Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap proses pekerjaan di perusahaan beresiko mengakibatkan kecelakaan kerja dari mulai ringan
sampai dengan berat. Kecelakaan tersebut bisa terjadi karena kondisi tempat kerja yang tidak aman
(Unsafe Condition) maupun karena kelalaian pekerja (Unsafe Action). Kecelakaan kerja yang terjadi tentu
sangat merugikan perusahaan. Hal ini karena setiap kecelakaan mengancam terjadinya korban jiwa dan
kerusakan property atau fasilitas perusahaan.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara
yang sangat penting terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna
dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau
penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh
petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian
pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di
tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan
dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan dengan benar akan
mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila
tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan
kematian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ?
2. Apa saja prinsip dasar pertolongannya ?
3. Apa saja syarat-syarat menjadi petugas P3K ?
4. Apa saja fasilitas P3K ?
5. Apa saja persyaratan kotak P3K ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian P3K
b. Untuk mengetahui prinsip dasar pertolongan P3K
c. Untuk mengetahui syarat-syarat menjadi petugas P3K
d. Untuk mengetahui fasilitas P3K
e. Untuk mengetahui persyaratan kotak P3K
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja adalah upaya memberikan pertolongan
pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja atau orang lain yang berada di tempat kerja yang
mengalami kecelakaan di tempat kerja. P3K dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat pada
korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3K diberikan untuk :

a) Menyelamatkan nyawa korban

b) Meringankan penderitaan korban

c) Mencegah cedera atau penyakit menjadi lebih parah

d) Mempertahankan daya tahan korban

e) Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut

B. Prinsip Dasar Pertolongan


1. Pedoman tindakan Prinsip P-A-T-U-T

P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak

A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.

T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan.

U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit atau yang berwajib.

T = Tindakan perto

C. Ciri-ciri gangguan
 Mengenali ciri-ciri gangguan pada korban
1) Gangguan Umum
a. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap atau gas beracun, kelemahan
atau kekejangan otot pernafasan).
b. Gangguan kesadaran (gegar atau memar otak, sengatan matahari
c. langsung, kekurangan zat asam atau oksigen).
d. Gangguan peredaran darah (perdarahan hebat, luka bakar yang luas, rasa
e. nyeri yang hebat, kekurangan cairan tubuh secara cepat, keadaan allergi
f. atau tidak tahan obat).
2) Gangguan lokal
a. Pendarahan atau luka yang disebabkan karena adanya pembuluh darah
b. terputus atau robek.
c. Patah tulang yang disebabkan karena adanya benturan atau pukulan.
d. Luka bakar yang disebabkan karena panas kering, kontak dengan aliran
e. listrik, gesekan dari roda yang berputar, asam dan basa kuat, panas yang
f. basah.
3) Kesiapan Fasilitas Pertolongan
a. Personil.
b. Buku petunjuk atau buku pedoman P3K
c. Kotak P3K
d. Ruang P3K
e. Alat angkut dan transportasi
f. Alat perlidungan diri (APD)
D. Petugas P3K

Pekerja atau buruh yang ditunjuk oleh pengurus atau pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk
melaksanakan P3K di tempat kerja. Syarat Petugas P3K:
1. Memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari Instansi yang bertanggung jawab di bidang
Ketenagakerjaan setempat.
Syarat mendapatkan lisensi :
a. Bekerja pada perusahaan bersangkutan
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang P3K di tempat kerja yang dibuktikan
dengan sertifikat pelatihan
2. Petugas P3K ditentukan berdasarkan jumlah pekerja atau buruh dan potensi bahaya.
3. Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya dapat meninggalkan pekerjaan utamanya untuk
memberikan pertolongan bagi pekerja atau buruh dan/atau orang lain yang mengalami sakit atau
cidera di tempat kerja.
4. Petugas P3K di tempat kerja dapat menggunakan tanda khusus yang mudah dikenal oleh pekerja
atau buruh yang membutuhkan pertolongan.
Syarat jumlah petugas P3K di tempat kerja :
a. Untuk tempat kerja dengan faktor resiko rendah seperti toko, kantor, perpustakaan dan lain-
lain dengan jumlah pekerja 150 > 150 harus memiliki petugas P3K minimal 1 orang.
b. Untuk tempat kerja dengan faktor resiko tinggi seperti konstruksi, industri kimia, galangan
kapal dan lain-lain dengan jumlah pekerja 100 > 100 harus memiliki petugas P3K minimal 1
orang
c. Apabila tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih, masingmasing unit kerja
harus terdapat Petugas P3K di tempat kerja sesuai jumlah pekerja dan tingkat faktor risiko di
tempat kerja.
d. Apabila tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat, maka masingmasing unit
kerja harus terdapat Petugas P3K di tempat kerja sesuai jumlah pekerja dan faktor risiko di
tempat kerja.
e. Apabila tempat kerja dengan jadwal kerja shif, maka masing-masing unit kerja tiap shif harus
terdapat Petugas P3K di tempat kerja sesuai jumlah pekerja dan tingkat faktor risiko di tempat
kerja
E. Fasilitas P3K
Fasilitas P3K adalah semua peralatan, perlengkapan, dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan
P3K di tempat kerja. Fasilitas P3K di tempat kerja:
1) Ruang P3K
2) Kotak P3K dan isi
3) Alat Evakuasi dan alat tranportasi
4) Fasilitas tambahan berupa APD dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki
potensi bahaya yang bersifat khusus.
F. Ruang P3K
Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K dalam hal:
1) Mempekerjakan pekerja atau buruh 100 orang atau lebih;
2) Mempekerjakan pekerja atau buruh kurang dari 100 orang dengan potensi bahaya tinggi.
Persyaratan ruang P3K meliputi :
1) Lokasi ruang P3K :
a. Dekat dengan toilet atau kamar mandi;
b. Dekat jalan keluar;
c. Mudah dijangkau dari area kerja; dan
d. Dekat dengan tempat parkir kendaraan.
2) Mempunyai luas minimal cukup untuk menampung satu tempat tidur pasien dan masih terdapat
ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas P3K lainnya;
3) Bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang cukup lebar untuk memindahkan
korban;
4) Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat, Sekurang-kurangnya dilengkapi
dengan :
a. Wastafel dengan air mengalir;
b. Kertas tissue atau lap;
c. Usungan atau tandu;
d. Bidai atau spalk;
e. Kotak P3K dan isi;
f. Tempat tidur dengan bantal dan selimut;
g. Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu dan/atau kursi roda;
h. Sabun dan sikat;
i. Pakaian bersih untuk penolong;
j. Tempat sampah; dan
k. Kursi tunggu bila diperlukan.

G. Persyaratan Kotak P3K


Persyaratan kotak P3K sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia No. PER.15 / MEN / VIII / 2008 adalah sebagai berikut :
1. Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, berwarna dasar putih dengan lambang P3K
berwarna hijau.
2. Isi kotak P3K sebagamana tercantum dalam lampiran II Peraturan Menteri ini(lihat di bawah) dan
tidak boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja.
Penempatan Kotak P3K, yaitu ditempatkan pada :
a. Pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas, cukup cahaya
serta mudah diangkat apabila digunakan.
b. Dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih masingmasing unit
kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja atau buruh.
c. Dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat, maka masing-masing
unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja atau buruh.
d. Disesuaikan dengan jumlah pekerja atau buruh, jenis dan jumlah kotak P3K sebagaimana
tercantum dalam lampiran III Peraturan Menteri ini (lihat di bawah).

Daftar Isi Kotak P3K :


a. 10 gram kapas putih
b. 1 rol pembalut gulung lebar 2.5 cm
c. 1 rol pembalut gulung lebar 5 cm
d. 1 pembalut segitiga (mitella)
e. 1 pembalut cepat steril/snelverband
f. 10 buah kassa steril ukuran 5x5 cm
g. 1 rol plester lebar 2.5 cm • 10 buah plester cepat (mis. Tensoplast, dll.)
h. 1 buah gunting
i. 1 buku catatan
j. 1 buku pedoman P3K
k. 1 daftar isi kotak P3K

Obat-obatan untuk Kotak P3K Bentuk I:


a. Obat pelawan rasa sakit (mis. Antalgin, Acetosai, dll)
b. Obat sakit perut (mis. Paverin, enterovioform, dll)
c. Norit
d. Obat anti alergi
e. Obat merah
f. Soda Kue
g. Obat tetes mata
h. Obat gosok
H. Alat Evakuasi dan Alat Transportasi
Alat evakuasi dan alat transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c meliputi :
1) Tandu atau alat lain untuk memindahkan korban ke tempat yang aman atau rujukan; dan
2) Mobil ambulance atau kendaraan yang dapat digunakan untuk pengangkutan Korban
I. Ketentuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
1) Dasar –Dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang mutlak dilakukan untuk keselamatan adalah
a. Usaha menyadarkan kembali
b. Menghindari pendarahan
Penderita luka parah membutuhkan pertolongan segera oleh tenaga P3K yang terlatih, juga tenaga
medis tidak cepat didapat. Paling baik, jika mempunyai tenaga medis yang profesional, atau tenaga
P3K yang terlatih. Jika tidak mempunyai sedikitnya harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan
sampai pertolongan datang.
Mengetahui letak kotak P3K atau ruang tempat pertolongan pertama. Aturan terpenting pada P3K
adalah :
a. Pelajari apa yang tidak boleh dilakukan tidak ditolong lebih baik daripada pertolongan yang
salah
b. Pelajari dengan benar apa yang harus dilakukan lakukan dengan segera bila hidupnya terancam
c. Kirimkan kepada ahli P3K dan kepada dokter dengan segera setiap terjadi kecelakaan gawat
2) Jenis Kecelakaan Pada Waktu Kerja
Suatu saat, ada kemungkinan kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi
peristiwa sebagai berikut :
a. pendarahan,
b. kejutan ( shock ),
c. keracunan,
d. luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia,
e. luka pada mata,
f. luka kecil karena benda – benda tajam, dan
g. sengatan listrik.
3) Pendarahan Dan Bagaimana Cara Menghentikannya
Penghentian pendarahan, pada umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka berdarah
tersebut. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil segera
tenaga medis, dokter.
Pendarahan hidung
a. Dudukan korban dengan tenaga dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan medis

4) Pendarahan karena luka


a. Mintalah pertolongan medis
b. Perlihatkan semua luka
c. Tutup dan tekanlah luka dengan tangan atau pencet tepi luka bersama – sama agar menutup,
jika sempat tutuplah luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan
d. Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat –
erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan
harus trtutup perban.
e. Jika penderita merasakan kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang,ikatan perban
f. Jika pendarahan masih berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi, tanpa melepas ikatan
bantalan yang pertama.
g. Bahan yang dipakai untuk menekan pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara
seperti ini dapat pula digunakan untuk menolong korban yang patah tulang
Pendarahan : angkat lukanya dan Pendarahan : beri bantal tipis diatas tekan sampai lukanya
menutup luka dan perban erat-erat
5) Kejutan
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita
pucat,dingin dan lunak kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak
sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang
6) Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan
pernafasan melalui kontak mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut
(asam,alkali,dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik
7) Luka Bakar Api
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah dengan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang
terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk atau kertas, jika
ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
8) Kecelakaan dan Luka Pada Mata
Janganlah menggosok-gosok mata jika ada benda-benda yang masuk didalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat perawatan medis Luka mata
9) Kecelakaan Sengatan Listrik
Kecelakaan karena sengatan listrik dapat mengakibatkan kebakaran,jatuh,dan kejutan
listrik.Masing-masing menyebabkan gejala yang berbeda pada korban.Penderita bias disebabkan
oleh salah satu atau kombinasi membedakan ejala-gejala yang muncul.
Meskipun keterlambatan pertolongan dan penyadaran kembali dapat berakibat fatal, namun
kejutan listrik umumnya dapat tidak langsung mematikan,hanya
mungkin menyebabkan kepekaannya menurun, pernafasan terganggu atau berhenti, dan kerja
jantungnya terganggu.Karena itu,yang terpenting adalah memeriksa kondisi pernafasan dan jantung
penderita,jika berhenti harus segera dibantu dan dinormalkan kembali.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan
sementara yang sangat penting terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang
lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai
pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang
dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban.
Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana
yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat
atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.

B. Saran

Melalui pembahasan diatas maka diharapkan kepada pembaca agar bisa dan mampu
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja. Sebab pertolongan pertama
pada kecelakaan di tempat kerja sangat penting untuk mencegah korban jiwa yang banyak dalam
kecelakaan kerja

Anda mungkin juga menyukai