Anda di halaman 1dari 4

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PETUGAS

TERTUSUK JARUM SUNTIK

No. Dokumen
: A.II.SOP.018
No. Revisi : 01
SOP Tgl Terbit : 20 Januari 2018
Halaman : 1/3 halaman

UPT.Puskesmas dr. Patria Bayu Murdi


Kebakkramat II NIP.197212052006041013

1. Pengertian Penanganan petugas tertusuk jarum suntik/infus bekas adalah tahap-tahap


cara menangani kejadian tidak diinginkan petugas tertusuk jarum suntik/infus
bekas.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi dokter/dokter gigi/perawat/perawat
gigi/bidan/analis menangani kejadian tidak diinginkan yaitu petugas
tertusuk jarum suntik di Puskesmas Kebakkramat II
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 440/019/2018
tentang Identifikasi Dan Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kondisi Potensial Cedera (KPC) Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
4. Referensi 1. Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
2. Penanganan tertusuk Jarum di kamar operasi, 2011,
http://cintabedah.blogspot.com/2011/10/penanganan-tertusuk-jarum-di-
kamar.html.
5. Prosedur A. Pencegahan tertusuk jarum
1. Petugas mengurangi keinginan untuk memegang jarum suntik.
2. Petugas memegang spuit dan jarum dengan aman.
3. Apabila menggunakan spuit sekali pakai (Auto Disable Syiringe) maka
setelah penyuntikan petugas langsung membuang ADS langsung ke
dalam safety box tanpa recapping.
4. Apabila akan melakukan recapping (misal pada kasus anestesi lokal
untuk tindakan gigi), maka petugas menggunakan metode satu
tangan:
a. Tempatkan penutup jarum pada permukaan rata dan kokoh,
kemudian angkat tangan anda.
b. Kemudian dengan satu tangan memegang spuit, gunakan jarum
untuk menyekop tutup tersebut dengan penutup di ujung jarum,
putar spuit tegak lurus sehingga jarum dan spuit mengarah ke
atas.
c. Akhirnya dengan sumbat yang sekarang ini menutup ujung jarum
sepenuhnya, peganglah spuit ke arah atas dengan pangkal dekat
d. pusat (dimana jarum itu bersatu dengan spuit dengan satu tangan
dan gunakan tangan lainnya untuk menyegel tutup dengan baik).

B. Penanganan tertusuk jarum


1. Petugas yang tertusuk segera menekan atau memijat daerah yang
tertusuk jarum sampai darah keluar.
2. Korban mencuci daerah yang tertusuk jarum dengan sabun antiseptik
atau desinfektan.
3. Korban membilas daerah yang tertusuk dengan air mengalir.
4. Korban segera melaporkan kejadian kepada penanggung jawab unit
pelayanan.
5. Korban dan pasien dirujuk ke laboratorium/Rumah sakit untuk
melakukan tes HIV, Hepatitis B dan C (bagi pasien yang berisiko).
6. Penanggung jawab unit membuat laporan kejadian dengan formulir
laporan KTD.
7. Korban menandatangani formulir laporan KTD.
8. Penanggung jawab unit menandatangani formulir KTD.
9. Penanggung jawab unit memeriksa laporan dan melakukan investigasi
sederhana.
10. Penanggung jawab unit melaporkan kejadian kepada Tim PMKP
maksimal 2x24 jam.
11. Tim PMKP melakukan investigasi lanjutan kejadian.
12. Tim PMKP membuat rekomendasi dan rencana kerja hasil dari
investigasi.
13. Tim Keselamatan Pasien melaporkan hasil investigasi lanjutan,
rekomendasi, dan rencana kerja kepada Kepala Puskesmas.
14. Tim Keselamatan Pasien memberikan untuk perbaikan dan
pembelajaran kepada unit kerja terkait.

C. Pencegahan Komplikasi
1. Test laboratorium meliputi HIV, hepatitis B dan C pada kedua belah
pihak ( pasien dan pekerja kesehatan yang terpapar), di sini wajib ada
persetujuan atau inform consent untuk kebutuhan legal (hukum).
2. jika si pasien positive HIV, maka si pekerja kesehatan yang terpapar
wajib diberikan konseling dan prophylaxis (PEP = post exposure
prophylaxis), sebelum 72 jam setelah terpapar.
3. Apabila pasien atau pekerja kesehatan tidak diketahui status immune
nya maka dalam jangka waktu 48 jam diberikan Hepatitis B vaksinasi
4. (dosis awal) namun apabila pekerja kesehatan memiliki immune yang
di maksud maka cek untuk status antibody titernya, bila kurang berikan
Hepatitis B booster.
5. Untuk follow up, yang pertama pastikan bahwa pemberian vaksinasi
hepatitis sampai lengkap dari dosis awal sampai akhir, kedua cek
serologi HIV pada bulan ke satu, ketiga dan ke enam.
7.Unit Terkait Semua unit pelayanan

8. Rekaman Histori Perubahan

Dokumen Tgl. Mulai


No Isi Perubahan
yang dirubah diberlakukan
1 Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 440/019/2018 20 Januari
tentang Identifikasi Dan Penanganan Kejadian 2018
Tidak Diharapkan (KTD), Kondisi Potensial Cedera
(KPC) Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
2. Referensi Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang 20 Januari
Keselamatan Pasien 2018
3. Tata naskah Format SOP menggunakan Pedoman Tata 20 Januari
Naskah Puskesmas Sukorejo I. Penggunaan 2018
Kertas warna Putih F4. Jenis huruf: Arial 12 Spasi
1,15-1,5 sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai