Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hamdani Syafri

BP : 1010711001

HISTORIOGRAFI JEPANG

Setiap negara memiliki kekhasan masing-masing dalam historiografi mereka. Hal itu
tergantung pada kebudayaan yang berkebang di masing-masing negara. Begitu pula dengan
historiografi Jepang juga memiliki ciri khusus, yakni historiografi Jepang berkembang lebih
menjurus untuk menghasilkan sejarah domestik daripada membentuk sistem-sistem tafsiran yang
penting. Naun dlam perkembnagannya dewasa ini historiografi di Jepang dikerjakan oleh ahli
arsip profesional, ahli monograf yang profesional.

A. Kegunaan Sejarah

Sejarah bagi masyarakat Jepang pada umumnya dianggap sebagai sesuatu bidang yang
cukup populer yang dikerjakan dengan baik oleh ahlinya.bagi rakyat Jepang sejarah memiliki
arti yang penting dala mencari identitas dan utnuk memberikan pengertian terhadap dunia
mengenai jati diri mereka.pandangan sejarah tertua dan dan asli yang dianut oleh Jepang
timbul pada masa Jepang masih terasing dari hubungan dan pengaruh kebudayaan Cina.

Pandangan tersebut menimbulkan sebuah pengertian bahwa Jepang adalah pusat dunia.
Hal itu membuat membuat ahli warisnya bangga sebagai golongan utama yang dibentuk
disekitar istana kekaisaran dan dilindungi oleh dewa-dewa (Sinto) sendiri. Pada abad
pertengahan mulai erkebnag Confusius yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
politik. Masuknya bnagsa Barat menyebabkan penulisan sejarah Jepang cenderung utnuk
mengadakan perubahan untuk mengadakan penyesuaian dalam konsep maupun
metodologinya. Sejarawan jepang memiliki kemampuan untuk menggabungakan antara
fakta-fakta dasar denagn gejala sebab akibat.
Historiografi pada zaman Jepang Modern sejalan dengan keinginan bangsa dalam
mencapai keunggulan dunia. Sejarah diarahkan utnk kepentingan negara, baik untuk
memberikan pengertian kepada rakyat mengenai bahaya dari penerusan nilai-nilai tradisional
maupun sebagai alat untuk membenarkan da;lam rangka pembaharuan.

B. Historiografi Tradisional Jepang

Seperti negara-negara lain di Jepang juga mengalami bentuk penulisan sejarah


tradisional. Berikut adalah historiografi tradional di jepang:

1. Kojiki (720) adalah catatan mengenai masalah-maslah kuno. Kojiki menceritakan maslah
rakyat jepang dari zaman dewa-dewa melalui berdirinya kekuasaan Yamato sampai
berakhirnya pemerintahan Ratu Suiko tahun 623. keluarga kekhaisaran mengajukan
haknya untuk berkuasa karena keturunan langsung dari Amaterasu, Dewa Mattahari.

2. Nihon Shoki (720) atau Babad Jepang. Nihon Shoki ditulis dalam bahasa Cina dan
didasarkan pada model-model Cina. Nihon Shoki mencatat 660 SM sebagai kenaikan
tahta Jimmu(Kaisar Pertama), suatu yang meragukan sejkarah modern. Nihon Shoki
denganh lima sejarah resmi berikutnya yang mencatat tentang kejadian istana kekaisaran
sampai tahun 887 dikenal sebagai Rukkokushi (Enam Sejarah Nasional).

3. pada abad ke-10 muncul penulisan sejarah partikelir seperti monogatori (hikyat) dan
kagami (cermin-cermin) yang merupakan contoh gaya sejarah, seperti cerita tentang genji
yang ditulis dalam bahasa jepang, Ogama (Cermin Besar) merupakan karya terkenal yang
memadukan antara sejarah Jepang abad 11 dengan bangkitnya sejarah keluarga Fujiwara
yang kemudian mengauasai istana.

Historiografi tradisional Jepang dapat dikategorikan menjadi tiga, hiatoriografi itu antara lain
adalah:

1. Zaman Pertengahan

Menjelang abad ke-12 karya-karya sejarah Jepang banyak dipengaruhi oleh konsep-
konsep karma dan keselamatan dari Budhissejarah kepahlawanan yang paling terkenal
adalah mengenai perang antara Minomoto dan Taira (Heike Monogatori), ditulis dan
dibacakan terutama untuk pesan pendidikan. Penulisan sejarah pada umumnya dilakukan
oleh para pendeta yang percaya pada uraian-uraian Budhis mengenai naik turunya
peruntungan bagi keluarga dan perorangan. Tahun 1222-1282 Nichiren mengemukakan
bahwa Jepang adalah negara yang dikodratkan untuk menyempurnakan kepercayaan
Budhis.

Gukhanso(bunga rampai dari pandangan-pandangan yang kurang mengerti) oleh


pendeta Fujiwara Jien (1155-1225) yang menganjurkan konsep kepemimpinan konfusius
untuk perilaku nasehat kaisar. Jinno Shotaki (catatan asal-usul yang benar dari kaisar-
kaisr kedewaan) oleh Jendral Kitabakke Chikafusa (1291-1354), yang ditulis untuk
memberitahukan bahwa ia lahir dari cabang keluarga kaisar.

2. Zaman Tokugawa

Masa Tokugawa (1600-1868) terjadi masa kebesaran penulisan sejarah Jepang


sebelum zaman modern. Muncul perhatian baru mengenai studi kojiki yang memusatkan
perhatian kembali pada kekaisaran. Hal ini menimbulkan unsur kebangsaan yang hidup
terus dalam masyarakat Jepang. Daftar kupulan sejarah yang terpenting adalah Tokugawa
Jikki (Sejarah yang benar mengenai keluarga Tokugawa) yang dibuat tahun 1809 dan
1849

Honcho Tsugan (Cermin besar mengenai Jepang) yang selesai dibuat pada 1670
oleh kleuarga Hayosi yang dinbuat untuk meligitimasi kekuasaan tokugawa. Dai Nihon
Shi (Sejarah Jepang) disusun dibawah lindungan cabang Mito dari keluarga tokugawa.
Hokuseki (1657-1725) yang menulis tentang Dokushi Yoron (Komentar Sejarah
Jepang)yang berisi tentang sistem periodesasi yang didasarkan atas perubahan-perubahan
kekuasaan politik Koshi tsu (survei sejarah kuno). Rai Sanyo (1780-1830) menulis Nihon
gaishi (Sejarah jepang tidak Resmi,)yanng melanjutkan tradisi cerita sejarah yang
berpusat pada kaisar kitabatake. Honawa Hokiichi (1746-1821) dan anaknya yang enulis
Gunshu Ruiju (teks yang diklasifikasikan) yang merupakan perbandingan teks-teks
sejarah.
3. Zaman Meiji

Masa ini adalah masa peralihan dari historiografi tradisional ke historiografi


modern. Karya yang penting pada masa ini adalah Koji-ruien (ensiklopedia hal-hal kuno)
yang disusun oleh Kementerian Urusan Kuil-kuil (1879-1913). Terjadi dua arus
historiografi pada masa ini, yakni: resmi (mencoba mempertahankan nasionalisme
Jepang) dan Swasta yang lebih bersifat internasional yang banyak mengambil konsep-
konsep Barat (Bummei ron no gairyaku dan Nihon kaika Shosi). Ludwig Reiss (1861-
1928) dari Jerman yang diundang ke Tokyo untuk mendirikan jurusan sejarah di
Universitas tokyo. Tahun 1895 Universitas Tokyo menyusun Dai Nippon Shiryo (Bahan-
bahan Sejarah Jepang)

C. Permulaan Historiografi Modern

Zaman permulaan historiografi modern ditandai oleh hasil yang nyata emnurut empat
garis-garis besar sebagai berikut:

1. Kesempurnaan dari suatu metodologi sejarah modern.

2. Pnulisan studi-studi monografi secara khusus mengenai pranata-pranata dan aspek-aspek


yang khas dari peradaban Jepang.

3. Persiapan survei-survei sejarah secara umum.

4. Penerbitan buku-buku referensi dan bahan-bahan sumber.

Banyak karya yang dihasilkan pada masa ini, misalnya: Kokushi no kenkyu (1908), Nihon
Bunkahi (1922), Sogo Nihon Shi takei (1926), Nishida Naojiro, Tuda Sokichi, Honyo eijiro,
Ono Takeo dan Tsuchiya takao. Selain itu juga muncul perhimpunan-perhimpunan sejarah
seperti:

1. Shigakhai (Masyarakat Sejarah Jepang)

2. Keizaishi Kenkyukai (Masyarakat untuk Studi Sejarah Ekonomi)


3. Shakai Keizaishi Gakkai (Masyarakat Sejarah Sosial dan Ekonomi)

4. Reikishigaku Kenkyukai (Masyarakat Ilmu Pengatahuan Sejarah)

Tahun 1930 Jepang mengadakan ekspansi ke daratand an melancrkan perang pasifik. Hal ini
menyebabkan adanya perpecahan di kalangan sejarawan:

a. Sejarawan Marxis:

- Menulis kembali perkembangan nasional Jepang

- Kritik Kapitalis dan imperialis

- Muncul buku Nihon Shihonshugi Shi Kaza tahun 1932 (Esai mengenai sejarah
perkembangan kapitalise di Jepang).

b. Sejarah Nasionalis: sejarah utnuk propaganda, tentang keunggulan-keunggulan tanpa


banding dan mitos-mitos.

D. Historiografi setelah Masa Perang

Setelah mengalami kehancuran setelah mengalami kekalahan dalam PD II Jepang


mengalami rehabilitasi Ekonomi dan spiritual sedikit demi sedikit. Selama lima belas tahun
pertama setelah PD II beberapa subyek menjadi berlawanan termasuk sejarah. Adapun
perubahan-perubahan yang terjadi antara lain:

a. Ekstrim Sosialis dimana bangsa dan kaisar keduanya ditolak secara total oleh masyarakat

b. Tema-tema umum, perjuangan melawan feodalisme, absolutisme, fasisme dan kapitalisme.

Perkembangan Historiografi Jepang semenjak tahun 1950 sampai sekarang:

a. Terbit ensiklopedia baru, sejarah-sejarah survei baru dan karya-karya penelitian dasar.
b. Seluruh literatur sejarah jepang pada hakekatnya telah diperbaharui, seri dokumen baru
yang menyusuri lebih dalam sampai maslah-masalah kecil mengenai kegiatan
pemerintahan maupun ekonomi dengan kecermatan dan ketetapan yang baru.

c. Sangat empiris dan sedikit sekali dipengaruhi oleh masalah-maslah yang bias
penafsirannya.

Anda mungkin juga menyukai