Anda di halaman 1dari 52

DASAR-DASAR

P3K DI TEMPAT KERJA

Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan & Kesehatan Kerja


Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN RI.
PENDAHULUAN
❖ Adanya sumber bahaya di tempat kerja (UU 1/ 1970) :
● Keadaan Mesin/Pesawat/Alat Kerja/Bahan
● Lingkungan Kerja
● Sifat Pekerjaan
● Cara Kerja
● Proses Produksi
❖ Perlindungan kerja
❖ Kewajiban melaksanakan syarat-syarat keselamatan kerja
❖ Perlunya pelaksanaan P3K di tempat kerja
KECELAKAAN INDUSTRI

▣ JATUH DARI KETINGGIAN


▣ KEJATUHAN BENDA
▣ TERANTUK, TERSANDUNG, TERGELINCIR
▣ TERJEPIT DIANTARA BENDA
▣ TERLANGGAR, TERTUMBUK, TERTABRAK, TERGILAS
BENDA
▣ TERPOTONG
▣ TERKILIR
▣ TERBAKAR AKIBAT/BERHUBUNGAN DENGAN SUHU
TINGGI/KOROSIF/RADIASI
▣ TERSENGAT ARUS LISTRIK
▣ LAIN-LAIN
PENGERTIAN

P3K di tempat kerja :


Upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat
kepada pekerja/buruh dan/atau orang lain yang berada di tempat
kerja yang mengalami sakit/cidera di tempat kerja.

Petugas P3K di tempat kerja :


Pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi
tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja

Fasilitas P3K di tempat kerja :


Semua peralatan, perlengkapan, dan bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan P3K di tempat kerja
Maksud Dan Tujuan
P3K dimaksudkan :
❖ Memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter
atau petugas kesehatan lainnya.

P3K diberikan untuk :


❖ Menyelamatkan nyawa korban
❖ Meringankan penderitaan korban
❖ Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
❖ Mempertahankan daya tahan korban
❖ Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Program P3K di Tempat Kerja
⚫ Komitmen dan Kebijakan
⚫ Identifikasi & evaluasi potensi bahaya
⚫ Diklat Petugas
⚫ Penyediaan Fasilitas P3K
⚫ Pelaksanaan P3K
⚫ Pemeliharaan
⚫ Pelaporan
⚫ Evaluasi
Pengawasan Pelaksanaan P3K di Tempat Kerja
⚫ Fasilitas :
⚫ Kotak P3K
⚫ Isi kotak P3K
⚫ Buku pedoman
⚫ Ruang P3K
⚫ Perlengkapan P3K (alat perlindungan, alat darurat,
alat angkut dan transportasi)
⚫ Personil :
⚫ Penanggung Jawab : dokter pimpinan PKK, Ahli K3
⚫ Petugas P3K : Sertifikat pelatihan P3K di tempat
kerja, Lisensi
Pembinaan Pengawasan Pelaksanaan P3K
Di Tempat Kerja
❖ Internal Perusahaan
▪ Pengurus Perusahaan
▪ Dokter Perusahaan/DPKTK
▪ Ahli K3, Ahli K3 Kimia
▪ Auditor Internal

❖ External Perusahaan
▪ Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
▪ Auditor External
Peraturan Perundangan Yang Terkait
Pelaksanaan P3K di Tempat Kerja
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970
❖ Pasal 3: syarat-syarat Keselamatan Kerja untuk
memberikan P3K
❖ Pasal 9 ayat (3): kewajiban membina tenaga kerja
dalam pemberian P3K
2. Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
❖ Pasal 2: Tugas pokok PKK diantaranya :
▪ Pelaksanaan P3K
▪ Pendidikan petugas P3K
Peraturan Perundangan Yang Terkait
Pelaksanaan P3K di Tempat Kerja

3. Undang-undang No. 3 Tahun 1969


❖ Pasal 19 : Setiap badan , lembaga atau dinas pemberi jasa,
atau bagiannya yang tunduk kepada konvensi ini, dengan
memperhatikan besarnya dan kemungkinan bahaya harus :
❖ Menyediakan Apotik atau pos P3K sendiri atau
❖ Memelihara apotik atau pos P3K bersama-sama dengan badan,
lembaga atau kantor pemberi jasa atau bagiannya.
❖ Mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau perlengkapan P3K
Permenakertrans No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K Di
Tempat Kerja

Ps 2. Kewajiban pengurus/pengusaha :
1) Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan
fasilitas P3K di tempat kerja.
2) Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja.
Permenakertrans No. Per.15/Men/VIII/2008 ttg P3K Di
Tempat Kerja
Ps.3 Syarat Petugas P3K Di Tempat Kerja :
1) Harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari
instansi ketenagakerjaan.
2) Syarat-syarat pemberian lisensi petugas P3K Di Tempat
Kerja :
a. Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan;
b. Sehat jasmani dan rohani;
c. Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K;
d. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang P3K di
tempat kerja memiliki sertifikat pelatihan P3K di Tempat
Kerja.
3) Pedoman tentang pelatihan dan pemberian lisensi
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan.
Ps. 4
⚫ Petugas P3K dalam melaksanakan tugasnya dapat
meninggalkan pekerjaan utamanya untuk memberikan
pertolongan bagi pekerja/buruh dan/atau orang lain yang
mengalami sakit atau cidera di tempat kerja
Ps. 5
1) Petugas P3K di tempat kerja ditentukan berdasarkan jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja (dengan
rasio sebagaimana Lampiran I Peraturan ini.
RASIO JUMLAH PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA DENGAN JUMLAH PEKERJA
BERDASARKAN KLASIFIKASI TEMPAT KERJA

Klasifikasi Tempat Kerja Jumlah pekerja Jumlah petugas P3K

Tempat kerja dengan


potensi bahaya rendah 25 – 150 org 1 org

1 orang untuk setiap


>150
150 orang atau kurang

Tempat kerja dengan ≤100 1 orang


potensi bahaya tinggi
>100 1 orang untuk setiap
100 orang atau kurang
2) Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P3K pada :
a) tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih sesuai
jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
b) tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat
sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
c) tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh
dan potensi bahaya di tempat kerja.
Ps 6.
Petugas P3K di tempat kerja mempunyai tugas :
a) Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja;
b) Merawat fasilitas P3K di tempat kerja;
c) Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan; dan
d) Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.
Ps 7.

1) Pengurus wajib memasang pemberitahuan tentang nama


dan lokasi petugas P3K di tempat kerja pada tempat
yang mudah terlihat.
2) Petugas P3K di tempat kerja dapat menggunakan tanda
khusus yang mudah dikenal oleh pekerja/buruh yang
membutuhkan pertolongan.
Fasilitas P3K di Tempat Kerja
Ps. 8 :
1. Fasilitas P3K di Tempat Kerja meliputi:
a) Ruang P3K;
b) Kotak P3K dan isi;
c) Alat evakuasi dan alat transportasi; dan
d) Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan/atau
peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi
bahaya yang bersifat khusus.
2. Alat pelindung diri khusus : peralatan yang disesuaikan
dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja yang
digunakan dalam keadaan darurat.
3. Peralatan khusus : alat untuk pembasahan tubuh cepat
(shower) dan pembilasan/pencucian mata.
Fasilitas P3K di Tempat Kerja
Ps 9 :
1) Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a dalam hal :
a. mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih;
b. mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari 100 orang dengan
potensi bahaya tinggi .
Fasilitas P3K di Tempat Kerja

2) Persyaratan ruang P3K meliputi :


a) Lokasi ruang P3K :
▪ Dekat dengan toilet/kamar mandi;
▪ Dekat jalan keluar;
▪ Mudah dijangkau dari area kerja; dan
▪ Dekat dengan tempat parkir kendaraan.
b) Luas minimal cukup untuk menampung satu tempat tidur
pasien dan masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas
p3k serta penempatan fasilitas p3k lainnya;
c) Bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan
jalan yang cukup lebar untuk memindahkan korban;
Persyaratan ruang P3K (lanjutan) :
d) Diberi tanda yang jelas dengan papan nama yang
jelas dan mudah dilihat;
e) Sekurang-kurangnya dilengkapi dengan :
▪ wastafel dengan air mengalir;
▪ Kertas tisue/lap;
▪ Usungan/tandu;
▪ Bidai/spalk;
▪ Kotak P3K dan isi;
▪ Tempat tidur dengan bantal dan selimut;
▪ Tempat untuk menyimpan alat-alat, seperti : tandu
dan/atau kursi roda;
▪ Sabun dan sikat;
▪ Pakaian bersih untuk penolong;
▪ Tempat sampah; dan
▪ Kursi tunggu bila diperlukan.
Ps 10. Persyaratan Kotak P3K :
1. Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, berwarna dasar putih
dengan lambang P3K berwarna hijau;
2. Isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam lampiran II peraturan ini dan
tidak boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
P3K di tempat kerja;
3. Penempatan kotak P3K :
a) Pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang
jelas, cukup cahaya serta mudah diangkat apabila akan digunakan;
b) Disesuaikan dengan jumlah pekerja/buruh, jenis dan jumlah kotak P3K
sebagaimana tercantum dalam lampiran III peraturan menteri ini;
c) Dalam hal tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih
masing-masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah
pekerja/buruh;
d) Dalam hal tempat kerja pada lantai yang berbeda di gedung bertingkat,
maka masing-masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai
jumlah pekerja/buruh.
Ps 11.
Alat evakuasi dan alat transportasi dalam P3K di Tempat Kerja
meliputi :

a) Tandu atau alat lain untuk memindahkan korban ke


tempat yang aman atau rujukan; dan

b) Mobil ambulance atau kendaraan yang dapat digunakan


untuk pengangkutan korban.
ISI KOTAK P3K
KOTAK A KOTAK B KOTAK C
No ISI (untuk 25 (untuk 50 TK/ (untuk 100
TK/ kurang) kurang) TK/kurang)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3. Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5. Plester Cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Kain segitiga/mittela 2 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 12 12 12
10. Sarung tangan sekali pakai 2 3 4
(pasangan) 2 4 6
11. Masker 1 1 1
12. Pinset 1 1 1
13. Lampu senter 1 1 1
14. Gelas untuk cuci mata 1 2 3
15. Kantong plastik bersih 1 1 1
16. Aquades (100 ml lar. Saline) 1 1 1
17. Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18. Alkohol 70% 1 1 1
19. Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
20. Buku catatan 1 1 1
21. Daftar isi kotak
JUMLAH PEKERJA/BURUH, JENIS KOTAK P3K
DAN JUMLAH KOTAK P3K
Jumlah Kotak P3K
Jumlah Pekerja Jenis Kotak P3K
Tiap 1 (Satu) Unit Kerja
< 26 org A 1 kotak A
26 s.d 50 org 1 kotak B atau,
B/A
2 kotak A
51 s.d 100 org 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
C/B/A
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Setiap 100 org 1 kotak C atau,
2 kotak B atau,
C/B/A
4 kotak A atau,
1 kotak B dan 2 kotak A
Keterangan :
1 kotak B setara dengan 2 kotak A
1 kotak C setara dengan 2 kotak B
PEDOMAN PELATIHAN DAN PEMBERIAN LISENSI PETUGAS
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K) DI TEMPAT KERJA
(KEPDIRJEN BINWASNAKER NO. KEP. 53/DJPPK/VIII/2009)

TUJUAN
1)Tujuan Umum
a) Memberikan pedoman bagi instansi pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
penyelenggara pelatihan dan masyarakat industri dalam
rangka pelatihan Petugas P3K di tempat kerja.
b) Memberikan pedoman bagi instansi pemerintah,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dalam
rangka pemberian lisensi bagi Petugas P3K di tempat
kerja.
2)Tujuan Khusus
• Tersedianya pedoman pelatihan dan pemberian lisensi
Petugas P3K di tempat kerja di seluruh Indonesia.
RUANG LINGKUP

1. Pelatihan Petugas P3K di Tempat Kerja.

2. Pemberian lisensi petugas P3K di Tempat


Kerja.
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

I. Syarat-syarat pelaksanaan pelatihan petugas


P3K di tempat kerja :
A. Peserta
B. Penyelenggara Pelatihan
C. Kurikulum Pelatihan
D. Instruktur
E. Evaluasi
F. Penerbitan Sertifikat
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

A. Syarat Peserta pelatihan petugas P3K di tempat


kerja
• Setiap pekerja/buruh yang akan ditunjuk
sebagai petugas P3K di tempat kerja dapat
mengikuti pelatihan
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

B. Syarat Penyelenggara Pelatihan Petugas P3K di


tempat kerja :
1) Pihak-pihak yang dapat menyelenggarakan
pelatihan;
2) Pihak yg akan melaksanakan pelatihan
petugas P3K di tempat kerja harus
berkoordinasi dengan Instansi yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan
setempat.
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

Pihak-pihak yang dapat menyelenggarakan pelatihan :


a) Instansi yang bertanggung jawab dibidang pengawasan
ketenagakerjaan.
b) PJK3 bidang pembinaan yang telah disahkan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
c) Pusat K3 dan balai-balainya.
d) Perusahaan yang menyelenggarakan pelatihan untuk
pekerja/buruhnya (pelatihan internal),
e) Lembaga lain yang telah dinyatakan memenuhi syarat oleh
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan,
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA
C. Kurikulum Pelatihan
A. Teori : 18 JP, Praktek 12 JP @ 45 MENIT, Total : 30 JP
B. Materi Dasar :
1) Dasar-dasar kesehatan kerja dan Peraturan perundangan bidang P3K
di tempat kerja
2) Dasar-dasar P3K di Tempat Kerja

C. Materi Inti :
3) Anatomi dan Fisiologi Manusia
4) Pertolongan pertama pada Gangguan Umum
5) Resusitasi Jantung Paru
6) Pertolongan Pertama pada Gangguan Lokal
7) Pertolongan pertama pada gangguan Kejang, Pajanan Suhu
Lingkungan dan Bahan Kimia
8) Pertolongan Pertama pada keadaan khusus
9) Tanggap darurat dan Evakuasi Korban dalam pertolongan pertama
E. Evaluasi :
10) Pre test & Pos test
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

D. Instruktur Pelatihan :
Materi dasar diberikan oleh instruktur yang berasal
dari instansi yang bertanggung jawab dibidang
pengawasan ketenagakerjaan
Materi inti dapat diberikan oleh instruktur yang berasal
dari praktisi, akademisi atau instansi pemerintah
terkait.
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh penyelenggara pelatihan bersama
instansi yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan,
berdasarkan :
✔ Prosentase kehadiran sekurang-kurangnya 80%.
✔ Hasil ujian teori dan praktek sekurang-kurang dengan nilai
rata-rata 70.
PELAKSANAAN PELATIHAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

F. Penerbitan Sertifikat
1) Penerbitan sertifikat bagi yang baru mengikuti pelatihan :
sertifikat dikeluarkan oleh Dirjen Binwasnaker c.q Direktur
Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
2) Penerbitan sertifikat bagi yang pernah mengikuti pelatihan sebelum
dikeluarkannya Keputusan ini.
Dalam hal petugas P3K di tempat kerja yang pernah mengikuti
pelatihan sebelum pedoman ini dikeluarkan dan telah memiliki
sertifikat dari penyelenggara pelatihan, maka sertifikat dapat
diterbitkan oleh Dirjen Binwasnaker c.q Direktur Pengawasan
Norma K3, setelah melalui proses evaluasi.
LISENSI PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA
DAN
BUKU KEGIATAN PETUGAS P3K DI TEMPAT KERJA

A. Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja


B. Buku Kegiatan Petugas P3K Di Tempat Kerja
Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja

⚫ Lisensi Petugas P3K di tempat kerja diterbitkan oleh instansi yang


bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat
⚫ Pemberian lisensi bagi Petugas P3K di Tempat Kerja dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Pengurus harus mengajukan permohonan kepada Instansi yang bertanggung jawab
dibidang ketenagakerjaan setempat disertai lampiran :
a) Surat keterangan penunjukkan dari perusahaan sebagai Petugas P3K di tempat kerja.
b) Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter.
c) Surat pernyataan bersedia ditunjuk sebagai Petugas P3K di Tempat Kerja
d) Salinan sertifikat
e) Pasfoto 2x3 berwarna sebanyak 2 lembar
2. Lisensi petugas P3K di tempat kerja berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal
diterbitkan dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan dan lampiran
sebagaimana tersebut pada huruf 1, dan disertai laporan kegiatan selama
pemberian lisensi.
Bentuk dan ukuran lisensi Petugas P3K di tempat kerja sebagai
berikut :

⚫ Bentuk empat persegi panjang dengan ukuran P: 9,5 x


L: 5,5 cm
⚫ Lisensi berwarna hijau
Bentuk Lisensi Petugas P3K Di Tempat Kerja

Tampak bagian depan :


9,5 CM

Logo LISENSI PETUGAS P3K Logo


Pemda DI TEMPAT KERJA K3

No. : /P3K/ /200...

Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Jabatan : 5,5 cm
Berlaku s/d :

……………, tanggal-bulan-tahun
Kepala Dinas............... ......

Nama
NIP
Bentuk Lisensi Petugas P3K Di Tempat Kerja
Tampak bagian belakang :

KEWAJIBAN PETUGAS P3K DI TEMPAT


KERJA
1. Melaksanakan tindakan P3K bila terjadi kecelakaan di
tempat kerja
2. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja
3. Mencatat setiap kegiatan P3K di tempat kerja dalam buku
kegiatan
4. Melaporkan kegiatan P3K di tempat kerja kepada
pengurus
5. Melakukan latihan P3K di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dan dicatat
dalam Buku Kegiatan Petugas P3K di Tempat Kerja.
Buku Kegiatan Petugas P3K Di Tempat Kerja
⚫ Petugas P3K di Tempat Kerja wajib memiliki Buku Kegiatan Petugas P3K
di tempat kerja.
⚫ Buku Kegiatan Petugas P3K di Tempat Kerja digunakan untuk mencatat
semua kegiatan dalam melakukan pertolongan pertama, latihan pertolongan
pertama ataupun dalam pemeliharaan kotak P3K.
⚫ Buku kegiatan petugas P3K dikeluarkan oleh instansi yang bertanggung
jawab dibidang ketenagakerjaan setempat.
⚫ Bentuk dan ukuran Buku Kegiatan Petugas P3K di tempat kerja sebagai
berikut:
⚫ Bentuk empat persegi panjang dengan ukuran P: 16 x L: 10,5 cm
⚫ Warna sampul putih
⚫ Jumlah halaman minimal 16 halaman
Buku Kegiatan Petugas P3K di tempat kerja

4. Halaman 3 (tiga) s/d 16 (enam belas)


Mengetahui
Tindakan
No. Tanggal Kegiatan / Kejadian Pengurus Keterangan
P3K
Perusahaan

Ditetapkan di ……… tanggal………


Disnaker ....................
Kepala Bidang/Unit
Pengawasan Ketenagakerjaan
(
Nama )
NIP
Electrical Hazards

Apakah anda pernah kesetrum ?


BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA

SEBAB-SEBAB :
1. Aliran arus listrik
2. Pengaruh medan magnit
3. Kesalahan mekanik perlengkapan listrik
4. Bunga api
5. Kombinasi
Faktor Yang Mempengaruhi Keparahan Pada
Cedera Akibat Listrik
▪ Voltage/Kekuatan listrik (beda potensial)
▪ Amper (Arus Listrik)
▪ Type Arus/jenis aliran (searah/bolak-balik)
▪ Lama Kontak == banyaknya energi yang terserap
▪ Daerah / bagian tubuh yang kontak (Tahanan)
▪ Jalan Arus
▪ Banyaknya Jaringan Resistance
▪ Kandungan Air Dalam Jaringan
Jaringan Penghantar Listrik

1. Jaringan konduktor
⚫ Pembuluh darah
⚫ Otot

2. Jaringan tidak konduktor


⚫ Tulang
⚫ Kulit kering
⚫ Syaraf tepi
Akibat Sengatan listrik
Arus searah dan Bolak-balik
1. Akibat arus searah :
◼ Perubahan elektrolit.
2. Akibat Arus bolak-balik
◼ Kejang otot
◼ Berkeringat
◼ Kerusakan jaringan
◼ Vertrikel fibrilasi sampai henti jantung, otak kurang O2 dan
meninggal.
◼ Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz menyebabkan ventrical fibrilation
◼ Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis pernafasan
◼ Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan kontraksi otot pernafasan dada,
dll.
Akibat Sengatan Listrik
0,5 ma
Dirasakan
Lebih dari 3 ma
painful shock
Lebih dari 10 ma
Kontraksi otot “no-let-go” danger, 0,1 dtk tdk tjd gangguan,
0,5 dtk kelumpuhan sementara, pernafasan, pingsan, 1 dtk
ventricel fibrilasi.
Lebih dari 30 ma
lung paralysis- usually temporary
Lebih dari 50 ma
possible ventricular fib. (heart dysfunction, usually fatal)
100 ma sampai 4 amps
certain ventricular fibrillation, fatal
Lebih 4 amps
heart paralysis; severe burns. Usually caused by >600 volts
GEJALA DAN TANDA
▣ Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan keluar)
▣ Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf, otot,
tulang patah, mata, ginjal, saluran pencernaan,
pembuluh darah, jantung/irama, konduksi, infark)
▣ Kejang (kontraksi otot tidak teratur)
▣ Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan
penglihatan.
▣ Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas, henti
jantung)

Anda mungkin juga menyukai