilasi, ruang pembakaran dan bahan
bakar (jika dibandingkan dengan mesin bakar), tidak
menghasilkan bahan polusi seperti mesin bakar.

Medan Elektromagnetik
Medan elektromagnetik menghasilkan konversi energi,
proses dan transfernya adalah sebagai berikut.

Electrical System

Coupling field

Mechanical
system

Hukum Induksi Faraday


Dalam istilah medan , mengatakan bahwa medan
magnet yang berubah terhadap waktu menimbulkan
elektromotansi (tegangan gerak listrik/tgl) yang dapat
mengalirkan arus listrik pada suatu rangkaian tertutup.
Tegangan yang ditimbulkan oleh konduktor yang
bergerak dalam medan megnet yang berubah seperti
definisikan di bawah ini.


Persamaan ini berlaku untuk lintasan tertutup.
Tanda minus menyatakn bahwa arah elektromotansi
sedemikian rupa sehingga menimbulkan arus yang
fluksnya jika ditambahkan dengan fluks semula akan
mengurangi fluks tersebut

Jika lintasan tertutupnya berbentuk konduktor filament


yang terdiri dari N lilitan, sehingga dapat ditulis dengan
persamaan:

Percobaan Faraday Untuk


Menginduksi Medan
Elektromagnet

Intensitas magnetik (MAGNETIC


INTENSITY)
Intensitas medan magnet di bangkitkan oleh arus
listrik
H =

(A/m)

Intensitas medan magnet H besaran


yang dapat diukur yang dapat
menunjukkan bahwa arus dapat
membangkitkan medan magnet.
Flux medan magnet yang kuat
dibangkitkan dalam inti dan besarnya
juga tergantung
pada material inti.

Kerapatan flux (FLUX DENSITY)


Intensitas
medan magnet Kerapatan Flux magnet

m2 or Tesla)
Permeabilitas relatif
Permeabilitas ruang hampa
H/m
Nila yang lebih tinggi dari , menghasilkan flux yang lebih besar untuk
jumlah arus yang sama

Flux total (TOTAL FLUX)

=BA=

(wb)

Rangkaian magnetik(MAGNETIC
CIRCUITS)
Reluctance

Magnetomotive force (mmf)

Rangkaian magnetik (MAGNETIC


CIRCUITS)

Rangkaian magnetik (MAGNETIC


CIRCUITS)
Hal hal yang perlu diperhatikan untuk perhitungan Total Flux Magnetik
1. Flux bocor
2. Bentuk geometri dari bahan inti, misalnya bentuk sudut lintasan
3. Ke-tidak-liniear-an (saturasi) pada materi inti
Fringing Effect : karakteristik magnetik yang disebabkan oleh bentuk disekitar medan magnetik yang berhadapan
langsung dengan permukaan magnet (Fringing effect is the magnetic characteristic caused by the shape around
directly opposing the magnetic surfaces).

Contoh soal
1. Belitan kawat sebanyak 500 lilitan, diari arus 2A.
Hitung
a. Gaya gerak magnetiknya
b. Jika kasus a dipakai 1000 liitan berapa nilai
arusnya?
2. Kumparan toroida dengan 6.000 belitan kawat,
panjang lintasan magnet 30 cm, arus yang mengalir
sebesar 200 mA, hitung besarnya kuat medan atau
Intensitas medan magnet?
3. Belitan kawat bentuk inti persegi 50 mm x 30 mm,

Jawab
1. a. x 2A = 1000 ampere-lilit
b. i= / N = 1000 amper-lilit/1000 lilit = 1 ampere
2.
3.

H = I.N/ lc = 0,2 A x 6000 / 0,3 = 4000 A/m


B = /A
= B.A = 0,08T x (0,05 m x 0,03) = 1,2 mWb

Tugas 1.
1. Gambar di bawah ini menunjukkan rotor dan stator yang disederhanakan untuk motor dc. Panjang
lintasan rata-rata stator adalah 50 cm, dan luas penampang adalah 12 cm2. Panjang lintasan ratarata rotor adalah 5 cm, dan luas penampang dapat diasumsikan sekitar 12 cm2. Lebar setiap celah
udara antara rotor dan stator adalah 0,05 cm, dan luas penampang dari setiap celah udara (termasuk
fringing) adalah 14 cm2. Inti besi memiliki permeabilitas relatif 2000 dan terdapat 200 lilitan kawat
pada inti. Jika arus pada kawat diatur menjadi 1 A, berapa Kerapatan Flux pada sela udara ?

JAWAB:
Rangkaian
Pengganti

Reluctance of
Stator:

Reluctance of Rotor:

Reluctance of Air-gap:

Equivalent Reluctance:

mmf :

Rangkain yang terhubung


magnetik
(MAGNETICALLY COUPLED
CIRCUITS)
Total Flux:

Flux Density:

Rangkain yang terhubung


magnetik

Flux yang melingkupi setiap


kumparan (Linking flux each
coil):

Untuk sistem magnet


liniear
(In linear magnetic
system):

Rangkain yang terhubung


magnetik
(MAGNETICALLY COUPLED
CIRCUITS)

Flux terlingkupi
(Flux linkages):

Rangkain yang terhubung


magnetik
(MAGNETICALLY COUPLED
CIRCUITS)

Induktansi diri
(Self Inductances):

Induktansi bersama
(Mutual Inductances):

Rangkain yang terhubung


magnetik
(MAGNETICALLY COUPLED
CIRCUITS)
Fluks terlingkupi dinyatakan dengan induktansi dan arus
(Flux linkages expressed as inductances and currents):

Transformator
Transformator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai
tertentu ke nilai yang kita inginkan, transformator terdiri
dari kumparan primer dan sekunder.

KONTRUKSI TRAFO

TIPE : Core-form

TIPE : Shell-form

TRAFO IDEAL

Persamaan Tegangan dan Arus untuk trafo ideal


a = rasio jumlah belitan (efektif)

Daya pada trafo Ideal

Jenis-jenis transformator
1. TransformatorStep-Up
2. Transformator Step-down
3. Autotransformator
4. Transformator Tiga Fasa

1. TransformatorStep-Up
.Transformator step-up adalah transformator
yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi
sebagai penaik tegangan.
.Transformator ini biasa ditemui pada
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan
yang
dihasilkan
generator
menjadi tegangan tinggi yang digunakan
dalam transmisi jarak jauh.

Lambang transformator step-up

2. Transformator Step-down
Transformator step-down
memiliki lilitan sekunder lebih
sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai
penurun tegangan.
Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam
adaptor AC-DC.

Lambang transformator step-down

3. Autotransformator
Suatu transformator yang variabel tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan
perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Fungsi :
1. Digunakan untuk keperluan khusus, yaitu jika rating tegangan primer dan
sekunder tidak jauh berbeda.
2. Tidak terdapat isolasi antara kumparan primer dan sekunder
3. Memerlukan material magnetik yang lebih sedikit untuk rating KVA yang
sama dibandingkan trafo pada umumnya.
4. Dapat dioperasikan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan (step-up or
step down).

Autotrafo (Autotransformer)

Autotrafo (Autotransformer)

Step-up & Step-down


Autotransformer

Tegangan dan Arus pada


Autotransformer

Tegangan dan Arus pada


Autotransformer

Rating daya pada


Autotransformer

S in

S Out

Rating daya pada


Autotransformer
Mengeliminaasi IH dari
persamaan
menggunakan

4. Transformator Tiga Fasa


Hampir semua sistem pembangkit dan distribusi
di dunia menggunakan sistem tiga phasa,
sehingga penggunaan trafo tiga phasa sangat
penting untuk menopang sistem tersebut.
Salah satu cara yang paling mudah adalah
menggunakan tiga trafo satu phasa yang
dirangkai menjadi tiga phasa
Sebagai alternatif adalah membuat trafo tiga
phasa yang terdiri dari tiga set belitan yang
digulung pada satu inti besi.

Implementasi trafo tiga phasa

3 x satu phasa

1 x tiga phasa

Jenis dari trafo tiga phasa

Tipe Core (Core Type)

Tipe Shell
(Shell Type)

Anda mungkin juga menyukai