Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran , kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Tujuan pembangunan pada dasarnya adalah untuk mensejahterakan masyarakat baik
lahir maupun batin secara berkelanjutan. Status gizi masyarakat yang baik merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan dan tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional secara keseluruhan. Hal ini tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia(IPM) yang
terdiri dari umur harapan hidup, tingkat melek huruf dan pendapatan per kapita. IPM yang rendah
antara lain dipengaruhi oleh statusgizi dan kesehatan yang berdampak pada tingginya angka
kematian bayi,balita dan ibu.Status gizi masyarakat di Kabupaten Bogor dihadapkan pada 5
masalah gizi utama yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A
(KVA),Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Gizi
Lebih. Faktor-faktor yang melatar belakangi masalah gizi tersebut sangat kompleks

Tenaga pelaksana Gizi (TPG) merupakan tenaga gizi terdepan sekaligus koordinator gizi di
wilayah kerja Puskesmas Lolong Guba yang langsung berhubungan dengan masyarakat, sehingga
keberhasilan upaya perbaikan gizi masyarakat tidak terlepas dari peran TPG.Melalui laporan
ini kami menginformasikan hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai oleh Program Gizi Puskesmas
Lolong Guba pada tahun 2022,sebagai bahan kajian dan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya sesuai
dengan tujuan pembangunan kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud

 Maksud penyusunan laporan tahunan ini adalah Sebagai gambaran dari hasil kegiatan


yang telah dilaksanakan oleh Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Lolong Guba pada tahun
2022.
Tujuan

Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah


 Sebagai bahan evaluasi, untuk perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tenaga
Pelaksana Gizi Puskesmas Lolong Guba di tahun 2022.
  Sebagai bahan informasi bagi Dinas Kesehatan, Lintas sektor, dan masyarakat tentang
hasil kegiatan Program Gizi telah dicapai oleh Puskesmas Lolong Guba pada tahun 2022.

C. Ruang Lingkup

 Ruang lingkup laporan tahunan ini adalah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Tenaga Pelaksana Gizi pada tahun 2022.
BAB II
ANALISA UMUM

Data Sasaran diperoleh sejak saat bidan memulai pekerjaan di Desa . Data sasaran
di peroleh bidan di desa dari para Kader kesehatan yang melakukan pendataan, Data
sasaran diperoleh dengan cara melakukan pendataan yaitu mengumpulkan data sasaran
yang berasal dari lintas program dan fasilitas pelayanan lain yang ada diwilayah kerjanya.
Pendataan dilaksanakan setahun sekali setiap bulan januari.

A. Kondisi Umum
1. Geografis Wilayah
Puskesmas Lolong Guba merupakan wilayah pegunungan yang terdiri dari
pemukiman, persawahan, perbukitan, perkebunan dan hutan. Puskesmas Lolong
Guba terdiri atas 11 wilayah Kerja.
a. Batas Wilayah
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Waeapo
2. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Waesama
3. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Fena Lisela
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Waelata

2. Demografis Wilayah
Berdasarkan hasil pendataan penduduk perjanuari 2022 jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Lolong Guba Sebagai Berikut
 Jumlah Penduduk : 15.040 Jiwa
 Laki- laki : 7591 Jiwa
 Perempuan : 7449 Jiwa
 Sasaran Ibu Hamil: 427 Jiwa
 Sasaran Bulin : 407 Jiwa
 Sasaran Bayi : 335 Jiwa
 Sasaran Balita : 1481 Jiwa
 Sasaran WUS : 3923 Jiwa
 Sasaran PUS : 2760 Jiwa
3. INDIKATOR GIZI

No Nama Desa Target kab.

1. Cakupan balita 6-59 bulan yang 88 %


mendapat vitamin A
2. Cakupan balita gizi kurang 100 %
yang endapat makanan
tambahan
3. Cakupan balita yang di timbang 75 %
berat badannya (D/S)
4. 75 %
Cakupan balita yang memiliki
buku kesehatan (K/S)
5. Cakupan balita yang di timbang 84 %
yang naik berat badannya (N/D)
6. Prevelensi berat badan kurang 14 %
pada balita (BB/U)
7. Prevelensi stanting (TB/U) 18 %
8. Prevelensi wosting (BB/TB) 7.5 %
9. Cakupan ibu hamil kurang 80 %
energi kronik (KEK) yang
mendapatkan makanan
tambahan
10. Cakupan bufas dapat kapsul 76 %
vitamin A
11. Remaja putri yang mendapatkan 52 %
tablet tambah darah (FE)
12. Garam yodium 95%

1. Cakupan balita 6-59 bulan yang mendapat vitamin A

No Nama Desa 2022


ABS %
1. Kubalahin 50 68.9%
2. Wabloy 22 56.4%
3. Wanakarta 133 54.5%
4. Waegeren 136 46.7%
5. Grandeng 144 62.4%
6. Tifu 33 55.0%
7. Wabsalit 63 41.2%
8. Ohilahin 50 52.1%
9. Lele 66 36.6%
10. WamanaBaru 52 35.9%
11. Nafrua 31 21.8%
12. Puskesmas 788 46.9%

2. Cakupan balita gizi kurang yang mendapat makanan tambahan

N0 Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 3 100%
2 Wabloy 0 100%
3 Wanakarta 1 100%
4 Waegeren 0 0
5 Grandeng 2 100 %
6 Tifu 1 100 %
7 Wabsalit 1 100 %
8 Ohilahin 1 100 %
9 Lele 0 0%
10 Wamana Baru 1 100 %
11 Nafrua 0 0%
12 Puskesmas 10 100 %
3. Cakupan balita yang di timbang berat badannya (D/S)

No Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 78 62,1 %
2 Wabloy 20 47,9 %
3 Wanakarta 167 60,5 %
4 Waegeren 155 45,1 %
5 Grandeng 146 55,2 %
6 Tifu 35 67,7 %
7 Wabsalit 85 48,9 %
8 Ohilahin 67 70,8 %
9 Lele 79 41,6 %
10 Wamana Baru 58 33,9 %
11 Nafrua 30 15,7 %
12 Puskesmas 920 48,0 %

4. Cakupan balita yang memiliki buku kesehatan (K/S)

N0 Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 108 86 %
2 Wabloy 15 36 %
3 Wanakarta 209 76 %
4 Waegeren 167 49 %
5 Grandeng 233 88 %
6 Tifu 23 44 %
7 Wabsalit 90 52 %
8 Ohilahin 64 68 %
9 Lele 150 79 %
10 Wamana Baru 82 48 %
11 Nafrua 87 45 %
12 Puskesmas 1414 73 %

5. Cakupan balita yang di timbang yang naik berat badannya (N/D)

N0 Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 55 70,5 %
2 Wabloy 16 77,5 %
3 Wanakarta 130 78,0 %
4 Waegeren 113 73,0 %
5 Grandeng 96 66,1 %
6 Tifu 21 60,8 %
7 Wabsalit 58 68,9 %
8 Ohilahin 45 67,2 %
9 Lele 54 68,1 %
10 Wamana Baru 35 60,4 %
11 Nafrua 11 35,8 %
12 Puskesmas 635 68,6 %

6. Prevelensi berat badan kurang pada balita (BB/U)

N0 Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 23 1,5 %
2 Wabloy 13 3,0 %
3 Wanakarta 34 1,0 %
4 Waegeren 26 0,7 %
5 Grandeng 36 1,2 %
6 Tifu 16 3,4 %
7 Wabsalit 33 1,6 %
8 Ohilahin 19 1,7 %
9 Lele 26 1,1 %
10 Wamana Baru 19 0,9 %
11 Nafrua 12 0,6 %
Puskesmas 257 1,2 %

7. Prevelensi stanting (TB/U)

N0 Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 1 0,8 %
2 Wabloy 0 0,0 %
3 Wanakarta 1 0,4 %
4 Waegeren 1 0,3 %
5 Grandeng 1 0,4 %
6 Tifu 1 2,6 %
7 Wabsalit 1 0,6 %
8 Ohilahin 1 1,1 %
9 Lele 1 0,5 %
10 Wamana Baru 1 0,6 %
11 Nafrua 1 0,6 %
12 Puskesmas 10 8,0 %

8. Prevelensi wosting (BB/TB)

NO Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 20 1,3 %
2 Wabloy 18 3,6 %
3 Wanakarta 46 1,4 %
4 Waegeren - -
5 Grandeng 20 0,6 %
6 Tifu 10 1,6 %
7 Wabsalit 48 2,3 %
8 Ohilahin 18 1,6 %
9 Lele 32 1,4 %
10 Wamana Baru 14 0,7 %
11 Nafrua 20 0,9 %
12 Puskesmas 246 1,1 %

9. Cakupan ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang


mendapatkan makanan tambahan

No Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin - -
2 Wabloy - -
3 Wanakarta 1 100 %
4 Waegeren - -
5 Grandeng - -
6 Tifu - -
7 Wabsalit - -
8 Ohilahin 1 100 %
9 Lele - -
10 Wamana Baru - -
11 Nafrua - -
12 Puskesmas 2 100 %

10. Cakupan bufas dapat kapsul vitamin A

No Nama Desa 2022


ABS %
1 Kubalahin 2 7,4 %
2 Wabloy 1 11,1 %
3 Wanakarta 5 8,6 %
4 Waegeren 6 8,2 %
5 Grandeng 4 7,1 %
6 Tifu 2 18,2 %
7 Wabsalit - 0,0 %
8 Ohilahin 2 10,0 %
9 Lele 4 10,0 %
10 Wamana Baru - 0,0 %
11 Nafrua 2 4,9 %
12 Puskesmas 28 6,8 %

11. Remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah (FE)


No Nama Desa 2022
ABS %
1 Kubalahin
372 23,9 %
2 Wabloy
250 69,3 %
3 Wanakarta
560 22,8 %
4 Waegeren
812 27,5 %
5 Grandeng
625 27,1 %
6 Tifu
304 52,7 %
7 Wabsalit
500 26,9 %
8 Ohilahin
360 42,2 %
9 Lele
486 25,7 %
10 Wamana Baru
380 19,4 %
11 Nafrua
314 27,5 %
12 Puskesmas
4.919 27,5 %

12. Garam yodium


No Nama Desa 2022
ABS %
1 Kubalahin 21 6,7 %
2 Wabloy 22 7,0 %
3 Wanakarta 24 7,6 %
4 Waegeren 21 6,7 %
5 Grandeng 25 8,0 %
6 Tifu 22 7,0 %
7 Wabsalit 23 7,3 %
8 Ohilahin 23 7,3 %
9 Lele 24 7,6 %
10 Wamana Baru 25 8,0 %
11 Nafrua 23 7,3 %
12 Puskesmas 253 81,0 %
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan Kesehatan GIZI Tahun 2022 Puskesmas Lolong Guba Sebagai
gambaran kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman GIZI di lapangan Tahun 2022
Sebagai Berikut ;
1. Mengisi Kohort Bayi/Balita .
2. Mengetahui kunjungan anak balita ke posyandu
3. Menjalankan PMT bagi bayi/balita yang berat badannya kurang.
4. Pencapaian Target 12 Indikator GIZI , ada beberapa desa yang belum mencapai
target.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya laporan Tahunan GIZI Puskesmas Lolong Guba
Tahun 2022 ini, Rencana Tindak Lanjut Pencapaian program Gizi bisa tercapai.
Menambah pengetahuan di bidang program kesehatan khususnya Kesehatan Keluarga dan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
LAPORAN TAHUNAN
Gizi puskesmas
UPTD PUSKESMAS LOLONG GUBA
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai