Jangkauan
Psikolinguistik
Psikolinguistik
Pemerolehan Bahasa
A. Pengertian Psikolinguistik
▪ Psikolinguistik adalah ilmu yang menguraikan proses-proses
psikologis yang terjadi apabila seseorang menghasilkan kalimat dan
memahami kalimat yang didengarnya waktu berkomunikasi dan
bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia. Secara
etimologis, istilah Psikolinguistik berasal dari dua kata, yakni
Konsep (Beberapa
Psikologi dan Linguistik.
1 istilah dan definisi) di
KB
B. Jangkauan Psikolinguistik
Jangkauan Psikolinguistik mencakup beberapa aspek, antara lain:
(1) Pemerolehan Bahasa: Psikolinguistik mempelajari bagaimana
manusia memperoleh bahasa dan kemampuan berbahasa. Aspek ini
mencakup bagaimana anak-anak belajar bahasa pertama mereka,
bagaimana orang dewasa belajar bahasa kedua, dan bagaimana
orang dengan gangguan bahasa memperoleh bahasa.
(2) Hubungan Bahasa dan Pengguna Bahasa: Psikolinguistik
mempelajari bagaimana bahasa digunakan oleh manusia dalam
berkomunikasi. Aspek ini mencakup bagaimana manusia
menghasilkan kalimat dan memahami kalimat yang didengarnya
waktu berkomunikasi.
(3) Aspek Sosial Bahasa: Psikolinguistik mempelajari aspek sosial
bahasa seperti sikap bahasa, akulturasi budaya, kejut budaya, jarak
sosial, periode kritis budaya, pajanan bahasa, pendidikan, lama
pendidikan, dan sebagainya. Aspek ini mencakup bagaimana bahasa
digunakan dalam konteks sosial dan budaya.
(4) Psikolinguistik Pendidikan: Psikolinguistik pendidikan
mempelajari aspek-aspek pendidikan secara umum di sekolah,
terutama mengenai peranan bahasa dalam pengajaran bahasa pada
umumnya, khususnya dalam pengajaran membaca, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpidato, dan pengetahuan mengenai
peningkatan berbahasa dalam memperbaiki proses penyampaian
buah pikiran.
(5) Neuropsikolinguistik: Neuropsikolinguistik mempelajari hubungan
antara bahasa dan otak. Aspek ini mencakup bagaimana otak
memproses bahasa dan bagaimana kerusakan otak mempengaruhi
kemampuan berbahasa.
(6) Psikolinguistik Eksperimental adalah cabang Psikolinguistik yang
menggunakan metode eksperimental untuk mempelajari proses
kognitif yang terlibat dalam produksi dan pemahaman bahasa.
Dalam Psikolinguistik Eksperimental, peneliti menggunakan
metode eksperimental untuk menguji hipotesis tentang bagaimana
manusia memproses bahasa, seperti bagaimana manusia mengenali
kata-kata, memahami kalimat, dan menghasilkan kalimat.
(7) Psikolinguistik Terapan adalah cabang Psikolinguistik yang fokus
pada penerapan teori dan pengetahuan Psikolinguistik dalam
kehidupan sehari-hari. Psikolinguistik Terapan dapat digunakan
dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, terapi wicara,
terjemahan, dan pengembangan teknologi bahasa. Contohnya,
dalam pendidikan, Psikolinguistik Terapan dapat membantu guru
dalam mengajar bahasa dengan lebih efektif dan efisien, sedangkan
dalam terapi wicara, Psikolinguistik Terapan dapat membantu
individu yang mengalami gangguan bahasa untuk memperbaiki
kemampuan berbahasa mereka. Dalam pengembangan teknologi
bahasa, Psikolinguistik Terapan dapat membantu dalam
pengembangan sistem pengenalan suara dan sistem penerjemahan
otomatis.
C. Pemerolehan Bahasa
▪ Psikolinguistik dapat melakukan penelitian untuk mendeteksi
pemerolehan bahasa pada anak-anak dan orang dewasa. Penelitian
ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental
dan observasional untuk mempelajari bagaimana manusia
memperoleh bahasa, seperti bagaimana manusia belajar kata-kata,
memahami kalimat, dan menghasilkan kalimat.
▪ Psikolinguistik dapat membantu dalam memahami proses
pemerolehan bahasa dengan memberikan bukti empiris tentang
bagaimana manusia memperoleh bahasa. Dengan menggunakan
metode eksperimental dan observasional, peneliti dapat menguji
hipotesis tentang bagaimana manusia memperoleh bahasa dan
menghasilkan bukti empiris yang dapat digunakan untuk
memperbaiki teori tentang pemerolehan bahasa. Selain itu,
Psikolinguistik juga dapat membantu dalam mengembangkan
aplikasi teknologi bahasa, seperti sistem pengenalan suara dan
sistem penerjemahan otomatis.
▪ Beberapa teori yang digunakan dalam Psikolinguistik untuk
menjelaskan pemerolehan bahasa antara lain: teori generatif, teori
kognitif, teori interaksionis, dan teori sosial. Teori generatif
mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan bawaan
untuk memperoleh bahasa, sedangkan teori kognitif
mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa terjadi melalui proses
kognitif yang kompleks. Teori interaksionis mengemukakan bahwa
pemerolehan bahasa terjadi melalui interaksi sosial, sedangkan
teori sosial mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa terjadi
melalui pengalaman sosial dan budaya.
c) Faktor Psikologis
Psikolinguistik juga melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor
psikologis, seperti motivasi, kepercayaan diri, dan kecemasan dalam
pembelajaran bahasa. Siswa mungkin tidak menyadari bahwa faktor-
faktor ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam memahami
dan menggunakan bahasa Arab.