Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

AGREGAT LANSIA DI DESA GENDING


KECAMATAN GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO

A. PENGKAJIAN
Data Demografi

a. Biodata

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Bulan Februari


2018
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)

1. Laki-Laki 250 46,1

2. Perempuan 292 53,9

Jumlah 542 100

Berdasarkan data tersebut diperoleh yaitu perempuan sebanyak 292


(53,9%) dan penduduk laki-laki sebanyak 250 (46,1%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan Di Desa


Gending Bulan Februari 2018
No Status Perkawinan Jumlah Presentase (%)
1. Menikah 150 27,7
2. Belum menikah 0 0
3. Duda 120 22,1
4. Janda 272 50,2
Jumlah 542 100

Berdasarkan data tersebut diperoleh penduduk terbesar adalah


janda sebanyak 271 dengan 50,2% dan penduduk terkecil adalah belum
menikah sebanyak 0 dengan 0%

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Agama Di Desa


Gending Bulan Februari 2018
No Pendidikan Jumlah Presentase (%)
1. Islam 540 99,6
2. Kristen 1 0,2
3. Budha 0 0
4. Hindu 0 0
5. Konghucu 1 0,2
Jumlah 542 100
Berdasarkan data tersebut diperoleh penduduk tertinggi menganut
agama Islam sebanyak 540 dengan 99,6% dan penduduk terendah
menganut agama Budha dan Hindu sebanyak 0 dengan 0%.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pendidikan Di Desa


Gending Bulan Februari 2018
No. Pendidikan Jumlah Presentase
1. Tidak Sekolah 330 60,9
2. Belum Sekolah 0 0
3. SD 172 31,7
4. SLTP 37 6,8
5. SMA 2 0.4
6. PT 1 0,2
Jumlah 542 100

Berdasarkan data tersebut diperoleh penduduk terbesar tidak


sekolah sebanyak 330 dengan 60,9%.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pekerjaan Di Desa


Gending Bulan Februari 2018
No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. PNS 2 0,4
2. Swasta 160 29,5
3. Nelayan 98 18,1
4. Buruh 90 16,6
5. Lain-Lain 122 22,5
6. Belum Bekerja 0 0
7. Tidak Bekerja 70 12,9
Jumlah 542 100
Berdasarkan data yang diperoleh penduduk mayoritas bekerja
sebagai swasta sebanyak 160 dengan 29,5%
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Suku/Etnis Di Desa Gending
Bulan Februari 2018
No Suku/etnis Jumlah Presentase
1. Madura 520 95,9
2. Jawa 22 4,1
Jumlah 542 100

Berdasarkan data yang diperoleh penduduk terbesar berasal dari


suku Madura sebanyak 520 dengan 95,9%.
b. Status Kesehatan
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agregat Lansia Bulan Februari
2018

No Data Lansia Jumlah Presentase (%)


1 Lansia usia ≥ 46 tahun 542 100
Masalah kesehatan lansia
a. Hipertensi 236 43,5
b. Linu-Linu 150 27,7
c. ISPA 30 5,5
2 d. Rheumatik 20 3,7
e. Stroke 4 0,7
f. Diabetes Mellitus 2 0,4
g. Tidak ada masalah kesehatan 100 18,5
Jumlah 100
3 Lansia bekerja 187 34,5
4 Lansia ada waktu luang 76 14
Kebiasaan mengkonsumsi (tinggi
5. garam/gula/lemak/purin) 79 14,6
6. Setuju kegiatan untuk lansia 200 36,9
Posyandu Lansia
a. Aktif 180 33,2
7. b. Tidak 362 66,8
8. Masalah pemenuhan nutrisi
a. Tidak nafsu makan 12 2,2
b. Kesulitan mengunyah/menelan 60 11,1
c. Tidak ada masalah 470 86,7
Jumlah 100

Berdasarkan data lansia diperoleh nilai data sebanyak 236 (43,5%)


dengan kategori masalah penyakit hipertensi pada lansia, nilai data sebanyak
200 (36,9%) dengan kategori lansia mengatakan setuju mengikuti kegiatan
untuk lansia dan nilai data sebanyak 362 (66,8%) dengan kategori lansia tidak
aktif posyandu.
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Hasil observasi Sindrom lansia lemah
- Tidak adanya kegiatan olahraga (senam
lansia) yang diperuntukkan khusus
bagi lansia
- lansia menderita penyakit darah tinggi
dan rematik
Wawancara :
, Sebagian besar lansia mengatakan bahwa
mereka sering mengalami linu-linu
dipersendian, pegal- pegal dan menderita
hipertensi.
Angket :
Dari 542 keseluruhan lansia terdapat :
- 236 orang (43,4%) lansia yang
mengalami hipertensi.

- 5 orang (0,9 %) mengatakan


mengalami penyakit ISPA

- 150 orang (27,7%) mengatakan


mengalami penyakit Linu-linu.

- 45 orang (8,3%) mengatakan


mempunyai penyakit Rhematik.

- 4 orang (0,7%) mengatakan


mengalami penyakit stroke.

- 2 orang (0,4%) mengatakan


mengalami Diabetes mellitus.

- 100 orang (18,5%) mengatakan


tidak mempunyai masalah
kesehatan.

- 79 orang (14,6%) mengatakan


mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi (tinggi garam/
gula/lemak/purin).

Masalah pemenuhan nutrisi


- 12 orang (2,2%) mengatakan
mengalami tidak nafsu makan.
- 60 orang (11,1%) mengatakan
mengalami kesulitan mengunyah
atau menelan.
- 470 orang (86,7%) mengatakan
tidak ada masalah.

Hasil Observasi :
2. Ketidakefektifan manajemen
- lansia tidak memeriksakan kesehatan
kesehatan
secara rutin
- Lansia tidak mendengar tentang
posyandu lansia
- lansia berkeinginan dibentuknya
posyandu lansia yang dekat dengan
lokasi rumah
- lansia menginginkan adanya
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
setiap bulan
Wawancara :
- Wawancara dengan lansia mengatakan
tidak memeriksakan kesehatan karena jarak
ke pelayanan posyandu jauh dan karena
ketidaktahuan jadwal posyandu.
Angket :
Dari 542 keseluruhan lansia terdapat :
- 180 orang (33,2%) mengatakan
aktif datang ke posyandu

- 362 orang (66,8%) mengatakan


tidak datang ke posyandu secara
rutin bahkan tidak pernah

- 187 orang (34,5%) mengatakan


masih bekerja.

- 76 orang (14%) mengatakan


mempunya waktu luang.

- 200 orang (36,9%) mengatakan


setuju jika mengadakan kegiatan
untuk lansia..

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Sindrom lansia lemah b/d penyakit kronis
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan b/d kurang pengetahuan tentang
program terapeutik
D. PRIORITAS MASALAH (SCORING)
1. Paper and Pencil Tool
Pentingnya Kemungkinan Peningkatan
masalah untuk perubahan terhadap kualitas
dipecahkan : positif jika hidup bila
1. Rendah diatasi : diatasi:
Masalah 2. Sedang 0 Tidak ada 0 Tidak ada Total
3. Tinggi 1. Rendah 1. Rendah
2. Sedang 2. Sedang
3. Tinggi 3. Tinggi

Sindrom lansia
lemah b/d
3 3 3 9
penyakit kronis

Ketidakefektifan
manajemen
kesehatan b/d
kurang
2 3 2 7
pengetahuan
tentang program
terapeutik

2. Scoring Diagnosis Keperawatan Komunitas


Masalah Keperawatan A B C D E F G H Total
Sindrom lansia lemah b/d 4 4 3 3 2 2 3 3 24
penyakit kronis

Ketidakefektifan 3 4 3 3 3 3 3 3 25
manajemen kesehatan b/d
kurang pengetahuan tentang
program terapeutik

Keterangan: A. Resiko keparahan 1. Sangat Rendah


Pembobotan B. Minat masyarakat 2. Rendah
C. Kemungkinan diatasi 3. Cukup
D. Waktu 4. Tinggi
E. Dana 5. Sangat Tinggi
F. Fasilitas
G. Sumber daya
H. Tempat
E. PERENCANAAN
DIAGNOSA TUJUAN
NO KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN TUPAN TUPEN
1 Sindrom lansia lemah b/d Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Berikan informasi penting
penyakit kronis 1. Lansia mampu secara tertulis maupun lisan
tindakan tindakan
melakukan pada pasien sesuai dengan
keperawatan di keperawwatan di
bahasa utamanya/ bahasa ibu
aktivitas
harapkan terjadi harapkan 2. Berikan pendidikan kesehatan
olahraga secara satu per satu atau konseling
penurunan masalah 1. Menurunnya
masalah pada teratur jika memungkinkan
sindrom lansia lemah
lansia 3. Sediakan materi informasi
2. Lansia mampu
kesehatan tertulis yang mudah
menerapkan dipahami
2. Lansia dapat
pola hidup sehat. 4. Evaluasi pemahaman pasien
meningkatkan
dengan meminta pasien
pengetahuan mengulangi kembali
mereka tentang menggunakan kata-kata sendiri
penyakit yang atau memperagakan
keterampilan.
mereka derita
5. Dorong penggunaan langkah-
serta perawatan langkah efektif untuk memiliki
atau penanganan koping terhadap gangguan
kesadaran kesehatan
secara mandiri.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Lansia mampu 1. Tekankan manfaat
manajemen kesehatan b/d keperawatan tindakan mendukung kegiatan kesehatan positif yang
kurang pengetahuan diharapkan keperawatan pelayanan kesehatan langsung atau (manfaat)
tentang program terjadinya diharapkan: dan memanfaatkan jangka pendek yang bisa
terapeutik peningkatan Lansia melakukan pelayanan kesehatan diterima oleh perilaku gaya
derajat kesehatan pemeriksaan (misalnya, posyandu) hidup positif daripada
lansia kesehatan secara menekankan pada manfaat
rutin jangka panjang efek
negative dari
ketidakpatuhan.
2. Berikan ceramah untuk
menyampaikan informasi
dalam jumlah besar, pada
saat yang tepat.
3. Informasikan pasien
mengenai sumber daya
masyarakat dan kontak
person yang tepat di
komunitas.
4. Anjurkan pasien mengenai
jenis layanan yang bisa
diharapkan dari setiap jenis
penyedia layanan
kesehatan.
5. Beri petunjuk mengenai
tujuan dan lokasi kegiatan
perawatan kesehatan.
F. IMPLEMENTASI

HARI/TANGGAL
NO DX KEPERAWATAN IMPLEMENTASI RESPON PARAF
/JAM
1 Sindrom lansia lemah b/d  Senin, 12 - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda Masyarakat antusias
penyakit kronis Februari 2018 vital kerumah-rumah berupa tensi darah untuk pemeriksaan
Jam 09.00- 12.00 di Dusun Buyut RT 12 tekanan darah
- Pendekatan dengan warga dengan
keliling desa jalan kaki

Jam 19.00-20.30 - Membuat SAP atau materi penyuluhan


serta mempersiapkan untuk acara besok

 Selasa,13 - Melakukan senam lansia saat kegiatan - Lansia yang mengikuti


Februari 2018 posyandu lansia senam sebanyak 35
Jam 08.00-10.00 - Melakukan pendidikan kesehatan orang dari 40 peserta
tentang bahaya merokok dan diit - Lansia memahami
hipertensi penyuluhan yang
Jam 19.30.-20.00 - Mengerjakan hasil evaluasi dari disampaikan dan ada
penyuluhan yang bertanya
mengenai makanan
kacang ijo
diperbolehkan atau
tidak.

 Rabu, 14 - Mempersiapkan media (tape/sound, - Lansia yang mengikuti


Februari 2018 musik, & instruktur) untuk senam senam sebanyak 30
Jam 08.00-10.30 - Melakukan senam lansia saat kegiatan orang dari 57 peserta
posyandu lansia - Lansia memahami
- Mengevaluasi peserta setelah dilakukan penyuluhan yang
senam lansia disampaikan dan ada
- Melmberikan pendidikan kesehatan yang bertanya
tentang TBC dan Rhematik mengenai
mengkonsumsi garam
berlebih

Jam 18.20-20.00 - Mengikuti pengajian warga di Dusun - Warga menerima


Kebon RT 01 kehadiran
- Memberikan pendidikan kesehatan mahasiswa
tentang Diabetes Mellitus dan
pentingnya olahraga serta pemenuhan - Warga antusias
gizi lansia untuk pemeriksaan
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda tekanan darah
vital berupa tensi darah
 Kamis, 15 - Lansia antusias
Februari 2018 - Senam dengan masyarakat Dusun mengikuti senam
Jam 09.00- Kebon dan Buyut
12.00
- Makan bersama dengan kader dusun
Buyut RT 11
Jam 19.00- - Warga menerima
20.00 - Mengikuti pengajian bagi laki-laki di kehadiran
Dusun Krajan 1 dan Dusun Buyut RT mahasiswa
09
- Lansia memahami
- Memberikan pendidikan kesehatan penyuluhan yang
tentang stroke dan gizi seimbang pada disampaikan dan ada
lansia yang bertanya
mengenai makanan
yang boleh
 Jum’at, 16 - Warga antusias
Februari 2018 - Melakukan pemeriksaan tanda-tanda untuk pemeriksaan
Jam 09.00- vital berupa tensi darah di Dusun tekanan darah
10.30 Kebon

Jam 19.00-
20.00 - Mengerjakan hasil evaluasi penyuluhan
yang telah dilakukan - Lansia &
 Sabtu, 17 masyarakat
Februari 2018 - Mengkonfirmasi ke kader acara yang antusias untuk
Jam 09.00 akan diadakan selanjutnya di Dusun pemeriksaan
Buyut tekanan darah
- Mendiskusikan rencana pembentukan
posyandu lansia di Dusun Krajan

Jam 18.20- - Kader menyetujui


20.00 - Mengikuti pengajian bagi perempuan di dengan rencana
Dusun Buyut RT 11 pembentukan
posyandu
- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda - Warga antusias
vital berupa tensi darah untuk pemeriksaan
 Minggu, 18 tekanan darah
Februari 2018 - Melakukan senam lansia dan ibu di
Jam 09.00- Dusun Buyut RT 11
10.30 - Warga menerima
- Melakukan pendidikan kesehatan kehadiran
tentang asam urat mahasiswa
Jam 19.00-20.00
- Mengerjakan hasil evaluasi dari
penyuluhan yang telah dilakukan - Warga antusias
untuk pemeriksaan
tekanan darah

2. Ketidakefektifan  Senin, 12 - Mengkonfirmasi bidan mengenai - Posyandu di dusun buyut


manajemen kesehatan Februari 2018 posyandu yang akan dilakukan di dusun dilaksanakan tgl 13
b/d kurang pengetahuan Jam 10.15-13.00 buyut Februari 2018 jam 08.00
(istirahat) - Pembentukan posyandu lansia : - Kader setuju untuk
tentang program
Jam 15.00-16.30  Mendatangi kader serta diskusi kegiatan posyandu
terapeutik lansia, hambatannya di
mengenai posyandu yang akan
dibentuk di dusun kebon bagian konsumsi karena
 Mendiskusikan dengan kades tidak anggaran dari desa
mengenai posyandu lansia baru di - Kades setuju asalkan
dusun kebon apabila kader akan
 Mengkonfirmasi bidan mengenai melaksanakan posyandu
posyandu lansia baru di dusun lansia diharuskan
kebon melapor terlebih dahulu
ke kades
- Bidan setuju asalkan ada
konsumsi untuk warga

 Selasa,13 - Melakukan posyandu lansia : - Posyandu lansia yang


Februari 2018  Membantu mempersiapkan kegiatan hadir 40 orang
Jam 08.00 –10.00 posyandu lansia yang akan diadakan
berupa meja, kursi dan konsumsi
 Pemeriksaan tanda-tanda vital (tensi
darah, penimbangan berat badan)
 Pencatatan hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital
 Foto bersama dengan kader, peserta
posyandu lansia, bidan dan anggota
koramil
 Rabu, 14 - Melakukan posyandu lansia baru :
Februari 2018  Membantu mempersiapkan kegiatan
Jam 08.00-10.30 posyandu lansia yang akan diadakan
berupa meja, kursi dan konsumsi
 Pemeriksaan tanda-tanda vital (tensi
darah, penimbangan berat badan)
 Pencatatan hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital
 Memberikan dorongan kepada kader
mengenai pentingnya posyandu
lansia yang baru
 Foto bersama dengan kader, peserta
posyandu lansia, bidan dan kades.
 Sabtu, 17 - Mendiskusikan pembentukan posyandu
Februari 2018 lansia di Dusun Krajan
Jam 10.00-11.00

 Rabu, 21 - Mengikuti posyandu balita imunisasi


Februari 2018 difteri
Jam 08.00-11.00 - Mendiskusikan pembentukan posyandu
lansia di Dusun Krajan
G. EVALUASI
No Masalah Evaluasi
1. Sindrom lansia lemah b/d penyakit Saat penyuluhan hanya beberapa yang mendengarkan karena suasana yang ramai, dan
kronis pertanyaan yang diajukan masyarakat cenderung sedikit bahkan ada yang protes karena
hanya diberi kertas (leaflet) mengharap diberi uang. Saat penyuluhan selesai banyak yang
bertanya mengenai makanan yang dianjurkan dan harus dihindari bahkan cara
menyembuhkan penyakit tanpa meminum obat, Alhamdulillah kami dapat menjawab
dengan baik. Selebihnya memahami isi konteks penyuluhan yang disampaikan bahkan
dapat menyebutkan beberapa materi yang sudah dijelaskan oleh penyaji.
2. Ketidakefektifan manajemen Pembentukan posyandu ke-2 hanya membutuhkan waktu 2 hari saja kendala dari kader
kesehatan b/d kurang pengetahuan dibagian konsumsi karena tidak ada anggaran dari kades tetapi setelah dibantu mahasiswa
tentang program terapeutik untuk mengatasi kendala tersebut mahasiswa mendatangi dan mendiskusikan dengan
kepala desa Gending dan akhirnya setuju asal ada laporan oleh ke kader, sedangkan
posyandu ke-3 yang akan dibentuk sangat sulit diselesaikan, karena para kader yang
bertugas memiliki kesibukan masing-masing yang membuat diskusi pembentukan
posyandu ditunda-tunda. Untuk kegiatan posyandu ke-1 dihadiri 40 orang, Posyandu ke-2
dihadiri 57 orang dan posyandu ke-3 belum terlaksanakan karena pembentukan kader
posyandu tersebut tidak selesai dan saat masih dalam proses. Kedua posyandu yang telah
terlaksana masyarakat terutama lansia sangat berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan
posyandu lansia seperti senam lansia yang baru diadakan di dusun tersebut serta mereka
berharap diadakan kegiatan posyandu semacam ini secara rutin.
H. RENCANA TINDAK LANJUT
No Temuan/Masalah Rencana Tindak Lanjut Alokasi Waktu Penanggung Jawab
1. Sindrom lansia lemah b/d penyakit Senam Lansia dan Pola Hidup Sehat Setiap Posyandu atau 1 Pokja Dusun Kebon RT 3
kronis bulan 2x & Buyut RT 11

2. Ketidakefektifan manajemen Posyandu Lansia Setiap bulan sekali di Pokja Dusun Kebon RT 3
kesehatan b/d kurang pengetahuan Dusun Kebon
tentang program terapeutik

Anda mungkin juga menyukai