Anda di halaman 1dari 19

Nama Anggota Kelompok :

1. Yogi Wahyu Pratama 33111501023


2. Intan Ayu Khorifah 33111501026
3. Yuliani 33111501013
4. M. Tamamul Anwar 33111501016
5. Ach. Erlangga 33111501017

Studi Kasus PDCA dalam Industri Barang


APLIKASI SIKLUS PDCA(Plan, Do, Check, Action) DALAM
UPAYA MENURUNKAN WIP (Work In Process) PRODUK
CHICKEN NUGGET DI PT. BELFOODS INDONESIA

Chicken nugget merupakan produk utama yang diproduksi oleh


PT. Belfoods Indonesia. Chicken nugget A ukuran 250 gram selama
produksi mengalami permasalahan yaitu WIP (Work In Process)
produk yang tinggi.
Apa itu WIP ?

WIP ( Work In Process) produk merupakan suatu


kondisi dimana proses produksi produk tidak dapat
terselesaikan sampai menjadi produk akhir.
Bagaimana cara menurunkan nilai WIP produk
yang tinggi?

Gunakan metode kerja yang menerapkan


siklus : PDCA ( Plan, Do, Check ,Action).
Apa hasil analisis dari PDCA terhadap permasalahan WIP
produk chicken nugget tinggi?

Berdasarkan metode tersebut diketahui 4 faktor penyebab yang


mempengaruhi besarnya WIP produk :

1. Jumlah sekop dan desain tidak sesuai.


2. Produk tidak tersusun setelah filling.
3. Adanya perbedaan dalam menetapkan petugas untuk merapikan
kemasan.
4. Decoding kemasan setelah produk keluar IQF.
Bagaimana menyelesaikan 4 faktor penyebab tingginya
nilai WIP produk chicken nugget ?
Tahap Plan
 Identifikasi Masalah

Semakin meningkatnya jumlah WIP produk selama


proses produksi tersebut dikhawatirkan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi perusahaan.
Tahap Plan
 Spesifikasi Masalah
Tahap Plan
 Pengumpulan data
Tahap Do
 Analisa Data
Tahap Do
 Kesimpulan Tentatif
Dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab yang paling dominan ada empat
(4) pointdengan total persentase 84.84 % dari 7 pointfaktor penyebab. :
1. Keempat pointtersebut adalah jumlah sekop dan desain tidak sesuai,
2. Produk tidak tersusun setelah pengisian,
3. perbedaan penetapan petugas untuk merapikan kemasan,
4. decodingkemasan setelah produk keluar IQF
Action plan
dibuat dengan melihat
penyebab munculnya masalah
dan metode perbaikan
yang tepat dengan situasi dan
kondisi perusahaan.

Terdapat 2 faktor yang


mempengaruhi yaitu,
manajemen sumberdaya
manusia yang kurang efektif
dan ketersediaan alat bantu
yang tidak
memadai.
Tahap Check
Periksa Kesimpulan Statistik
Proses perbaikan setelah memberikan training pada karyawan
pengemasan selama proses produksi produk chicken nugget A ukuran
250 g cukup berhasil menurunkan jumlah WIP produk dibandingkan
sebelum dilakukan perbaikan.
Tahap Action
1. Pertahankan Hasil Perbaikan
Pada dasarnya factor yang mempengaruhi besarnya
jumlah WIP produk yang terjadi selama proses produksi ialah
Produktifitas Karyawan.
Produktifitas Karyawan : Kemauan kerja
Kemampuan kerja
Lingkungan Kerja
Penghasilan
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mempertahankan hasil
perbaikan sebaiknya adalah dengan memberikan training
berkelanjutan pada karyawan. Cara lain dapat dilakukan dengan
membuat Peraturan tugas kerja yang efektif dan memberikan
gambaran susunan kerja yang cukup mudah dimengerti oleh
karyawan.
Kesimpulan

Dari permasalahan WIP produksi yang terlalu tinggi pada produk nugget
A 250 g. dengan menggunakan metode siklus PDCA dapat di ketahui 4
factor yang mempengaruhi besarnya WIP produksi :
1. Jumlah sekop dan desain tidak sesuai.
2. produk tidak tersusun setelah pengisian.
3. perbedaan penetapan petugas untuk merapikan kemasan.
4. decoding kemasan setelah produk keluar IQF.
Kesimpulan

Dari permasalahan di atas maka dapat teratasi dengan siklus


PDCA dengan alternatif perbaikan :
1. memberikan training terhadap karyawan.
2. Membuat peraturan kerja karyawan selama proses produksi.
3. Memperbaiki system kerja pda setiap bidang
4. pengajuan pembelian dan desain alat bantu (sekop) baru.
Keberhasilan training berbanding lurus saat dilakukan uji coba
perbaikan. Hasil perbaikan dengan 3 meja pengemasan
menurunkan WIP produk dari 27.37% menjadi 0%. Sedangkan
perbaikan dengan 2 meja pengemasan mampu menurunkan WIP
dari 47.89% menjadi 10.97%

Anda mungkin juga menyukai