Anda di halaman 1dari 6

Peninggalan sejarah

1.Zaman jomon
Karena ditemukan hasil kebudayaan yang berupa tembikar dengan model sederhana tanpa
motif. Masyarakat Jomon mampu memoles dan membakar tembikar secara sempurna. Di akhir jaman
Jomon, mereka membuat patung. Patung pertama adalah patung seorang wanita.

2.zaman yayoi

Ciri khas pada benda/barang peninggalan berupa tembikar gaya zaman Yayoi dan penguasaan teknik
penanaman padi di sawah.

Peninggalan dari zaman prasejarah yang paling terkenal adalah periuk Jōmon dan periuk
Yayoi. Bentuk periuk Yayoi lebih sederhana, tetapi teknik pembuatannya lebih maju dari
pada periuk Jōmon. Hal tersebut karena menggunakan teknologi dari Cina. Peninggalan
lainnya adalah Lonceng perunggu yang disebut Dotaku. Pada Dotaku terdapat bermacam-
macam gambar yang menceritakan pola hidup pada zaman itu. Misalnya pada gambar
orang menumbuk padi, berarti menceritakan kehidupan bertani. Gambar orang memanah
rusa berarti menceritakan kehidupan berburu. Pada zaman Yayoi ditemukan rumah
panggung (Takayukashiki). Selain digunakan sebagai tempat tinggal juga untuk
menyimpan hasil pertanian.

3.Yamato

4.asuka

-patung buddha Amitabha dan 2 asissten

-kuil yakushiji
-pelempar kepala naga

-kuil horyuji

-wadoukaichin

5.Nara

Zaman Nara merupakan puncak pertama dalam perkembangan budaya


Jepang. Dari segi arsitektur, banyak bangunan atau kuil yang didirikan
dengan meniru gaya bangunan Cina. Dalam kesusastraan dihasilkan Kojiki
(cerita zaman kuno) dan Nihongi atau Nihonshoki (sejarah jepang). Kojiki
selesai ditulis pada tahun 712 M dan dikumpulkan oleh Onoyasumaro.
Nihongi selesai ditulis pada tahun 720 dan dikumpulkan oleh Toneri
Shinno.

1. Tōdai-ji 
Tōdai-ji (東大寺) adalah kuil Buddha yang terletak di kota Nara, Jepang.
Letaknya di timur laut Taman Nara, dan merupakan kuil utama sekte Kegon.
Kuil ini didirikan abad ke-8 (zaman Nara) oleh Kaisar
Shōmu. Gohonzon berupa Buddha Wairocana yang dikenal sebagai Nara
Daibutsu (Buddha Besar dari Nara). Perintis kuil adalah biksu
bernama Rōben.
Nandaimon (Gerbang Besar Selatan)

Pada tahun 962, Nandaimon pernah dirobohkan angin topan, tetapi


dibangun kembali pada tahun 1199 (zaman Kamakura). Pembangunan
kembali dipimpin biksu Shunjōbō Chōgen dengan memperkenalkan gaya
arsitektur Daibutsuyō (dulu disebut Tenjikuyō atau "gaya India"). Chōgen
belajar arsitektur Daibutsuyō dari Dinasti Song di Tiongkok. Ciri khas
Daibutsuyō adalah sambungan kayu berupa balok pengikat (balok sloof)
yang menembus tiang kolom, atau dalam bahasa Jepang disebut nuki (貫)
[1]. Langit-langit juga dibiarkan terbuka untuk memperlihatkan kuda-kuda.
Masih seatap dengan bangunan gerbang, di sisi kiri dan kanan bagian
depan terdapat sepasang Kongorikishi (Nio), sedangkan di sisi kiri dan
kanan bagian dalam terdapat sepasang singa batu.
Mokuzo Kongōrikishi Ritsuzō
Sepasang patung kayu seluruh badan Kongōrikishi (Mokuzo Kongōrikishi
Ritsuzō) menyambut orang yang memasuki Nandaimon. Masing-masing
patung tingginya 8,4 m dan keduanya merupakan pusaka nasional Jepang.
Patung Ungyō berada di sisi sebelah kanan, dan bisa dikenali dari mulutnya
yang tertutup. Patung Agyō berada di sisi sebelah kiri, dan bisa dikenali dari
mulutnya yang terbuka.
Berbagai macam benda dan dokumen ditemukan dari dalam patung ketika
keduanya dibongkar dalam proyek pemugaran dari tahun 1988 hingga
1993. Berdasarkan dokumen yang ditemukan dari dalam patung, Agyo
adalah karya busshi (pemahat patung Buddha) bernama Unkei dan Kaikei,
serta 13 pemahat bawahannya. Sementara itu, Ungyō adalah karya
pemahat patung Buddha bernama Teikaku dan Tankei, serta 12 pemahat
bawahannya. Penemuan tersebut memperbaiki teori sebelumnya bahwa
"patung Agyō adalah karya Kaikei, sedangkan patung Ungyō adalah karya
Unkei". Selain itu, Unkei bukanlah pemahat kepala yang memimpin
pembangunan Agyō dan Ungyō seperti dulu banyak diketahui orang.

Chūmon (Gerbang Tengah)


Chūmon merupakan pintu masuk menuju kompleks Aula Daibutsu.
Bangunan gerbang berbentuk rōmon (gerbang tinggi yang terlihat seperti
bangunan bertingkat dua)[2], dan dibangun sekitar tahun 1716 dengan
gaya arsitektur irimoya-zukuri.[3] Di sisi kiri dan kanan gerbang utama
dibangun tembok pagar. Bila dilihat dari atas, bangunan gerbang dan
tembok membentuk huruf "u" yang memagari Aula Daibutsu.

5.zaman Heian

 Istana Heian
Istana Heian atau Daidairi adalah istana kekaisaran di ibu kota Jepang Heian-kyō
(Kyoto)Istana ini berfungsi sebagai tempat kediaman resmi kaisar dan pusat administrasi
Jepang selama zaman Heian (794-1185). Istana berada di kawasan tertutup yang dikelilingi
tembok. Di dalamnya terdapat beberapa gedung upacara dan administrasi, termasuk kantor-
kantor kementerian. Istana Dalam yang disebut Dairi dikelilingi tembok terpisah, dan merupakan
kompleks kediaman Kaisar Jepang. Selain tempat tinggal kaisar, Dairi merupakan tempat
kediaman istri-istri kaisar serta gedung-gedung yang dipakai kaisar dalam melaksanakan tugas
resmi dan seremonial.

 Kuil Byoudoin

Kuil ini awalnya dibangun pada tahun 998 pada periode Heian sebagai villa pedesaan dari
punggawa tingkat tinggi Minamoto no Shigenobu . Setelah dia meninggal, salah satu anggota
paling kuat dari klan Fujiwara , Fujiwara no Michinaga , membeli properti dari janda punggawa
istana. Villa ini dibuat menjadi kuil Buddha oleh putranya yaitu Fujiwara no Yorimichi pada
tahun 1052. 

 YAMATO E
Yamato-E adalah sebutan yang diberikan untuk seni lukis Jepang asli.[1] Sebutan ini
digunakan untuk membedakan seni lukis yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan
agama Buddha (Butsuga) dan seni lukis bergaya Tionghoa. Gaya lukisan ini adalah gaya yang
pertama kali berkembang selama periode Heian (794-1185). [2] Gaya tersebut bersifat sekuler dan
menggunakan tradisi warna yang kuat. Dalam gaya ini digambarkan cerita dari sastra Jepang
dan sejarah. Gambarnya pun menggunakan motif yang terkait dengan empat musim di Jepang.

 Huruf Katakana Dan Hiragana


Dibidang sastra munculah huruf katakana yang menggantika
mayogana.Huruf  lahir pertama kali adalah Katakana. Katakana diciptakan oleh
Kibinomakibi. Pada saat itu Katakana hanya digunakan oleh laki-laki. Kemudian
lahirlah Hiragana yang diciptakan oleh Kobodaishi. Pada saat itu Hiragana hanya
digunakan oleh wanita.

 Waka (Puisi)
Karya-karya sastra yang berkembang pada zaman ini adalah Waka. Atas perintah
kaisar dibuatlah kumpulan Waka yang disebut Kokinwakashuu.

 Monogatari (物語)

Monogatari ( 物 語 ) mencakup fiksi (Tsukuri Monogatari), cerita pantun (Uta


Monogatari), cerita sejarah (Rekishi Monogatari ) dan legenda (Setsuwa).

6.zaman

Anda mungkin juga menyukai