Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : FIQHAL-LUGHAH DAN ILM AL-LUGHAH


B. Kegiatan Belajar : KB. 04 Psikolinguistik
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Peta Konsep
Pengertian
Psikolinguistik

Jangkauan
Psikolinguistik
Psikolinguistik

Pemerolehan Bahasa

Hubungan Bahasa dan


Pengguna Bahasa

A. Pengertian Psikolinguistik
▪ Psikolinguistik adalah ilmu yang menguraikan proses-proses
psikologis yang terjadi apabila seseorang menghasilkan kalimat dan
memahami kalimat yang didengarnya waktu berkomunikasi dan
bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia. Secara
etimologis, istilah Psikolinguistik berasal dari dua kata, yakni
Konsep (Beberapa
Psikologi dan Linguistik.
1 istilah dan definisi) di
KB
B. Jangkauan Psikolinguistik
Jangkauan Psikolinguistik mencakup beberapa aspek, antara lain:
(1) Pemerolehan Bahasa: Psikolinguistik mempelajari bagaimana
manusia memperoleh bahasa dan kemampuan berbahasa. Aspek ini
mencakup bagaimana anak-anak belajar bahasa pertama mereka,
bagaimana orang dewasa belajar bahasa kedua, dan bagaimana
orang dengan gangguan bahasa memperoleh bahasa.
(2) Hubungan Bahasa dan Pengguna Bahasa: Psikolinguistik
mempelajari bagaimana bahasa digunakan oleh manusia dalam
berkomunikasi. Aspek ini mencakup bagaimana manusia
menghasilkan kalimat dan memahami kalimat yang didengarnya
waktu berkomunikasi.
(3) Aspek Sosial Bahasa: Psikolinguistik mempelajari aspek sosial
bahasa seperti sikap bahasa, akulturasi budaya, kejut budaya, jarak
sosial, periode kritis budaya, pajanan bahasa, pendidikan, lama
pendidikan, dan sebagainya. Aspek ini mencakup bagaimana bahasa
digunakan dalam konteks sosial dan budaya.
(4) Psikolinguistik Pendidikan: Psikolinguistik pendidikan
mempelajari aspek-aspek pendidikan secara umum di sekolah,
terutama mengenai peranan bahasa dalam pengajaran bahasa pada
umumnya, khususnya dalam pengajaran membaca, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpidato, dan pengetahuan mengenai
peningkatan berbahasa dalam memperbaiki proses penyampaian
buah pikiran.
(5) Neuropsikolinguistik: Neuropsikolinguistik mempelajari hubungan
antara bahasa dan otak. Aspek ini mencakup bagaimana otak
memproses bahasa dan bagaimana kerusakan otak mempengaruhi
kemampuan berbahasa.
(6) Psikolinguistik Eksperimental adalah cabang Psikolinguistik yang
menggunakan metode eksperimental untuk mempelajari proses
kognitif yang terlibat dalam produksi dan pemahaman bahasa.
Dalam Psikolinguistik Eksperimental, peneliti menggunakan
metode eksperimental untuk menguji hipotesis tentang bagaimana
manusia memproses bahasa, seperti bagaimana manusia mengenali
kata-kata, memahami kalimat, dan menghasilkan kalimat.
(7) Psikolinguistik Terapan adalah cabang Psikolinguistik yang fokus
pada penerapan teori dan pengetahuan Psikolinguistik dalam
kehidupan sehari-hari. Psikolinguistik Terapan dapat digunakan
dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, terapi wicara,
terjemahan, dan pengembangan teknologi bahasa. Contohnya,
dalam pendidikan, Psikolinguistik Terapan dapat membantu guru
dalam mengajar bahasa dengan lebih efektif dan efisien, sedangkan
dalam terapi wicara, Psikolinguistik Terapan dapat membantu
individu yang mengalami gangguan bahasa untuk memperbaiki
kemampuan berbahasa mereka. Dalam pengembangan teknologi
bahasa, Psikolinguistik Terapan dapat membantu dalam
pengembangan sistem pengenalan suara dan sistem penerjemahan
otomatis.

C. Pemerolehan Bahasa
▪ Psikolinguistik dapat melakukan penelitian untuk mendeteksi
pemerolehan bahasa pada anak-anak dan orang dewasa. Penelitian
ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental
dan observasional untuk mempelajari bagaimana manusia
memperoleh bahasa, seperti bagaimana manusia belajar kata-kata,
memahami kalimat, dan menghasilkan kalimat.
▪ Psikolinguistik dapat membantu dalam memahami proses
pemerolehan bahasa dengan memberikan bukti empiris tentang
bagaimana manusia memperoleh bahasa. Dengan menggunakan
metode eksperimental dan observasional, peneliti dapat menguji
hipotesis tentang bagaimana manusia memperoleh bahasa dan
menghasilkan bukti empiris yang dapat digunakan untuk
memperbaiki teori tentang pemerolehan bahasa. Selain itu,
Psikolinguistik juga dapat membantu dalam mengembangkan
aplikasi teknologi bahasa, seperti sistem pengenalan suara dan
sistem penerjemahan otomatis.
▪ Beberapa teori yang digunakan dalam Psikolinguistik untuk
menjelaskan pemerolehan bahasa antara lain: teori generatif, teori
kognitif, teori interaksionis, dan teori sosial. Teori generatif
mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan
untuk memperoleh bahasa, sedangkan teori kognitif
mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa terjadi melalui proses
kognitif yang kompleks. Teori interaksionis mengemukakan bahwa
pemerolehan bahasa terjadi melalui interaksi sosial, sedangkan
teori sosial mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa terjadi
melalui pengalaman sosial dan budaya.

D. Hubungan Bahasa dan Pengguna Bahasa


▪ Hubungan antara bahasa dan pengguna bahasa adalah kompleks
dan saling terkait. Seorang pengguna bahasa memiliki pengetahuan
bahasa yang meliputi pengetahuan tentang tata bahasa, kosakata,
dan konvensi sosial yang terkait dengan penggunaan bahasa. Selain
itu, pengguna bahasa juga memiliki kemampuan untuk
memproduksi dan memahami bahasa secara efektif dalam konteks
sosial yang berbeda-beda.
▪ Representasi bahasa internal seseorang merujuk pada pengetahuan
bahasa yang dimiliki oleh seseorang. Representasi bahasa internal
seseorang mencakup pengetahuan tentang tata bahasa, kosakata,
dan konvensi sosial yang terkait dengan penggunaan bahasa.
Representasi bahasa internal seseorang dapat dipelajari melalui
metode eksperimental dan observasional dalam Psikolinguistik.
▪ Psikolinguistik dapat membantu dalam mengembangkan aplikasi
teknologi bahasa dengan memberikan bukti empiris tentang
bagaimana manusia memproses bahasa. Dengan menggunakan
metode eksperimental dan observasional, peneliti dapat menguji
hipotesis tentang bagaimana manusia memproses bahasa dan
menghasilkan bukti empiris yang dapat digunakan untuk
mengembangkan aplikasi teknologi bahasa, seperti sistem
pengenalan suara dan sistem penerjemahan otomatis.
Daftar materi pada KB a) Bagaimana Psikolinguistik Eksperimental dapat membantu dalam
2 memahami proses berbahasa?
yang sulit dipahami
Dalam pembelajaran bahasa Arab, terutama dalam Psikolinguistik,
beberapa materi sering mengalami miskonsepsi. Berikut beberapa materi
yang sering menyebabkan miskonsepsi:

a) Proses Pemahaman Bahasa


Daftar materi yang Siswa mungkin salah memahami bagaimana otak memproses dan
sering mengalami memahami bahasa Arab. Proses-proses seperti parsing (analisis
3
miskonsepsi dalam sintaksis), pemahaman makna kata, dan pemrosesan kalimat kompleks
pembelajaran dapat membingungkan.

b) Memori dan Hafalan


Seringkali, siswa menganggap bahwa mempelajari bahasa Arab hanya
melibatkan hafalan kosakata dan aturan gramatika. Ini dapat
menyebabkan miskonsepsi tentang bagaimana memori jangka pendek
dan jangka panjang digunakan dalam pembelajaran bahasa.

c) Faktor Psikologis
Psikolinguistik juga melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor
psikologis, seperti motivasi, kepercayaan diri, dan kecemasan dalam
pembelajaran bahasa. Siswa mungkin tidak menyadari bahwa faktor-
faktor ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam memahami
dan menggunakan bahasa Arab.

d) Pemrosesan Bunyi Bahasa Arab


Bunyi bahasa Arab, terutama karena adanya fonem-fonem yang tidak
ada dalam bahasa-bahasa lain, seperti huruf-huruf qaf, kha, dan 'ain,
dapat menjadi sumber miskonsepsi dalam pemrosesan suara bahasa
Arab.

e) Proses Produksi Bahasa


Psikolinguistik juga mencakup pemahaman tentang bagaimana
manusia memproduksi bahasa lisan dan tulisan. Siswa sering salah
memahami kompleksitas yang terlibat dalam menghasilkan kalimat
yang benar dan berarti dalam bahasa Arab.

f) Konteks Sosial dan Budaya


Faktor-faktor sosial dan budaya dapat memengaruhi pemahaman
bahasa Arab. Miskonsepsi dapat muncul ketika siswa tidak
mempertimbangkan konteks sosial dan budaya dalam interpretasi teks
atau percakapan.

g) Interferensi Bahasa Lain


Bagi siswa yang memiliki bahasa ibu yang berbeda, interferensi bahasa
lain seringkali menjadi masalah. Miskonsepsi dapat muncul ketika
struktur bahasa Arab diinterpretasikan melalui lensa bahasa ibu
mereka.

h) Pengaruh Konteks pada Makna


Siswa mungkin tidak memahami bahwa makna sebuah kata atau
kalimat dalam bahasa Arab dapat berubah tergantung pada konteks. Ini
bisa menyebabkan miskonsepsi tentang makna sebenarnya dari suatu
teks.

Gubug, 19 September 2023


Mahasiswa PPG

Zulfianti Elfani, S. Pd.

Anda mungkin juga menyukai