Anda di halaman 1dari 6

NIHON BUNGAKU

“ZAMAN HEIAN : KANSHIBUN, WAKA, KAYOO,


MONOGATARI”

Disusun Oleh :
DEWANTI M. TILAAR / 20404007
VANESSA A. LAHOPE / 20404003

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang


Fakultas Bahasa Dan Seni
2022
 Kesusastraan Jepang

Kesusastraan Jepang merupakan kesusastraan yang perkembangannya telah melewati


berbagai zaman dan diklasifikasikan menjadi beberapa periodisasi. Dalam perkembangannya,
terdapat ciri khas yang membedakan kesusastraan Jepang suatu zaman dengan kesusastraan
Jepang pada zaman lain. Ciri khas itu bisa dilihat dari bentuk ataupun tema karya sastra yang
menggambarkan keadaan sosial budaya masyarakatnya. Contohnya, Kesusastraan Jepang zaman
Heian bisa dikatakan merupakan kesusastraan kaum bangsawan.

 Kesusastraan Jepang pada Zaman Heian

Kesusastraan zaman Heian Pada awal zaman Heian atau Heiankyou, hubungan dengan
dinasti Tang masih ada dan pengiriman mahasiswa ke Tang juga masih dilakukan tetapi setelah
itu, pengiriman utusan ke Tang di hapus sehingga kebudayaan khas Jepang mulai dapat
berkembang. Dengan demikian, kreasi seni khas Jepang mulai dapat berkembang. Dengan
demikian, kreasi seni khas Jepang pada bangunan, pakaian, dan sebagainya juga mulai timbul.
Khususnya penciptaan tulisan Kana membawa kemajuan di bidang kesusastraan sehingga
kesusastraan zaman Heian menjadi berkembang dan mencapai puncaknya.

Ajaran budha pada kesusastraan zaman Heian sangat berpengaruh besar. Sekte Joodoo
agama Budha yang populer meninggal duniawi merabas masuk ke kesusastraan tersebut
sehingga kesusastraan pada zaman itu bertambah unik. Kesusastraan zaman Heian dapat dibagi
menjadi empat kelompok zaman. Pertama zaman populernya syair kanbun, kedua kebangkitan
kembali pantun waka, ketiga zaman populernya kesusastraan cerita, catatan harian dan essei, dan
keempat zaman banyak dikarang dan disusunnya cerita sejarah dan kesusastraan Setsuwa.

Pada zaman Heian, pengarang dan pembaca kesusastraan kebanyakan adalah kaum
bangsawan dan penghuni istana, para selir, orang-orang yang dekat dengan pihak
istana/bangsawan (pesuruh istana, sarjana, penyanyi, pendeta) Oleh karena itu, kesusastraan
Jepang zaman tersebut banyak yang menceritakan tentang kehidupan bangsawan atau kehidupan
di istana. Dimana masyarakat umum hanya dapat menikmati kesenian rakyat .

Kesusastraan zaman Heian dapat dibagi menjadi empat kelompok zaman.


1) Zaman populernya syair Kanbun.
2) Zaman kebangkitan kembali pantun Waka.
3) Zaman populernya kesusastraan cerita, catatan harian dan essei.
4) Zaman banyak dikarang dan disusunnya cerita sejarah dan kesusastraan (dongeng).

 Kanshibun, Waka, Kayoo, Monogatari

1. Kanshibun

Kanshibun ialah syair berbentuk Bahasa china dibaca secara Bahasa jepang. Pada awal
zaman Heian, pantun waka pernah mengalami kemunduran, sebaliknya, Kanbungaku
(Kesusastraan Cina yang berkembang di Jepang) mencapai kepopulerannya. Pada waktu itu
banyak dilakukan pemilihan karya terbaik atas titah kaisar, misalnya pada zaman kaisar Saga
(814-822) terpilih Ryounshuu dan Bunka Shuureishuu pada zaman kaisar Junna (823-834)
terpilih Keikokushuu. Pengarang-pengarang Kanshibun (syair berbentuk bahasa Cina dibacakan
secara bahasa Jepang) terkemuka pada zaman Heian antara lain Kuukai dengan nama lain
Kooboo Daishi), Ono no T kamumura dan Sugaw ara no Michizane. Sejak pertengahan zaman
Heian, Kanshibun mengalami kemunduran karena waka dan sebangsanya kembali menjadi
populer. Meskipun demikian, Kanshibun masih memiliki nilai yang tinggi dalam pendidikan
kaum laki-laki di Jepang pada waktu itu .

2. Waka

Waka adalah salah satu bentuk puisi Jepang yang sudah ada sejak zaman Asuka dan zaman
Nara (akhir abad ke-6 hingga abad ke-8). Penyair waka disebut kajin. Istilah waka (arti harfiah:
puisi Jepang) dipakai untuk membedakannya dengan puisi Cina (kanshi). Ketika Kanshibun
mencapai kejayaannya, dapat dikatakan waka mengalami masa suram, tetapi keadaan seperti
inibukanlah berarti kehancuran total bagi waka, karena secaraberturut-turut waka masih ditulis
orang yang bersifat melanjutkan karya Manyooshuu dan Kokinshuuu. Bersamaan dengan itu,
kebudayaan zaman Heian juga berkembang,secara sedikit demi sedikit meninggalkan pengaruh
darikebudayaan Tang dan menuju ke arah pembentukankebudayaan asli Jepang. Pengungkapan
jiwa orang Jepang melalui waka lebih cocok daripada melalui Kanshibun dan terciptanya tulisan
Hiragana membantu perkembangan waka.
3. Kayoo

Kayoo adalah nyanyian yang disampaikan dengan mulut dan dinikmati melalui indra
pendengaran. Kayoo zaman Joodai ini diceritakan dari mulut ke mulut dan mempunyai
hubungan yang erat dengan timbulnya kesusastraan Jepang. Dalam hal Kayoo , ada beberapa
jenis yang banyak dilakukan orang, antara lain “ Kagura Uta ”, “ saibara ”,“Azuma Asobi-no
Uta” dan “ Fuuzoku Uta ”. Kagura disebut juga “Kami asobi ” adalah tarian yang dipakai pada
waktu mengadakan sembahyang untuk dewa-dewa, Iklan Kagura Uta lah nyanyian yang dipakai
untuk tarian tersebut. Jadi, Kagura Uta dalah ritual kayoo, sedangkan Saibara adalah kayoo
hiburan. Saibara sebenarnya adalah nyanyian rakyat daerah, tapi lambat laun menjadi populer
dikalangan kaum bangsawan, seperti halnya juga seorang Fuzoku Uta.

4. Monogatari ( Cerita )
1) ( Uta Monogatari ) Cerita Pantun
2) ( TsukuriMonogatari ) Cerita Fiksi
3) ( Rekishi Monogatari ) Cerita dari Sejarah
4) ( Setsuwa ) Dongeng yang banyak mengandung ajaran agama budha dan kebiasaan
masyarakat

 Uta Monogatari ( Cerita Pantun )

1. Ise Monogatari

• Terdiri dari 125 bab tentang suka-duka percintaan tokoh utamanya yaitu pria tampan Bernama
Ariwara No Narihira.

• Setiap cerita selalu dakh iri dengan puisi. Pembukaannya selaludi awali dengan

' むかしおとこありけり' ( zaman dahulu ada seorang pria… )


2. Yamato Monogatari

• Terdiri dari 170 bab. Isinya seperti Ise Monogatari, tapi tokoh prianya banyak.

• 40 bab diantarany yang berbeda (tidak berpusat pada pantun) tetapi dongeng / cerita tentang
kebiasaan masa pada waktu itu

 Tsukuri Monogatari

Karya-karya terkenalnya adalah Taketori Monogatari, utsubo monogatari, dan genji


monogatari.

Taketori Monogatari merupakan monogatari yang paling tua.bercerita tentang Kaguya Hime
yang diperebutkan oleh 5 orang putra raja yang mempersuntingnya.

Utsubo Monogatari banyak mengandung kisah roman dancerita tradisi kuno. Utsubo
Monogatari dapat dikatakan sebagai lanjutan Taketori Monogatari dengan versi yang berbeda,
yang menceritakan tentang percintaan Atemiya yg diperebutkan oleh beberapa putra raja.

Mirip dengan cerita Kaguya Hime tapi di akhir ceritamenggambarkan kehidupan bangsa wan
secara lebih rinci. Dapatdikatakan bahwa Utsubo Monogatari merupakan karya masalagu dari
Taketori Monogatari menuju Genji Monogatari.

Genji Monogatari adalah sebuah cerita yang sangat panjang. Di dalam sastra Jepang,

Genji Monogatari dikenal sebagai karya sastra yang terpanjang. Terdiri dari 54 bab, karya ini
ditulis pada zaman Heian oleh pengarang wanita yang berasal dari keluarga bangsawan bernama
Murasaki Shikibu.

Bab 1-41: kehidupan tokoh utama Hikaru Genji

Bab 42-44: keadaan Hikaru Genji meninggal dan masa pertumbuhan anaknya Kaoru

Bab 44-54: kehidupan Kaoru yang selalu berputus asa dalam kehidupan setelah ia dewasa
 Rekishi monogatari

- Muncul mendekati akhir zaman Heian (1191)

- Menceritakan sejarah para bangsaw an dankehidupan mewahnya

-Tujuan :mengenang kehidupan bangsawan, dan mengkritik para pelaku sejarah pada masa
sebelumnya.

 Setsuwa (cerita rakyat/dongeng)

Dibagi menjadi 2 :

- Sezoku setsuwa ( dongeng rakyat )

- Bukkyou setsuwa (dongeng bersumber dari ajaran Buddha )

Karya

Konjaku Monogatari

Kumpulan dongeng

- Ceritanya sebagian besar tentang agama Buddha

- Tidak hanya menceritakan kaum bangsawan, tapi rakyat biasa dan juga samurai.

Anda mungkin juga menyukai