Anda di halaman 1dari 5

MATERI

AKREDITASI 2022

TAHAPAN2 BHD :
1. Penilaian awal
 Pastikan lingkungan aman
 Cek kesadaran pasien
 Panggil bantuan
 Posisi pasien terlentang pada alas yang rata dan keras
2. Circulation
 Hitung denyut nadi karotis
 Jika > 60x pasien bernafas, posisikan dalam posisi recovery
 Jika < 60x lakukan RJP
 Kompresi 30x ventilasi 2x selama 5 siklus
3. Airway
 Buka mulut dengan thenik cross finger
 Lakukan manuver head tint chin lift
 Pasien trauma gunakan jaw thrust
4. Breathing
 Cek nafas dengan look, listen and feel
 Berikan nafas bantuan sebanyak 8-10x / menit
5. Evaluasi
 Jika belum ada nadi dilakukan kembali RJP 30 : 2
 Jika nafas ada dan nadi ada, posisikan recovery
 Jika nafas belum ada tetapi nadi teraba, berikan nafas bantuan 8-10x / menit,
monitor nadi
 Jika sudah ada nafas spontan dan nadi teraba, jaga jalan nafas terbuka, posisikan
recovery
6. RJP dihentikan apabila
 Penolong kelelahan
 Pasien sudah bernafas dan nadi treraba
 Pasien dinyatakan meninggal oleh dokter

WARNA DAN ARTI KODE EMERGENCY :


1. Hitam = Ancaman bom
2. Merah = Kebakaran
3. Biru = Keadaan darurat medis, henti jantung
4. Pink = Penculikan bayi
5. Abu-abu = Ancaman personal
6. Orange = Disaster internal (kecelakaan bahan berbahaya)
7. Hijau = Disaster eksternal (banjir, longsor, gempa, dll)

PENANGANAN DISASTER
1. Apabila terjadi kebakaran (RACE) :
 Remove = Pindahkan pasien ke tempat yang aman
 Alarm = Panggil bantuan (telp 118 aktifkan kode merah)
 Close = Tutup pintu, sentra gas medis, dan sentra LPG
 Extinguisher = Padamkan api dengan APAR atau Hydrant

TIM MUTU DAN AKREDITASI RSH. BEKASI


2. Cara menggunakan APAR (TATS) :
 Tarik pin, cek fungsi
 Arahkan APAR pada sumber api
 Tekan tuas
 Semprotkan satu sisi ke sisi lain

3. Cara melakukan evakuasi pasien :


 Bayi sehat dengan digendong atau di box
 Pasien duduk dengan kursi roda
 Pasien tidur dengan memakai sprei, kasur, brankar, atau tandu
 Evakuasi dilakuakn oleh tim disaster tiap lantai mengikuti tanda jalur evakuasi
 Evakuasi melalui slasar atau RAM menuju titik kumpul (depan dan belakang RS)

4. Tim disaster
 Helm Merah = petugas pemadam kebakaran
 Helm Biru = petugas evakuasi pasien
 Helm Putih = petugas evakuasi dokumen
 Helm kuning = petugas pembuka jalur evakuasi

PENANGANAN TUMPAHAN B3
1. Penanganan tumpahan oli bekas / minyak
 Ambil kotak spillkit, petugas memakai APD
 Melokalisir area tumpahan dengan serbuk kayu
 Hindari material yang berpotensi terjadi percikan api
 Kumpulkan serbuk kayu bekas resapan minyak ke dalam plastik kuning
 Mencuci sisa kayu dengan air
2. Penanganan pecahan lampu TL
 Ambil kotak spillkit, petugas memakai APD
 Ambil pecahan kaca dengan kertas yang kaku / karton, lalu tempatkan kedalam
plasitk kuning
 Mengelap sisa serbuk kaca dengan lap basah dan buang ke plastik kuning
 Jangan menggunakan sapu
3. Penanganan tumpahan darah
 Ambil kotak spillkit, petugas memakai APD
 Minimalisisr darah dengan koran atau kain bekas
 Basahi lantai dengan larutan klorin 0,05% selama 5 menit
 Bersihkan lantai dengan disenfektan
 Buang ke plastik kuning

MACAM-MACAM KARAKTERISTIK B3
1. Mudah meledak (explosif)
2. Beracun (toksix)
3. Berbahaya (harmfull)
4. Korosif
5. Infeksius

PENEMPATAN LIMBAH B3
1. Plastik kuning = limbah padat
2. Safety box = benda tajam
3. Jerigen / drum = limbah cair

TIM MUTU DAN AKREDITASI RSH. BEKASI


6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. Identifiaksi pasien
2. Komunikasi efektif (SBAR dan CABAK)
SBAR (Situation : kondidi pasien, Background : riwayat penyakit, Asesemen :
pengkajian pasien, Rekomendasi : tidak lanjut)
CABAK (CAtat, BAca, Konfirmasi)
3. Keamanan obat-obatan high alert (Anastesi, Trombolitik agent, Insulin parenteral,
Oksitosin, Narkotika, Elektrolik pekat, Anti konvulsan, dan kemoterapi)
4. Operasi aman (Tepat pasien, Tepat lokasi penadaan site marker, dan tepat prosedur)
5. Hand hygyene dengan cara cuci tangan (handsrub 20-30 detik, sabun 40-60 detik)
6. Pengurangan resiko jatuh (anak : humpty dumpty, dewasa : morse fall, apabila hasil nya
tinggi maka pasien akan diedukasi agar selalu memasang pagar tempat tidur, dipakaikan
gelang kuning, dan pada bed pasien diberi penanda resiko jatuh)

5 MOMENT CUCI TANGAN :


1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah kontak dengan pasien
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

GERAKAN CUCI TANGAN :


1. Gosokan kedua telapak tangan
2. Gosok pungung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4. Gosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebalinya
6. Gosokan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya

ALUR TERPAJAN BENDA TAJAM (TERTUSUK JARUM)


1. Melakukan tatalaksana terpajan (mencuci tangan dengan air sabun di air mengalir,
tidak boleh dipencet, lalu dikeringkan dan diberikan antiseptik alkohol atau betadine.
2. Lapor PJ, mengisi formulir pajanan, lalu ke IGD
3. IGD melaporkan ke komite PPI dan K3 RS
4. Tim PPI melakukan tindak lanjut ;
a. Pengecekan sumber jarum
b. Pengecekan riwayat kesehatan pemilik jarum (BRM pasien)
- Jika hasil pengecekan negatif --> konseling oleh ka.Inst IGD
- Jika hasil pengecekan positif --> dilakukan pengobatan dan dikonsultasikan
dengan dokter penyakit dalam. Pemeriksaan HbsAg dilakukan berulang pada
bulan ke-6

VISI MISI RS
- Visi : Menjadikan RSHB menjadi RS yg tumbuh, sehat, berkembangh di wilayah
cangkupannya dengan keunggulan pelayanan kesehatan ibu dan anak dan mampu
bersaing di era globalisasi.

- Misi :
1. Melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.

TIM MUTU DAN AKREDITASI RSH. BEKASI


2. Melakukan diklat kepada karyawan agar mampu memberikan pelayanan
profesional.
3. Melakukan pengelolaan RS secara profesional, efesiensi dan efektifitas yang tinggi.
- Moto :
Mengutamakan mutu dan keselamatan pasien

HAK PASIEN DAN KELUARGA :


1. Memperoleh informasi tata tertib dan peraturan RS
2. Memperoleh Informasi mengenai Hak dan kewajiban RS
3. Memperoleh Informasi mengenai Hak dan kewajiban RS
4. Memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
5. Meminta second Opini
6. Mendapatkan privacy & kerahasiaan penyakit yang diderita
7. Mendapatkan Informasi medis yang lengkap serta perkiraan biaya
8. Menjalankan ibadah menurut agama & kepercayaan yang dianut pasien
9. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
10. Menggugat atau menuntut RS,apabila Rs tidak memeberikan pelayanan sesuai
standar
11. Mengeluhkan Pelayanan RS yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak

KEWAJIBAN PASIEN :
1. Wajib mentaati segala urusan &tata tertib RS
2. Mematuhi segala Instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
3. Memberikan Informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakitnya kepada dokter
dan perawat.
4. Meluansi semua biaya atas jasa pelayanan RS
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati perjanjian yang dibuatnya

PENITIPKAN BARANG BERHARGA DI RS


- Kriteria : Barang berharga milik pasien terutama pasien emergency,tidak sadar,ODC
dan tidak ada keluarga.
- Barang di titipkan di security dan dilakukan serah terima dari perawat ke security
dengan menggunakan formulir penitipan barang berharga 2 rangkap (formulir copy
untuk keluarga dan formulir asli diletakkan bersama barang berharga dan barang di
simpan oleh secutity di pos 1 didalam brankas terkunci.

ALUR PELAPORAN MUTU


Unit kerja Manajer Bidang Bagian Komite Mutu Direktur Pemilik
(Direktur PT)

MUTU UNIT
- Setiap bagian memiliki Mutu Unit nya masing2 dan memiliki PJ Mutu Unit
- Pengisian Mutu Unit di dalam sistem SIIMUT (Sistem Indikator Mutu Unit)
http://192.168.30.209/siimut
- SIIMUT berisi worksheet indikator mutu unit, profil mutu unit, serta laporan2
(feedback mutu, PPI, dan K3 RS)

TIM MUTU DAN AKREDITASI RSH. BEKASI


RISK REGISTER (IDENTIFIKASI RESIKO)
- Risk register adalah Identifikasi resiko unit (KPC)
- Mitigasi resiko adalah upaya atau tindak lanjut dari identifikasi resiko yang ditemukan
- Pengumpulan Identifikasi resiko unit memakai aplikasi dengan link :
https://hermina.riskobs.com/login

IKP (Insiden Keselamatan Pasien)


1. KPC : Kejadian potensial cidera
2. KNC : Kejadian nyaris cidera
3. KTC : Kejadian tidak cidera
4. KTD : Kejadian tidak diharapkan
5. Sentinel : Kematian, cacat seumur hidup, penculikan bayi, bunuh diri, kesalahan
transfusi darah, pelecehan seksual.

ALUR PELAPORAN KESELAMATAN PASIEN


Staf yang terkait / pelapor Atasan langsung Komite Mutu Direktur RS
Pemilik (Direktur PT) KNKP (Komite Nasional Keselamatan Pasien)

JIKA TERJADI INSIDENT DI UNIT KERJA


1. Pastikan bahwa penanganan terhadap insiden telah dilakukan staf terkait dengan
insiden membuat kronologis 1x24 jam, lalu di laporkan ke kaper untuk dilakukan
risk grading dan laporan IKP (via barcode), buatkan simple investigasi
(SI)/RCA sesuai grading resiko, lalu laporkan ke Komite mutu 2x24 jam.
2. Untuk pembuatan simple investigasi selama 1 minggu , RCA selama 2 minggu,
kronologis 1x24 jam.

ALUR DEKONTAMINASI STERIL


Alat kotor dari ruangan (box pink) form serah terima CSSD Perendaman
alat 5-10 menit Pencucian Pengeringan Pengemasan Alat Sterilisasi
Steam / Plasma Alat Steril (box hijau)

TIM MUTU DAN AKREDITASI RSH. BEKASI

Anda mungkin juga menyukai