Anda di halaman 1dari 83

P3K DI TEMPAT KERJA

dr. Lenny Aprilina Rajagukguk

Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jakarta


Direktorat Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
Kementerian Ketenagakerjaan
Potensi apa yang dapat terjadi?
Apa yang harus dilakukan?
PENDAHULUAN

P3K di tempat kerja, adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara


cepat dan tepat kepada pekerja / buruh / dan / atau orang lain yang berada di
tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja.

• Menyelamatkan jiwa di tempat kerja


• Menciptakan lingkungan yang aman di tempat
kerja
• Mencegah yang terluka atau sakit menjadi lebih
buruk di tempat kerja
TUJUAN P3K • Mencegah kecacatan di tempat kerja
• Mempercepat kesembuhan atau perawatan
penderita setelah di rujuk ke rumah sakit
• Melindungi korban yang tidak sadar
• Menenangkan penderita atau korban yang
terluka di tempat kerja
PRINSIP FIRST AIDER

A. Mengevaluasi keadaan tanpa


membahayakan orang lain termasuk diri
sendiri
B. Mengidentifikasi kondisi yang diderita
korban
C. Memberikan pertolongan segera, tepat,
memadai, dengan mengingat bahwa korban
yang satu lebih perlu diperhatikan dari
pada yang lain
7
D. Jangan menunda-nunda pengiriman
korban ke tenaga medis atau rumah sakit
sesuai dengan tingkat keseriusan korban
setelah diberikan pertolongan pertama
sepenuhnya
Aman dalam melakukan tindakan baik bagi
penderita maupun dirinya

Tenang dan tidak panik

Fokus pada pertolongan kedaruratan penderita

Mengadakan bantuan pertolongan tanpa menomor


duakan pertolongan kondisi darurat penderita
Syarat Petugas P3K Di Tempat Kerja :
1) Harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari instansi
ketenagakerjaan.
2) Syarat-syarat pemberian lisensi petugas P3K Di Tempat
Kerja :
a. Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K;
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang P3K di
tempat kerja  memiliki sertifikat pelatihan P3K di Tempat
Kerja.
3) Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya dapat
meninggalkan pekerjaan utamanya untuk memberikan
pertolongan bagi pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
4) Petugas P3K di tempat kerja ditentukan berdasarkan jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja
5) Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P3K pada :
a) tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih sesuai
jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
b) tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat
sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
c) tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh
dan potensi bahaya di tempat kerja.
6) Petugas P3K mempunyai tugas:
d) Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja;
a) Merawat fasilitas P3K di tempat kerja;
b) Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan; dan
c) Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.
RASIO JUMLAH PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA DENGAN JUMLAH
PEKERJA BERDASARKAN KLASIFIKASI TEMPAT KERJA

Klasifikasi Tempat Kerja Jumlah pekerja Jumlah petugas P3K


Tempat kerja dengan
potensi bahaya rendah 25 – 150 org 1 org

1 orang untuk setiap


>150
150 orang atau kurang

Tempat kerja dengan ≤100 1 orang


potensi bahaya tinggi
>100 1 orang untuk setiap
100 orang atau kurang
FASILITAS P3K
(Permen no.15 tahun 2008)

1. Fasilitas P3K:
- Ruang P3K
- Kotak P3K dan isi
- Alat evakuasi dan alat transportasi
- Fasilitas tambahan berupa APD dan atau peralatan
khusus di tempat kerja yg memiliki potensi bahaya yang
bersifat khusus
2. APD disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada
3. Peralatan khusus berupa pembasahan tubuh cepat (shower)
dan pembilasan/pencucian mata
RUANG P3K
1. Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K jika mempekerjakan
pekerja/buruh 100 orang atau lebih atau kurang dari 100 orang
dengan potensi bahaya tinggi
2. Dilengkapi dengan:
- Wastafel
- Kertas tissue/lap
- Usungan/tandu
- Bidai/spalk
- Kotak P3K dan isi
- Tempat tidur dgn bantal dan selimut
- Tempat menyimpan alat tandu dan atau kursi roda
- Sabun dan sikat
- Pakaian bersih penolong
- Tempat sampah
- Kursi tunggu jika diperlukan
KOTAK P3K
1. Persyaratan:
- Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, warna dasar putih
dgn lambing P3K warna hijau
- Isi kotak P3Ktidak boleh diisi bahan atau alat selain yg dibutuhkan
- Penempatan kotak P3K:
 Tempat yg mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas,
cukup cahaya serta mudah diangkat apabila digunakan
 Disesuaikan dengan jumlah pekerja/buruh, jenis dan jumlah kotak P3K
 Dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 m atau lebih masing-
masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja/buruh
 Dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di Gedung bertingkat,
maka masing- masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai
jumlah pekerja/buruh
JUMLAH PEKERJA/BURUH, JENIS KOTAK P3K
DAN JUMLAH KOTAK P3K

Jumlah Kotak P3K


Jumlah Pekerja Jenis Kotak P3K
Tiap 1 (Satu) Unit Kerja
< 26 org A 1 kotak A
26 s.d 50 org 1 kotak B atau,
B/A 2 kotak A
51 s.d 100 org 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
C/B/A
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Setiap 100 org 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
C/B/A
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A

Keterangan :
1 kotak B setara dengan 2 kotak A
1 kotak C setara dengan 2 kotak B
MENGHADAPI KEADAAN
KECELAKAAN
A. MENGEVALUASI KEADAAN

1. Mengenal dan mengkondisikan


keadaan agar tidak
membahayakan penolong,
korban dan penonton
2. Impresi terhadap apa yang
terjadi
3. Berapa banyak korban
4. Menghubungi 118
MENGHUBUNGI LAYANAN DARURAT

1. Keterangan yang akan diminta :


2. Lokasi korban
3. Nama dan Nomor telepon yang anda gunakan
4. Apa yang terjadi
5. Jumlah orang yang memerlukan bantuan dan
keadaan khusus
6. Keadaan korban
BENTUK KECELAKAAN
DI TEMPAT KERJA

No JENIS KECELAKAAN AKIBAT YANG TERJADI AKTIVITAS PENYEBAB

luka lecet,luka Naik dan turun tangga, bunuh


1 Terjatuh robek,patah,terkilir,pingsan diri,penyebab penyakit
2 Tertimpa Luka robek,patah,pingsan Berada di bawah benda-benda yang tinggi
3 Tergelincir terkilir,patah tulang Berjalan di bidang licin
4 Terbakar luka bakar ringan sampai berat Kebakaran, memasak, tersiram air panas
5 Terpotong luka robek,patah tulang memotong
6 Terbentur Memar,patah tulang melewati ruang yang sempit

Keracunan makanan- mual,muntah,diare,


7 minuman gangguan kesadaran Makan dan minum
8 Tergigit ular luka tusuk,gangguan kesadaran, berada di habitat ular
9 Tergigit anjing Luka tusuk,gangguan kesadaran, berada di habitat anjing
10 Terhirup gas beracun Hilang kesadaran, bertugas di laboratorium, dll
11 Terpapar bahan kimia cair Luka bakar bertugas di laboratorium
12 Kesetrum Luka bakar kontak tidak aman dengan listrik
B.1.PEMERIKSAAN UTAMA

1. Responsivitas
2. Jalan nafas
3. Pernafasan
4. Sirkulasi
B. MENGINDENTIFIKASI KORBAN

PEMERIKSAAN FISIK D
1. Tanda-tanda: lihat,dengar,rasakan
2. Gejala: dirasakan korban O
DOTS
• Deformity (perubahan bentuk), 
T
• Open wounds (luka terbuka), 
• Tenderness (nyeri tekan),
• Swelling (pembengkakan).
S
B.III.
RIWAYAT

SIGN

R
SADA
ALLERGY

MEDICATION

PAST MEDICAL HISTORY

EVENTS
C. MEMBERIKAN PERTOLONGAN
C.I.HENTI NAFAS DAN HENTI JANTUNG

1. Penyebab
1. Sumbatan jalan nafas;tertelan benda
asing,spasma laring
2. Gangguan pusat pernafasan ; trauma
kepala Keracunan
3. Gangguan peredaran darah; gagal jantung

C.II.2. Tanda
1. Apnea ; penderita tidak bernafas
2. Denyut nadi tidak teraba
RJP
3. Kehilangan kesadaran
4. Sianotik
C.II. PERDARAHAN
1. Penyebab :Terbentur,terpotong,tertusuk,

2. Jenis :
- Perdarahan luar
- Perdarahan dalam
C.II.A. PERDARAHAN
LUAR
C.II.A.1. Perdarahan luar umum:
1. Gunakan pelindung
2. Buka area luka dengan memotong pakaian
3. Tempatkan pembalut pada luka untuk
menghentikan perdarahan
4. Bersihkan luka dengan antiseptik atau air
mengalir
5. Jika korban berdarah dari lengan atau
tungkai,tinggikan area yang cedera diatas tinggi
jantung
6. Agar dapat menangani cedera lain, gunakan perban
tekan untuk menahan pembalut
7. Jika merembes melalui kasa atau perban jangan diangkat
namun dapat ditambah kasa atau perban tambahan
8. Jika perdarahan tidak dapat dikontrol, berikan
C.II.A.2.Perdarahan luar khusus :

1. Amputasi
1. Telepon 118
2. Lakukan kontrol perdarahan
3. Lakukan perawatan syok
4. Ambil amputan masukkan kantong
plastik atau wadah kedap air.
5. Pertahankan tetap dingin tapi tidak
membeku
2. Benda yang tertanam atau
menusuk :
• Buka area luka. Lepaskan atau potong pakaian yang menutup cedera
• Jangan menegeluarkan atau menggerakan benda
• tersebut.Gerakan apapun akan menyebabkan perdarahan tambahan dan
kerusakan jaringan
• Stabilkan benda dengan menempatkan perban atau kain bersih yang tebal di
sekitar benda
• Potong atau pendekkan benda yang tertanam hanya jika diperlukan
TANDA PERDARAHAN DALAM :
Memar
Area yang nyeri tekan, nyeri Muntah
dan batuk darah
Tinja berwarna hitam atau berdarah
C.II.B.PERDARAHAN
DALAM Pertolongan Perdarahan
•Pertolongan Perdarahan
dalam dalam
•ringan : serius :
1. Teepon 118 atau
1. Istirahatkan area
layanan medis
yang cedera setempat
2. Kompres cedera 2. Lakukan perawatan
dengan es atau syok dengan
kantong dingin (cold menaikan tungkai 15
pack) – 30 cm dan selimuti
3. Tekan area cedera korban untuk memberi
dengan perban elastik kehangatan
4. Tinggikan tungkai 3. Jika terjadi
atau lengan yang muntah,miringkan
cedera,jika tidak korban untuk menjaga
C.III. LUKA
BAKAR
1. Penyebab
:

2. Jenis :
A.Luka bakar
termal
B.Luka bakar
kimiawi
3. DRAJAT DAN LUAS LUKA
BAKAR
LB DRAJAT I LB DRAJAT II LB DRAJAT III

1. Dinginklan LB 1. Poin 1,2,3 LBD I 1. Pantau


dengan air 2. Tutup LB secara pernafas
dingin selama 10 longgar dengan an
menit kassa steril atau 2. Lepaskan
2. Setelah LB bersih yang pakaian
mendingin kering dan tidakl
oleskan dengan 3. Tutup luka bakar
gel lidah buaya lengket untuk dengan kassa
atau pelembab menjaga LB tetap steril atau bersih
kulit bersih,mencegah yang kering dan
3. Jika ada berikan hilangnya tidak lengket
ibuprofen kelembapan yang 4. Lakukan
untuk orang menguap, perawatan untuk
dewasa, mengurangi syok
atauAsetamino- nyeri.
fen untuk anak 5. Cari pertolongan
medis
C.III.2.B. LUKA BAKAR KIMIAWI

1. Segera siram area tubuh yang


terbakar dengan air dalam
jumlah banyak selama 20
menit
2. Lepaskan pakaian dan
perhiasan korban sambil
menyiram dengan air
3. Tutup area tubuh luka
dengan kassa steril atau
bersih yang kering
4. Cari pertolonganm
medis
C.III.2.C. LUKA BAKAR LISTRIK

1. Yakinkan area tersebut


aman. Jika hal tersebut
tidak mungkin
dilakukan ,telepon 118 atau
layanan medis darurat
2. Pantau pernafasan
3.Jika korban jatuh,periksa
kemungkinan cedera medula
spinalis
4.Lakukan perawatan
untuk
syok
5. Telepon 118 atau LMDS utk
pertolongan medis
IV. CEDERA KEPALA

• Meliputi kulit,tulang,dan otak


• Tanda :
1. Perdarahan dan atau nyeri
di titik cedera
2. Ada atau tidak ada respon
3. Ekpresi wajah kesakitan,bingung
atau
bicara kacau memar
4. Berjalan sempoyongan
5. Mengeluh mual,muntah, pusing
C.IV.Cedera kepala

1. Hubungi 118
2. Pantau dan pulihkan A,B,C
3. Tempelkan kassa steril atau bersih dan beri
tekanan langsung pada pinggi luka untuk
mengontrol perdarahan atau berikan kompres
dingin 15 menit untuk mengurangi bengkak
dan nyeri
4. Pertahankan agar bahu dan kepala agak tinggi
C.IV. Cedera dada
1.Tanda fraktur iga 2. Perawatan Fraktur
 Nyeri ta jam,terutama saat iga
menarik nafas 1. Bantu korban menemukan
posisi istirahat yang paling
 Pernafasan dangkal nyaman
 Korban memegang area 2. Stabilkan iga dengan memint
yang cedera,mencoba
mengurangi nyeri. korban memegang bantal atau
benda lunak
3. Cari pertolongan medis
V.Cedera abdomen

1. Memar atau tanda lain C.Perawatan cedera


2. Nyeri,nyeri tekan,otot abdomen
,rigididitas
1. Tempatkan korban
dalam posisi nyaman
dengan tungkai
ditarik keatas ke arah
abdomen
2. Lakukan perawatan
untuk syok
3. Cari pertolongan
mendis
C.VI.Tanda Cedera C.Perawatan Pelvis
Pelvis
1. Jaga agar korban
1. Nyeri di panggul, tetap tenang
lipat paha, atau
2. Lakukan
punggung yang
perawatan untuk
bertambah seiring
syok
pergerakan
3. Cari pertolongan
2. Tanda syok
medis
C.VII.Cedera tulang
1. Penyebab ; Terjatuh,tertimpa
2.Pembagian Patah tulang
1. Fraktur terbuka
2. Fraktur tertutup
3. Tanda
1. Korban tidak mampu menggunakan bagian yang
cedera secara normal
2. Rasa tidak nyaman atau gemeretak dapat
dirasakan dan kadang bahkan terdengar ketika ujung
tulang yang patah bergesekan
3. Korban dapat mendengar atau merasakan tulang
berderak
2. PERAWATAN
1. Buka dan periksa
area untuk cedera
2. Stabilkan bagian
yang cedera untuk
mencegah gerakan
3. Kompres dengan
es
4. Cari pertolongan
medis
D. PEMINDAHAN KORBAN
1. PEMINDAHAN DARURAT (EMERGENCY)

2. PEMINDAHAN NON DARURAT (NON EMERGENCY)

3. PEMINDAHAN DENGAN ALAT KHUSUS


Korban harus segera dipindahkan tanpa
menunggu waktu, bila:
A. Dalam keadaan bahaya: kecelakaan lalu lintas,
kebakaran, reruntuhan, keracunan gas, korsleting listrik.
B. Perlu posisi tertentu untuk menyelamatkan nyawa korban:
resusitasi, menghentikan perdarahan.
C. Menghalangi korban lain yang lebih gawat dan
perlu tindakan resusitasi.
Korban tidak perlu segera dipindahkan karena keadaan cukup
aman, korban perlu ditangani dulu sebelum dipindahkan
Contohnya: Korban berhenti bernafas/Jantung, Korban patah
tulang, perdarahan hebat, heat- stroke, dsb.

Pada trauma khusus dan sangat parah, dicurigai adanya trauma


kepala, leher dan tulang belakang seperti pada kasus:
kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, jatuh ke air
sungai/danau/laut.
PENGANGKUTAN OLEH SATU
ORANG
1.BUAIAN
 Untuk korban yang tidak
berat atau anak-anak 1 2

 Dalam keadaan sadar dan


tidak ada patah tulang

2. DIGENDONG
Korban yang kecil, ringan, sadar dan
cukup kuat berpegangan pada penolong
MANUSIA SEBAGAI TONGKAT
KETIAK

- Bila korban dapat


berjalan ttp
memerlukan bantuan
- Tidak boleh dilakukan
pada korban yang
cedera pada anggota
badan atas
Angkatan Pemadam Kebakaran

 Apabila korban sadar


dan masih dapat
menahan
 Dilkukan pada korban
anak- anak atau yang
beratnya ringan
Jika korban tidak dapat berdiri
MENGGERET
MENGGERET

Bila korban tidak


dapat
diangkat,tidak
mampu berdiri
tegak dan harus
dipindahkan
Pemindahan (pengangkatan) dengan 1 penolong
Pemindahan (pengangkatan) dengan 1 penolong
Pemindahan (penarikan) dengan 1 penolong
Pemindahan (penarikan) dengan 1 penolong
PENGANGKUTAN OLEH LEBIH
DARI SATU ORANG
1. DUDUKAN EMPAT TANGAN

Korban sadar dan mampu


memegang dengan satu atau dua
tangan

2. DUDUKAN DUA
TANGAN
•Korban kurang sadar dan tidak dapat
menggunakan tangan untuk
berpegangan
METODE KURSI DAPUR

Dilakukan untuk
korban dengan luka
ringan dan harus
turun dari tangga
atau melalui gang
sempit
Membuat Usungan Improvisasi
Memindahkan korban ke atas usungan
Pemindahan (pengangkatan) dengan 2 penolong
Pemindahan (pengangkatan) dengan 2 penolong
SPINAL BOARD
Alat angkut untuk membawa korban yang dicurigai terkena trauma
kepala, leher dan tulang belakang.

1. Pertahankan kepala posisi 2. Pasang neck collar yang


pada stabil sesuai
SPINAL BOARD

3. Miringkan korban secara bersamaan, 4. Posisikan korban ditengah papan


kepala tetap dipertahankan. Sisipkan tanpa menggerakkan tulang
spinal board. belakang
LEBIH DARI DUA PENOLONG
PERTAMA
Membalik korban yang diduga cedera tulang
belakang
Memindahkan korban yang diduga patah
tulang belakang
SCOOP
STRETCHER
Alat angkut untuk membawa korban yang dicurigai terkena
trauma spinal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai