Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

P DENGAN MASALAH
HIPERTENSI PADA TN. P DI RT 01 RW 05 DESA GENENG, KRECEKAN,
GATAK, SUKOHARJO

Laporan ini di susun untuk memenuhi tugas praktik keperawatan keluarga

Dosen Pembimbing: Ibu WachidahYuniartika S. Kep. Ns., M.Kep

OLEH:

PUTRI AULIYA RAHMAH

(J230205065)

PROGRAM PROFESI NERS XXIII

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. P DENGAN MASALAH
HIPERTENSI PADA TN. P DI RT 01 RW 05 DESA GENENG, KRECEKAN,
GATAK, SUKOHARJO

A.Pengkajian
Hari Jumat, tanggal 13 Maret 2021
I.Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga: Tn. Pardi Partomulyono
2. Alamat: Desa Geneng, Dukuh Krecekan, RT/RW 01/05, Gatak, Sukoharjo
3. Pekerjaan Kepala Keluarga: Pedagang
4. Pendidikan Kepala Keluarga: SMA
5. Komposisi Keluarga: Terdiri dari Tn. P

No Nama JK Hubungan dengan KK Umur Pendidikan

1. Tn. P L Kepala Keluarga 63 thn Tamat SMA

Genogram:

Ket:

: perempuan : pasien

: laki-laki : hubungan satu rumah

: laki-laki sudah meninggal : hubungan pernikahan


: perempuan sudah meninggal : cerai
6. Tipe Keluarga:
Tipe Keluarga Tn. P adalah keluarga extended family (keluarga besar) yaitu dalam
satu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah,
misalnya kakek, nenek, paman, bibi, atau keluarga yang terdiri dari tiga generasi
yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai paman, tante,
orang tua, keponakan.

7. Suku Bangsa:

Keluarga Klien berasal dari suku Jawa, Bangsa Indonesia dan suku bangsa yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari
yang digunakan adalah bahasa jawa.
8. Agama/Kepercayaan:
Seluruh anggota keluargan Tn. P beragama Islam, terkadang Tn. P mengikuti solat
berjamaah dengan anggota keluarga yang lain dirumah.
9. Status Sosial Ekonomi:
- Sumber Pendapatan: + Rp. 1.500.000/bulan
- Pengeluaran: + Rp.1.000.000/bulan
- Barang-barang yang dimiliki: tv, mobil, motor, lemari, Meja, Kursi, dll
- Keluarga ini termasuk BKKBN tahapan keluarga sejahtera III
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV bersama
di rumah dan terkadang bermain bersama cucu-cucunya, sedangkan rekreasi di luar
rumah hanya kadang-kadang biasanya 2-3 bulan sekali. Komunikasi keluarga selama
ini berjalan cukup baik dan terbuka antar anggota keluarga.

II.Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap Perkembangan keluarga saat ini:


Keluarga Tn. P dalam tahap keluarga adalah tahap keluarga anak dewasa. Tahap ini
dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini bergantung dari jumlah anak
dalam keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua. Tugas perkembangan sebagai berikut:
- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
- Mempertahankan keintiman pasangan
- Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
- Membantu anak untuk mandiri dimasyarakat
- Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
12. Tugas sesuai tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tugas sesuai tahapan perkembagan dalam keluarga tersebut yang belum terpenuhi
yaitu membantu anak untuk mandiri dimasyarakat da penataan kembali peran dan
kegiatan rumah tangga.
13. Riwayat Keluarga Inti:
Tn. P mengatakan: Merasa mudah lelah setelah beraktivitas, terkadang badan terasa
sakit terutama bagian pinggang. Ketika merasa lelah Tn. P sering mengeluh pusing
dan tengkuk terasa berat. Tn. P mengetahui mengalami penyakit hipertensi belum
lama sekitar 1 tahun yang lalu. Apabila keluhan dirasakan hanya dengan diobati
sendiri dengan membeli obat diwarung dan istirahat tidur saja. Pada saat pengkajian
tekanan darah Tn. P 170/100 mmHg dan mengeluh tengkuk kadang terasa berat.
Kebiasaan makan masih belum terkontrol dengan baik. Tn. P juga tidak pernah
merokok sejak muda sampai tua sekarang serta tidak mempunyai penyakit menular
seperti TBC, kusta dll.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya:


Orang tua dari Tn. P yaitu ibu memiliki riwayat hipertensi, Tn. P sebelumnya belum
mengetahui tentang penyakit hipertensinya.

III. Data Lingkungan

15.Karakteristik rumah:
Rumah Tn. P yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan berukuran + 9 m x
15 m. Lantai rumah sudah menggunakan ubin dan merupakan bangunan
permanen. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang tamu, ruang
keluarga, tiga kamar tidur, toilet dan dapur. Lingkungan rumah sedikit kotor dan
kurang tertata rapi. Sumber air dari air sumur. Jarak sumur dengan septikteng ±10
meter. Didepan rumah Tn. P terdapat halaman yang cukup luas karena untuk
memparkir mobil. Dikampung ini rumah antar tetangga cukup baik sehingga tidak
saling berdempetan.
Denah Rumah:

Halaman belakang Toilet

Ruang makan Dapur

Ka kamar
mar Ruang keluarga

kamar

Ruang Tamu

Halaman depan

16. Karakteristik Keluarga dan komunitas:


Hubungan antar tetangga Tn. P baik, saling membantu gotong royong, mengikuti
kegiatan kerja bakti 1 bulan sekali dan terdapat ronda malam. Namun semenjak
ada pandemic kegiatan yang melibatkan orang banyak tidak aktif lagi.
17. Mobilitas Geografis keluarga:
Keluarga Tn. P selama ini sebagai penduduk asli Krecekan, Tn. P dari sejak kecil
tinggal di Dukuh Krecekan namun istrinya dulu merupakan orang Klaten. Tn. P
bekerja sebagai pedagang gas, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti
bepergian untuk bekerja, kepasar atau kepelayanan kesehatan menggunakan
sepedanya.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Tn. P sekarang bekerja sebagai pedagang gas dan mengantarkan gas ke
rumah/warung orang-orang yang membeli gasnya dan juga mengambil gas yang
kosong untuk diganti dengan yang baru. Tn. P sangat aktif mengikuti kegiatan-
kegiatan baik di lingkungan rumah maupun di luar sedangkan Tn. P sudah pisah
dengan istrinya sejak 15 tahun yang lalu. Tn. P tinggal satu rumah dengan anak
keduanya yang sudah menikah dan mempunyai dua orang anak. Anak dan
menantunya juga ikut aktif dalam kegiatan soosial dimasyarakat seperti bergotong
royong, ronda malam dan lain sebagainya.
19. Sistem pendukung keluarga:
Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah ada 5 yaitu ayah, anak, menantu dan 2
cucu. Meskipun Tn. P menderita hipertensi tetapi tetap melakukan aktifitas seperti
biasanya dengan dukungan dari keluarga. Ketika Tn. P sakit biasanya anak dan
menantunya yang merawat dsn memberikan dukungan untuk cepat sembuh.
IV. Struktur Keluarga

20. Pola komunikasi keluarga:


Anggota keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa, antar
anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis dalam menghadapi suatu
permasalahan komunikasi dilakukan secara terbuka.
21. Struktur kekuatan keluarga:
Pengambilan keputusan dalam keluarga ini adalah Tn. P dan Tn. T karena sebagai
kepala keluarga. Dalam keluarga lebih menekankan kepada kasih sayang saling
mendukung. Keluarga mendapatkan informasi kesehatan dari televisi, handphone
dan posyandu terdekat.
22. Struktur peran (formal, dan informal):
Tn. P berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah untuk dirinya sendiri dan
pengambil keputusan sedangkan Tn. T berperan sebagai menantu dan juga suami
(kepala keluarga) yang berperan mencari nafkah untuk keluarga, sedangkan Ny. A
sebagai istri yang bekerja sebagai penjahit dan sekaligus mengurus kedua
anaknya. An. M yang masih sekolah SD aktif bermain dengan teman sebayanya
dan anak keduanya yang masih balita.
23. Nilai dan norma keluarga:
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan mereka
anut. Selain itu juga nilai dan normal masyarakat sekitarnya. Peraturan-peraturan
yang terdapat dalam keluarga ini diantaranya adalah saling menyayangi antara
sesama anggota keluarga, menghormati yang lebih tua dan selalu mengajarkan
kebaikan sebagai panutan untuk anak-anaknya. Keluarga tidak ada perbedaan
dalam kualitas makanan dan sering makan bersama.

V. Fungsi Keluarga

24. Fungsi Afektif


Keluarga Tn. P baik. Masing-masing anggota keluarga saling memperhatikan
kebutuhan anggota yang lain. Tn. T dan Ny. A saling mengingatkan untuk menjaga
kesehatan pada Tn. P. Keluarga dan Tn. P sudah menjalankan fungsi kasih sayang
dengan baik, kebutuhan keluarga dan sopan santun lebih diutamakan. Keluarga
tidak membedakan diantara semua anak-anaknya. Dapat dilihat dari interaksi
antara anggota keluarga yang saling menyayangi, salig membantu dan saling
menghargai.
25. Fungsi Sosial:
Fungsi sosialisasi Tn. P dalam keluarga berjalan dengan baik. Tn. P dan keluarga
sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Keluarga ini juga
merupakan orang yang senang mengobrol dengan tetangga-tetangganya ketika ada
waktu luang mengobrol didepan halaman rumah.
26. Fungsi Perawatan keluarga:
Keluarga belum terlalu memahami penanganan penyakit hipertensi dengan baik.
Menurut Tn. P hipertensi yang penting mengurangi makan yang asin-asin.
Keluarga selalu mengingatkan terus kepada Tn. P untuk mengurangi garam yang
terlalu banyak, Tn. P apabila merasa pusing dan tidak enak badan ketika sudah
terasa berat atau ketika obat yang dibeli diwarung tidak meringankan sakitnya baru
diperiksakan dipelayanan kesehatan sehingga tekanan darahnya tidak terpantau
secara rutin, Tn. P mengatakan apabila merasa pusing dan nyeri pada tengkuk
langsung dibuat istirahat agar berkurang dan tidak rutin memeriksakan
hipertensinya ke pusat pelayanan kesehatan secara rutin. Tn. P tidak
mengkonsumsi obat hipertensi.
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. P mengatakan belum begitu paham/mengerti apa itu hipertensi, Tn. P yang
tau yaitu tekanan darah tinggi apabila merasa pusing dan badan terasa capek.
Tn. P mengatakan hanya beberapa penyebab hipertensi yang diketahui tetapi
belum mengetahui cara penanganannya. Sebelumnya Tn. P belum diberikan
penyuluhan tentang hipertensi.
b. Kemampuan mengambil keputusan yang tepat
Ketika Tn. P sedang sakit yang merawat dan membelikan obat yaitu anak atau
menantunya, jika penyakitnya tidak kunjung sembuh maka akan dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat. Tetapi keluarga mengatakan jarang periksa kke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. P masih mengkonsumsi makanan yang asin dan kurang memperhatikan
jenis dan pola makannya. Biasanya ketika ada keluhan pusing, lelah, tengkuk
terasa berat anggota keluarga membelikannya obat diwarung namun terkadang
Tn. P membelinya sendiri diwarung ketika dirasa masih mampu membelinya.
Apabila sakit yang dirasakan masih berlanjut biasanya akan dibawa ke bidan
desa atau ke puskesmas terdekat.
d. Kemampuan memodifikasi, mengatur dan mengoptimalkan sumber dalam
keluarga
Memodifikasi makanan dengan mengatur pola makan, memilih jenis makanan
yang rendah garam dan natrium. Dalam pemilihan jenis makanan tiap harinya
harus dibedakan untuk mengurangi rasa bosan dengan jenis makanan yang itu-
itu saja, makanan yang sebaiknya dimakan seperti semangka, timun, seledri,
sayuran hijau, yogurt, serta pisang.
e. Kemampuan memanfaatkan yan-kes
Tn. P mengatakan penanganan pertama saat ada keluhan yaitu dengan minum
obat yang dibelinya dari warung saja dengan diimbangi istirahat yang cukup.
Tn. P jarang datang ke fasilitas kesehatan, biasanya jika sakit berlanjut akan
segera ke fasilitas pelayanan kesehatan.
27. Fungsi Reproduksi:
Tn. P memiliki 3 orang anak, dan ketiga anaknya sudah berkeluarga semua dan
tidak ada gangguan reproduksi.

28. Fungsi Ekonomi:


Penghasilan berasal dari Tn. P yang digunakan untuk dirinya sendiri dan Tn. T
dan Ny. A mendapatkan hasil dari kerjanya untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari dan membiayai anak-anaknya. Keluarga ini jarang menggunakan fasilitas
kesehatan untuk berobat, datang ke fasilitas kesehatan apabila hanya merasa ada
keluhan saja.

VI. Stres dan Koping Keluarga

29. Stressor yang jangka pendek dan panjang:

- Stresor jangka pendek: keluarga mengatakan jika pasien kadang masih


mengkonsumsi garam berlebihan tidak terkontrol karena anggota keluarga sibuk
dengan urusannya sehingga kadang lupa mengingatkan dan kurang
memperhatikan diit makanannya.
- Stresor jangka panjang: keluarga mengatakan khawatir jika tiba-tiba tekanan
darah tidak terkontrol dengan baik.
30. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/ stressor:
Keluarga memiliki kemampuan yang baik untuk merespon berbagai masalah
yang terjadi di rumahnya. Keluarga memiliki empati yang besar antara satu
anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya. Keluarga mencoba tenang
jika ada masalah dan selalu dibicarakan bersama untuk mencari pemecahan dan
menyerahkan pada Tuhan. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati dan
memotivasi untuk menjaga kesehatan pada Tn. P
31. Strategi koping yang digunakan:
Koping yang digunakan biasanya dengan berdoa dan diskusi dengan keluarga
lainnya. Tn. T dan Ny. A sebagai menantu dan anak dari Tn. P dan pengambil
keputusan menurut beliau Tn. P selalu diingatkan untuk menjaga kesehatannya
dan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami keluhan
yang dirasakan.
32. Strategi adaptasi disfungsional:
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti amuk atau amarah, setiap ada
masalah dicari pemecahan dengan didiskusikan bersama keluarga besar.

VII. Pemeriksaan Fisik


1. Tn. P:
- Keadaan umum : baik
- TTV : TD = 165/100 mmHg, S = 36,5°C, RR = 22x/menit
N= 82x/menit

- BB/TB : 52 kg/160 cm
- Kepala : simetris, rambut bersih, warna hitam dan sudah
beruban, tidak rontok serta tidak ada bekas luka
- Mata : tidak pakai kacamata, pandangan sudah berkurang,
conjungtiva merah muda, sklera berwarna putih.
- Telinga : pendengaran normal
- Mulut : mulut tidak berbau, bibir lembab, terdapat caries gigi,
beberapa gigi ada yang sudah lepas dan sedikit kotor.
- Hidung & tenggorokan: hidung tidak ada sumbatan dan tidak ada nyeri telan.
- Leher : tidak ada kaku leher, tengkuk terasa berat, pembesaran
kelenjar tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak
ditemui.
- Thoraks : dada simetris, bunyi jantung normal, tidak terdapat
kelainan, suara napas vesikuler, tidak terdapat palpitasi
- Abdomen : tidak ada pembengkakan hepar-ginjal-limpa tidak
teraba, tidak terasa benjolan, bising usus positif (+),
tidak ada nyeri tekan lepas
- Ekstremitas atas bawah: kuku bersih dan pendek, tidak ada kelainan
dan persendian pergerakan, kekakuan sendi, ROM penuh, kekuatan

otot 5

- System genetalia : tidak diperiksa


2. Tn. T
- Keadaan umum : baik
- TTV : TD = 120/90 mmHg, S = 36,2°C, RR = 22x/menit,
N: 82x/menit

- TB/BB : 160 cm/ 60 kg


3. Ny. A
- Keadaan umum : baik
- TTV : TD = 120/90 mmHg, S = 36,2°C, RR = 22x/menit,
N: 82x/menit

- TB/BB : 160 cm/ 60 kg


4. An. M
- Keadaan umum : baik
- TTV : S = 36,2°C, RR = 22x/menit, N: 82x/menit
- TB/BB : 122 cm/ 23kg
5. An. A
- Keadaan umum : baik
- TTV : S = 36,3°C, RR = 105x/menit, N: 24x/menit
- TB/BB : cm/ kg

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap Tn. P tekanan darahnya tetap terkontrol dengan baik dan lebih
menjaga diit serta pola makannya. Harapan keluarga Tn. P selalu sehat sehingga bisa
tetap membahagiakan serta membalas jasa-jasanya.

Krecekan, 20 Maret 2021

(………………………..)

B. Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Ketidakmampuan Nyeri akut
keluarga dalam merawat
- Tn. P mengatakan kadang
anggota keluarga
kepala terasa nyeri sampai ke
dengan hipertensi
bagian tengkuk. (P: hipertensi,
Q: cekot-cekot, R: bagian
kepala sampai tengkuk, S: skala
4, T: nyeri terus-menerus)
- Tn. P mengatakan tidak
mengkonsumsi obat hipertensi
- Keluarga mengatakan tidak tau
bagaimana cara perawatan
keluarga yang sakit

DO:
- Tn. P terlihat memegang kepala
dan bagian tengkuknya
- TTV: TD=165/100 mmHg, S=
36,5°C, RR = 22x/menit,
N=82x/menit

2. DS: Ketidakmampuan Ketidakefektifan


keluarga dalam merawat pemeliharaan
- Keluarga mengatakan ketika
anggota keluarga kesehatan
Tn. P sakit hanya dibelikan obt
dengan hipertensi
diwarung saja
- Tn. P mengatakan tidak
mengkonsumsi obat hipertensi
- Keluarga mengatakan kurang
memeperhatikan diit makanan
- Tn. P mengatakan tidak segera
memeriksakan kesehatannya
jika sakit serta jarang
menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan

DO:

- Keluarga terlihat bingung saat


ditanya tentang cara perawatan
pada keluarga yang sakit
- Tn. P dan keluarga tidak
mengetahui apa itu hipertensi,
yang diketahui hanya darah
tinggi
- Keluarga terlihat kurang
memperhatikan dengan kondisi
Tn. P karena disibukkan dengan
pekerjaan masing-masing

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga dengan hipertensi

D. Prioritas Masalah (Skoring)


1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan hipertensi
No Kriteria Scor Bob Perhitungan Pembenaran
. e ot
1. Sifat masalah 3 1 3/3x1= 1 Tn. P mengatakan nyeri
- Aktual kepala sampai ke tengkuk
dengan skala 4, tekanan
darah 170/100 mmHg
2. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 Pendidikan SMA, sosial
masalah dapat ekonomi sejahtera III, jarak
diatasi
ke fasilitas pelayanan
- Sebagian
kesehatan ±10 km, dengan
kontrol yang teratur dapat
menurunkan tekanan darah
3. Potensial masalah 2 1 2/3x1= 2/3 Masalah ini belum terlalu
untuk dicegah lama dengan
- Cukup
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
kontrol secara rutin serta
perawatan dan pengobatan
yang tepat dapat
mengurangi nyeri dan
menurunkan tekanan darah
4. Menonjolnya 2 1 2/2x1= 1 Jika merasakan nyeri
masalah: sampai ke tengkuk Tn. P
- Masalah berat dan
beristirahat dan segera
harus segera
ditangani membeli obat
Jumlah 3 2/3

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan ketidakmampuan keluarga


dalam merawat anggota keluarga dengan hipertensi
No Kriteria Scor Bob Perhitungan Pembenaran
. e ot
1. Sifat masalah 3 1 3/3x1= 1 Keluarga kurang
- Aktual memahami bagaimana
perawatan yang tepat
2. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 Keluarga dan Tn. P
masalah dapat nersedia untuk diberikan
diatasi
informasi/pendidikan
- Sebagian
kesehatan terkait tentang
penyakitnya
3. Potensial masalah 2 1 2/3x1= 2/3 Masalah yang dihadapi
untuk dicegah belum begitu berat dan
- Cukup
belum lama dan masih
dapat diatasi dengan
memberikan perawatan
dengan tepat
4. Menonjolnya 1 1 1/2x1= 1/2 Keluarga memberikan
masalah: perawatan hanya sebisanya
- Ada masalah, tetapi
dan seadanya saja
tidak segera ditangani
Jumlah 3 1/6

E. Rencana Keperawatan

Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi


No Rencana
Keperawatan
. Umum Khusus Kriteria Standar Intervensi
Keluarga
1. Nyeri akut Setelah Setelah
berhubungan dilakukan dilakukan
dengan kunjungan intervensi
ketidakmampua 8x dengan 8x
n keluarga kunjungan kunjungan
dalam merawat rumah @45 @45 menit
anggota menit maka keluarga
nyeri dapat mampu:
keluarga dengan
berkurang
hipertensi
TUK 1 Verbal Mampu Berikan
Keluarga menjelaskan edukasi
mampu bagaimana tentang
mengenal cara manajemen manajemen
manajemen nyeri non nyeri non
nyeri non farmakologis farmakologis,
farmakologis pengertian
nyeri dan
penyebab
nyeri

TUK 2 Verbal Mampu Berikan


Keluarga mencegah edukasi
mampu dan tentang
memutuskan mengurangi manajemen
untuk nyeri nyeri dengan
merawat bagaimana
anggota cara
keluarga mencegah
dengan nyeri dan
mengurangi
nyeri

TUK 3 Psikomotor Mampu Ajarkan


Keluarga melakukan bagaimana
mampu Teknik Teknik
merawat relaksasi relaksasi
anggota napas dalam napas dalam
keluarga dengan benar dengan benar
dengan nyeri

TUK 4 Psikomotor Keluarga Edukasi


Keluarga mampu kepada
mampu menciptakan keluarga
memodifikasi suasana untuk
lingkungan lingkungan menciptakan
untuk dengan ligkungan
mengatasi tenang dan yang tenang
masalah nyeri nyaman, dan nyaman,
ventilasi ventilasi
udara baik udara baik
dan serta
pencahayaan pencahayaan
rumah baik rumah baik

TUK 5 Psikomotor Apabila Motivasi Tn.


Keluarga merasakan P dan
mamanfaatkan nyeri yang keluarga
fasilitas tidak kunjung untuk
kesehatan berkurang melakukan
untuk keluarga Tn. pemeriksaan
mengatasi P ke fasilitas kesehatan ke
nyeri kesehatan fasilitas
terdekat kesehatan
terdekat
2. Ketidakefektifan Setelah Setelah
pemeliharaan dilakukan dilakukan
kesehatan kunjungan intervensi
berhubungan 8x dengan 8x
ketidakmampua kunjungan kunjungan
n keluarga rumah @45 @45 menit
dalam merawat menit maka keluarga
pemeliharaan mampu:
anggota
kesehatan
keluarga dengan
pada TUK 1 Verbal Mampu Berikan
hipertensi
keluarga Keluarga menjelaskan edukasi
menjadi mampu pengertian tentang
efektif mengenal hipertensi pengertian
pengertian dan tanda hipertensi
hipertensi dan gejala dan tanda
tanda gejala hipertensi gejala
hipertensi hipertensi

TUK 2 Verbal Mampu Berikan


Keluarga mencegah edukasi
mampu terjadinya tentang
memutuskan komplikasi komplikasi
untuk pada pada
merawat hipertensi hipertensi
anggota agar tidak
keluarga terjadi
dengan
hipertensi

TUK 3 Psikomotor Keluarga Libatkan


Keluarga mampu keluarga
mampu memberikan dalam
merawat dukungan merawat
anggota untuk anggota
keluarga pengobatan keluarga
dengan T. P
hipertensi

TUK 4 Psikomotor Keluarga Edukasi


Keluarga mampu kepada
mampu menerapkan keluarga
memodifikasi diit makanan terkait
lingkungan pada Tn. P dengan
untuk dan memodifikasi
mengatasi mencipataka bagaimana
hipertensi n suasana diit makanan
lingkungan dan suasana
rumah yang lingkungan
rapih dan rumah yang
lantai rumah rapih dan
tidak licin lantai rumah
tidak licin

TUK 5 Psikomotor Apabila Motivasi


Keluarga tanda dan keluarga
mamanfaatkan gejala terus untuk rutin
fasilitas dirasakan, melakukan
kesehatan maka cek
untuk keluarga kesehatan di
mengatasi segera fasilitas
hipertensi membawa pelayanan
Tn. P ke kesehatan
fasilitas terdekat
kesehatan
terdekat

F. Implementasi dan Evaluasi

No. Dx Implementasi Evaluasi TTD


I Senin, 22 Maret 2021/ jam 11.00- Senin, 22 Maret 2021/ jam 11.30- Putri
11.30 11.40

Menjelaskan pengertian nyeri Subyektif:


Tn. P mengatakan bahwa nyeri adalah
sensasi yang tidak enak karena tubuh
mengalami cidera
Menjelaskan penyebab nyeri Tn. P mengatakan penyebab nyeri
karena sakitnya hipertensi adanya
sumbatan pada pembuluh darah

Menjelaskan kepada keluarga Tn. P mengatakan untuk mengurangi


bagaimana mengurangi rasa nyeri nyeri dengan mendengarkan music dan
membaca koran

I Selasa, 23 Maret 2021/jam 10.00- Selasa, 23 Maret 2021/jam 10.00- Putri


10.30 10.30

Mengkaji ulang pengetahuan pasien Subyektif:


Pasien menyebutkan kembali
pengetahuan yang diingatnya seperti
cara mengurangi nyeri dengan
mendengarkan music, membaca koran
dan menonton tv

Mengajarkan bagaimana teknik Obyektif:


relaksasi napas dalam Tn. P terlihat mampu mengikuti teknik
relaksasi napas dalam

Mendemonstrasikan teknik relaksasi Tn. P tampak kooperatif dan dapat


napas dalam meredemontrasi langkah-langkah
Memberikan reinforcement atas teknik relaksasi napas dalam
perilaku yang aktif

Mengedukasi untuk menciptakan Rumah pasien terlihat lebih bersih dan


lingkungan rumah yang nyaman dan cukup rapi dari sebelumnya
bersih dan lantai tidak licin

Menjelaskan kepada keluarga dan Analisa:


pasien, jika belum sembuh sebaiknya Nyeri akut berhubungan dengan
segera berkunjung kepelayanan ketidakmampuan keluarga dalam
kesehatan terdekat merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
Masalah teratasi

Planning:
Tetap memotivasi pasien dan keluarga
untuk meningkatkan kesehatannya
II Rabu, 24 Maret 2021/jam 10.30-11.00 Rabu, 24 Maret 2021/jam 11.00-11.15 Putri

Melibatkan keluarga untuk mampu Subyektif:


merawat pasien dalam memberikan Keluarga mengatakan sudah
dukungan untuk pengobatan mengingatkan pasien untuk rajin
kontrol terhadap penyakit hipertensinya

Menjelaskan diet makanan untuk Pasien mampu menyebutkan diet


hipertensi makanan untuk hipertensi dengan
rendah garam dan banyak makan buah
dan sayur serta menghindari gorengan
dan kopi

Kamis, 25 Maret 2021/jam 10.45- Kamis, 25 Maret 2021/jam 10.45-


11.40 11.40 Putri

Mengkaji ulang pengetahuan pasien Subyektif:


terkait diet makanannya Pasien mampu membedakan makanan
yang boleh dimakan dan yang tidak
boleh dimakan

Mengukur tekanan darah Obyektif:


Tekanan darah: 150/90 mmHg (sudah
Memberikan reinforcement terhadap turun tekanan darahnya dari
perilaku yang positif 165/100mmHg)

Menjelaskan kepada keluarga dan Subyektif:


pasien untuk memanfaatkan pelayanan Keluarga dan pasien mengatakan akan
kesehatan dengan baik menggunakan pelayanan kesehatan
dengan baik

Analisa:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
berhubungan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
Masalah teratasi, dan pertahankan serta
tingkatan intervensi

Planning:
Tetap dorong pasien dan keluarga
untuk hidup sehat dan memperhatikan
kondisi tubuhnya dengan
memanfaatkan pelayanan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai