Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL DISKUSI MATA KULIAH PSIKOLINGUISTIK

KELOMPOK : 1 (SATU)
KELAS : PBSD.B 2020
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH
DOSEN PENGAMPU :Dr. Asia M., S.s., M.Pd

 Tujuan
Mahasiswa mampu menguraikan Sejarah Perkembangan Psikolinguistik
 Topik pembahasan
Topik pembahasan yang diangkat oleh kelompok 1 yang akan di diskusikan adalah
“Sejarah Perkembangan Psikolinguistik”
 Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 09 September 2021
Tempat Pelaksanaan : Via Whatsap
Moderator : Syarifah Ramdana
Penyaji : Kelompok 1
Notulis : Nur Fatimah
Diskusi : PBSD.B
 Hasil Diskusi
A. Pokok-Pokok Materi yang disajikan :
1. Psikologi Dalam Linguistik
2. Linguistik Dalam Psikologi
3. Kerja sama psikologi dan linguistik
4. Psikolinguistik sebagai disiplin mandiri
5. Tiga Generasi dalam Psikolinguistik

B. Pertanyaan-Pertanyaan, Tanggapan dan Tambahan Jawaban yang


disampaikan hasil diskusi :

 SESI PERTAMA:
1. Mengapa Kita harus Mengetahui dan mempelajari Sejarah Psikolinguistik
.Jelaskan Menurut Pendapat Kalian ! (Ummul Nurul Syuhada, Dari
Kelompok 3)
Jawab :
- Risma Nurfadillah
Karna tujuan kita mempelajari dan mengetahui sejarah psikolinguistik
agar kita mengetahui kejadian kejadian peristiwa dimasa lampau, dan
kita menjadi tahu asal usul nama psikolinguistik. Karna kita tidak akan
tahu darimana kata psikolinguistik itu berasal,bagaimana
perkembangannya ketika kita tidak mempelajarinya.
 Tambahan Jawaban :
- Husnul Reskiyani :
Baik menurut pendapat saya mengapa kita harus mempelajari sejarah
psikolinguistik karena didalam sejarah psikolinguistik kita dapat
mengetahui banyak ilmu terutama ilmu bahasa,perilaku bahasa yang
tampak maupun tidak tampak dan sejarah psikolinguistik itu juga
mengajarkan bagaimana ilmu bahasa jiwa ,bagaimana ilmu yang
mempelajari hubungan antara bahasa dengan perilaku akal Budi
manusia.
 Tambahan Jawaban :
- St. Hajrah Febrina :
Mengapa kita harus mempelajari psikolinguistik, karena psikolinguistk
adalah ilmu bahasa yang dimana kita mempelajari bahasa sejak kecil,
waktu kita kecil mungkin tidak mengetahui istilah psikolingiistik tetapi
tanpa disadari kita sudah terikat oleh psikolinguistik yang
menggunakan kalimat-kalimat berbicara. Jadi untuk mengetahui lebih
dalam tentang psikolinguistik tentu kita harus belajar, untuk
memperbaiki kosa kata kita saat berbicara dan bergerak.
2. Mengapa dikatakan bahwa ilmu psikologi tidak mungkin dapat hidup tanpa
sebuah ilmu bahasa? (Ine Febrianty, Dari Kelompok 2)
Jawab :
- St. Hajrah Febrina :
Karena, seperti yang kita ketahui bahwa kata psikologis berasal dari
kata yunani kuno Psyche dan logos. Kata psyche bermakna jiwa, roh,
atau sukma, sedangkan kata logos bermakna ilmu. Jadi, psikologi
adalah ilmu atau suatu studi tentang jiwa. kagan dan Havemann
( dikutip Pateda, 1990:79) mengemukan bahwa
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang secara sistematis
mempelajarai dan mncoba
menjelaskan tingkah laku yang diamati dan hubungannya dengan
proses mental yang tidak
dapat dilihat yang berlangsung di dalam organ dan menggejal ke luar
dalam lingkungan. Dari
kedua batasan ini tampak perasaaan bahwa yang menjadi obyek
psikologi adalah tingkah
laku manusia yang dapat diamati.

1) Aktivitas gerak (motorick activity), yakni aktivitas yang mudah


diamati karena berwujud
gerakan, baik disadari maupun tidak disadari. 2) Aktivitas kognitif
(cognitive activity), yakni aktivitas yang berhubungan dengan
dorongan-dorongan, hasrat, perhatian, kemaun untuk mencapai sesuatu.
3) Aktivitas efektif (af ective activity), yakni aktivitas yang
berhubungan dengan perasaan, sikap dan minat.

Ketiga kegiatan ini dapat dikaitkan dengan kegiatan kebahasaan.


Seperti kita
ketahui aktivitas berbahasa merupakan objek linguistik, sedangkan
tingkah laku yang
ditampakkan melalui aktivitas berbahasa itu adalah objek psikologi. Di
sini dapat dilihat
hubungan antara linguistik dengan psikologi. Hubungan ini tentu telah
tampak sejak lahir. Seseorang anak yang mengatakan “Mam”, dapatlah
kita tafsirkan dengan berbagai dugaan. Kita mungkin menafsirkan, (1)
anak minta makan, (2) mama, ke sini, (3) Mama, ada kucing, (4)
mama, gendong saya
 Tambahan Jawaban :
- Nuraliyah Syamsurya
Karena, ilmu psikologi sebagai disiplin ilmu yang diorientasikan untuk
mengkaji proses berpikir manusia dan segala bentuk manifestasinya
yang mengatur perilaku manusia, dan ilmu bahasa atau dengan kata
lain, yaitu linguistik merupakan disiplin ilmu yang diorientasikan untuk
mengkaji seluk-beluk bahasa dari segi sejarah, struktur, kaidah,
penerapan, dan perkembangannya. Kedua disiplin ilmu tersebut saling
berkaitan, walaupun masing-masing mempunyai orientasi tersendiri
dan merupakan dua disiplin ilmu yang berbeda.
3. jelaskan perbedaan dan persamaan antara psikolinguistik generasi pertama,
kedua dan ketiga. (Nita Purwanti, Dari Kelompok 9)
Jawab :
- Hamrina Dwijaya Saputri
Perbedaan antara generasi pertama kedua dan ketiga ialah pada
generasi pertama memiliki tiga sifat yaitu reaktif, atomistik, dan
individualis. Psikolinguistik generasi pertama memandang bahasa
bukan satu tindakan atau perbuatan manusiawi melainkan sebagai satu
stimulus respon. Teori pemerolehan bahasa bahwa jumlah bahasa
adalah kemampuan untuk membedakan kata atau bentuk yang berbeda.
Pada Psikolinguistik generasi kedua berpendapat bahwa proses
berbahasa bukan butir-butir bahasa yang diperoleh melainkan kaidah
dan sistem kaidah nya. Psikolinguistik generasi kedua menyatakan
bahwa analisis mereka mengakui bahasa telah melampaui batas
kalimat. Namun pada kenyataannya analisis mereka baru sampai pada
tahap kalimat bukan wacana. Kekurangan tersebut diperbaharui oleh
psikolinguistik generasi 3. Persamaannya yaitu: Sama-sama
menganalisis bahasa, kemampuan berbahasa.
 Tambahan Jawaban :
- Husnul Reskiyani :
Perbedaan psikolinguistik di generasi pertama,kedua dan ketiga yaitu
Pada generasi pertama memiliki 3 kelemahan yaitu
1.Adanya sifat reaktif dari psikolinguistik tentang bahasa
2.Psikolinguistik bersifat atomistik
3.Bersifat individualis.
Pada generasi kedua dan ketiga tidak memiliki kelemahan dan ahli
yang meneliti psikolinguistik pada generasi pertama,kedua,dan ketiga
pun berbeda. Sedangkan Persamaan psikolinguistik generasi
pertama,kedua,dan ketiga yaitu para ahli sama sama meneliti tentang
disiplin ilmu bahasa psikolinguistik.
4. Yaitu apa perbedaan antara pendeksripsian sebuah bahasa dan pendeksripsian?
(Erni, Dari Kelompok 6)
Jawab :
- Risma Nurfadillah
Menurut saya sebuah bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia
lainnya contohnya seperti bahasa isyarat, bahasa menggunakan tanda,
dan menurut saya pemakai bahasa adalah dimana kita harus
menggunakan bahasa yang baik dan benar contohnya seperti
menggunakan bahasa baku.
 Tanggapan Jawaban :
- Erni
Seperti apa bahasa baku itu? Bisakah anda memberikan sebuah kata
atau kalimat?
Jawab :
- Risma Nurfadillah
Contohnya seperti "Apakah kamu ingin mengerjakan tugas
psikolinguistik?"
 Tambahan Jawaban :
- St. Hajrah Febrina
Jadi Kata baku digunakan untuk berbagai hal yang berbau resmi. Entah
itu surat-menyurat, perihal kedinasan, penelitian akademik, atau yang
lainnya. Contohnya seperti Pembuatan Karya Ilmiah
– Pembuatan Surat Resmi
– Pembuatan Laporan
– Pidato Kedinasan
– Pembuatan Surat Lamaran Kerja
- Hamrina Dwijaya Saputri
Kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya
sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang
dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan
kamus. Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang
mempunyai nilai komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam
kepentingan nasional, dalam situasi resmi atau dalam lingkungan resmi
dan pergaulan sopan yang terikat oleh tulisan, ejaan baku, istilah/kosa
kata baku tata bahasa baku, serta lafal baku.
- Nuraliyah Syamsurya
Sebuah bahasa adalah suatu alat komunikasi yang dimiliki manusia
yaitu berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau
mulut manusia, sedangkan pemakai bahasa adalah orang yang
menggunakan bahasa tersebut, dan dalam penggunaannya harus baik
dan benar sesuai dengan kondisi atau keadaan.
 Tanggapan Jawaban :
- Sri Wahyuni
Tanggapan saya yaitu apakah jika kita tidak menggunakan bahasa yang
baku maka tidak disebut sebagai pemakai bahasa?
Jawab :
- Risma Nurfadillah
Menurut saya, Tetap dikatakan pemakai bahasa,tetapi dikatakan
pemakai bahasa tidak baku atau informal. Karna didalam penjelasannya
menggunakan bahasa yang benar, sesuai kondisi atau keadaan.
 Tambahan Jawaban :
- Nuraliyah Syamsurya
Pemakai bahasa dapat disebut juga pengguna bahasa, baik dalam
menggunakan bahasa baku maupun tidak baku. Jadi, pemakai bahasa
adalah orang yang menggunakan bahasa tersebut, dalam bahasa
maupun bentuk bahasa apapun. Namun, sebaiknya dalam penggunanan
bahasa harus baik dan benar, serta disesuaikan dengan situasi ataupun
kondisi.
- St. Hajrah Febrina
seperti yang saya jelaskan tadi bahwa kata baku itu digunakan sebagai
yang berbau resmi saja, jika non baku digunakan saat berbicara dengan
teman, dan juga yang sudah di jelaskan oleh saudari Nuraliyah
Syamsurya. Dimana orang yang menggunakan bahasa tersebut dalam
penggunaannya harus baik dan benar sesuai kondisi atau keadaan. Jika
kita menggunakan bahasa yang non baku itu masih disebut berbahasa.

 Kesimpulan dari Sejarah Perkembangan Psikolinguistik.


Pada awal perkembangannya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang
berminat pada psikologi dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik.
Dilanjutkan dengan adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan
kemudian muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin mandiri.
- Ferdinand de Saussure (1858-1913), pakar linguistik berkebangsaan Swiss, telah berusaha
menerangkan apa sebenarnya bahasa itu (linguistik), dan bagaimana keadaan bahasa itu di
dalam otak (psikologi). Beliau memperkenalkan tiga istilah tentang bahasa yaitu langage
(bahasa umumnya bersifat abstrak), Langue (bahasa tertentu yang bersifat abstrak), parole
(bahasa sebagai tuturan konkret).
- Von Humboldt (1767-1835), pakar linguistik berkebangsaan Jerman, telah mencoba
mengkaji hubungan antara bahasa dengan pemikiran manusia. Caranya dengan
membandingkan tata bahasa dari bahasa-bahasa yang berlainan dengan tabiat-tabiat bangsa-
bangsa penutur bahasa itu.
- Edward Sapir (1884-1939), pakar linguistik dan antropologi bangsa Amerika, telah
mengikutsertakan psikologi dalam pengkajian bahasa. Menurut Sapir, psikolinguistik dapat
memberikan dasar ilmiah yang kuat dalam pengkajian bahasa. Beliau juga mencoba mengkaji
hubungan bahasa dengan pemikiran. Dari kajian itu beliau berkesimpulan bahwa bahasa
terutama strukturnya merupakan unsur yang menetukan struktur pemikiran manusia.
- Leonard Bloomfield (1887-1949), pakar linguistik bangsa Amerika dalam usahanya
menganalisis bahasa telah dipengaruhi oleh dua aliran psikologi yang saling bertentangan,
yaitu mentalisme dan behaviorisme. Pada mulanya beliau menganalisis bahasa menurut
prinsip-prinsip mentalisme yang sejalan dengan teori psikologi Wundt). Di sini beliau
berpendapat bahwa berbahasa dimulai dari melahirkan pengalaman yang luar biasa, terutama
sebagai penjelmaan dari adanya tekanan emosi yang sangat kuat. Kemudian, sejak tahun
1925, Bloomfield meninggalkan psikologi mentalisme Wundt, lalu menganut paham
psikologi behaviorisme Watson dan Weiss. Beliau menerapkan teori psikologi behaviorisme
dalam teori bahasanya yang kini dikenal sebagai linguistik structural atau linguistik
taksonomi.
- Otto Jespersen, Pakar linguistik berkebangsaan Denmark, telah menganalisis bahasa
menurut pikologi mentalistik yang juga sedikit berbau behaviorisme. Jespersen berpendapat
bahwa bahasa bukanlah satu wujud dalam pengertian satu benda seperti sebuah meja atau
seekor kucing melainkan merupakan satu fungsi manusia sebagai lambing-lambang di dalam
otak yang melambangkan pikiran atau yang membangkitkan pikiran itu. Beliau juga
berpendapat bahwa berkomunikasi haris dilihat dari sudut perilaku.

Anda mungkin juga menyukai