Anda di halaman 1dari 5

14.

Rangkuman

SINGLE

STATION

MANUFACTURING CELLS
Single station adalah salah satu bentuk sistem manufacturing yang sering dipakai.
Hal ini dikarenakan single station mempunyai bidang kerja yang dapat beridiri
sendiri, meskipun begitu aktifitas mereka berkoordinasi dengan sistem produksi
yang lebih besar. Dapat dipakai pada industri produksi ataupun pada industri
perakitan.
Pada bab sebelumnya, Singel station masuk dalam kategori sistem manufacturing
tipe I. Tipe I dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Single station manned cell (tipe I M)
2. Single station automated cell (tipe I A)
Dua hal diatas adalah pokok bahasan dalam bab ini. Kita juga meneliti ada dua
masalah analisis yang perlu pertimbangan dalam sistem single station. (1) berapa
banyak bidang kerja yang diperlukan dalam produksi, (2) berapa banyak mesin
yang dapat dipegang oleh satu pekerja pada satu rangkaian mesin (mechine
cluster). Mechine cluster yaitu kumpulan dari 2 atau lebih mesin yang sama persis
atau menyerupai yang dioperasikan oleh satu pekerja.

14.1 Single Station Manned Cells


Adalah model standar dimana satu pekerja memegang satu mesin, sangat sering
digunakan pada metode produksi masa kini. Sangat sering di temukan pada job
shop production dan batch production, bahkan hal ini tidak aneh pada high
production. Alasan sistem ini dipakai,

Menghemat waktu,
Investasi murah
Sistem yang paling mudah
Biaya rendah per unit produksi
Secara umum, adalah sistem yang paling fleksibel ketika akan merubah
dari satu design part atau produksi ke design lainnya.

Pada satu stasiun mesin-satu pekerja (one mechine-one worker station), ( n =


1, w = 1), mesin dijalankan manual atau semi-manual. Ada berbagai macam
tipe variasi dari jenis ini, salah satunya yaitu, dibutuhkan satu atau lebih
pekerja full-time untuk mengoperasikan mesin atau untuk melengkapi tugas
pada tempat kerja ( n =1, w > 1). Atau jenis yang lainnya yaitu adanya
tambahan peralatan pada mesin produksi utama yang mendukungnya.

14.2 Single Station Automated Cell


Memiliki

mesin yang memiliki kelebihan pada otomasi penuh serta

berkemampuan untuk beroperasi sendiri pada satu periode waktu lebih panjang
dibandingkan one mechine cycle. Pekerja tidak selalu dibutuhkan pada mesin
terkecuali pada saat akan mengisi dan mengosongkan barang-barang. Alasan
mengapa sistem ini sangat penting yaitu,

Biaya kerja lebih rendah dibandingkan dengan single manned station,


Dibandingkan dengan sistem manufakturing yang otomasi, lebih mudah

dan murah,
Tingkat produksi lebih tinggi dibandingan single manned
Paling sering digunakan pada langkah awal memasuki sebuah sistem
otomasi multi-station yang terintegrasi.

14.2.1 Enablers (pemboleh) untuk operasi unattended cell


Kunci dari sistem ini yaitu kemampuan untuk tetap beroperasi tanpa diawasi pada
periode waktu yang lama. Enablers (Pemboleh) yang digunakan untuk operasi
tanpa pengawasan pada model operasi single dan batch harus dibedakan
peruntukannya untuk model produksi mixed.
Enablers (pemboleh) untuk model produksi single dan batch.

Programed cycle
Parts storage subsystem
Automatic transfer of worksparts
Periodic attention of a worker
Built-in safeguards

Enablers (pemboleh) untuk model produksi mixed.

Work identification subsystem


Program downloading capability
Quick setup changeover

14.2.2 Parts Storage Subsystem dan Automatic Parts Transfer


Parts Storage Subsystem dan Automatic Transfer of parts adalah hal yang sangat
penting keberadaannya pada single station automated cell. Untuk mencari waktu
tanpa pengawasan (unattended time) UT, dapat dicari dengan :
UT = np Tc
dimana,
np

= kemampuan tampung (parts storage) pada subsistem


penyimpanan (pc)

Tc

= siklus waktu (cycle time) pada stasiun kerja


Otomatis (min/pc)

UT

= waktu tanpa pengawasan saat oporasi pada


Manufacturing cell (min)

Pada kenyataanya waktu tanpa pengawasan bisa lebih rendah dari yang
diperhitungkan hal ini dikarenakan pekerja membutuhkan waktu untuk
mengosongkan semua bagian yang telah selesai dan mengisi kembali work units
kedalam subsistem penyimpanan. Adapun tujuan utamanya yang juga syarat dari
operasi tanpa pengawasan yaitu :

Patokan waktu interval yang memungkinkan pekerja untuk mengerjakan

berbagai mesin.
Waktu diantara jadwal pengubahan alat,
Satu waktu kerja yang lengkap,
Operasi pada malam hari,

Storage Capacity of One Part


Kapasitas minimum dari penyimpana yaitu satu bagian yang telah dikerjakan.
Sehingga pekerja harus selalu berada di work station, maka dapat disebut sebagai
type I M daripada type I A. Mesin tidak digunakan saat proses loading dan

unlaoding. Jika Tm = waktu proses mesin, dan Ts = waktu yang dibutuhkan pekerja
untuk mengisi dan mengosongkan, sehingga total waktu yang dibutuhkan satu
siklus mesin tanpa penyimpanan yaitu
Tc = T m + T s
Storage Capcities Greater Than One
Semakin besar kapasitas penyimpanan memudahkan untuk pengoperasian tanpa
pengawasan, selama waktu proses pengisian dan pengosongan tidak melebihi
waktu proses yang dilakukan mesin.

14.3 Aplikasi
14.3.1 Aplikasi dari Single Station Manned Cells

CNC mechine center


CNC turning center
Sebuah gabungan dari dua CNC turning certer
Etc

14.3.1 Aplikasi dari Single Station Automated Cells

CNC mechine center dengan karosel part dan pallate changer yang

otomatis,
CNC turning center dengan bak penyimpan part dan robot.
Gabungan dari 10 CNC turning centers,
Etc.

14.4 Analisis dari sistem Single Station


Apa saja yang akan dianalisis sudah disebutkan sebelumnya,
14.4.1 Jumlah workstation yang dibutuhkan.
Sebuah sistem manufactur mendesign laju spesifik produksi untuk menghasilkan
jumlah spesifik dari parts atau produk. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
dibutuhkan lebih dari single station cell. Masalah yang dihadapi yaitu, berapakah

jumlah spesifik work station yang dibutuhkan. Pendakatan dasar yang dibutuhkan
yaitu (1) tentukan jumlah beban kerja (workload) yang harus diselesaikan pada
periode tertentu (jam, minggu, bulan, tahun), dimana benban kerja (workload)
yaitu total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah tugas kerja yang
diberikan atau untuk memproduksi sejumlah tugsa kerja yang dijadwalkan salama
waktu pekerjaan, (2) kemudian membagi beban kerja berdasakan waktu yang ada
pada satu work station dalam periode yang sama.
Beban kerja digambarkan WL = Q Tc
Dimana,

WL

= jadwal beban kerja yang diperiodikkan (jam kerja/jam

atau
jam kerja/minggu,
Q

= Jumlah yang diproduksi selama periode (pc/jam, pc/wk,)

Tc

= siklus waktu yang dibutuhkan per barang (hr/pc).

Jika beban kerja terdiri dari beberapa jenis part atau produk yang dapat diproduksi
dalam satu workstation maka,
WL =

Dimana, Q j

Q j T cj
j

= jumlah dari jenis j part atau produk selama periode (pc),

T cj

= siklus waktu dari jenis j part atau produk (hr/pc), dan penjumlahan meliputi
semua part atau produk yang dihasilkan selama periode.
Langkah yang kedua (2) membagi beban kerja berdasarkan waktu yang ada pada
satu workstation , maka
n=

WL
AT

Dimana, n = jumlah dari workstation dan AT = waktu yang tersedia pada satu
station dalam periode (hr/period).

Anda mungkin juga menyukai