Anda di halaman 1dari 18

1

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT
IBU MATERNAL DIDESA GENENG

A. DATA UMUM DESA GENENG


1. Peta RT/RW
a. Desa Geneng Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo memiliki batas wilayah:
Utara : Desa Jati
Selatan : Desa Krajan
Timur : Desa Jetis
Barat : Desa Blimbing
Desa Geneng merupakan wilayah padat penduduk dimana setiap lahan digunakan
sebagai perumahan. Sepanjang jalan menuju Desa Geneng dikelilingi sawah dan
rumah warga.
b. Peta wilayah

2. Data Demografi
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan jumlah Penduduk Desa Geneng tahun 2022 sebanyak 3836 jiwa, yang
tersebar di masing – masing dukuh antara lain Gawok, Geneng, Kaworan,
Klenisan, Krangan, Kutan, Senden, dan Sigran.
RW I :
RW II :
RW III :
2

RW IV :
RW V :
b. Luas Wilayah
Luas wilayah di Desa Geneng 1430 ha
c. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Desa Geneng terdapat 5 posyandu balita, 5 posyandu lansia,
dan 1 posbindu.Selama pandemi kegiatan sempat terhenti, dan sekarang sudah
mulai berjalan kembali untuk program posyandu balita. Warga Desa Geneng jika
sakit biasa memeriksakan diri ke Puskesmas Gatak maupun langsung ke rumah
sakit terdekat.
d. Karakteristik Penduduk
Semua penduduk Desa Geneng tinggal menetap dan mayoritas bekerja sebagai
tani, buruh, pedagang, dan swasta. Sebagian besar masyarakat beragama islam.
Tipe masyarakat Desa Geneng adalah agraris.
2. Fasilitas Umum
Fasilitas umum di Desa Geneng terdapat 11 masjid, 2 gereja. Fasilitas sekolah
terdapat 2 SD, dan 2 TK. Di Desa Geneng juga terdapat pasar yaitu Pasar Gawok.
Apabila ada pertemuan bertempat di rumah warga secara bergantian dan jika ada
pertemuan perangkat desa bisa dilakukan di Balai Desa Geneng.
3. Hygiene sanitasi
Kondisi perumahan di Desa Geneng mayoritas cukup bersih dan tertata.Warga biasa
membuangan sampah dirumah masing-masing kemudian dibakar di halaman namun
beberapa warga membuang sampah di sungai. Pembuangan air limbah di selokan atau
got dengan kondisi terbuka dan lancar dan beberapa pembuangan lewat sungai.
4. Organisasi Masyarakat
Organisasi masyarakat di Desa Geneng antara lain karang taruna disetiap RT, PKK,
pengajuan rutin mingguan, dan kontak tani.
5. Tokoh dan sumber Informasi:
a. Tokoh masyarakat: Ketua RW dan RT
b. Pamong Desa : Kepala Desa
c. Kader kesehatan : 4 – 5 kader di setiap posyandu
d. Nakes : Ibu Bidan Tri Susilowati, S.Tr.Keb., M. Kes.
6. Sumber-sumber vektor :
a. Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) : Tidak ada
3

b. Gudang tua : Tidak ada


c. Rawa atau tempat genangan air : Tidak ada
d. Sungai : 2 Sungai
7. Kejadian Wabah Dalam 1 Tahun Terakhir
Di Desa Geneng terdapat kasus COVID-19 selama satu tahun terakhir ini sehingga
aktivitas penduduk sedikit terbatas. Di Desa Geneng juga terdapat wabah DBD dalam
kasus satu tahun terakhir.

B. DATA KHUSUS (PENDUDUK)


1. Data Inti
a. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Diagram 3.1 Distribusi Jenis Kelamin

Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki - Laki
45%

Perempuan
55%

Laki - Laki Perempuan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Desa Geneng, penduduk dengan jenis
kelamin laki laki sebanyak 1723 (45%) jiwa sedangkan penduduk dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 2113 (55%) jiwa. Sehingga total penduduk Desa
Geneng sebanyak 3858 jiwa.
4

b. Penduduk Berdasarkan Usia


Diagram 3.2 Distribusi Usia

Distribusi Usia
211; 5%
539; 14%
296; 8%

484; 13%
606; 16%

574; 15%
565; 15%

568; 15%

0 - 9 Tahun 10 - 19 Tahun 20 - 29 Tahun 30 - 39 Tahun


40 - 49 Tahun 50 - 59 Tahun 60 - 69 Tahun 70 - >75 Tahun

Berdasarkan data yang diperoleh dari Desa Geneng, penduduk dengan rentang
usia 0 – 9 tahun sebanyak 539 (13,9%) jiwa, rentang usia 10 – 19 tahun sebanyak
606 (15,7%) jiwa, rentang usia 20 – 29 tahun sebanyak 565 (14,6%) jiwa,
rentang usia 30 – 39 tahun sebanyak 568 (14,7%) jiwa, rentang usia 40 – 49
tahun sebanyak 574 (14,87%) jiwa, rentang usia 50 – 59 tahun sebanyak 484
(12,5%) jiwa, rentang usia 296 (7,6%) jiwa, dan rentang usia 70 - >75 tahun
sebanyak 211 (5,46%) jiwa.
c. Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Diagram 3.3 Distribusi Tingkat Pendidikan

Pendidikan
4; 0% 88; 2% 5; 0% 20; 1%
S2
S1
D3 776; 20%
813; 21%
D1/D2
SLTA?Sederajat
SLTP/Sederajat 403; 11%
Tamat SD
Belum Tamat SD
Tidak/belum sekolah 768; 20%

920; 24%

Berdasarkan data yang diperoleh Desa Geneng, penduduk berdasarkan tingkat


5

pendidikan S2 sebanyak 4 (0,1%) orang, pendidikan S1 sebanyak 88 (2,3%)


orang, pendidikan D3 sebanyak 5 (0,1%) orang, pendidikan D1/D2 sebanyak 20
(0,53%) orang, pendidikan SLTA/sederajat sebanyak 813 (21,5%) orang,
pendidikan SLTP/sederajat sebanyak 768 (20,3%) orang, tamat SD sebanyak 920
(24,4%) orang, belum tamat SD sebanyak 403 (10,6%) orang, tidak/belum
sekolah sebanyak 776 (20,5%) orang
d. Berdasarkan Agama
Diagram 3.4 Distribusi Berdasarkan Agama

Agama
Kristen Katholik
1% 1%

Islam
98%

Islam Kristen Katholik

Berdasarkan diagram di atas, Desa Geneng merupakan desa yang toleransi antar
agama. Warga yang beragama islam sebanyak 3758 (98%). Beragama kristen
sebanyak 20 (1%) orang, beragama katholik sebanyak 55 (1%) orang, beragama
hindu dan budha tidak ada.
2. Pengkajian Sub-Sistem
Pengkajian subsistem masyarakat 8 komponen.:
a. Lingkungan Fisik
1) Perumahan
Kondisi perumahan di Desa Geneng mayoritas cukup bersih dan tertata.
Warga biasa membuang sampah di rumah masing-masing kemudian dibakar
di halaman namun beberapa warga membuang sampah di sungai.
Pembuangan air limbah di selokan atau got dengan kondisi terbuka dan
lancar dan beberapa pembuangan lewat sungai. Di setiap rumah terdapat
ventilasi udara dan mayoritas warga Desa Geneng membuka jendela setiap
hari. Pencahayaan di dalam rumah cukup baik dan cahaya matahari bisa
6

masuk ke dalam rumah warga.


a) Vektor yang banyak disekitar rumah yang membahayakan kesehatan
warga Desa Geneng antara lain :
- Kucing
- Lalat
- Nyamuk
2) Sumber Air
Setiap warga memiliki sumber air sendiri, yang sebagian besar bersumber dari
sumur gali dan sumur bor. Tempat penyimpanan air tertutup dengan intensitas
pengurasan bak air 3 hari sekali. Air yang digunakan untuk minum warga dari
air sumur dengan kualitas air tidak berbau tidak berasa dan tidak berwarna
terkadang menggunakan air galon. Jarak sumber air dengan tempat
penampungan limbah kurang lebih 10meter.
3) Pembuangan Air Limbah
Mayoritas rumah di Desa Geneng memiliki saluran air limbah berupa got dan
selokan dengan kondisi terbuka dan beberapa pembuangan lewat sungai.
4) Pembuangan Sampah
Warga Desa Geneng membuang sampah dengan dibakar di halaman rumah
masing-masing dan ada beberapa yang membuang di sungai jika rumahnya
dekat dengan sungai.
5) Kepemilikan Kandang Ternak
Beberapa warga memiliki kandang ternak berupa ayam, bebek, entok, burung,
sapi di belakang rumah. Cara pemanfaatan kotoran ternak ditampung dan
dijadikan pupuk kandang.
6) Pembuangan Kotoran/tinja
Warga Desa Geneng sudah memiliki jamban, dengan tempat pembuangan
tinja di septic tank. Sebagian besar kondisinya terpelihara dengan jarak tempat
pembuangan tinja dengan sumber air >10meter
b. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Fasilitas kesehatan yang tersedia di Desa Geneng, yaitu 5 posyandu balita, 5
posyandu lansia dan posbindu. Terdapat tempat praktik bidan desa. Apabila ada
warga yang sakit biasanya berobat secara langsung ke Puskesmas Gatak atau
Rumah Sakit.
c. Ekonomi
7

Mayoritas masyarakat Desa Geneng bekerja sebagai tani, buruh, pedagang, dan
swasta. Mayoritas tingkat sosial ekonomi masyarakat dengan pendapatan yang
terima sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) atau rata – rata sebesar
Rp. 1.500.000 tiap bulan.
d. Keamanan dan Transportasi
Sarana jalan yang berada di wilayah Desa Geneng adalah jalan yang sudah
beraspal. Sarana tranportasi yang digunakan dengan menggunakan kendaraan
pribadi yaitu sepeda motor/mobil dan tidak terdapat transportasi umum seperti
bus. Kualitas udara di Desa Geneng cukup bersih karena wilayah Desa Geneng
merupakan wilayah yang masih banyak sawah dan tidak ada kawasan pabrik
industri sehingga udara di Desa Geneng tidak tercemar.
e. Politik dan Pemerintahan
Desa Geneng dipimpin oleh Kepala Desa. Kebijakan pemerintah desa mengenai
kesehatan cukup menunjang dengan adanya pemantauan langsung yang
dilakukan oleh bidan desa dan petugas kesehatan Puskesmas Gatak dibantu
dengan perangkat desa dalam menangani masalah kesehatan yang terjadi di Desa
Geneng.
f. Komunikasi
Fasilitas komunikasi di Duesa Geneng yaitu TV, internet dan penyuluhan di
puskesmas/posyandu. Cara masyarakat menyebarluaskan informasi dilakukan
dengan lisan, pengumuman di papan, pengeras suara di masjid, sosial media, dan
grup WA.
g. Pendidikan komunitas
Desa Geneng memiliki sarana pendidikan yaitu 2 Sekolah Dasar dan 2 Taman
Bermain yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
h. Rekreasi
Di Desa Geneng tidak terdapat tempat rekreasi.
8

3. Pengkajian Agregat Maternal


1. Pengkajian berdasarkan tempat tinggal
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian di Desa Geneng jumlah ibu
maternal di desa geneng pada tahun 2022 terdapat 85 orang yang terdiri dari 15
ibu hamil, 65 orang ibu menyusui dan 5 orang ibu hamil dengan wilayah sebagai
berikut :
a. Di RW 1 dan 2 terdapat 6 orang ibu hamil, 8 orang ibu menyusui dan 2 orang
ibu nifas
b. Di RW 3 terdapat 1 orang ibu hamil, 12 orang ibu menyusui dan 1 orang ibu
nifas
c. Di RW 4 tidak terdapat ibu hamil, terdapat 6 orang ibu menyusui dan tidak
terdapat ibu nifas
d. Di RW 5 terdapat 3 orang ibu hamil, 20 orang ibu menyusui dan 2 orang ibu
nifas
e. Di RW 6 terdapat 5 orang ibu hamil, 19 orang ibu menyusui dan 5 orang ibu
nifas
Diagram 3.5 Distribusi Jumlah Ibu Maternal

Data Ibu Maternal Desa Geneng


25
20
20 19

15
12

2. 10 8
6 6
5
5 3
2 2
1 1
0 0 0
0
1&2 3 4 5 6

Data Ibu Maternal Desa Geneng Ibu Hamil


Data Ibu Maternal Desa Geneng Ibu Menyusui
Data Ibu Maternal Desa Geneng Ibu Nifas

Pengkajian Berdasarkan Usia Ibu Maternal


Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian pada 13 sampel ibu
maternal terbagi dalam usia :
Tabel 3.1 Distribusi Usia Ibu Maternal
Rentang Usia (Tahun) Jumlah Presentase
19 – 24 1 7,69 %
9

25 – 30 4 30,76 %
31 – 36 6 46,15 %
37 – 43 2 15,38 %
Total 13 100 %

Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan hasil usia ibu antara 19 – 24 tahun


sebanyak 1 orang (7,69 %), usia ibu hamil 25 – 30 tahun sebanyak 4 orang
(30,76%), usia ibu hamil usia 31 – 36 tahun sebanyak 6 (46,15%), dan usia ibu
hamil 37 – 43 sebanyak 2 orang (15,38%).
3. Pengkajian Pendidikan Ibu Maternal
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian didapatkan tingkat
pendidikan pada 13 ibu maternal antara lain
Tabel 3.2 Distribusi Pendidikan Ibu Maternal
Pendidikan Jumlah Presentase
SD 0 0%
SMP 5 38,46 %
SMA 7 53,85 %
Perguruan Tinggi 1 7,69 %
Total 13 100 %

Berdasarkan tabel diatas, ibu maternal yang berpendidikan SMP sebanyak 5 orang
(38,4%), pendidikan SMA sebanyak 7 orang (53,85%) dan pendidikan perguruan
tinggi 1 orang ( 7,69%). Ibu maternal memiliki pendidikan cukup untuk dapat
menerima informasi yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi.

4. Pengkajian Pengetahuan tentang ASI Eksklusif


Dari total 85 orang ibu maternal, kami mengambil sampel 10 % dari total sampel
yaitu 13 orang ibu maternal didapatkan data 6 orang ibu mengatakan kurang
mengetahui tentang ASI Eksklusif dan 1 orang ibu mengatakan belum bisa
melakukan breast care untuk melancarkan ASI.
10

Diagram 3.6 Pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif

Data Pengetahuan Ibu tentang ASI


Eksklusif

46%
54%

Cukup Kurang

Berdasarkan data pada diagram 3.6 terdapat 7 ibu yang memiliki pengetahuan
kurang tentang ASI. Berdasarkan data tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa
masalah yang muncul antara lain kurang pengetahuan ibu dengan ASI Ekslkusif.
Wawancara :
a. Ibu Menyusui mengatakan tahu tentang ASI Eklusif namun karena keluar
sedikit – sedikit menjadi tidak sabar dalam memberikan ASI
b. Ibu Menyusui mengatakan tidak mengetahu jadwal pemberian ASI yang tepat,
menyusui jika anak nangis saja
c. Ibu nifas mengatakan belum mengetahui tentang ASI eksklusif dikarenakan
masih anak pertama.
d. Ibu menyusui mengatakan mengetahui ASI Eksklusif namun tidak tahu
tentang breast care untuk memperlancar ASI

C. ANALISA MASALAH
NO. DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. - Ibu Menyusui mengatakan tahu Tingginya angka Kurangnya
tentang ASI Eklusif namun balita yang tidak Pengetahuan dan
karena keluar sedikit – sedikit mendapatkan ASI kesadaran ibu
11

menjadi tidak sabar dalam Ekslusif maternal dalam


memberikan ASI upaya pemberian ASI
- Ibu Menyusui mengatakan Ekslusif.
tidak mengetahu jadwal
pemberian ASI yang tepat,
menyusui jika anak nangis saja
- Ibu nifas mengatakan belum
mengetahui tentang ASI
eksklusif dikarenakan masih
anak pertama.
- Ibu menyusui mengatakan
mengetahui ASI Eksklusif
namun tidak tahu tentang
breascare untuk memperlancar
ASI
DO:
- Berdasarkan hasil analisis
kuesioner dari 13 Ibu
maternal didapatkan 7 Ibu
maternal kurang mengetahui
tentang ASI Ekslusif
sedangkan 6 memiliki
pengetahuan yang cukup.

D. DIAGNOSA
1. Kurangnya Pengetahuan dan kesadaran ibu maternal dalam upaya pemberian ASI
Ekslusif berhubungan dengan tingginya angka balita yang tidak mendapatkan ASI
Ekslusif.
12

E. Skoring
No. Diagnosa Kriteria Jumlah Keterangan
Keperawatan A B C D E F G H I J K L
1. Tingginya angka 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 43 Keterangan criteria:
balita yang tidak A. Sesuai dengan peran perawat
mendapatkan ASI komunitas
Eksklsif B. Risiko terjadi
berhubungan C. Risiko parah
dengan kurang D. Potensi untuk pendidikan
pengetahuan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
2. Resiko tinggi 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 40 J. Tersedianya dana
pada kehamilan K. Tersedianya fasilitas
berhubungan L. Tersedianya sumber daya
dengan kurang Keterangan pembobotan:
pengetahuan 1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
13

F. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Tingginya angka balita yang tidak mendapatkan ASI Eksklsif berhubungan dengan
kurang pengetahuan
14

G. Rencana Kerja (Planning of Action)


No Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat PJ
.
1. Tingginya angka TUPAN : 1. Lakukan pendidikan Ibu 06 April Pendopo Balai
balita yang tidak Setelah dilakukan kesehatan tentang Menyusui, 2021 Desa Geneng
mendapatkan ASI tindakan pentingnya ASI eksklusif ibu Nifas, Ibu
Ekslusif keperawatan untuk perkembangan Hamil di
berhubungan dengan selama 3 minggu, bayi. Desa Geneng
Kurangnya diharapkan ibu
Pengetahuan dan maternal dapat
kesadaran ibu mengetahui dan 2. Jelaskan cara melakukan Ibu
maternal dalam memahami Breast Care Menyusui,
upaya pemberian pentingnya ibu Nifas, Ibu
ASI Ekslusif pemberian ASI Hamil di
Ekslusif. Desa Geneng Pendopo Balai
TUPEN : Desa Geneng
Setelah dilakukan 3. Jelaskan dan Ibu
tindakan mendemonstrasikan Cara Menyusui,
keperawatan 1x60 memberikan cara ibu Nifas, Ibu
menit, diharapkan meneteki yang benar. Hamil di
ibu mampu : Desa Geneng
1. Memahami dan
mengetahui
pentingnya ASI 4. Melatih Kader ASI Kader
eksklusif eklusif untuk menjadi Kesehatan
2. Mengetahui konsultan ASI Desa Geneng Pendopo Balai
manfaat ASI Desa Geneng
Eksklusif.
3. Mengetahui apa
15

itu ASI ekslusif


4. Mengetahui
cara
memperlancar Posyandu Sigran
ASI Sari
5. Mengetahui
Gizi pada ibu
menyusui.
2. Resiko tinggi pada TUPAN : 1. Lelakukan pemeriksaan Ibu hamil 08 April Pendopo Balai Risada
kehamilan Setelah dilakukan fisik terkait resti pada Des Geneng 2021 Desa Geneng Puspowati
berhubungan dengan tindakan kehamilan, pemeriksaan Thoyyibah
kurangnya keperawatan tekanan darah,
pengetahuan dan selama 3 minggu, pengukuran LILA,
kesadaran ibu hamil diharapkan ibu observasi adanya kaki
dalam upaya hamil dapat bengkak, hasil
pemeliharaan memahami, laboratorium.
kesehatan mengetahui, Pendopo Balai
melakukan 2. Peningkatan pengetahuan Ibu hamil 08 April Desa Geneng
pencegahan ibu hamil tentang Desa Geneng 2021
terjadinya risiko pencegahan penyakit
tinggi pada komplikasi kehamilan,
kehamilan. persalinan, dan nifas agar
TUPEN : ibu dan bayi sehat melalui 37
Setelah dilakukan kelas ibu hamil.
tindakan
keperawatan 1x60 Posyandu Sigran
menit, diharapkan 3. Berikan pelatihan senam Kader &Ibu Sari
ibu mampu : ibu hamil kepada ibu hamil Dukuh 08 April
1. Memahami dan hamil & kader Sigran, 2021
16

mengetahui Dukuh
risiko tinggi Kaworan,
pada kehamilan. dan Dukuh
2. Memahami dan Krecekan
mengetahui
tanda bahaya
kehamilan.
3. Memahami dan
mengetahui,
serta dapat
melakukan
pencegahan
penyakit
komplikasi
kehamilan.

38
17

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana.

Bulkis, A. ST. (2013). Hubungan Pola Konsumsi dengan Status Hemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa Tahun 2013.Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitass Hasanuddin. Makasar.

Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014. Sukoharjo: Dinkes Sukoharjo.

Fallen, R., & R.Budi Dwi .K. (2010). Catatan kuliah keperawatan komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Fatkhiyah, Natiqotul. (2018). Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Slawi Kab.Tegal).
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol.2 No.2 Hal: 86-91.

Gibney, M.J., et al. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

Kertajaya, Hermawan. (2008). Arti komunitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kholifah, Siti Nur dan Wahyu Widagdo.2016.Keperawatan Keluarga dan Komunitas.Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.

Manuaba, IGB. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika

Mufdlilah. (2009). Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal. 11-13, 15-18, 21, 45.

Prawirohardjo, S.(2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
18

Ratih Dwi Ariani, A. N. (2015). EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA.ejournal.

Riskesdas, 2018, Laporan Nasional. (2018).Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.

Widagdo, W. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas.

Yuliana.(2015). Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dalam Menghadapi Masa Persalinan Di Desa Joho Kabupaten
Sukoharjo.Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan Volume 2 / Nomor 2 / November 2015.

Anda mungkin juga menyukai